Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Consumer Price Perception on Buying Interest Xiaomi Smartphone Products Annisa Aurelia Eksananda; Firman Adhar Wisandiko; Muhammad Saif; Furqan Abdullah; Tias Andarini Indarwati
INTERNATIONAL JOURNAL OF ECONOMICS, MANAGEMENT, BUSINESS, AND SOCIAL SCIENCE (IJEMBIS) Vol. 1 No. 3 (2021): September
Publisher : CV ODIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of the study is to analyze and explain the effect of price perception on consumer buying interest in  Xiaomi smartphone products. Type of research is conclusive research design. The conclusive aims to test hypotheses and test specific relationships. Population and sample in this research consisted of 58 respondents. The data were collected by a questionnaire that was distributed to respondents online and a literature review. The analysis method was using multiple linear regression analysis by SPSS version 26.  The result of this research analysis are: (1) the Perception of consumer prices has a positive and significant effect on consumer buying interest in Xiaomi products. (2) There are differences in price perceptions and buying interest in Xiaomi product. (3) The price of Xiaomi products that most consumers want is in the range of Rp. 2,000,000- Rp. 2,999,000. (4) Only 25% of Xiaomi products are in the price range desired by consumers  (5) The price perception felt by consumers for Xiaomi products has a fairly high value, which means that the prices offered are currently well accepted by the public. (6) Companies to revised the prices that have been set based on what consumers want to be followed by improvements in features, benefits, and quality but still consider the company’s resources.
INOVASI MODEL DONASI MASJID MELALUI PENERAPAN FINANCIAL TECHNOLOGY Firman Adhar Wisandiko; Tias Andarini Indarwati
Airlangga Journal of Innovation Management Vol. 1 No. 1 (2020): Airlangga Journal of Innovation Management
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ajim.v1i1.19523

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 membuat muslim di Indonesia tidak disarankan untuk beribadah di Masjid, hal ini berimbas pada sumber dana Masjid mengingat pendapatan terbesarnya adalah Infaq dari jamaah yang sedang melakukan sholat di masjid tersebut. Penggunaaan financial technology menjadi hal yang wajar bagi masyarakat untuk melaksanakan transaksi keuangannya, akan tetapi hal tersebut masih asing bagi masyarakat untuk digunakan dalam kegiatan infaq. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan suatu gagasan baru berupa inovasi model donasi masjid dengan penerapan financial technology. Penelitian ini menggunakkan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan mengangkat sebuah fenomena yang terjadi dalam lingkup organisasi masjid di masa pandemi. Lokasi penelitian yaitu di Masjid Darussalam yang terletak di Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Adanya pandemi dan saran untuk tidak melaksanakan sholat di masjid membuat sisa kas masjid menurun drastis. Wacana membuat akun pada aplikasi Bebas Bayar dan mengajak warga sekitar masjid untuk menggunakan aplikasi fintech tersebut bertujuan agar masjid memiliki alternatif sumber pendapatan. Pertama, donasi bulanan masyarakat sekitar dapat terus berjalan dengan mentransfer dana tersebut ke akun Masjid. Kedua, apabila masyarakat menggunakan aplikasi ini untuk aktivitas pembayaran listrik, air, telepon dan lain-lain, maka masjid akan langsung mendapat keuntungan dan juga komisi sehingga masyarakat secara tidak langsung masyarakat melakukan infaq. Adanya sumber dana melalui aktivitas masyarakat disaat pandemi ini diharapkan menjadi sumber dana masjid sehingga masjid dapat menjalankan fungsinya.Kata kunci: Pandemi Covid-19, financial technology, donasi masjid, aplikasi Bebas Bayar ABSTRACTCovid-19 pandemic has made it not advisable for Muslims in Indonesia to worship at the mosque. This policy has an impact on mosque funding sources since that the highest income is from infaq by pilgrims who are praying at the mosque. The use of financial technology is a natural thing for people to carry out financial transactions, but it is still unfamiliar for the community to be used in infaq activities. This study aims to formulate a new idea in the form of an innovative model of mosque donations with the application of financial technology. This study uses a descriptive qualitative approach by raising a phenomenon that occurs within the scope of mosque organizations during the pandemic. The research location is in the Darussalam Mosque located in Sidoarjo Regency. Data collection techniques are done by interview, observation, literature study, and documentation. The discourse creates an account on the Bebas Bayar application and invites residents around the mosque to use the fintech application so that the mosque has an alternative source of income. First, the monthly donations from the surrounding community can go on by transferring the funds to the mosque account. Secondly, if the community uses this application to pay for electricity, water, telephone and other activities, the mosque will immediately get a profit and commission so that the community indirectly conducts an infaq. The existence of sources of funds through community activities during the pandemic is expected to be a source of mosque funds so that the mosque can carry out its functions.Keywords : Covid-19 pandemic, financial technology, mosque donation, Bebas Bayar application.
Pengaruh Destination Social Responsibility dan Destination Reputation terhadap Revisit Intention dengan Perceived Trust sebagai Variabel Mediasi di Masa Pandemi Covid-19 Firman Adhar Wisandiko; Tias Andarini Indarwati
Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol 3 No 2: Agustus – Januari 2022
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.709 KB) | DOI: 10.33649/pusaka.v3i2.105

Abstract

Pariwisata dan industri kreatif menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19, termasuk diantaranya yaitu pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu bagian dari wisata belanja. Pusat perbelanjaan atau kerap disebut Mall yang ada di Kota Surabaya tidak mengalami penutupan dikarenakan dianggap masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada destinasi tersebut. Berbagai upaya perlu dilakukan oleh pengelola destinasi agar dapat meningkatkan kepercayaan dan mendorong tingkat kunjungan ulang guna mempertahankan profitabilitas sebuah destinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya peran dari destination social responsibility, destination reputation,dan perceived trust terhadap revisit intention pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian riset konklusif. Pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya selama masa pandemi menjadi fokus pada penelitian ini dengan mengunakkan teknik non probability sampling dengan kriteria responden dengan rentang usia 15-54 tahun dan pernah mengujungi Tunjungan Plaza setidaknya 2 kali selama pandemi covid-19 . Kuesioner online disebarkan kepada total 200 responden dan dilanjutkan dengan analisis data dengan analisis jalur menggunakkan program IBM SPSS Amos 24. Penelitian ini membuktikan bahwa destination social responsibility berpengaruh positif terhadap perceived trust dan juga revisit intention. Hasil lain menemukan bahwa destination reputation juga terbukti memiliki pengaruh positif terhadap perceived trust dan revisit intention. Selain itu perceived trust juga terbukti memiliki pengaruh positif terhadap revisit intention. Penelitian ini juga menemukan bahwa perceived trust terbukti berperan sebagai mediasi dalam hubungan destination social responsibility dan destination reputation terhadap revisit intention. Penelitian ini menunjukkan pentingnya membangun kepercayaan dan niat berkunjung ulang pada sebuah destinasi selama masa pandemi covid-19 masih berlansgung melalui penerapan destination social responsibility dan juga menciptakan destination reputation yang baik bagi masyarakat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pengelola destinasi wisata untuk dapat lebih memperhatikan tingkat kepercayaan serta mengatur strategi dalam mendorong niat berkunjung ulang terlebih pada kondisi krisis pandemi covid-19.