Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN Sari, Kurnia
JURNAL FOKUS KONSELING Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : JURNAL FOKUS KONSELING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Midwifery practice is medical treatment which related to an expectant mother, puerperal mother, health nursing of children under five, and small child. Ideally, midwife practice service includes mental and health service because both of them are influenced each other. Individual counseling service which is intergreted with midwifery practice will increase completness of service. Individual counseling service is a kind of service to aid patient with mental problem such as feeling trouble, while midwifery practice help to heal patient physical including bodily disease. Person life quality that getting physical trouble is determined by one feeling in accepting self-condition. Thus if people has no psychological problem, the patient who get health problem will not in trouble.Keywords: individual counseling service, midwifery practice.
PENGUATAN KARAKTER KONSELOR YANG DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB MELALUI MANAJEMEN DIRI Sari, Kurnia; Sari, Syska Purnama
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.255 KB)

Abstract

AbstrakSeorang konselor yang profesional dituntut dapat melakukan tugas keprofesionalannya sesuai kode etik konselor yang telah di ucapkan ketika selesai melakukan acara wisuda. Tetapi kenyataan di lapangan masih ada sebagian konselor yang mengalami permasalahan dengan ketidakmampuan melaksanakan tugas konselor sebagaimana mestinya, dikarenakan ada permasalahan ketidak disiplinan dan tidak memiliki tanggung jawab. Ketidak disiplinan dan tidak bertanggung jawabnya konselor menjadi permasalahan yang harus cepat di selesaikan, karena peran konselor sendiri seharusnya menjadi cerminan siswa dalam berperilaku disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas siswa di sekolah. Upaya untuk menguatkan konselor yang berkarater disiplin dan bertangung jawab yaitu melalui manajemen diri. Manajemen diri bertujuan untuk menata seluruh rusan kehidupannya agar berjalan dengan teratur sehingga terwujudnya ketenangan jiwa. Manajemen diri dapat dilakukan dengan (1), mengelola waktu, (2) membangun hubungan baik dengan orang lain dan (3) dapat menilai (evaluasi)  kelebihan dan kekurangan diri. 
MANAJEMEN DIRI SEORANG PENDIDIK UNTUK MENYIKAPI TANTANGAN DAN PERUBAHAN ERA MEA Sari, Kurnia
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 7
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSebagai Negara dengan ekonomi paling besar di ASEAN, dengan sekitar40 persen dari PDB ASEAN, dan hampir setengah dari populasi ASEAN,Indonesia merupakan aktor penting dalam MEA yang sedang berlangsung ini. Untuk menghadapi MEA yang sudah berlangsung 2015 ini yang perlu dipersiapkan oleh pendidik adalah mencetak sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Seorang pendidik adalah pilar utama dalah hal mencetak SDM, maka dari itu pendidik juga harus lebih profesional dan kompeten. Salah satunya adalah pendidik yang mampu memanajemen diri. Dengan dapat memanajemen diri sendiri maka pendidik mampu memanajemen pendidikan. Seseorang harus dapat memimpin dirinya sendiri sebelum mendidik calon penerus bangsa.Terdapat 14 cara memanajemen diri yaitu: tujuan-tujuan dan visi-misiyang dirumuskan secara jelas, menyusun rencana harian, Tolak komitmen berlebihan, fokus pada penyelesaian, bukan kesempurnaan, rapikan tempat kerja dan kertas-kertas, keyakinan, manajemen krisis, delegasi efektif, mengendalikan gangguan, rapat yang efektif, hilangkan sikap menunda, hidup seimbang dan mengurangi stress. Dengan memanajemen diri sendiri pendidik tidak akan timbul keresahan dalam mendidik. Memanajemen diri sendiri memangtidak gampang, diperlukan keteguhan hati yang besar dalam menjalankannya. Itulah pentingnya seorang pendidik harus bisa memanajemen dirinya sendiri, sebab pendidik memiliki tanggung jawab yang besar untuk menciptakan generasi penerus bangsa dan SDM yang berkualitas dalam menghadapi persaingan global atau disebut era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ini.Kata kunci: Manajemen Diri Pendidik, Menyikapi Tantangan dan Perubahan Era MEA.
PERENCANAAN KARIER MAHASISWA BK DALAM MENGHADAPI KOMPETISI PENDIDIKAN DI ERA MEA. SARI, KURNIA
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.771 KB)

Abstract

ABSTRAK    Masyarakat ekonomi ASEAN kini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sudah diberlakukan sejak tahun 2015 lalu. Itu artinya SDM dan SDA negara- negara ASEAN sudah dapat bebas keluar masuk Indonesia. Hal ini memicu sebuah harapan bagi bangsaIndonesia untuk dapat mencetak SDA yang berkualitas, memiliki daya saing dan berlandaskan agama. Diharapkan mahasiswa bimbingan dan konseling (BK) dapat mengantisipasi sejak dini, yaitu dengan merencanakan karier. Perencanaan karir bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan, aspirasi dan peluang untuk karir individu. Perencanaan karir merupakan sebuah inisiatif dari seorang individu untuk diberikannya pengendalian diri atas karir mereka. Perencanaan karier mahasiswa BK dapat dilakukan dengan berbagai hal yaitu:  mahasiswa BK melakukan pengumpulan informasi dan pengetahuan untuk membantu mahasiswa dalam  membuat keputusan tentang pendidikan dan pelatihan karir. Untuk memulai sebuah perencanaan memerlukan inisiatif untuk menggerakkan seseorang untuk melakukan eksplorasi terhadap karier tertentu, setelah itu pengambilan keputusan karier seperti apa yang akan di jalani. Oleh karena itu, ketepatan memilih serta menentukan pilihan dan perencanaan arah karier menjadi titik penting mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam menghadapi kompetisi pendidikan di Era MEA yang penuh tantangan dan persaingan. Kata kunci: Perencanaan Karier Mahasiswa BK, Kompetisi Pendidikan di Era MEA.
ACHIEVEMENT OF COMMUNITY HEALTH CENTER SEEN THROUGH ACCREDITATION RESULTS: CASE STUDY IN PUSKESMAS "X", IN SURABAYA Qulsum, Meily Arovi; Sari, Kurnia; Bachtiar, Adang; Taufiq, KM
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 3 (2018)
Publisher : Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.877 KB)

Abstract

Background: Accreditation and recognition of a Community Health Center (Puskesmas) are given by an independent accredited organization, established by the Minister of Health after comply the accreditation standards. The accreditation achievement in East Java is at most of main level 76.7%. Puskesmas "X" is one of Puskesmas in Surabaya which has been accredited with basic level of status in 2015. This study aims to provide a comprehensive overview of the issues affecting the achievement of Puskesmas accreditation. Methods: This research is a qualitative descriptive study with in-depth interview and document searching using an accreditation instrument standard. Results: Based on accreditation results, the planning of the health centre was less appropriate because it was not based on identification of need and expectation. The mobilization and implementation was not working well due to lack of human health resource. Monitoring, control, and performance appraisal of the health centre have not been done. Conclusions: The accreditation of the health center, the Puskesmas X, in Surabaya is not only assessed by the document but also by the processes and system implementation activities. Achievement of Puskesmas accreditation status represents as a description of Puskesmas management and the result will have an impact on Puskesmas performance, and service quality. 
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER MELALUI BIMBINGAN KARIR MEDIA MIND MAPPING Sari, Kurnia; Istiqoma, Vella Auliya
JUANG: Jurnal Wahana Konseling Vol 2, No 1 (2019): JUANG: Jurnal Wahana Konseling
Publisher : JUANG: Jurnal Wahana Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.467 KB) | DOI: 10.31851/juang.v2i1.2682

Abstract

Mid mapping merupakan suatu media untuk mempermudah siswa dalam merencanakan karier melalui gambar peta pemikiran yang dibuat oleh masing-masing siswa sesuai dengan minat dan bakat. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir melalui bimbingan karier media mind mapping pada siswa kelas XI di SMA Ungul Negeri 3 Palembang.Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Model penelitian yang digunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Subjek penelitian ini yaitu 58 orang siswa. Objek penelitian adalah perencanaan karir. Pengumpulan data akan dilakukan melalui angket, observasi dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa. Peningkatan dapat dilihat pada hasil penelitian. Pada kondisi awal siswa mayoritas berada pada kriteria sangat rendah dengan jumlah 40 anak (69%). Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, kemampuan perencanaan karir mengalami peningkatan yaitu untuk kriteria sangat rendah tidak ada (0%). Perolehan skor terbanyak berada pada kriteria tinggi sejumlah 27 anak (47%). Pada siklus II meningkat pada kriteria sangat tinggi sejumlah 58 anak (100%). Penelitian ini dihentikan sampai siklus II karena sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan. Kata Kunci : Perencanaan Karier, Bimbingan Karier Media Mind Mapping 
GAMBARAN MOTIVASI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN Sari, Kurnia
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2018
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.953 KB)

Abstract

Lecturing activities ideally that there is a good interaction between teachers and lecturers. But there are still things that become polemic in the lecture is the existence of students who have no motivation to follow the ongoing lectures with various causes. The purpose of this study is to determine the description of student motivation in following the lecture. This research is quantitative descriptive. The research population is all students of 3rd semester at Universitas PGRI Palembang 2016/2017 academic year as many as 68 people. The sample size is 58 people using Slovin formula. The instrument used is a closed questionnaire using Likert scale model. Data analysis techniques using the formula percentage. The findings of this study indicate that the motivation of students guidance and counseling PGRI Palembang universities included in the category of being. This is seen on the average score of 78.4, with a frequency of 24 or can be in percentage with a value of 41.4%. By knowing the description of motivation, it is expected to help lecturers to improve the quality of teaching by applying various teaching methods, as well as for students to improve themselves by increasing the motivation in following the lecture by following the guidance and counseling services both in classical, group and individual in Guidance and Counseling Unit. Keywords─ Student motivation in following lectures
HOSPITAL EMPLOYEES’ PERCEPTION OF MARKETING STRATEGY AT H. ABDUL MANAP GENERAL HOSPITAL IN JAMBI CITY Timeida, Milya; Sari, Kurnia
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.518 KB)

Abstract

Background: A hospital is required to be capable of maintaining its existence by developing effective marketing strategies to encounter the globalization challenges. The marketing strategy in the hospital is influential for its activities to provide appropriate services to the patient's needs. This study aims to determine the hospital employees? perception towards priority marketing strategy at H. Abdul Manap Regional Hospital. Methods: This study was used the quantitative method with the descriptive analytic research. This research conducted in 602 people while the samples were 240 people, selected by accidental sampling technique. The primary data collection was conducted by employing a questionnaire as the survey method. The data analysis carried out was univariate analysis to obtain a percentage value description for each marketing strategy. Results: The results identified that price was the top priority marketing strategy voted by 171 respondents (71.3%). On the second rank, Product was voted as the top marketing strategy by 141 people (58.8%). In the third position, Professionalism was voted by 132 people (55.0%) as the top priority for marketing strategy. Conclusions: The research concludes that the hospital employees perceived that H. Abdul Manap General Hospital needed to prioritize price, product, and professionalism in developing its marketing strategies. It is advised that H. Abdul Manap General Hospital revise its price, develop new products based on patient needs, and provide professional human resources with good communication skills.
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PENGADAAN MENGGUNAKAN METODE SINK’S SEVEN PERFORMANCE CRITERIA (Studi Kasus di Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2007) Wicaksono, Purnawan Adi; Suliantoro, Hery; Sari, Kurnia
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 5, No.2, Mei 2010
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.066 KB) | DOI: 10.12777/jati.5.2.127-134

Abstract

Pengukuran kinerja pengadaan di Universitas Diponegoro telah dilakukan dengan melihat segi financial. Pengukuran secara finansial memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menjelaskan apakah dengan penyerapan anggaran yang semakin besar maka akan semakin baik efisiensi dan kinerjanya. Ukuran kinerja lain yang penting seperti ketepatan waktu pengiriman barang, kecocokan spesifikasi dan jumlah barang, hingga tujuan dan keinginan pengguna apakah sesuai atau tidak, belum terukur dengan jelas. Pengukuran kinerja pengadaan akan dilakukan menggunakan model Sink’s Seven Performance Criteria, yaitu model pengukuran kinerja yang menggambarkan suatu sistem manajemen sebagai suatu mekanisme untuk membangun siklus perbaikan yang lebih efektif. Hasil perancangan pengukuran kinerja terdiri dari 6 kriteria dengan urutan prioritas sebagai berikut: kriteria Kualitas (31%), kriteria Efisiensi (17.2%), kriteria Efektivitas (17.2%), kriteria Kualitas Kehidupan Kerja (13.8%), kriteria Budgetabilitas (11.6%), dan kriteria Inovasi (9.2%). Dari keenam kriteria kinerja tersebut, diperoleh rancangan akhir 32 KPI yang berisi: 17 KPI Kuantitatif dan 15 KPI Kualitatif. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan Objective Matrix dan Traffic Light System, menunjukkan bahwa kinerja pengadaan tahun 2007 adalah sebesar 4.564 yang berada dalam kategori warna kuning yang berarti pencapaian kinerjanya ini sudah cukup baik meskipun nilainya mendekati kategori buruk, sehingga masih perlu ditingkatkan lagi. Dari hasil analisis Importance – Performance Matrix, diperoleh indikator-indikator yang berada dalam zona penting tetapi ternyata kinerjanya masih rendah. Indikator tersebut adalah Efisiensi waktu, Efisiensi jumlah personil, Pemborosan waktu, Pemborosan personil, Jumlah lelang gagal/lelang ulang, Jumlah keluhan pengguna, Jumlah penyedia ingkar kontrak, dan Inovasi proses. Oleh karena itu rekomendasi diutamakan untuk indikator-indikator di atas. Kata Kunci: Pengukuran kinerja Pengadaan, Key Performance Indicators, Sink’s Seven Performance Criteria, Objective Matrix, Traffic Light System..       Procurement performance measurement at the University of Diponegoro was done by looking at the financial aspect. Measurement weakness of financially unable to explain whether the absorption of the bigger budget will increase both the efficiency and performance. Another important performance metrics such as delivery timeliness, suitability specifications and quantity of goods, until the goals and desires of the user whether it is appropriate or not, has not clearly measurable. Procurement performance measurement will be done using the model of Sink's Seven Performance Criteria, ie performance measurement model that describes a management system as a mechanism to build a more effective repair cycle. Results of performance measurement design consisted of six criteria in the order of priority as follows: Quality criteria (31%), the criteria of efficiency (17.2%), effectiveness criteria (17.2%), Quality of Work Life criteria (13.8%), Budgetabilitas criteria (11.6%) , and the criteria of innovation (9.2%). Of the six performance criteria, it is obtained the final draft that contains 32 KPIs: 17 KPI Quantitative and Qualitative KPI 15. Based on the results of performance measurement with Objective Matrix and Traffic Light System, show that the performance of procurement in 2007 amounted to 4564 which is in the yellow category, which means the achievement of this performance was quite good although the value approached the bad category, so that still needs to be increased again. From the results of analysis of Importance - Performance Matrix, obtained by the indicators that are in critical zone but was still low performance. Indicators are time efficiency, efficiency of personnel, waste time, waste of personnel, number of failed auctions / auction again, complaints of users, number of provider contracts broken, and the innovation process. Therefore, priority recommendations for the indicators above. Keywords: Procurement performance measurement, Key Performance Indicators, Sink's Seven Performance Criteria, Objective Matrix, Traffic Light System ..
INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN FLUIDA DINAMIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF DI SMA Sari, Kurnia; Djudin, Tomo; Oktavianty, Erwina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 5 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.614 KB)

Abstract

AbstractThe aims of this research was determined the effect of integrated remediation misconception in fluid dynamics learning use interactive conceptual instruction to decreasing the number of student misconception in grade XI SMA Negeri 7 Pontianak. The research used pre-experimental design with one group pretest-posttest design involving 35 students of class XI IPA 2 as a sample which selected by intact group. Diagnostic test which consist osf 18 multiple choice question with open reasoning was used as research instrument to asses the number of students misconception. Based on the result, the everage percentage decrease of misconception students for each students equal to 71,14%. Based on an analysis using price obtained McNemar test, (348,82) >  indicate the conception significant changes between before and after integrated remediation misconception in fluid dynamics learning use interactive conceptual instruction. The effectiveness of  integrated remediation misconception in fluid dynamics learning use interactive conceptual instruction of  DQM (The Decreasing of Quantity of the student that Misconception) equal to 71,46% in high category. Keywords: integrated remediation, misconception, interactive conceptual   instruction, fluid dynamic