Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Konsumsif rokok dan tinggi badan orangtua sebagai faktor risiko stunting anak usia 6-24 bulan di perkotaan Sari, Siska Puspita
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Agustus
Publisher : Program Studi S-1 Ilmu Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.21 KB)

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Stunting adalah salah satu masalah gizi balita, menggambarkan kegagalan pertumbuhan linear yang terakumulasi sejak sebelum dan sesudah kelahiran yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya asupan zat gizi. Batasan  stunting apabila defsit dalam panjang badan menurut umur < -2 z-skor berdasarkan rujukan baku pertumbuhan World Health Organization. Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk konsumsi rokok dan tinggi badan orang tua. Di Yogyakarta cakupan konsumsi rokok orang tua termasuk tinggi (52.1%) dan prevalensi balita stunting mencapai reaches 15.11%. Maka dari itu, dibutuhkan penelitian terkait hubungan konsumsi rokok dan tinggi badan orang tua sebagai factor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Yogyakarta. Tujuan : Menganalisis menganalisa konsumsi rokok orang tua sebagai faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6 – 24 bulan di Kota Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control, dengan subjek anak usia 6-24 bulan yang terdaftar di 3 Posyandu (Umbulharjo, Tegalrejo dan Kotagede) yang masuk ke dalam kriteria inklusi. Jumlah subjek sebanyak 121 kasus dan 121 kontrol. Analisis data univariat, bivariat menggunakan Chi-square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil  : Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 58,68% orang tuanya merokok. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi rokok orang tua dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Yogyakarta p=0,601; OR=1,15 yang berarti bahwa konsumsi rokok orang tua akan berisiko mempunyai anak yang mengalami  stunting 1,15 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang orang tua tidak mengkonsumsi rokok. Hasil analisa multivariat menunjukkan setelah mengontrol tinggi badan ibu hubungan konsumsi rokok orang tua dengan kejadian stunting tidak bermakna pada anak usia 6-24 bulan di Yogyakarta (p=0,62; OR=1,15). Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor prenatal lebih dominan jika dibandingkan faktor postnatal seperti konsumsi rokok dan tinggi badan orang tua pada anak usia 6-24 bulan di Yogyakarta. Kesimpulan  : Tidak ada hubungan bermakna antara konsumsi rokok orang tua (postnatal) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Yogyakarta karena lebih dominan faktor prenatal.Kata kunci : konsumsi rokok orang tua, tinggi badan orang tua, stunting, anak usia 6-24 bulan.
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENGATURAN MENU MAKAN ATLET SSB MELALUI FOKUS GRUP DISKUSI Sari, Siska Puspita; Afriani, Yuni; Puspaningtyas, Desty Ervira; Sari, Jihan Novita
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v3i1.107

Abstract

ABSTRAK Atlet membutuhan informasi gizi olahraga yang akurat karena gizi optimal menunjang prestasi. Sebaliknya gizi yang tidak memadai, menghambat atlet mencapai performa terbaik. Pemberian makanan pada atlet perlu disesuaikan dengan periode latihan. Fokus grup diskusi mengenai pengaturan pola makan atlet bertujuan menggali permasalahan orang tua secara mendalam mengenai pemenuhan gizi pada atlet. Dimana pengaturan gizi atlet terbagi menjadi tiga periode yaitu periode persiapan, periode pertandingan, periode pemulihan. Atlet dari cabang olahraga yang berbeda memiliki kebutuhan energi yang berbeda terkait dengan perbedaan jenis latihan, intensitas latihan, durasi latihan. Orang tua memiliki peran yang besar dalam memberikan konsumsi makanan pada anak. Hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana anak berkembang, sehingga diperlukan makanan sehat, seimbang dengan kebutuhan gizi. Pengabdian masyarakat dilaksanakan Selasa, 17 September 2019 terhadap 24 orang tua atlet sepak bola di SSB Real Madrid. Sementara di SSB Baturetno dilakukan 30 orang tua atlet sepak bola di SSB Baturetno pada Ahad, 15 September 2019. Secara keseluruhan, orang tua atlet sepak bola SSB Real Madrid UNY dan SSB Baturetno mengetahui adanya perbedaan antara pengaturan makanan sesuai periode latihan. Namun, orang tua atlet belum mampu menerapkan menu sebelum bertanding, saat bertanding dan setelah bertanding dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai kandungan gizi, kebiasaan makan dalam lingkungannya, keterbatasan waktu menyiapkan makanan. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dilakukan secara berkelanjutan, mengingat kemungkinan siswa yang berbeda setiap tahunnya. Selain edukasi kepada orang tua atlet, kegiatan pengabdian ini diharapkan dilakukan tidak hanya kepada orang tua atlet SSB Real Madrid UNY dan SSB Baturetno, melainkan kepada atlet juga pelatih atlet di SSB tersebut. Kata kunci: fokus grup diskusi, orang tua atlet, pengaturan pola makan
Gambaran Pengetahuan Orang Tua tentang Pengaturan Menu Makan Atlet SSB Melalui Fokus Grup Diskusi Sari, Siska Puspita; Afriani, Yuni; Puspaningtyas, Desty Ervira; Sari, Jihan Novita
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 3, NO 1 (2020) : FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v3i1.112

Abstract

Athletes need nutritional information accurate sports nutrition for optimal support achievement. In contrast nutrition inadequate, inhibits athletes reached best performance. Focus group discussion about regulating diet to explore the problem in depth parents about nutritional. The provision of food in an athlete should be adapted and with the same period inexercise. Feeding in athelete adapted to the period exercise. Nutrition in athletes divided into three periods. Athletes having different energy needs related to differences in type, intensity, exercise duration. Related the athletes develop, balanced diet necessary requirements. Focus group discussion performed to 24 parent’s atheletes at Sekolah Sepak Bola (SSB) Real Madrid on September 17, 2019 at Universitas Negeri Yogyakarta and performed to 30 parents’s athletes at Sekolah Sepak Bola (SSB) Baturetno on September 15, 2019. Overall, some parents atheletes football know a difference diet in periode exercise. But, paretns athletes not be able to apply diet before, while, recovery peiods exercise because limited knowledge, limited time preparing food, and food habit. Community devotion is expected to be made in a sustainable way. This is due to the possibility of different students each year. In addition to education to parents, activities of this devotion is expected to be done not only to parents, but SSB Real Madrid UNY and SSB Baturetno to athletes and also coach soccer athletes.Keywords: focus group discussion, athlete’s parents, food patern
Peningkatan Pengetahuan tentang Gizi Seimbang dan Asupan Cairan pada Atlet Sepak Bola di SSB Baturetno Afriani, Yuni; Sari, Siska Puspita; Puspaningtyas, Desty Ervira; Mukarromah, Nurul
Sport and Nutrition Journal Vol 3 No 1 (2021): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerforma atlet sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain asupan gizi seimbang dan asupan cairan yang sesuai. Tingkat pengetahuan atlet tentang gizi seimbang dan asupan cairan masih banyak yang belum sesuai. Pentingnya pemberian edukasi tentang gizi seimbang dan asupan cairan yang tepat pada atlet dengan mempertimbangkan jumlah, jenis, dan waktu pemberian agar terjadi peningkatan keberhasilan atlet saat latihan atau bertanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan tentang gizi seimbang dan asupan cairan pada atlet sepak bola di SSB Baturetno. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan edukasi gizi tentang gizi seimbang dan asupan cairan kepada atlet sepak bola di Sekolah Sepak Bola (SSB) Baturetno pada bulan Mei 2018 di Kantor Sekretariat SSB Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Analisis data dengan software statistik menggunakan uji paired t-test. Tingkat pengetahuan atlet sebelum pemberian edukasi adalah 50,31 ± 15,75, sedangkan tingkat pengetahuan atlet setelah edukasi adalah 74.38 ± 15,59. Ada perubahan yang signifikan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah pemberian edukasi pada atlet sepak bola di SSB Baturetno (p=0,001). Dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi gizi secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang dan asupan cairan pada atlet sepak bola di SSB Baturetno. Kata Kunci : pengetahuan, gizi seimbang, asupan cairan, atlet, sepak bola ABSTRACT Athlete’s performance is strongly influenced by various factors, including balanced nutritional intake and fluid intake. The level of knowledge of athletes about balanced nutrition and fluid intake is still not appropriate. The importance of providing education about balanced nutrition and proper fluid intake to athletes by considering the amount, type and time of administration can increase the success of athletes when training or competing.This research aims to determine knowledge of soccer athletes at SSB Baturetno about balanced nutrition and fluid intake.This research was conducted by providing nutrition education about balanced nutrition and fluid intake to soccer athletes at Baturetno Soccer School (SSB) on May 2018 at SSB Baturetno Secretariat Office, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Data were analyzed using statistical software with paired t-test.The level of knowledge of athletes before education was 50.31 ± 15.75, while the level of knowledge of athletes after education was 74.38 ± 15.59. There was a significant change in the level of knowledge before and after giving education on soccer athletes at SSB Baturetno (p=0.001).The nutrition education can effectively increase knowledge about balanced nutrition and fluid intake in soccer athletes at SSB Baturetno. Key words : knowledge, balanced nutrition, fluid intake, athletes, soccer
Fokus Grup Diskusi Pengaturan Makan Sesuai Periode Latihan pada Pelatih Sepak Bola Atlet Junior Sari, Siska Puspita; Puspaningtyas, Desty Ervira; Afriani, Yuni; Anwar, Fadil
Sport and Nutrition Journal Vol 3 No 1 (2021): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pengetahuan pengaturan makan sesuai periode latihan dapat diberikan oleh pelatih kepada atlet. Pihak terkait seperti atlet, orang tua dan pelatih menjadi faktor penentu pengaturan makan atlet yang optimal untuk menunjang prestasi. Tujuan penelitian ini untuk menggali permasalahan secara mendalam pelatih sepak bola atlet junior mengenai pemenuhan gizi yang baik pada atlet melalui fokus grup diskusi. Penelitian yang besamaan dengan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan 27 September 2020 di Sekretariat Lapangan Sepak Bola Wiyoro, terhadap 11 pelatih atlet sepak bola junior SSB Baturetno. Sementara pengabdian masyarakat SSB Real Madrid UNY dilakukan terhadap 16 pelatih atlet sepak bola junior SSB Real Madrid UNY pada 29 September 2020 secara daring/ online melalui media zoom meeting. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan fokus grup diskusi kepada pelatih atlet. Secara keseluruhan, sebagian besar pelatih atlet sepak bola junior SSB Real Madrid UNY dan SSB Baturetno mengetahui adanya perbedaan antara pengaturan makanan sesuai periode latihan. Dapat disimpulkan, prestasi atlet dapat dicapai dengan dukungan semua pihak baik pelatih, pembina, orang tua dan atlet dimulai dari pengetahuan gizi yang baik hingga pengaturan makanan sesuai periode latihan atlet. Kata Kunci : fokus grup diskusi, pelatih atlet, pengaturan pola makan ABSTRACT Knowledge of eating arrangements according to the training period can be provided by trainers to athletes. Related parties such as athletes, parents and coaches are the determining factors for optimal athlete eating arrangements to support performance. To explore the problems in depth for junior athlete soccer coaches regarding the fulfillment of good nutrition in athletes through focus group discussions. Research and community service was carried out on September 27, 2020 at the Wiyoro Football Field Secretariat, with 11 coaches of SSB Baturetno junior soccer athletes. Meanwhile, the SSB Real Madrid UNY community service was carried out to 16 coaches of SSB Real Madrid UNY junior football athletes on September 29, 2020 online through the media zoom meeting. The activity undertaken is to conduct focus group discussions with the athlete coach. Overall, most of the SSB Real Madrid UNY and SSB Baturetno junior soccer athletes coaches are aware of the differences between the food arrangements according to the training period. Athlete’s achievements can be achieved with the support of all parties including coaches, coaches, parents and athletes starting from good nutritional knowledge to dietary arrangements according to the athlete’s period of time. Key words : focus group discussion, athlete coach, diet arrangement
Edukasi Gizi Efektif Meningkatkan Pengetahuan Atlet Mengenai Gizi Seimbang dan Pemenuhan Kebutuhan Cairan Puspaningtyas, Desty Ervira; Sari, Siska Puspita; Afriani, Yuni; Mukarromah, Nurul
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 2, NO 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.39 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v2i2.87

Abstract

Balanced diet is an eating patternthat focuses on the type of food eatenby person, including staple foods, animal protein and vegetable protein, vegetables and fruits. Application of balanced diet accompanied by the fulfillment of fluid needs in athletes has a role supporting the athletes’ performance. However, many athletes have not understood the urgency of balanced diet and the fulfillment of fluid requirements in improving athlete's performance yet. Nutrition education is a solution that can be used to improve the athlete's knowledge about the urgency of balanced diet and fluid requirements fulfillment. Community devotion done to increase athletes’ knowledgewas nutrition education about balanced diet and fluid requirements. Nutrition education performed to 21 soccer athletes at Sekolah Sepak Bola (SSB) Real Madrid on May 08, 2018 at the Stadium of Universitas Negeri Yogyakarta. There was an increase of athlete knowledge between preeducation (56,67 ± 18,33) and post-education (75,24 ± 14,70), with p-value <0,001. Nutrition education can increase athletes' knowledge about balanced nutrition and fluid requirements effectively.Keywords: nutrition education, balanced diet, fluid requirement, knowledge, soccer
Konsumsi rokok dan tinggi badan orangtua sebagai faktor risiko stunting anak usia 6-24 bulan di perkotaan Siska Puspita Sari
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.21 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v1i1.6

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Stunting adalah salah satu masalah gizi balita, menggambarkan kegagalan pertumbuhan linear yang terakumulasi sejak sebelum dan sesudah kelahiran yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya asupan zat gizi. Batasan  stunting apabila defsit dalam panjang badan menurut umur < -2 z-skor berdasarkan rujukan baku pertumbuhan World Health Organization. Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk konsumsi rokok dan tinggi badan orang tua. Di Yogyakarta cakupan konsumsi rokok orang tua termasuk tinggi (52.1%) dan prevalensi balita stunting mencapai reaches 15.11%. Maka dari itu, dibutuhkan penelitian terkait hubungan konsumsi rokok dan tinggi badan orang tua sebagai factor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Yogyakarta. Tujuan : Menganalisis menganalisa konsumsi rokok orang tua sebagai faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6 – 24 bulan di Kota Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control, dengan subjek anak usia 6-24 bulan yang terdaftar di 3 Posyandu (Umbulharjo, Tegalrejo dan Kotagede) yang masuk ke dalam kriteria inklusi. Jumlah subjek sebanyak 121 kasus dan 121 kontrol. Analisis data univariat, bivariat menggunakan Chi-square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil  : Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 58,68% orang tuanya merokok. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi rokok orang tua dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Yogyakarta p=0,601; OR=1,15 yang berarti bahwa konsumsi rokok orang tua akan berisiko mempunyai anak yang mengalami  stunting 1,15 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang orang tua tidak mengkonsumsi rokok. Hasil analisa multivariat menunjukkan setelah mengontrol tinggi badan ibu hubungan konsumsi rokok orang tua dengan kejadian stunting tidak bermakna pada anak usia 6-24 bulan di Yogyakarta (p=0,62; OR=1,15). Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor prenatal lebih dominan jika dibandingkan faktor postnatal seperti konsumsi rokok dan tinggi badan orang tua pada anak usia 6-24 bulan di Yogyakarta. Kesimpulan  : Tidak ada hubungan bermakna antara konsumsi rokok orang tua (postnatal) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Yogyakarta karena lebih dominan faktor prenatal. 
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN GAYA BELAJAR-VAK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Siska Puspita Sari; Sri Hastuti Noer; Sugeng Sutiarso
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This quasi experimental research aims to investigate the difference of gain students mathematical conceptual understanding between students in contextual learning with VAK and expository learning.  The design of this research is pre-test post-test control group design.  The population of this research are all students of 8th grade of Junior High State School 1 Sekampung Udik academic years 2012/2013 with homogenous student abilities. The sample of this research are 8th A class and 8th C class which  choosed randomly from five classes.  Based on hypothesis analysis, it is conclude that there are no difference gain of student’s mathematical conceptual understanding between a class in contextual learning with VAK and expository learning.  Keywords: VAK, Mathematical Conceptual Understanding
PERUBAHAN TRADISI PERKAWINAN MASYARAKAT MINANGKABAU DI DESA KAYU ARO KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK Siska Puspita Sari; Bedriati Ibrahim; Tugiman Tugiman
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan VOL 6 : EDISI 1 JANUARI-JUNI 2019
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Marriage Traditions Minangkabau communities in Aro Kayu village vary greatly depending on their respective regions. This can be seen from the time of release, procedures, and equipment. These differences are strongly influenced by the place of residence and the social environment and the influence of technological developments. The implementation of the marriage tradition of the Minangkabau people in Kayu Aro Solok District uses the Minangkabau customs. The purpose of this study is (1) To find out the process of implementing the Minangkabau marriage tradition in Kayu Aro village. (2) To find out the forms of changes that occur in the Minangkabau adat marriage tradition in Kayu Aro village. (3) To find out what factors influence the change in the marriage tradition of the Minangkabau people in Kayu Aro village. The research method used in this study is qualitative. The result of the research is that the process of the marriage tradition of the Minangkabau people is still being carried out. But there are several stages that have undergone changes. The stages of change are merisik and traditional wedding attire. Based on the results of interviews with the people in Aro village, the factors that cause changes in the marriage tradition of the Minangkabau people in Kayu Aro Village, Gunung Talang District, Solok Regency are technological factors and globalization factors. Key Words: Tradition, Marriage of the Minangkabau Community
Analisis Ahli Cakram Asupan Makan dan Cairan Atlet: Studi Awal Pengembangan Media Edukasi Atlet Remaja Yuni Afriani; Siska Puspita Sari; Desty Ervira Puspaningtyas
Jurnal Gizi Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.11.2.2022.48-59

Abstract

Many young athletes have undernourished nutritional status, lack of knowledge, and improperselection of nutritional intake. It has an impact on the success of athletes when conducting games.One of the contributing factors is the suboptimal use of educational media for athletes.Educational media, Cakram is one of the alternative media that needs to be developed and appliedto young athletes. Cakram Asupan Makan dan Cairan Atlet (CAMCA) is an educational mediainnovation that makes it easier for athletes. This study aims to analyze the level of mediaacceptance of Cakram Asupan Makan dan Cairan Atlet (CAMCA) conducted on experts in thefield of Sports Nutrition as a solution to athletes' health independence, especially optimizing thenutritional status of adolescent athletes. This research was a quantitative descriptive study. Thisresearch began with the manufacture and development of cakram by looking at the level ofacceptance of Cakram Asupan Makan dan Cairan Atlet (CAMCA) media by experts in the field ofSports Nutrition. Data were analyzed descriptively. Nutrition education media in the form ofCakram Asupan Makan dan Cairan Atlet (CAMCA) is very interesting media to be developed andapplied to young athletes related to the fulfillment of nutritional intake.Keywords: young athletes; cakram gizi; educational media; athlete performance