Dyah Ratri Nurmaningsih
UIN Sunan Ampel

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH PADA BANK SAMPAH DI DESA/KELURAHAN LARANGAN SIDOARJO Dyah Ratri Nurmaningsih; Rita Ernawati
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1 (2018): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.637 KB) | DOI: 10.29080/alard.v4i1.409

Abstract

Garbage is still seen by some people as waste that is not useful, not as a resource that can be utilized. The approach to reduce at source and recycle resources through the implementation of 3R is a more comprehensive waste management policy. Sidoarjo Regency as one of the buffer zones of Surabaya City on a daily basis produces a large volume of waste. Based on data from the Department of Sanitation and Landscaping of Sidoarjo Regency, waste management in the region has not been implemented comprehensively. Although around 100 units of Garbage Banks have been formed on a community scale, the operational activities of each unit have not been optimal. This study used descriptive qualitative method. Data was obtained by direct interviews with the Village / Village residents of the Prohibition and questionnaire, which were then analyzed. The amount of waste volume managed every month on average (Kg) shows a good amount. Waste waste is also used to increase the income of the waste bank customers in particular. Problems that occur both internal problems of institutions, technical problems, and problems outside the institution, internal problems of the institution that occur quite a lot is due to lack of awareness of the community to participate in waste management, while technical issues and problems outside the institution are not so significant. The existence of government support is needed in the sustainability of the waste bank in the Larangan District of Sidoarjo Regency, while the government support that has been implemented includes the provision of composter, supporting equipment, savings books and socialization to the community. Keywords: Garbage, waste management, waste bank.
Analisis Kebisingan Kawasan Permukiman di Sepanjang Frontage Road A. Yani Surabaya Dyah Ratri Nurmaningsih; Shinfi Wazna Auvaria; Widya Nilandita
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2019): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.313 KB) | DOI: 10.29080/alard.v5i1.739

Abstract

Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang termaju perkembangannya diberbagai bidang, seperti bidang perekonomian, pendidikan dan transportasi. Pembangunan kota yang pesat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif berupa kemudahan, kelengkapan dan teknologi yang tinggi dari berbagai sarana prasarana transportasi, kesehatan, pendidikan, hiburan dan lain sebagainya yang mendukung kegiatan sehari-hari masyarakat Kota Surabaya. Adapun dampak negatif yang dirasakan adalah kualitas lingkungan hidup yang menurun, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Metode penelitian menggunakan metode deskripitif kuantitatif. Penelitian ini menganalisa kebisingan akibat lalu lintas yang terjadi di kawasan permukiman sepanjang frontage road A.Yani Surabaya (Menanggal I, Jemur Gayungan I dan Jemur Wonosari Gang Masjid). Nilai tingkat kebisingan diperoleh dengan alat sound level meter dan dianalisa dengan rumus statistik. Hasil penelitian menunjukkan nilai tingkat kebisingan pada aktivitas siang hari (LS) di permukiman Menanggal I sebesar 79,96 dB(A), permukiman Jemur Gayungan I sebesar 80,28 dB(A) dan permukiman Jemur Wonosari gang Masjid sebesar 78,44 dB(A). Ketiganya telah melampaui baku mutu. Pengendalian kebisingan dengan penambahan barier tumbuhan/vegetasi di sumber kebisingan, permukiman dan sepanjang frontage road. Selain itu penggantian material dinding bangunan dengan kaca atau kombinasi kaca dan batu bata, karena kaca dapat mereduksi kebisingan hingga 20 dB