Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN FURNITURE PADA RUMAH HUNIAN KOLONIAL BELANDA Irena Vanessa Gunawan; Citra Amelia
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Idealog Vol 3 No 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v3i2.1489

Abstract

The era of Colonization in Indonesia left many architecture and interior influence. For many years, colonizers especially Dutch and English have developed many architectural building which included their interior elements. Bandung, is one of the cities which enjoyed massive influence of Dutch colonialism design. However the change of people way of living and conducting business, change the city area planning. Most of residential areas now have becoming commercial/business area. Houses area are being leased or sold to be transformed into offices, cafes, restaurant or being entirely demolished into new buildings. There are still residential buildings from this era which are being kept as it is.Either by the owner and endorsed by the appeals of communities intended to preserve them as historical buildings. However there are not yet efforts to preserve the interior elements, especially the furnitures. Hence there are little knowledge about the development of furnitur design as a result of living culture of this period. The ones left are difficult to study as furnituer has shorter life span than building so it could be already altered, moved or sold. And in the meantime new furnitures could be acquired.Hence, it is the intention of this research to study what is left of furnitur from colonialization era in this paticular residential house. To try to documents and analyze what style and influence the commonly called “Dutch Furniture” by Indonesian antique dealers and also by the people in general.. This research will try to find out how and why this particular style still exist through the colonialism era in Indonesia to be compared to the development of styles in the European world.
ANALISA BANGUNAN DENGAN PENGARUH TIONGHOA PADA PECINAN INDRAMAYU JAWA BARAT Yudita Royandi; Irena Vanessa Gunawan; Erwin Ardianto Halim
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 1 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i1.32582

Abstract

The city of Indramayu is in the province of West Java which was influenced by Dutch and Chinese culture which left historical buildings. Several previous studies that have been carried out in Indramayu City put more emphasis on historical buildings as the main objects and architectural objects that are considered important by researchers. This study aims to map buildings with Chinese cultural influences in the Chinatown of Indramayu City and identify current historical conditions to clarify which Chinese cultural influences are. This research method is a qualitative description with an analysis of the cultural studies approach. Observation, interviews and documentation are data collection techniques in this study. The results of this study found a typology of mapping of historic buildings in the Chinatown area of Indramayu which can be described and searched for common threads. From the results of the data collection, it can be seen that the elements of Chinese architecture that can be recognized from these buildings are very thick, so that they are clearly part of the historical evidence of the development of Indramayu City as an important city in sea trade. This research is expected to be the basis for producing a document that is used as a guide for further researchers. Keywords: analysis, historic buildings, indramayu, tionghoa. Abstrak Kota Indramayu berada di propinsi Jawa Barat yang terpengaruh oleh budaya Belanda dan Tionghoa yang meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah. Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan di Kota Indramayu ini lebih menekankan pada bangunan bersejarah sebagai objek utama dan objek arsitektur yang dianggap penting oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan bangunan dengan pengaruh budaya Tionghoa di Pecinan Kota Indramayu dan mengidentifikasi kondisi bersejarah saat ini untuk mengklarifikasi pengaruh budaya Tionghoa mana saja. Metode penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan analisa pendekatan kajian budaya.  Observasi, wawancara dan pendokumentasian merupakan Teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Hasil penelitian ini ditemukan tipologi pemetaan bangunan bersejarah di Kawasan pecinan Indramayu yang dapat diuraikan dan dicari benang merahnya. Dari hasil pendataan dapat dilihat bahwa elemen-elemen arsitektur Tionghoa yang dapat dikenali dari bangunan-bangunan tersebut sangat kental, sehingga secara jelas menjadi bagian dari bukti sejarah perkembangan Kota Indramayu adalah kota yang  penting di dalam perdagangan laut. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar untuk menghasilkan suatu dokumen yang dijadikan panduan untuk peneliti-peneliti selanjutnya.  Kata Kunci: analisa, bangunan bersejarah, indramayu, tionghoa. Authors: Yudita Royandi : Universitas Kristen MaranathaIrena Vanessa Gunawan : Universitas Kristen MaranathaErwin Ardianto Halim : Universitas Kristen MaranathaReferences:Anonim. (2010). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Jakarta: Kemendikbud.Bennet, Tony. (1998). Culture: A Reformer’s Science. London: SAGE Publications.Chin, J. (1987). David G. Kohl, Chinese Architecture in the Straits Settlements and Western Malaya: Temples, Kongsis and Houses. Archipel, 33(1), 185-185.Cortesao, Armando (peny.). (2015). Suma Oriental Karya Tome Pires: Perjalanan dari Laut Merah Ke Cina Dan Buku Fransisco Rodrigues. Terjemahan Adrian Perkasa dan Anggita Pramesti. Yogyakarta: Ombak.Czarniawska, B. (2004). Narratives in Social Science Research. Thousand Oaks. CA: SAGE Publications.Dasuki, H. A. (1977). Sejarah Indramayu. Indramayu: Pemerintah Kabupaten Derah Tingkat II Indramayu.Giedion, S. (1967). Space, Time and Architecture. Cambridge: Harvard University Press.Hartawan, T., & Ruwaidah, E. (2018). Pemetaan dan Identifikasi Bangunan Bersejarah di Kota Tua Ampenan Mataram Nusa Tenggara Barat. Sangkareang Mataram, 4(1), 41–46.Kasim, Supali. (2011). Menapak Jejak Sejarah Indramayu. Yogyakarta: Frame Publishing.Koentjaraningrat. (2007). Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Lozar, C., & Rapoport, A. (1970). House Form and Culture. Journal of Aesthetic Education. https://doi.org/10.2307/3331293Middleton, E. L. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title.Miles, Matthew B; Huberman, A. Michael. (1994). Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.Nurlelasari, D. (2017). Mencari Jejak Wiralodra Di Indramayu. Buletin Al-Turas, 23(1), 1-19.Shirvani, Hamid. (1985). The Urban Design Process. New York: Van Nostrand.Syam, Nur. (2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.Tonapa, Y. N., Rondonuwu, D. M., & Tungka, A. E. (2015). Kajian Konservasi Bangunan Kuno dan Kawasan Bersejarah di Pusat Kota Lama Manado. Spasial, 2(3), 121-130.Trancik, Roger. (1986). Finding Lost Space: Theories of Urban Design. New York: Van Nostrand Reinhold Company.Tungka, Aristotulus. (2015). Materi Perkuliahan Teknik Konservasi dan Preservasi. Manado: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sam Ratulangi.Widayati, N. (2004). Telaah Arsitektur Berlanggam China Di Jalan Pejagalan Raya Nomor 62 Jakarta Barat. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 32(1).
REDESIGN INTERIOR GEREJA BATAK KARO PROTESTAN BANDUNG BARAT Erwin Ardianto Halim; Yudita Royandi; Irena Vanessa Gunawan; Lisa Levina K Jonatan
ABDIMAS UNWAHAS Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v5i2.3719

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bentuk penerapan ilmu desain interior dengan tujuan memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia sesuai bidang ilmu dosen interior. Objek Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Bandung Barat menjadi proyek dalam menerepakan keilmuan desain interior. Etnis Karo merupakan salah satu Etnis yang ada di Pulau Sumatera, Etnis Karo kaya akan budaya lokal baik Tangible maupun Intagible dengan pengabdian ini Universitas Kristen Maranatha berperan serta untuk turut usaha pelatihan budaya Etnis Karo. Pengabdian ini merupakan hasil Kerjasama Universitas Kristen Maranatha dengan Gereja Batak Karo Protestan khususnya kepada Program Sarjana Desain Interior agar dilakukanya redesign interior GBKP sehingga jemaat dapat beribadah, melayani Tuhan dengan nyaman dan kyusuk. Dengan redesign interior gereja diharapkan kualitas suara, kualitas warna pada interior menjadi lebih baik untuk digunakkan, kegiatan pengabdian ini dinilai memiliki nilai positif bagi kedua belah pihak, khususnya program sarjana desain interior memiliki peran nyata yang dirasakan oleh masyarakat terutama jemaat Gereja Batak Karo Protestan. Kata kunci: Batak Karo, Desain Gereja, Gereja Karo, Interior, Redesign
FAKTOR DAYA TARIK DISPLAY INTERAKTIF TERHADAP PENGUNJUNG DI MUSEUM OCEAN WORLD TRANS STUDIO BANDUNG Finna Andriana; Irena Vanessa Gunawan
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.739 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v3i2.806

Abstract

Museum di Indonesia sangat dekat dengan kesan kuno,gelap,dan tidak terawat. Berbeda dengan museum di luar negeri yang selalu ramai dikunjungi, museum di Indonesia sangat sepi pengunjung. Tantangan terbesar yaitu mengenali museum pada masyarakat dan perkembangan museum tergantung pada antusias serta minat dari masyarakat. Oleh karena itu museum di Indonesia terutama pada display harus adanya motivasi untuk menerapkan model komunikasi massa yang dikombinasikan dengan model komunikasi interpersonal yang didalamnya pengunjung dapat berpartisipasi aktif di dalam museum interaktif Ocean World Trans Studio Bandung. Lalu hal yang menarik pada museum interaktif ini adanya daya tarik pengunjung untuk mencoba display-display interaktif yang berada di Ocean World, dan adanya rasa penasaran melihat display sehingga pengunjung ingin mencoba dalam berbagai hal.Metode yang dipakai dalam penelitian kali ini metode penilitian yang digunakan pengamatan dan wawancara terhadap pengunjung yang telah mencoba display-display interaktif yang berada di Ocean Word Trans Sudio Bandung. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan display interaktif yang menarik yaitu dapat menyampaikan makna dari benda yang dipajangkan.
Pengaruh Sirkulasi terhadap Keamanan Kamar Tidur Lansia pada Rumah Keluarga Pitoy, Depok Tabita Angeletta Magdalena Silitonga; Tessa Eka Darmayanti; Irena Vanessa Gunawan
Jurnal Desain Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jd.v9i3.11888

Abstract

Seiring berjalannya waktu kemampuan panca indera dan fisik para lansia semakin lama akan semakin melemah. Saat menginjak fase ini lansia akan cenderung mengurangi aktifitas mereka dan menghabiskan waktu untuk tidur atau bersantai sejenak di kamar tidur. Sebagai tempat yang cukup sering digunakan oleh para lansia selama menjalani hari, desain kamar tidur perlu diperhatikan lebih dalam. Desain kamar tidur sebaiknya memenuhi aspek keamanan. Riset ini dilakukan agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam menciptakan desain ruang kamar tidur yang sesuai dengan standar sirkulasi dan diterapkan dalam perancangan kamar tidur untuk kaum lanjut usia. Data diperoleh melalui metode penelitian kualitatif dengan cara mewawancarai Keluarga Pitoy dan observasi langsung terhadap kamar yang ditempati oleh Keluarga Pitoy yang berlokasi di Depok. Penelitian ini diharapkan memiliki dampak bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai acuan sirkulasi dapat diterapkan pada kamar tidur lansia.
Meningkatkan Kreativitas Dengan Pelatihan Bahan Keras Dengan Teknik Anyaman Bagi Siswa SMPK Trimulia HITS Irena Vanessa Gunawan; Erwin Ardianto Halim
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 6 (2022): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i6.6506

Abstract

Sesuai dengan kurikulum 2013 revisi 2016 salah satu Kompetensi Dasar siswa-siswi SMP di bidang kerajinan adalah memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan olahan (kali ini menggunakan Busa Eva).SMPK Trimulia HITS mengajukan permohonan pelatihan untuk memperluas wawasan bagi guru maupun siswa tentang alternatif pengolahan bahan keras.  Dengan demikian tim FSRD mencari ide kriya dengan struktur sekaligus finishing yang tergabung dari dua material , tidak sekedar hanya menempelkan satu material di atas material lainnya. Materi yang diusulkan adalah busa eva, karena mudah untuk dipotong, dimanipulasi dengan cara ditekuk , dilengkungkan dan dapat dengan mudah dijahit. Adapun kriya yang diajarkan selalu berusaha memasukkan unsur-unsur kriya tradisional Indonesia , dalam hal ini adalah anyaman. Unsur menganyam akan dimasukkan untuk memperkuat pertemuan dua material antara busa eva dan benang yang dijalin atau dianyam membentuk tekstil. Pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas peserta didalam bidang seni dan mendukung perkembangan motorik peserta  
Study of preferential display method of a cultural museum in Bandung, Indonesia Krismanto Kusbiantoro; Irena Vanessa Gunawan; Tantri Oktavia; Astrid Austranti Yuwono
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 7 No 3 (2022): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | September 2022 ~ Desember 2022
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v7i3.1878

Abstract

Museums have an important role in preserving the journey of a nation. Museum records prove or evidence of the journey, like culture, language, politics amongst many other things. The success of museums to deliver information and communicate the content to museum visitors and other users rely on a strategic display method. There are many categories of museum objects, each has its story to tell. However, the method to display this fast information has limitations, usually regarding the availability of physical space. Hence, study is needed to help museum designers or administrators determine which method is an optimum solution to deliver the information to the visitor. Therefore, it is the intention of this research to conduct study through survey to museum visitors or users of their preferred basic approach of display methods which are aesthetic, intellectual or thematic. The method used for this research is visual research method. The visitor’s perception about the preferential method of display is extracted using a visual questionnaire followed by a structured interview. The research found that the 3-basic approach of display is vast depending on the categories of the object exhibits. History category is preferred to be displayed in an intellectual display approach, while as fashion, festival, language, music, artefact and influential people/figures categories, they are preferred to be displayed using the aesthetic approach. Thematic display approach is considered effective to present the object of food, dance and architecture category. The result of the research is then developed into proposed display design as a reference for museum designer or administrator to display objects effectively.
Pelatihan Kreativitas melalui Penerapan Desain Sederhana Berbahan Termoplastik untuk Siswa SMPK Trimulia Bandung Shirly Nathania Suhanjoyo; Dewi Isma Aryani; Irena Vanessa Gunawan; Elizabeth Elizabeth; Yudita Royandi
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 7 No 2 (2023): Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v7i2.19025

Abstract

One of the private institutions in Bandung, Universitas Kristen Maranatha, operates under the tridharma of higher education and the ICE (integrity, care, excellence) values approach. The application of these values is demonstrated in the execution of community service activities by several teaching staff from the Faculty of Fine Arts and Design as material formulators as well as skills trainers/teachers in the form of creativity training through the application of basic thermoplastic designs to Trimulia Junior High School students in Bandung. Through the use of thermoplastics, this activity is meant to help kids develop their artistic creativity. About 100 persons participated in the activity, divided into 4 classes of 25 pupils each with the help of a lecturer and/or a student. This activity can achieve its goal of fostering a knowledge of creativity through creative design thinking by allowing participants to transform the materials in their immediate environment to create things with practical and aesthetic value.
PERANCANGAN BANGUNAN MODULAR PENUNJANG GREEN ECONOMY UNTUK HUNIAN RESILIENSI BENCANA Winston Halim; Krismanto Kusbiantoro; Cindrawaty Lesmana; Irena Vanessa Gunawan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.25653

Abstract

Modular house technology is one of the creative innovations in developing work methods for building houses to achieve time and cost efficiency. Modular home manufacturing technology is a non- conventional construction process that involves modern technology and is carried out centrally and integrated in a workshop. The application of modular houses in the construction of residential houses has been carried out in various countries (Adinda, 2014) therefore, a modular house was designed with the main objective as a temporary residence for victims of natural disasters. In this study using a qualitative descriptive method, which is a research method that utilizes qualitative data or utilizes existing data and theories and is described descriptively. This modular house is designed with several advantages such as fast construction, easy delivery in terms of transportation, can be used continuously, economical, and can be built with only one person. The result of this study made a modular house using woven bamboo materials and resinous fabrics. By using a modular house folding system when construction does not require many people in construction and can be built quickly when a disaster occurs. Researchers hope that modular home innovation and the use of materials can continue to grow and can help every human need. Keywords: efficiency, concise, sustainable, portable, economical.AbstrakTeknologi rumah modular merupakan salah satu inovasi kreatif dalam rangka pengembangan metoda kerja pembangunan rumah untuk pencapaian efisiensi waktu dan biaya. Teknologi pabrikasi rumah modular merupakan proses konstruksi non-konvensional yang melibatkan teknologi modern dan dilakukan secara terpusat dan terintegerasi dalam sebuah wokshop. Penerapan rumah modular pada pembangunan rumah tinggal sudah telah dilakukan di berbagai negara (Adinda, 2014 : 15) oleh karena itu, dilakukan perancangan rumah modular dengan tujuan utama sebagai tempat tinggal sementara bagi para korban bencana alam. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif atau memanfaatkan data dan teori yang ada dan dijabarkan secara deskriptif. Rumah modular ini didesain dengan beberapa kelebihan seperti cepat dalam pembangunannya, mudah dikirim dalam hal transportasi, dapat digunakan secara terus- menerus, ekonomis, dan dapat dibangun hanya dengan satu orang. Hasil penelitian ini dibuat sebuah rumah modular dengan menggunakan material anyaman bambu dan kain yang diresin. Dengan menggunakan sistem lipat rumah modular saat pembangunannya tidak membutuhkan banyak orang dalam pembangunannya dan dapat dibangun dengan cepat saat terjadi sebuah bencana. Peneliti berharap inovasi rumah modular dan penggunaan material dapat terus berkembang dan dapat membantu setiap kebutuhan manusia. Kata Kunci: efisiensi, ringkas, berkelanjutan, portabel, ekonomis.Authors:Winston Halim : Universitas Kristen MaranathaKrismanto Kusbiantoro : Universitas Kristen MaranathaCindrawaty Lesmana : Universitas Kristen MaranathaIrena Vanessa Gunawan : Universitas Kristen Maranatha