I Wayan Dana Ardika
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMETAAN SITUASI DAN PENGUKURAN BEDA TINGGI, HAMMER TEST DAN PENYELIDIKAN TANAH DI PURA PRAPAT NUNGGAL KELURAHAN BENOA I Nyoman Anom Purwa Winaya; I Wayan Dana Ardika
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2016): Nopember 2016
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.713 KB)

Abstract

Perkembangan pembangunan untuk fasilitas sarana dan prasarana pembangunan untuk parahyangan suci sangat cepat berkembang. Konteks sarana dan prasarana konsepnya memperbaiki tataletak dan fasilitas yang akan disediakan. Misalnya, apabila dilihat di Pura Kahyangan Jagat Besakih fasilitas disediakan sangat lengkap mulai sarana peristirahatan sampai sarana kebersihan. Akan tetapi, belum semua pura memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Pura Prapat Nunggal adalah salah satunya. Pura Prapat Nunggal merupakan salah satu pura yang terletak di tengah kawasan hutan mangrove masuk dalam kawasan Kelurahan Pedungan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah : 1) belum adanya masterplan pura mulai dari jalan akses, pelinggih di jeroan termasuk pelinggih patok, 2) pembuatan jalan akses dengan teknologi beton mulai dari pondasi dan plat penghubung, 3) Rencana Anggaran Biaya, 4) penetapan areal parkir, dan 5) analisis perkuatan untuk pelinggih patok yang mengalami penurunan pondasi. Pengempon Pura Prapat Nunggal memiliki paiketan yang diberi nama PASEPAN (Paiketan Pasemetonan Pura Prapat Nunggal), sedangkan organisasi pembangunannya diberi nama Panitia Pembangunan Pura Prapat Nunggal. Jurusan Teknik Sipil melalui: a) Laboratorium Ilmu Ukur Tanah, b) Laboratorium Material, dan c) Laboratorium Tanah, membantu dengan menggunakan metode pemetaan situasi, test ”Hammer”, perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya), ”Uji Sondir dan Boring”. Pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan alat dengan nama: Total Station, prisma, patok polygon, water pass, meteran, sedangkan untuk uji kualitas beton menggunakan alat tembak yaitu “Hammer” dan alat sondir dan Bor. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan selama sehari pada hari Minggu tanggal 27 Agustus 2014 yang dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 14.00. Hasil pemetaan menyatakan bahwa luasan kawasan Pura Prapat Nunggal adalah 1.000 m2 (10 are). Bangunan utama atau utama mandala adalah 800 m2, jalan penghubung 100 m2, pelinggih patok 50 m2, dan kamar mandi 50 m2. Berdasarkan hasil sondir dan boring bahwa kedalaman daya dukung tanah untuk beban bangunan tidak didapatkan karena jenis tanah lempung atau rawa-rawa sehingga alternatif dari tim struktur adalah dengan pondasi sumuran dengan buis beton dan membandingkan gaya gesek atau friction dengan beban yang direncanakan. Hal ini juga berlaku untuk perkuatan pelinggih patok, begitu dilakukan uji ”Hammer” didapatkan semua karakteristik beton di atas 175 kg/cm2. Hal ini menandakan bahwa pada saat konstruksi dulu kualitas beton sudah memenuhi syarat namun dari sisi pondasi yang tidak memenuhi syarat artinya, pondasi yang direncanakan tidak sesuai dengan beban yang ditopang sehingga salah satu sisi mengalami penurunan. Setelah mendapatkan data semua perencanaan RAB (rencana anggaran biaya ) didapatkan bahwa : 1. Pekerjaan Pembuatan Jalan Setapak Rp 80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah), 2. Pekerjaan pembuatan parkir luas 240 m2 Rp 1.800.000.000,00 (satu koma delapan milyar rupiah), dan 3. Perkuatan pelinggih patok Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Total pembangunan sekitar Rp 1.930.000.000,00 (satu milyar sembilan ratus tiga puluh juta rupiah).
FENOMENA POKOK PENDIDIKAN INDONESIA: APA DAN BAGAIMANA? I Wayan Dana Ardika; A.A. Raka Sitawati; Ni Ketut Suciani
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 1 (2013): March 2013
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.263 KB)

Abstract

The development of education is one priority in the national development agenda. The development of education is very important because it shows significant role in achieving progress in many aspects of life; such as social, economic, political, and cultural. Therefore, the Government is obliged to fulfill the right of every citizen in obtaining educational services to improve the quality of life of the Indonesian people as mandated by the 1945 Constitution, which requires that the government is responsible for creating the intellectual life of the nation and the general welfare. Having enjoyed a dozen years of education in Indonesia makes us feel sad and less satisfied. Assessments were done more based on results-oriented, not by process. Guidance to the students often ignore EQ (Emotional Quotient) and SQ (Spiritual Quotient), education practitioners only emphasizes the IQ (Intellectual Quotient). In this paper presented three central issues: i) improving quality, ii) equity of access, and iii) the efficiency of the education budget. The research analyzed by descriptive qualitative. There are still many things that must be addressed related to the national education system. Educational equity that is currently lacking a well realized. The problem is because education itself is oriented in urban areas and the subsidy from the government that was still not enough for students. The effort of the government in conducting educational equity for poor and remote areas in Indonesia is not enough with the 9- year compulsory education program and the procurement of information technology such as television, radio, and internet.
PENDEKATAN SAVI UNTUK BELAJAR BAHASA I Wayan Dana Ardika
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 1 (2015): March 2015
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.144 KB)

Abstract

Aktivitas-aktivitas di dalam belajar sangat diperlukan untuk memudahkan penguasaan dan mengingat isi materi yang diajarkan. Pelatihan konvensional cenderung membuat orang tidak aktif secara fisik dalam jangka waktu lama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini dibahas mengenai pendekatan SAVI yang dihubungkan dengan macam-macam intelegensi seperti yang dijelaskan oleh Gardner. Dari hasil penelusuran dari berbagai sumber pustaka diketahui bahwa di dalam belajar bahasa akan bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam suatu peristiwa pembelajaran. Terkait dengan intelegensi ganda penerapan unsur SAVI sudah termasuk di dalamnya penerapan kesembilan inteligensi yang dikemukakan oleh Howard Gardner.