Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH STRENGTH LEVEL SMUDGE TOOL PADA ADOBE PHOTOSHOP TERHADAP DESIGN FINISHING BUSANA PESTA SAUQI, AHMAD; , YULISTIANA
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Design Finishing merupakan teknik penyelesaian akhir dari pembuatan design yang bertujuan untuk membuat tampilan akhir dari design menjadi lebih baik dari sebelumnya. Design Finishing dapat dilakukan secara digital menggunakan Smudge tool pada computer dengan bantuan software berbasis bitmap ?Adobe Photoshop?. Smudge tool merupakan retouch tool pada Adobe Photoshop yang dapat digunakan untuk menciptakan efek rambut atau helai-helai bulu seperti efek finger-painting dengan cara mengatur persentase strength level dari Smudge tool. Strength Level berfungsi untuk mengatur intensitas gosokan Smudge tool yang digunakan dan memiliki rentang nilai 0-100%. Metode penelitian ini adalah komparatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh persentase strength level Smudge tool 25%, 50%, dan 75% terhadap design finishing busana pesta gala dan (2) design finishing busana pesta gala berbahan fur terbaik ditinjau dari aspek irama gosokan Smudge tool, gradasi warna fur pada design, dan kesesuaian penerapan fur pada design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek irama gosokan Smudge tool, gradasi warna fur pada design, dan kesesuaian penerapan fur pada design sama-sama mendapatkan nilai probabilitas (Asymp.Sig.) = 0.000 (0.000 < 0.05), dan pada design finishing busana pesta gala berbahan fur dengan persentase strength level Smudge tool 25%, 50%, dan 75% mendapatkan rata-rata nilai mean masing-masing 1,144; 2,167; dan 3,903. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh persentase strength level Smudge tool 25%, 50%, dan 75% terhadap design finishing busana pesta gala berbahan fur ditinjau dari aspek irama gosokan Smudge tool, gradasi warna fur pada design, dan kesesuaian penerapan fur pada design dan design finishing busana pesta gala berbahan fur terbaik adalah dengan Strength level 75%. Kata Kunci : Design Finishing, Smudge Tool, Strength Level, Adobe Photoshop. Abstract Design finishing is the final step of a design making which aims to make the final appearance of the design looks better than before. Design finishing can be done digitally using Smudge tool on computer with the help of bitmap-based software ?Adobe Photoshop?. Smudge tool is a retouch tool in Adobe Photoshop whih can be used to create effect for hair and fur strands much like finger-painting by adjusting the strength level percentage of Smudge tool. The Strength level works for adjusting the smear intensity of Smudge tool and has it?s range value between 0-100%. This research method used is comparative. The purpose of this research is to determine (1) the effect of Smudge tool?s strength level percentage of 25%, 50%, and 75% on the finished fur-made gala evening wear design and (2) which is the best finished fur-made gala evening wear design in accordance with aspects of the Smudge tool?s smears movement, the fur?s color gradation on the design, and the suitability of fur representation on the design. The result of this research shows that on the aspects of the of the Smudge tool?s smears movement, the fur?s color gradation on the design, and the suitability of fur representation on the design are all earned the probability value (Asymp.Sig.) = 0.000 (0.000 < 0.05) in each, and on the finished fur-made gala evening wear design with Smudge tool?s strength level percentage of 25%, 50%, and 75% each of them earns average mean value 1.144; 2.167; and 3.903. Thus, it can be concluded that there is an effect of the Smudge tool?s strength level percentage of 25%, 50%, and 75% on the finished fur-made gala evening wear design in accordance with aspects of the Smudge tool?s smears movement, the fur?s color gradation on the design, and the suitability of fur representation on the design, and the best finished fur-made gala evening wear design goes to the strength level 75%. Keywords: Design Finishing, Smudge tool, Strength Level, Adobe Photoshop.
Analisis Pendapatan Pedagang Sayur Keliling Di Kecamatan Sukorambi Jember Sauqi, Ahmad
AGRIBEST Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v4i2.3295

Abstract

Penelitian dengan judul Analisis Pendapatan Pedagang Sayur Keliling Di Kecamatan Sukorambi Jember ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan atau keuntungan yang diperoleh oleh pedagang sayur di Kecamatan Sukorambi. Penelitian ini dilaksankan selama 2 bulan yakni awal bulan Juni 2019 sampai dengan akhir bulan Juli 2019, dilaksanakan di daerah Kecamatan Sukorambi Jember tepatnya di 3 Desa yakni Desa Sukorambi, Karangpring dan Desa Klungkung. Menggunakan teknik multistage sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang. Metode analisis data menggunakan revenue cost ratio atau biasa disebut r/c ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan kotor dari pedagang sayur di Kecamatan Sukorambi Jember adalah 10 % dari biaya tunai ( biaya variabel dalam bentuk kulakan barang dagangan ). Para pedagang sayur keliling di Kecamatan Sukorambi Jember mendapatkan rata-rata pendapatan bersih Rp. 39.640 setiap harinya. Kegiatan usaha berdagang sayuran keliling ini layak untuk dikerjakan dan dikembangkan karena berdasarkan RC ratio nilainya adalah lebih besar dari 1.
PENGARUH MEROKOK TERHADAP pH SALIVA DAN AKTIVITAS ENZIM PTIALIN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI sauqi, ahmad; Dwi Fitri, Amelia
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 1 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.355 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i1.3670

Abstract

Abstract Background: Cigarettes can cause disturbances in the oral cavity. From previous research it is known that daily cigarette consumption impact on decrease of salivary secretion and bicarbonate content. This will affect the decrease in salivary pH. Low salivary pH also has an effect on decreasing ptialin enzyme activity. Departing from the basic theory, researchers want to see the extent to which smoking can affect salivary pH and pyalin enzyme activity in students of the Faculty of Medicine and Health Sciences Jambi university. Methods: This study is a cross-sectional study with a sample of samples taken in total sampling from Jambi University medical students who smoke 39 people. Performed salivary pH examination and measurement of pyalin enzyme activity in students who smoke. The research data obtained will be tested statistically using fisher test to see the effect of smoking from aspect of cigarette consumption per day and smoking period to salivary pH and ptialin activity. Results: Based on the level of cigarette consumption per day, the students smoked more in the 5-10 cigarettes per day category which was 82.05%. Based on the smoking period, students smoked more in the category of more than 5 years ie 66.67%. Based on salivary pH measurements, students who smoked were generally in the abnormal pH category of 79.49%. Based on the measurement of ptialin enzyme activity, students who smoked generally in the category did not work up to 71.79%. The statistical test of cigarette consumption per day to saliva pH has p value = 0,617. Statistical test result from smoking period to salivary pH has p value = 0,01 with PR = 6 and CI95% 1,4-25,713. The statistical test result from the level of cigarette consumption per day on ptialin enzyme activity has p value = 1,000. The statistical test result of the smoking period on ptialin enzyme activity has p = 0,000 with PR = 9 and CI95% 2,264-35,773. The statistical test results of salivary pH relationship on ptialin enzyme activity has p = 0,000 with PR = 6,97 and CI 1,108-43,802. Conclusion: There is no correlation between cigarette consumption level to salivary pH and student enzyme activity of smoking. There was a correlation between smoking period and salivary pH and pyalin enzyme activity of smoking students and there was also a significant association between salivary pH and pyalin enzyme activity of smoking students. Keywords: smoking, pH saliva, ptialin Abstrak Pendahuluan: Rokok dapat menyebabkan gangguan pada rongga mulut. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa konsumsi rokok harian berdampak terhadap penurunan sekresi saliva dan kandungan bikarbonat. Hal ini akan berdampak pada terjadinya penurunan pH saliva. pH saliva yang rendah juga berdampak pada penurunan aktivitas enzim ptialin. Berangkat dari dasar teori tersebut, peneliti ingin melihat sejauh mana merokok dapat mempengaruhi pH saliva dan aktivitas enzim ptialin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan universitas Jambi. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian crossectional dengan sampel penelitian yang diambil secara total sampling dari mahasiswa kedokteran Universitas Jambi yang merokok sejumlah 39 orang. Dilakukan pemeriksaan pH saliva dan pengukuran aktivitas enzim ptialin pada mahasiswa yang merokok. Data penelitian yang didapat akan diuji secara statistik menggunakan uji fisher untuk melihat pengaruh merokok dari aspek tingkat konsumsi rokok per hari dan periode merokok terhadap pH saliva dan aktivitas ptialin. Hasil: Berdasarkan tingkat konsumsi rokok per hari, mahasiswa lebih banyak merokok dalam kategori 5-10 batang per hari yaitu 82,05%. Berdasarkan periode merokok, mahasiswa lebih banyak merokok dalam kategori lebih dari 5 tahun yaitu 66,67%. Berdasarkan pengukuran pH saliva, mahasiswa yang merokok pada umumnya dalam kategori pH tidak normal yaitu 79,49%. Berdasarkan pengukuran aktivitas enzim ptialin, mahasiswa yang merokok umumnya dalam kategori tidak bekerja maksimal yaitu 71,79%. Hasil uji statistik tingkat konsumsi rokok per hari terhadap pH saliva memiliki nilai p=0,617. Hasil uji statistik dari periode merokok terhadap pH saliva memiliki nilai p=0,01 dengan PR=6 dan CI95% 1,4-25,713. Hasil uji statistik dari tingkat konsumsi rokok per hari terhadap aktivitas enzim ptialin memiliki nilai p=1,000. Hasil uji statistik dari periode merokok terhadap aktivitas enzim ptialin memiliki nilai p=0,000 dengan PR=9 dan CI95% 2,264-35,773 . Hasil uji statistik dari hubungan pH saliva terhadap aktivitas enzim ptialin memiliki nilai p=0,000 dengan PR=6,97 dan CI 1,108-43,802. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat konsumsi rokok terhadap pH saliva dan aktivitas enzim ptialin mahasiswa yang merokok. Ada hubungan antara periode merokok dengan pH saliva dan aktivitas enzim ptialin mahasiswa yang merokok serta juga terdapat hubungan bermakna antara pH saliva dengan aktivitas enzim ptialin mahasiswa yang merokok. Kata Kunci: merokok, pH saliva, ptialin