Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU DI KELAS VII B DAN D SMPN 15 BANJARMASIN Khairunnisa Khairunnisa; Muhammad Yuliansyah; Aminah Aminah
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.25 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v6i2.3265

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan dan konseling dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu di kelas VII B dan D SMPN 15 Banjarmasin. Latar belakang penelitian ini adalah adanya berbagai macam pandangan atau persepsi siswa terhadap BK di sekolah sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi minat siswa mengikuti layanan konseling individu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional dengan menggunakan teknik analisis Pearson Product Moment pada program SPSS 26. Sampel yang di gunakan ada 52 orang dari jumlah populasi 60 orang siswa VII B dan VII D dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpul data menggunakan dua buah skala likert melalui kuesioner yang di sebar kepada siswa melalui link WhatsApp. Uji validitas kuesioner menggunakan Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan dan konseling dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu pada kelas VII B dan VII D SMPN 15 Banjarmasin dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05 dan pearson correlation 0,448 > rtabel pada taraf 5% 0,273. Dengan demikian, hipotesis H1 di terima. Sehingga berarti bahwa persepsi siswa terhadap bimbingan dan konseling memiliki hubungan dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu.__________________________________________________________________The purpose pf this study was to determine the relationship between students perceptions of guidance and counseling with student interest in participating in individual counseling services in class VII B and D SMPN 15 Banjarmasin. The background of this research is the existence of a variety of views or perceptions of students towards BK in school so that it affects student interest in participating in individual counseling. This research is a quantitative design using pearson product moment analysis techniques in the SPSS 26 program. The sample used was 52 people from a population of 60 students of class VII B and D with simple random sampling technique. The data collection technique used two Likert scales through a questionnaire distributed to student via the WhatsApp Link. The questionnaire validation and the reliability test uses Cronbach Alpha. The results showed that there was a significant positive relationship between student perception of guidance and counseling with student interest in participating in individual counseling services in class VII B and VII D of SMPN 15 Banjarmasin with a significant value 0f 0,001 < 0,05 and pearson correlation 0,448 > rtable at 5% level 0,273. Thus, the H1 hypothesis is accepted. So that means that student perceptions of guidance and counseling have a relationship with the interests of student following individual counseling services.
IMPLEMENTASI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH (STUDI KASUS PADA MAN 2 MODEL BANJARMASIN) Muhammad Yuliansyah
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Hadi Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmpd.v1i1.4221

Abstract

Dunia pendidikan dalam hal ini lembaga persekolahan diberi kewenangan untuk mengurus dirinya sendiri dan mengelola kegiatan pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan daerahnya masing-masing, untuk menyediakan sumber daya manusia yang produktif dan mempunyai kemampuan profesional dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembangunan sumber daya manusia yang harus dilakukan secara terencana dan terarah sehingga mampu menyiapkan bangsa Indonesia dalam memasuki era globalisasi dan era otonomi daerah yang penuh dengan tantangan. Dalam rangka menentukan mutu  sumber daya manusia di sekolah dan untuk kepentingan bangsa di masa depan, kepala madrasah dan guru-guru merupakan penanggung jawab dan pelaksana pendidikan yang utama, yang secara langsung berhubungan dengan anak atau peserta didik. Seberapa jauh  keberhasilan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan persekolahan khususnya di tingkat ibtidaiyah sampai  madrasah aliyah dimana ketergantungan terhadap guru masih besar, sangat ditentukan oleh profesionalisme dan kompetensi para guru dalam mendidik dan mengajar. Kepala sekolah dan guru sama-sama berperan sebagai tenaga kependidikan yang secara terpadu harus saling bekerjasama dan berkoordinasi serta saling menunjang untuk kelancaran dan keberhasilan tugas-tugas pendidikan di sekolah.
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN SELF-ESTEEM SISWA BROKEN HOME DI KELAS XI MAN 4 BANJAR Rizky Ananda; Muhammad Yuliansyah; Eka Sri Handayani
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.949 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v8i1.5266

Abstract

Keluarga yang tidak harmonis (broken home) dapat memberikan dampak yang buruk pada perkembangan anak. Salah satu permasalahan yang terjadi pada anak broken home yakni anak akan memiliki self-esteem yang rendah. Umumnya seseorang dengan self-esteem rendah juga memiliki tingkat ketegasan yang rendah, hal ini akan membuat anak mudah menjadi korban dari perilaku penyimpangan ataupun sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat self-esteem siswa broken home sebelum dan sesudah diberikannya layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training serta mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training dalam meningkatkan self-esteem siswa broken home di kelas XI MAN 4 Banjar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian ini adalah pre-experiment dengan pola One Group Pre-test – Post-test Design. Pre-test diberikan sebelum adanya perlakuan dan post-test diberikan setelah perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian sebelum dan sesudah diberikannya layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil skor pre-test dan post-test yakni 450% < 595% atau dengan rata-rata 56% < 74%, dengan demikian (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training efektif dalam meningkatkan self-esteem siswa broken home di kelas XI MAN 4 Banjar.
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BIBLIOTHERAPY UNTUK MENGURANGI SMARTPHONE ADDICTION PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MARTAPURA Salsabila Imtinani; Muhammad Yuliansyah; Ainun Heiriyah
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.716 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v7i1.3318

Abstract

Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif kemajuan teknologi dapat memberikan kemudahan seperti akses data dan informasi, kursus online, buku elektronik, ujian online dan lain sebagainya. Namun di sisi lain, penggunaan teknologi secara berlebihan dapat memicu timbulnya efek samping seperti smartphone addiction. Dan salah satu cara untuk mengurangi hal tersebut yaitu dengan pengalihan fokus dari menggunakan smartphone ke aktivitas lain. Dalam hal ini, aktivitas tersebut adalah bibliotherapy atau terapi bacaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat smartphone addiction yang dialami siswa sebelum diberikan perlakuan dan setelahnya, serta efektivitas bibliotherapy untuk mengurangi smartphone addiction. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian pre-experimental one group pretest posttest. Desain ini dipilih karena paling sesuai dengan variabel penelitian. Dari analisis hasil penelitian menggunakan metode wilcoxon signed rank test, diperoleh hasil negative rank N=3 dengan mean 3,67 dan positive rank N=5 dengan mean 5,00. Hasil tes statistik berdasarkan negative rank dengan Z=-0,981 dan signifikansi 0,326 >0,05 H1 ditolak dan H0 diterima. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan hasil bahwa konseling kelompok dengan teknik bibliotherapy yang telah dilakukan tidak efektif untuk mengurangi smartphone addiction pada siswa.
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMAN 3 dan SMKN 3 Banjarbaru Kalimantan Selatan Muhammad Ihsan; Jarkawi Jarkawi; Muhammad Yuliansyah; Kasypul Anwar
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.995 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7625002

Abstract

This study aims to find out: (1) the principal's steps in preparing a work plan in an effort to influence teachers and staff to want to work together so that they want to take actions and actions in achieving common goals, (2) the principal's activities in implementing work plans, evaluation activities and monitoring, and (3) factors that support and hinder school principals in leading SMAN 3 and SMKN 3 Banjarbaru. This research is a descriptive qualitative research, namely research that seeks to capture symptoms holistically and contextually through collecting data from the subjects studied as a direct source with the researcher's own key instruments, namely the researcher is a planner, executor of data collection, analysis, data interpreter, and in the end he becomes a reporter. the results of the research. The results of the research show that: The preparation of work plans for school principals in an effort to guide teachers and education personnel staff in their implementation takes action in achieving a common goal, namely implementing school-based management in improving the quality of education focusing on the management aspects of planning, organizing, implementing and supervising. Implementation (MBS) in improving the quality of education for the two schools in addition to paying attention to students, also to guardians of students, especially those who are members of the school committee. The principal in carrying out evaluation and monitoring of integrated activities for teachers and education staff and students is in the position they should be, namely carrying out their duties with full responsibility to achieve common goals in improving the quality of education in schools.
English Learning Planning Management in the Time of Pandemic Covid-19: Case of UPB UIN Antasari Fitria Mumtazah; Jarkawi; Muhammad Yuliansyah
ELT in Focus Vol. 5 No. 2 (2022): ELT in Focus
Publisher : ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT - UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to describe the English language learning management plan carried out by UPB (Unit Pengembangan Bahasa) UIN (Universitas Islam Negeri) Antasari during the Covid-19 pandemic, as well as to analyze this English language learning process carried out by UPB UIN Antasari during the Covid-19 pandemic through a learning management plan perspective. This research is a qualitative field research, where data is collected through observation during the teaching-learning process, interviews with UPB managers, teaching staff (tutors), and program participants (students), as well as document study of textbooks and other learning documents. The author then validated the data using triangulation techniques, and analyzes them descriptively. The results showed that during the Covid-19 pandemic, UPB had implemented learning management plan in its intensive English learning. UPB has carried out preparations for the effective week according to the academic calendar, as well as making annual programs and semester programs in the form of textbooks. In terms of honorarium, UPB is even above the generally accepted standard, due to the consistency of tutor fees even in the midst of the Covid-19 pandemic. The main drawback of the implementation of learning management plan by UPB is the absence of lesson plan documents and syllabus, However, the absence of these two learning documents does not necessarily make this intensive program a failure, because UPB has provided textbooks to replace it. Based on the final exam results, it is proven that this intensive program is successful in improving students' English skills.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH RAMAH ANAK (STUDI KASUS : SD NEGERI 8 KAMPUNG BARU DAN SDIT AR-RASYID KABUPATEN TANAH BUMBU) Rafii Hamdi; Muhammad Yuliansyah; Husnul Madihah
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Hadi Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmpd.v3i2.11539

Abstract

Proses pembentukan Sekolah Ramah Anak di SDN 8 Kampung Baru dan SDIT Ar Rasyid merupakan pilot projec Dinas melalui pemberian Surat Keputusan (SK).  implementasi manajemen sekolah ramah anak di SDN 8 Kampung Baru belum sepenuhnya menerapkan fungsi – fungsi manajemen. Lemahnya manajerial tersebut karena mengikuti kurikulum sekolah adiwiyata yang dalam pelaksanaanya terdapat nilai – nilai ramah anak, pembuatan media publikasi berupa poster anti bullying dan anti perundungan serta secara umum pengawasan hanya dilakukan oleh Kepala Sekolah. Berbeda di SD IT Ar Rasyid yang menerapkan fungsi manajemen meskipun belum maksimal. Proses perencanaan tidak terdokumentasikan, proses pengorganisasian dibuktikan dengan adanya Surat keputusan (SK) Tim pelaksana Sekolah Ramah Anak, pelaksanaan dilakukan dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan membuat jadwal harian penyambutan siswa, penanaman nilai – nilai ramah anak dalam proses pembelajaran serta pembuatan media publikasi berupa poster – poster anti bullying dan anti perundungan.Selain itu proses pengawasan dilakukan oleh Kepala Sekolah, Komite serta Yayasan. 3) faktor pendukung implementasi manajemen sekolah ramah anak di SDN 8 Kampung Baru dan SD IT Ar Rasyid Kabupaten Tanah Bumbu antara lain: a) adanya bantuan dana dari dinas, b) adanya sosialisasi dan pelatihan sekolah ramah anak, c) kesadaran guru dalam melayani siswa, dan d) partisipasi orang tua dan masyarakat. 4) faktor penghambat implementasi manajemen sekolah ramah anak di SDN 8 Kampung Baru dan SD IT Ar Rasyid Kabupaten Tanah Bumbu antara lain : a) kurangnya pemahanan tentang program sekolah ramah anak, b) belum adanya pelatihan atau bimbingan teknis berkaitan dengan implementasi program sekolah ramah anak di sekolah dasar, c) belum adanya standar yang jelas berkaitan dengan implementasi program sekolah ramah anak di tingkat sekolah dasar, dan d) kurangnya kontrol dari dinas yang membawahi program sekolah ramah anak.