ABSTRAKPendekatan modeling merupakan metode yang banyak digunakan untuk manajemen daerah aliran sungai (DAS) dengan lebih baik karena dimungkinkan untuk dilakukan forecasting terhadap dampak-dampak yang mungkin akan terjadi sehubungan dengan aktivitas manusia di DAS tersebut. Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) secara ekstensif telah umum digunakan untuk mempelajari debit sungai, hasil sedimen, dan muatan nutrien. Penelitian ini dilakukan pada Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, dan Kali Angsana yang tersebar di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan, Depok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil simulasi model SWAT terhadap persebaran konsentrasi nitrat dalam air sungai sehubungan dengan penggunaan lahan dan membuat simulasi persebaran konsentrasi nitrat dengan skenario wilayah permukiman mengalami perluasan sebesar 1,2% per tahun. Validasi hasil simulasi model menggunakan data konsentrasi nitrat hasil pengukuran langsung yang dilaksanakan pada bulan April 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SWAT dapat menghasilkan simulasi yang baik pada wilayah dengan topografi dan jenis tanah yang homogen, serta jenis penggunaan lahan yang berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Normalized Objective Function (NOF) untuk Kali Gede adalah 0,21, Ci Putat 0,11, Kali Caringin 0,09, dan Kali Angsana 0,05. Sementara NOF yang dapat diterima adalah dari 0-1, dimana nilai 0 adalah nilai yang paling sempurna. Selain itu, meluasnya wilayah permukiman akan meningkatkan konsentrasi nitrat dalam air sungai di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan.Kata Kunci: model, SWAT, DAS, konsentrasi nitrat, penggunaan lahanABSTRACTModelling approaches is widely used to get best watershed management because itâs possibility to forecast the impact of human activities on watershed. Soil and Water Assessment Tool (SWAT) model has been used extensively to study run off, sediment yield, and nutrient load. This research was take place at Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, and Kali Angsana located in Bojongsari and Sawangan Sub-district, Depok City. The purposes of this research were to know accuracy of SWAT modeling making simulation nitrate concentration in river related with homegeneous slope and soil, and heterogeneous landuse and to forecast tthe impact of the residential area expansion to the nitrate consentration. Model simulation is validated using observe nitrate concentration data which was taken from river in April 2013. The conclusion of this research are SWAT model can be used to make acurate simulation of nitrate concentration whichare shown by Normalized Objective Function (NOF) values which 0.21 at Kali Gede, 0.11 at Ci Putat, 0.09 at Kali Caringin, and 0.05 at Kali Angsana. NOF value indicated how accurate models simulation which is allowed from 0-1 and 0 indicated perfect simulation. The expansion of residential area in Bojongsari and Sawangan Sub-district will cause nitrate concentration in these rivers increase.Keywords: model, SWAT, watershed, nitrate concentration, landuse