Artati Artati
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

POLA RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus sp TERHADAP 5 JENIS ANTIBIOTIK PADA SAMPEL PUS Artati Artati; Hurustiaty Hurustiaty; Zulfian Armah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.407 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.227

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Salah satu respon tubuh terhadap infeksi adalah terbentuknya pus. Pus merupakan cairan kaya protein hasil proses inflamasi  yang terbentuk dari sel lekosit, cairan jaringan, dan debris selular. Pus yang berlangsung lama menandakan adanya bakteri yang terus-menerus berkembang di daerah cedera sehingga perlu dilakukan kultur dan uji resistensi untuk mengetahui jenis bakteri lalu diberikan terapi yang sesuai, guna menghindari penggunaan antibiotik yang tidak tepat yang dapat mengakibatkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi bakteri Staphylococcus sp terhadap 5 jenis antibiotik  pada sampel pus. Metode maksimal. Bagi peneliti selanjutnya yang berkeinginan melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk meneliti dengan menggunakan  penelitian ini adalah observasi laboratorium dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode eksidental sampling. Pada sampel pus yang positif mengandung bakteri Staphylococcus sp  dilakukan uji sensitivitas.  Hasil yang diperoleh adalah pada Amoxiciilin, R = 85 %, I = 10 %, S = 5 %; Gentamicin R = 20 %, I = 10 %, S = 70 %; Eritromicin R =50 %, I = 35 %, S = 15 %; Kanamicin    R = 30 %, I = 30 %, S = 40 %; Klindamicin R = 10 %, I = 10 %, S = 80 %. Kepada para klinisi disarankan untuk menggunakan  metode kultur sebelum pemberian antibiotic kepada pasien, agar hasil pengobatan jenis bakteri dan antibiotik yang lain.
STUDY HASIL PENETAPAN KADAR ASAM URAT TERHADAP INDIVIDU YANG MENGKONSUMSI JUS KENTANG Artati Artati; Nurlia Naim
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.259 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i1.919

Abstract

Study Hasil Penetapan Kadar Asam Urat Terhadap Individu Yang Mengkonsumsi Jus Kentang. (pembimbing: Hj.Nurlia Naim dan Leonardus). Penyakit asam urat ini banyak terjadi di masyarakat dan dapat di kategorikan sebagai salah satu penyakit yang paling umum terjadi, asam urat disebabkan dari makanan dan minuman yang mempunyai kadar protein yang tinggi. Dengan mengkonsumsi kentang yang mempunyai kandungan gizi protein yang rendah maka kentang dapat di jadikan sebagai makanan yang dapat menetralisirkan asam urat dan beberapa kandungan gizi yang dapat menurunkan kadar purin. Ahli Gizi Holistik, Luke Continho menjelaskan manfaat kesehatan dari jus kentang mentah seperti yang dilansir dari laman Thehealthsite jika menderita asam urat yang menyebabkan akumulasi kristal dijari kaki dan sendi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu laboratorik (Quasy experiment) yaitu mengetahui perbandingan study hasil penetapan kadar asam urat terhadap individu yang mengkonsumsi jus kentang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 juli 2018 di laboratorium kimia klinik analis kesehatan poltekkes makassar. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 14 sampel penderita asam urat yang mengkonsumsi jus kentang di dapatkan 85,7% terjadi penurunan. Mengingat bahwa penyakit asam urat bukanlah penyakit yang biasa maka peneliti menyarankan bagi penderita asam urat dapat mengkonsumsi jus kentang. Kata kunci :  Jus Kentang, Asam Ura
ANALISIS NATRIUM BENZOAT PADA MIE INSTANT YANG DIPERDAGANGKAN DI KOTA MAKASSAR MAKASSAR Artati Artati
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 8, No 2 (2017): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.68 KB) | DOI: 10.32382/mak.v8i2.837

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyak jenis pengawet yang digunakan untuk mengawetkan bahan pangan salah satu bahan pengawet yang sering dipakai pada mie adalah natrium benzoat. Penambahan bahan pengawet natrium benzoate pada bahan pangan tidak dilarang pemerintah. Namun, produsen hendaknya tidak menambahkan jenis bahan pengawet ini sesuka hati, karena bahan pengawet ini akan merugikan kesehatan jika bahan pengawet ini dipakai secara berlebihan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kadar pengawet natrium benzoat dalam mie instan yang di perdagangkan di kota Makassar. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 12 – 13 Juni 2017 di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dimana sampel yang digunakan sebanyak 5 sampel dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Dari hasil penelitian menunjukkan hasil analisis natrium benzoat pada mie instant sebanyak 5 sampel yang diperdagangkan di Kota Makassar. Kadar natrium benzoat yang tertinggi pada mie instant terdapat pada sampel no 5 yaitu 9.1033 mg/kg dan kadar natrium benzoate pada mie instant yang terendah pada mie instant terdapat pada sampel no 2 yaitu 0.9194 mg/kg. Disarankan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih makanan dan tidak mengonsumsi mie instan secara berlebihan terutama mie instan yang mengandung kadar Natrium Benzoat tinggi. Kata kunci :  Kadar Natrium Benzoat, Mie Instan
ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) PADA AIR YANG MELALUI SALURAN PIPA PENYALUR PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) MAKASSAR artati artati
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.807 KB) | DOI: 10.32382/mak.v1i1.152

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang dimana air merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Masyarakat kota Makassar pada khususnya menggunakan air PDAM sebagai sumber air minum dan kebutuhan lainnya. Air yang berasal dari PDAM menggunakan saluran pipa agar air dapat digunakan dalam kebutuhan rumah tangga. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas air pada sistem perpipaan, diantaranya adalah akibat logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada air yang melalui saluran pipa penyalur Perusahaan Daerah Air Minum Kota(PDAM) Makassar.Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasi Laboratorik.Jumlah populasi dalam peneliian ini adalah  air dari saluran pipa penyalur PDAM kota Makassar, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu 5 air dari lokasi yang berbeda. Analisis sampel menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semua air yang diambil sebagai sampel mengandung timbal.Kadar yang diperoleh sangat kecil atau di bawah batas deteksi metode (<0,01 mg/l). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Menteri Kesehatan RI NO 492/MENKES/PER/2010 dimana kandungan Timbal dalam air yang diperbolehkan yakni 0,1 mg/l  sehingga semua sampel yang diperiksa memenuhi syarat standar. Disarankan penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan juga air sumur atau bor untuk dibandingkan.Kata kunci :  Air Saluran Pipa PDAM, Timbal (Pb)
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAHAK PAGI PADA SUHU KAMAR TERHADAP JUMLAH BAKTERI TAHAN ASAM (BTA) Wa Ode NurAlfiyani Muin; Kalma Kalma; Artati Artati; Rafika Rafika
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v11i2.1785

Abstract

Tuberkulosis adalah infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri dapat ditularkan melalui saluran udara tuberkulosis yang biasanya menyerang lugn tetapi biasanya juga menusuk tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya. Pemeriksaan dahak secara langsung menghidupkan kembali banyak kelemahan yaitu banyak lendir dan jaringan yang akan meningkatkan volume sampel sehingga akan mengurangi kemungkinan terkena mikrobakterium tuberculosis. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitas pemeriksaan mikroskopis dahak, sampel sampel NaOH 4% dapat diproses sehingga BTA akan dikumpulkan dalam volume yang lebih kecil dan lebih mungkin untuk mendapatkan sampel yang mengandung kuman. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan, yaitu dahak pagi yang diperiksa segera, dahak pagi tertunda 3 jam, dan dahak pagi tertunda 6 jam kemudian didekontaminasi dan diperiksa dengan mikroskop untuk melihat seberapa besar pengaruhnya. Berdasarkan analisis uji Varians (ANOVA), ditemukan bahwa nilai signifikan dari uji ANOVA 1.000> 0,05 tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara dahak yang diperiksa dan langsung tertunda 3 jam dan tertunda 6 jam. Para peneliti menyimpulkan bahwa lama penyimpanan filem pagi hari pada suhu kamar diperiksa segera, ditunda 3 jam dan ditunda 6 jam tidak berpengaruh pada jumlah bakteri tahan asam (BTA) (ρ = 1.000) sehingga hipotesis alternatif dalam hal ini studi ditolak. Namun walaupun tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap lamanya menyimpan dahak di pagi hari, para peneliti masih melakukan segmentasi bahwa mereka masih menggunakan dahak pagi yang segera diperiksa agar tetap mendapatkan kualitas dahak dan hasil pemeriksaan yang baik.Kata kunci : Lama Penyimpanan, DekontaminasiSampel,Pemeriksaan (BTA)
UJI SENSITIVITAS BERBAGAI JENIS ANTIBIOTIK TERHADAP SALMONELLA SP YANG DIISOLASI DARI PENDERITA DEMAM TYPHOID Artati Artati; Zulfian Armah; Aan Yulianingsih Anwar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i1.2142

Abstract

Demam Enterik (Demam Typhoid) sindrom ini hanya ditimbulkan oleh beberapa jenis salmonella, yang terpenting adalah Salmonella Typhi (demam typhoid). Salmonella yang tertelan akan menscapai usus halus, dari usus halus Salmonella memasuki saluran limfatik dan kemudian masuk ke aliran darah. Terapi antimikroba untuk infeksi Salmonella invasif adalah dengan ampisilin, trimethoprim-sulfametoksazol, atau sefalosporin generasi ketiga. Resistensi terhadap terhadap berbagai obat yang di transmisikan secara genetik melalui plasmid diantara bakteri enterik merupakan masalah pada infeksi Salmonella. Tujuan penelitian untuk mengetahui sensitivitas beberapa antibiotik yang digunakan pada penderita demam typhoid. Metode isolasi menggunakan Bact/Alert dan identifikasi bakteri serta uji sensitivitas menggunakan vitek 2 compact. Hasil penelitian menunjukkan  uji sensitifitas terhadap salmonella sp untuk antibiotik amoxicillin dan ceftriaxone sensitif, ciprofloxacin intermediate, trimethoprim sensitif.Kata Kunci : Salmonella typhi,  Demam typhoid, Uji sensitivitas
KORELASI HASIL BAKTERIAL PADA URIN RUTIN DENGAN KULTUR URIN TERHADAP PASIEN DIAGNOSA INFEKSI SALURAN KEMIH Andi Ani Sulistiani; Artati Artati; Syahida Djasang; Mursalim Mursalim
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i2.2461

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan klinis akibat berkembang biaknya mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada saluran kemih dan menimbulkan bakteriuria (>100.000 CFU/ml). Prosedur standar pembuktian ISK adalah pemeriksaan Urin rutin dan kultur urin. Pemeriksaan bakteri merupakan salah satu parameter yang diperiksakan di Urin rutin, yang dilakukan dengan pemutaran dengan kecepatan yang ditentukan kemudian diambil endapan lalu diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran obkjektif 40x. Penelitian bertujuan mengetahui korelasi bakteri pada urin rutin dengan kultur urin (gold standar) pada pasien diagnosa ISK. Metode penelitian bersifat independen untuk menemukan ada tidaknya hubungan hasil bakterial di urin dengan kultur urin terhadap pasien curiga ISK, hasil penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi Kendall’s. Dari penelitian yang dilakukan di Klinik Labroratorium Prodia didapatkan hasil korelasi yang signifikan kuat dan searah, dengan tingkat kesalahan 1% (hasil sig 0,000<0,001) antara keduanya.Kata Kunci : ISK, Kultur urin, Urin, Urin rutin
WAKTU SIMPAN WHOLE BLOOD CELL (WBC) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT, ERITROSIT DAN TROMBOSIT Artati Artati; Nurlia Naim; Muh. Yusril; Zulfian Armah; Ridho Pratama
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i2.3023

Abstract

Transfusi darah merupakan suatu rangkaian proses pemindahan darah dari seseorang donor kepada resipien. Darah disimpan di lemari es dengan suhu 2 - 6°C. Dalam proses penyimpanan darah akan mengalami perubahan – perubahan komponen darah seperti jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit. Tujuan penelitian Untukk mengetahuii pengaruhhwaktu simpan darah terhadap jumlahhleukosit, eritrosit, trombosit, pada whole blood darah donor sebelum dan sesudah disimpan selama 1 hari, 3 hari, 5 hari dan 7 hari. Jenis penelitian ini adalah Experimen, dan analisis data yang di peroleh dari hasil pemeriksaan leukosit, eritrosit dan trombosit menggunakan uji Paired T test. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 4 golongan darah A, B, AB, O. sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh waktu simpan terhadap penurunan jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit dimana terjadinya penurunan jumlah leukosit dengan rata – rata penurunan sebesar 0,17 103/µl, kemudian jumlah eritrosit memiliki rata – rata penurunan sebesar 0,3 106/µl dan jumlah trombosit memiliki rata – rata penurunan sebesar 5,25 1010/µl. Dan untuk peneliti selanjutnya yang sama dimasa akan datang untuk menambah jumlah sampel atau melukukan pemeriksaan secara duplo agar mengetahui perbandingan yang lebih jelas terhadap jumlah komponen darah
DETEKSI JAMUR Candida spp. PADA SWAB MULUT PENDERITA DIABETES MELLITUS DI UPTD DIABETES CENTER KOTA TERNATE Aan Yulianingsih Anwar; Febrianti Jakaria; Panji - Erlangga; Artati Artati
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i2.3039

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Candida spp. merupakan flora normal di permukaan membran mukosa, saluran pencernaan, dan saluran genitalia wanita. Candida albicans akan menjadi patogen apabila ada beberapa faktor risiko penyebab infeksi, seperti penurunan sistem imunitas dan terjadi perubahan fisiologis tubuh, salah satunya terjadi pada penderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi jamur Candida spp. Pada swab mulut penderita Diabetes mellitus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden terdapat 16 responden positif terdapat jamur Candida spp., dari 29 responden yang berumur >55 tahun terdapat 11 responden yang positif terdapat jamur Candida spp., Jenis kelamin perempuan dengan jumlah 12 responden positif jamur Candida spp., dan lama menderita >2 tahun dengan jumlah 13 responden. Kesimpulan dari penelitian ini dari 62 sampel swab mulut penderita Diabetes mellitus didapatkan sebanyak 16 sampel positif terinfeksi jamur Candida spp..  Umur >55 tahun, jenis kelamin perempuan dan menderita diabetes mellitus >2 tahun  lebih banyak terinfeksi jamur Candida spp
FAKTOR KORELASI KEJADIAN MIKROALBUMINURIA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KLINIK PRATAMA KIMIA FARMA MAKASSAR Syahida Djasang; Artati Artati; Budirman Budirman; Kalma Kalma; Zulfikar Ali Hasan
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v14i1.3247

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik akut dengan tingginya kadar glukosa darah. DM ini juga menghasilkan beberapa komplikasi penyakit seperti nefropati diabetes ditandai dengan albuminuria persisten dan disertai berbagai faktor risiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor korelasi dengan kejadian mikroalbuminuria pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian uji korelasi dengan sampel sebanyak 50 orang menggunakan tehnik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Klinik Kimia Farma Makassar pada tanggal 25 Maret – 20 April 2022. Pengumpulan data yakni karakteristik responden dan pengambilan sampel urine untuk mendiagnosis kadar albumin pasien. Analisis data menggunakan pendekatan bivariat dengan uji statistik Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel memiliki kadar mikroalbumin >20 mg/L sebesar 86%, berusia >45 tahun sebesar 86%, mengkonsumsi obat >3 tahun sebesar 70%, memiliki lama diabetes >3 tahun sebesar 74%, dan mengonsumsi jenis obat dosis tinggi sebesar 84%. Kemudian, hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan faktor usia, lama minum obat, lama diabetes, dan jenis obat dengan kejadian Mikroalbumin pada pasien DM tipe 2 dengan masing-masing nilai p value 0,017, 0,000, 0,003 dan 0,037 (p<0,05). Diharapkan kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan pola hidup sehat agar kualitas kehidupan semakin terjamin kedepannya dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan rekomendasi dalam pengembangan penelitian selanjutnya.