Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Dosis Nitrogen terhadap Pembentukan Tunas dan Pertumbuhan Padi Ratun (Oryza sativa L.) Tirto Wahyu Widodo; FNU Damanhuri
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i1.2635

Abstract

Ketahanan pangan menjadi prioritas utama pemerintah dalam memberantas kelaparan. Pemerintah terus melakukan inovasi, agar kebutuhan pangan di Indonesia tercukupi. Salah satunya dengan meningkatkan indeks panen padi hingga 5 kali lipat melalui sistem ratoon. Saat ini produktivitas ratun hanya 40-50% lebih rendah dari tanaman induknya. Pemanfaatan teknologi pada sistem ratun diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ratun dengan meningkatkan jumlah anakan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ratun. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji adalah dosis nitrogen (50 kg ZA/ha, 100 kg ZA/ha, 150 kg ZA/ha, 200 kg ZA/ha, dan 250 kg ZA/ha) diulang sebanyak 4 kali. Tanaman padi induk yang digunakan dalam sistem ratun adalah varietas Inpari-32. Pengambilan data meliputi jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah bernas, jumlah gabah kosong, dan kandungan klorofil daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nitrogen 100, 150, 200, dan 250 kg ZA.ha-1 berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan dibandingkan dengan 50 kg ZA.ha-1, tetapi tidak signifikan untuk variabel lain yang diamati. Dosis nitrogen optimum untuk mencapai jumlah anakan maksimum adalah 216,75 ZA.ha-1. Peningkatan kadar nitrogen yang dibuang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan komponen hasil padi ratun, walaupun tidak berbeda nyata.
Pengaturan Keseimbangan Nitrogen dan Magnesium untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea Mays L.) Damanhuri Damanhuri; Tirto Wahyu Widodo; Ahmad Fauzi
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i1.2842

Abstract

Ketidakseimbangan hara dalam budidaya tanaman jagung menjadi salah satu penyabab rendahnya pertumbuhan dan produksi jagun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keseimbangan nitrogen dan magnesium dalam meningkatkan partumbuhan dan produksi jagung. Percobaan dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Jember dari maret sampai juni 2021. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari dosis nitrogen dan magnesium yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan dosis nitrogen (urea) terdiri dari 5 taraf yaitu 200 kg/ha, 280 kg/ha, 360 kg/ha, 450 kg/ha, dan 550 kg/ha, sedangkan magnesium (MgCO3) terdiri dari 5 taraf yaitu 80 kg/ha, 90 kg/ha, 96 kg/ha, 107 kg/ha, dan 114 kg/ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dosis 360 kg/ha urea memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman (212,1 cm) dan kandungan klorofil (635,6 µmol/cm2). Sedangkan apilkasi magnesium 96 kg/ha (MgCO3) menunjukan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman (210,6 cm). Keseimbangan Mg dan N yang optimal yaitu 27 kg Mg/ha dan 165 kg N/ha dengan rasio 1:6 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
Peningkatan Pengetahuan Siswa SDN Glagahwero 02 Kecamatan Kalisat Mengenai Pentingnya Mengkonsumsi Sayuran Bergizi Tirto Wahyu Widodo; Christa Dyah Utami; Anni Nuraisyah; Ramadhan Taufika; Riskha Dora Candra Dewi
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2020.1.1.6-9

Abstract

SDN Glagahwero 02 merupakan salah satu sekolah dasar di Kabupaten Jember yang memperoleh bantuan program gizi anak sekolah tahun 2018. Program tersebut bertujuan untuk memenuhi asupan gizi guna meningkatkan kemampuan belajar dalam upaya membentuk karakter insan Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif. Selama program tersebut berlangsung, didapatkan informasi bahwa banyak siswa/siswi yang tidak suka mengonsumsi sayuran. Minimnya pengetahuan anak mengenai pentingnya mengonsumsi sayuran bergizi menjadi salah satu permasalahan dalam upaya memenuhi asupan gizi. Ditambah lagi, kurangnya peran orangtua dalam menyediakan makanan berupa sayuran bergizi untuk anak mereka. Padahal, sayuran bergizi merupakan sumber utama vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh sebab itu, perlu dilakukan peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya sayuran bergizi bagi anak-anak melalui kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan tersebut terfokus pada 2 sasaran utama, yakni siswa/siswi dan orang tuanya yang bertujuan agar pemahaman mengenai pentingnya sayuran bagi anak akan lebih terintegrasi. Jenis luaran yang dihasilkan adalah peningkatan pengetahuan yang terintegrasi antara siswa/siswi dan orang tuanya mengenai pentingnya mengonsumsi sayuran bergizi, sehingga anak lebih menyukai sayuran dan orangtua selalu menyediakan sayuran bergizi untuk anaknya. Orangtua dapat memberikan edukasi pentingnya sayuran dengan berkomunikasi yang baik, menyediakan menu sayuran setiap hari, dan membuat inovasi dalam memasak sayuran.
BIMBINGAN TEKNIS PEMBELAJARAN DARING KEPADA TENAGA PENDIDIK DI SDN GLAGAHWERO 02 KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER Tirto Wahyu Widodo; Anni Nuraisyah; Setyo Andi Nugroho; Rahmawati; Cahyaning Nur Karimah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan. Mayoritas pelaku pendidikan dituntut untuk melaksanakan sistem pembelajaran daring. Teknologi daring menjadi salah satu solusi utama dalam menghambat penularan virus corona. Kendala seringkali dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan daring, salah satunya adalah guru di SDN Glagahwero 02 Kecamatan Kalisat. Berdasarkan hasil survey awal di lokasi mitra, minimnya kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi daring menjadikan proses pembelajaran hanya dilakukan dengan mengirimkan materi dalam bentuk tertulis saja. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pemanfaatan teknologi guna mendukung kegiatan belajar mengajar melalui bimbingan teknis pembelajaran daring melalui WA group, google classroom, youtube, power point, dan zoom meeting. Melalui bimbingan teknis pembelajaran daring, guru yang awalnya kurang mahir menjadi lebih mahir dalam tatap muka secara maya, share materi, penugasan, kuis, dan ujian.
Production of 3 Varieties of Rice (Oryza sativa L.) on Soilless Farming System Based on Intermittent Irrigation as Urban Farming Method Tirto Wahyu Widodo; Damanhuri Damanhuri; Ilham Muhklisin; Indra Alief Titale
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3352

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menjadi salah satu sebab kebutuhan beras meningkat sekaligus menjadi alasan utama berkurangnya lahan sawah akibat alih fungsi lahan. Masalah tersebut memicu petani untuk melakukan budidaya padi tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, khususnya di daerah perkotaan (urban farming). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi 3 varietas padi pada sistem budidaya soilless dengan irigasi intermittent sebagai metode urban farming. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu varietas padi yang terdiri atas Ciherang, IR 64, dan Mapan 05, sedangkan faktor kedua yaitu jenis media tanam soilless yang terdiri atas tanah topsoil+sekam+non intermittent, air+sekam+non intermittent, air+ non intermittent, dan air+intermittent 1 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Mapan 05 memiliki respon terbaik pada panjang malai (22,57 cm), jumlah gabah per malai (113,97 bulir), jumlah gabah bernas per malai (100,35 cm), dan berat gabah per rumpun (47,48 g). Sedangkan media tanah topsoil+sekam+non intermittent berpengaruh terbaik pada panjang malai (23,14 cm), panjang akar (37,28 cm), jumlah gabah per malai (111,48 bulir), jumlah gabah bernas per malai (97,31 bulir), dan berat 1000 bulir (32,63 g). Terdapat interaksi yang nyata antara varietas padi dan media tanam soilless terhadap variabel pengamatan rasio pucuk dan akar. Penambahan sekam pada media tanam diduga mampu membuat media tanam berada kondisi yang dikehendaki tanaman sehingga unsur hara, oksigen, dan kebutuhan lainnya dapat diperoleh tanaman dengan mudah yang berakibat pada tingginya produksi.
Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Kentang Hitam (Plectranthus rotundifolius) Selama Aklimatisasi Tirto Wahyu Widodo; Rudi Wardana; Indra Trismayanti
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i2.493

Abstract

Kentang hitam merupakan pangan alternatif yang kaya karbohidrat (18,92%), toleran kekeringan, dan daya adaptasi luas, sehingga sangat berpotensi dikembangkan terutama di dataran rendah. Namun demikian, rendahnya ketersediaan benih berkualitas menjadi masalah utama dalam budidayanya. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menyiapkan benih kentang hitam yang berkualitas dengan skala besar melalui kultur jaringan. Melalui teknik tersebut, benih kentang hitam berupa umbi dan stek mikro yang didapatkan bebas patogen, seragam, dan tidak bergantung musim. Namun demikian, dalam kultur jaringan terdapat salah satu fase kritis yakni aklimatisasi. Media tanam yang digunakan selama aklimatisasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan planlet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis media dan nutrisi terhadap pertumbuhan kentang hitam selama fase aklimatisasi. Percobaan dilaksanakan selama 4 bulan sejak April hingga Agustus 2021 di greenhouse Politeknik Negeri Jember. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis media tanam yakni cocopeat+kompos dan abu sekam+kompos, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi nutrisi AB Mix yang terdiri atas 7 ml/l, 11 ml/l, 15 ml/l, dan 19 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media abu sekam+kompos dengan nutrisi AB Mix 7 ml/l memberikan pengaruh terbaik terhadap luas daun kentang hitam (4,2 cm2).  Abu sekam memiliki kandungan silika yang tinggi, serta fosfor dan kalium yang berperan dalam meningkatkan laju fotosintesis tanaman. Karakter pertumbuhan kentang hitam (tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan) cenderung lebih baik pada media yang ditambah abu sekam. Sedangkan aplikasi AB Mix 7 ml/l memiliki kecenderungan lebih baik terhadap pertumbuhan kentang hitam.
Penyuluhan Dan Pendampingan Kegiatan Pengemasan Produk Tepung Roti Dari Limbah Kulit Kopi Di Desa Kemuning Lor Kabupaten Jember: Counseling and Assistancing in Packaging Activities for Flour Products from Coffee Peel in Kemuning Lor Village, Jember Regency Setyo Andi Nugroho Nugroho; Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Suharjono Suharjono; Tirto Wahyu Widodo; Hatmiyarni Tri Handayani
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i3.3376

Abstract

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Jember adalah salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil kopi, salah satunya adalah di kecamatan Arjasa desa kemuning Lor. Proses pengolahan yang dilakukan berupa, pengolahan basah dan kering. Selama proses pengolahan kopi, dihasilkan limbah berupa kulit kopi yang menimbulkan bau busuk jika didiamkan. Salah satu modifikasi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan limbah adalah mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis, yaitu tepung roti. kendala pembuatan tepung roti adalah proses pengemasan agar dikenal masyarakat luas. Produk pengemasan roti salah satunya adalah branding melalui kemasan dan labelling. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan produk yang memiliki daya jual yang tinggi dengan kemasan yang informatif. Hasil menunjukkan pengetahuan ibu-ibu Pengajian Al-Falah Kemuning Lor Kabupaten Jember, saat Pre-test paling memahami tentang syarat Bahan kemas sebanyak 25%, sedangkan paling rendah tentang produk diversivikasi kopi yaitu 0%. Hasil Post-Test tertinggi yaitu 100% pada pemahaman tentang kemasan, labelling, macam-macam pengemasan, dan pentingnya kemasan.  Post-test terendah pada syarat Bahan kemas yaitu 80%. Hasil ini menunjukkan Ibu lebih dari 80% Paham serta bisa mempraktekan tentang proses pengemasan pada produk Tepung Roti.
Pemanfaatan Buku Sebagai Motivasi Minat Baca Siswa di SD Negeri Pace 05 Kabupaten Jember Setyo Andi Nugroho; Rudi Wardana; Tirto Wahyu Widodo; Ujang Setyoko; Lilik Mastuti; Fandyka Yufriza Ali; Ika Lia Novenda
Jumat Pendidikan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNWAHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimaspen.v4i1.3524

Abstract

SD Negeri Pace 05 Jember terletak di Dusun Sukmo Ilang RT 05 RW 25, Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Fasilitas sekolah kurang memadai terutama kelengkapan buku yang ada diperpustakaan. Tujuan menjadikan buku sebagai media meningkatkan minat membaca siswa SD Negeri Pace 05 Jember. Metode pengumpulan data adalah wawancara dan tes uraian singkat berupa pre-test dan post-test yang berisi 7 poin pertanyaan terkait pengetahuan pengajar sekolah terhadap pentingnya buku untuk meningkatkan minat baca. Responden yang digunakan dalam pengumpulan data merupakan Pengajar berjumlah 9 responden. Rancangan yang digunakan adalah rancangan pretest-posttest kelompok tunggal (one group pretest-posttest design) dengan satu jenis sasaran tanpa adanya kelompok kontrol atau pembanding. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil Kuisioner menunjukkan bahwa pengajar saat pre-Test belum bisa mengarahkan untuk menuntun siswa memahami buku dengan baik, ini terbukti saat pre-Test skor 50, setelah penyuluhan pengajar memahami bagaimana menuntun siswa memahami buku dengan skor 90. Pengajar juga memberikan penekanan pada kata penting dibuku, memberikan strategi yang baik, dan juga mengetahui kriteria buku yang baik dengan skor Post-Test skor 90. Pengajar belum bisa memaksimalkan perpustakaan, salah satu disebabkan minimnya dana sekolah untuk mengembangkan perpustakaan. Pengembangan perpustakaan pengajar dengan skor 80.
Pelatihan Pembuatan POC dari Sampah Organik Rumah Tangga di Kelompok PKK RW 27 Tegal Boto Lor Jember Rudi Wardana; Liliek Dwi Soelaksini; Sepdian Luri Asmono; Ilham Muhklisin; Tirto Wahyu Widodo; Ana Uzunul Mauidah; Niko Atha Ramadhan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.8033

Abstract

The waste problem is a major issue that has not been optimally resolved. RW 27, Tegal Boto Lor Environment, Sumbersari Village, Sumbersari Subdistrict, Jember Regency, also faces the same problem in waste management. The purpose of this activity is to reduce the amount of household organic waste and increase family income by selling Liquid Organic Fertilizer (POC). This community service is conducted by providing training on POC production and business management of the resulting products so that partners can later produce organic fertilizer from organic waste on a commercial scale. The results of this community service include partners gaining an understanding of POC, from its advantages to the processing of organic waste into POC. The survey results show an 80% increase in knowledge among the partners. In the production of POC, one of the materials used is EM-4, which functions as a starter to accelerate the decomposition process. The POC production process takes 1 to 4 weeks, characterized by a white surface and an aroma similar to tape. The next step is the packaging process in 1-liter containers