Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

REAL VERSUS VIRTUAL EXPERIMENT DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI: UJI BEDA TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA Wartini Wartini; Dwi Aryanti; Siswanto Siswanto; Eko Juliyanto; M Murni; F Fajarudin
Indonesian Journal of Natural Science Education Vol 2, No 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/nse.v2i1.492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran inkuiri berbasis real experiment dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri berbasis virtual experiment. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment, dengan desain penelitian nonequivalent control group pretest-posttest.  Populasinya adalah seluruh siswa kelas X pada salah satu SMA negeri di kabupaten Magelang. Sampel sebanyak dua kelas, dipilih secara purposive sampling. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yang proses pembelajaran menggunakan pembelajaran inkuiri berbasis virtual eksperimen, dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran inkuiri berbasis real eksperimen. Instrumen dalam penelitian ini adalah instrumen tes esaay untuk mengukur penguasaan konsep. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa baik yang menerapkan pembelajaran inkuiri berbasis real experiment maupun virtual experiment. Keduanya memiliki kategori peningkatan sedang.
Gambaran Indeks Entomologi Vektor Demam Berdarah Dengue Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat M Murni; Malonda Maksud; R Risti; N Nelfita; Hasrida Mustafa
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.367 KB)

Abstract

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah endemis DBD. Kasus DBD di Sulawesi Barat berjumlah 52 kasus dengan Incidence Rate (IR) sebesar 7,78 per 100.000 penduduk. Studi ini merupakan bagian dari penelitian multicenter “Peta Kerentanan nyamuk Aedes aegypti di Indonesia Tahun 2015”. Studi ini bertujuan mengetahui gambaran indeks entomologi di Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat dengan desain potong lintang. Survei jentik dilakukan dengan metode single larva. Hasil studi menunjukkan HI 37,3%, CI 11,6%, BI 52,33, dan ABJ 62,7 %. Analisis resiko penularan dengue berdasarkan index jentik dengan nilai Densitiy figure HI> 1, CI >1; BI > 5. Hasil ini menjelaskan kepadatan jentik per rumah (house index) dan kepadatan jentik per kontainer (container index) berdasarkan Density Figure (DF) tergolong sedang. Angka bebas jentik (ABJ) hanya mencapai 62,7% masih di bawah standar program nasional yaitu kurang dari 95%.
Efektivitas Anti Nyamuk Bakar berbagai Merk terhadap Aedes Aegypty Hasrida Mustafa; Malonda Maksud; R Risti; Anis Nur Widayati; M Murni
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.623 KB)

Abstract

Anti nyamuk bakar yang beredar memiliki varian merk dan bahan aktif yang bervariasi. Pada umumnya masyarakat memilih anti nyamuk bakar karena harga murah, mudah diperoleh dan mudah digunakan meskipun efektivitasnya terhadap nyamuk belum teruji. Tujuan kegiatan adalah untuk menguji efektivitas daya bunuh obat nyamuk bakar beberapa merk yang ada di pasaran. Uji ini merupakan uji eksperimen dengan metode glass chamber menggunakan 20 ekor nyamuk per pengujian per bahan aktif. Anti nyamuk bakar yang diuji berasal dari tiga merk yang berbeda dengan kandungan bahan aktif yang berbeda antara lain merk A dengan kandungan Metofluthrin 0,0097 %, merk B dengan kandungan Metofluthrin 0,05 % dan merk C dengan kandungan D-alethrin 0,30%. Berdasarkan hasil uji diperoleh anti nyamuk merk B dengan kandungan bahan aktif Metofluthrin 0,05 % memiliki daya bunuh anti nyamuk yang lebih cepat dibandingkan dua merk lainnya (Nilai KnockdownTime /KT50 yang diperoleh adalah 3,05 menit dannilai KT90 adalah 8,42 menit). Nilai slope bahan aktif Metofluthrin 0,05 %yang diperoleh sebesar 3,73 yang berarti bahwa rata-rata setiap paparan satu menit terdapat tiga ekor nyamuk yang mengalami knockdown/ mati. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa obat nyamuk dengan kandungan Metofluthrin 0,05% lebih efektif membunuh nyamuk Ae.aegypti.
Gambaran Indeks Entomologi Vektor Demam Berdarah Dengue Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat M Murni; Malonda Maksud; R Risti; N Nelfita; Hasrida Mustafa
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.747 KB)

Abstract

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah endemis DBD. Kasus DBD di Sulawesi Barat berjumlah 52 kasus dengan Incidence Rate (IR) sebesar 7,78 per 100.000 penduduk. Studi ini merupakan bagian dari penelitian multicenter “Peta Kerentanan nyamuk Aedes aegypti di Indonesia Tahun 2015”. Studi ini bertujuan mengetahui gambaran indeks entomologi di Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat dengan desain potong lintang. Survei jentik dilakukan dengan metode single larva. Hasil studi menunjukkan HI 37,3%, CI 11,6%, BI 52,33, dan ABJ 62,7 %. Analisis resiko penularan dengueberdasarkan index jentik dengan nilai Densitiy figure HI> 1, CI >1; BI > 5. Hasil ini menjelaskan kepadatan jentik per rumah (house index) dan kepadatan jentik per kontainer (container index) berdasarkan Density Figure (DF) tergolong sedang. Angka bebas jentik (ABJ) hanya mencapai 62,7% masih di bawah standar program nasional yaitu kurang dari 95%.