Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

POLA RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus sp TERHADAP 5 JENIS ANTIBIOTIK PADA SAMPEL PUS Artati Artati; Hurustiaty Hurustiaty; Zulfian Armah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.407 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.227

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Salah satu respon tubuh terhadap infeksi adalah terbentuknya pus. Pus merupakan cairan kaya protein hasil proses inflamasi  yang terbentuk dari sel lekosit, cairan jaringan, dan debris selular. Pus yang berlangsung lama menandakan adanya bakteri yang terus-menerus berkembang di daerah cedera sehingga perlu dilakukan kultur dan uji resistensi untuk mengetahui jenis bakteri lalu diberikan terapi yang sesuai, guna menghindari penggunaan antibiotik yang tidak tepat yang dapat mengakibatkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi bakteri Staphylococcus sp terhadap 5 jenis antibiotik  pada sampel pus. Metode maksimal. Bagi peneliti selanjutnya yang berkeinginan melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk meneliti dengan menggunakan  penelitian ini adalah observasi laboratorium dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode eksidental sampling. Pada sampel pus yang positif mengandung bakteri Staphylococcus sp  dilakukan uji sensitivitas.  Hasil yang diperoleh adalah pada Amoxiciilin, R = 85 %, I = 10 %, S = 5 %; Gentamicin R = 20 %, I = 10 %, S = 70 %; Eritromicin R =50 %, I = 35 %, S = 15 %; Kanamicin    R = 30 %, I = 30 %, S = 40 %; Klindamicin R = 10 %, I = 10 %, S = 80 %. Kepada para klinisi disarankan untuk menggunakan  metode kultur sebelum pemberian antibiotic kepada pasien, agar hasil pengobatan jenis bakteri dan antibiotik yang lain.
ANALISIS KUANTITAS DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA PETUGAS RADIOLOGI DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR Suciyani Suciyani; Nurlia Naim; Zulfian Armah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.492 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.129

Abstract

The Radiology Officer is one of the groups that has a risk to the danger of radiation exposure and it caused of the healthy in the certain level. Then, it could cause the Chronis disease until with the death. The effect of Chronis could appear in years later. Indicator of Hematopoietic commonly used as radiation exposure. It was differential count leukocyte, lymphocyte, absolute count, neutrophil, platelet and erythrocyte. The disturbance of hematopoitic system is caused radiation exposure that the effecting of the amount erythrocytes decreased as sensitivity and the life expectancy, which was the lymphocyte reacted firstly. It is followed by granulocyte, thrombocyte, and erythrocyte. The aim of this research is to know the quantity and differential count leukocyte with radiology officer. The kind of this research was descriptive research through quantity and differential count leukocyte with the radiology officer. There were 7 samples on 24 of February 2017 until 4 March 2017 in Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. The quantity of the research with the radiology office in BBMK Makassar was 85,71% normally and it increased (14,29%) while the differential count leukocyte was 100% basofil in the amount of normal, 42,86% eosinophil increased, 14,29% neutrophil decreased, 14,29% lymphocyte increased, 14,29% monocyte decreased and 14,29% monosit increased. It should be more increased the effecting of dangerous radiation and the using of personal protective equipments should be increased based on the regulation of Bapeten number 8 at 2011 and radiology officer should be more attention to the nutritional and their healthy.Keywords: Quantity of Leukocyte, Differential Count Leukocyte, The Radiology Officer
PENGARUH VARIASI LAMA PENYIMPANAN REAGEN ENZIM 1A TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN UREUM DARAH METODE BERTHELOT Rahmi Nur Fahisyah; Nurlia Naim; zulfian armah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.796 KB) | DOI: 10.32382/mak.v10i1.980

Abstract

Pemeriksaan ureum dengan menggunakan reagen enzim 1a  merupakan uji yang sering digunakan oleh para klinisi, teknik laboratorium sangat berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan ureum, namun kesalahan yang biasa dilakukan oleh para klinisi yaitu sering membuat reagen yang berlebihan sehingga mengalami penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kimia Klinik Analis Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan reagen enzim 1a terhadap hasil pemeriksaan ureum darah metode berthelot. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen semu dimana sampel pemeriksaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 sampel. Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji analysis of variance (Anova). Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa Fhitung ( 44,49 ) > F tabel ( 5,14 ) pada α 0.05 berarti ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara lama penyimpanan reagen enzim 1a terhadap hasil pemeriksaan ureum darah metode berthelot, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lama penyimpanan reagen enzim 1a pada suhu ruangan berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan kadar ureum. Kata Kunci : Lama Penyimpananan,  Metode Berthelod,, Reagen Enzim 1a, Ureum
GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA OBESITAS MENGGUNAKAN ALAT SPEKTROFOTOMETER Widarti Widarti; Zulfian Armah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.199 KB) | DOI: 10.32382/mak.v9i2.692

Abstract

Obesitas merupakan salah satu masalah didalam dalam kehidupan sehari-hari. Penderita obesitas menggambarkan suatu keadaan tertimbunnya lemak dalam tubuh sebagai akibat berlebihnya masukan kalori dimana hal ini dapat memicu gangguan metabolisme yang menyebabkan asam urat dalam serum menjadi tinggi yang dipicu oleh beberapa faktor antara lain kadar purin dalam makanan, dan berat badan yang berlebihan akan memperbesar gaya beban tubuh sehingga semakin tinggi daya rembesan asam urat dari plasma darah kedalam ruang antar sendi merupakan pemacu utama terjadinya gout. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada penderita obesitas dilingkup. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Juli – 27 Juli 2018, pengambilan sampel penelitian dilakukan pada seluruh mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Makassar dan pemeriksaan asam urat dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik RSUD Labuang Baji kota Makassar dengan menggunakan jenis penelitian observasi laboratorium. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 sampel yang memenuhi kriteria, dan didapatkan hasil pemeriksaan asam urat pada penderita obesitas yaitu sebanyak 18 sampel (60%) terjadi penigkatan asam urat dan 12 sampel (40%)memiliki kadar asam urat yang normal. Kata Kunci: Asam Urat dan Obesitas
PERTUMBUHAN Salmonella sp PADA PRODUK MAKANAN Zulfian Armah; Yaumil Fachni Tandjungbulu; Uci Sampe Padang; Ridho Pratama
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i2.2460

Abstract

Telur asin banyak digemari oleh masyarakat Kota Makassar dan merupakan salah satu produk dari teknologi hasil ternak. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembuatan telur asin yaitu metode pemeraman. Dalam proses ini tentunya tingkat kebersihan masih sangat rentan sehingga diperkirakan peluang terkontaminasi beberapa jenis bakteri sangatlah besar khususnya bakteri Salmonella sp. Bakteri ini dapat meginfeksi saluran cerna, menimbulkan gejala klinis yang bervariasi bahkan apabila tidak tepat dalam penanganannya dapat menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat bakteri Salmonella sp pada telur asin mentah dan yang telah dimasak di Pasar Tradisional Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorik untuk mengetahui apakah terdapat Salmonella sp pada telur asin mentah dan yang telah dimasak di Pasar Tradisional Kota Makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 16 sampel telur asin masak dan mentah dari 4 wilayah Pasar Tradisional Kota Makassar yaitu Pasar Pa’baeng Baeng, Pasar Hartaco, Pasar Sentral, dan Pasar Tello. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar dapat disimpulkan bahwa ditemukan adanya bakteri Salmonella sp pada 2 sampel (12,5%) dari 16 sampel telur asin mentah dan masak di Pasar Tradisional Kota Makassar.Kata Kunci : Salmonella Sp, Telur Asin Mentah, Telur Asin Masak
DESCRIPTION OF THE AMOUNT OF LYMPHOCYTE AND NEUTROPHIL RATIO IN ACUTE APPENDICITIS PATIENTS IN DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR HOSPITAL Maria Maria; nurlia naim; Zulfian Armah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 10, No 2 (2019): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.298 KB) | DOI: 10.32382/mak.v10i2.1300

Abstract

Nilai leukosit terutama netrofil dan limfosit adalah pemeriksaan laboratorium dasar yang merupakan penanda yang sensitif pada proses inflamasi, dan dapat digunakan sebagai alat bantu diagnosis apendisitis( usus buntu) akut. Tujuan penelitian adalah mengetahui rasio neutrofil dan limfosit pada pasien apendisistis (usus buntu) akut. Penelitian dilakukan secara cross sectional analitik di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo periode Mei - Juni  2019.  Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa secara deskriptidf. Diperoleh 30 sampel dengan apendisitis (usus buntu) akut. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 15 sampel (50%) dari 30 sampel menunjukkan peningkatan ratio neutrofil , sebanyak 4 sampel (13%) menunjukkan penurunan ratio neutrofil, dan sebanyak 11 sampel (37%) menunjukkan ratio neutrofil yang normal. Untuk pemeriksaan ratio limfosit didapatkan sebanyak 19 sampel (63%) menunjukkan penurunan ratio limfosit dan 11 sampel (37%) menunjukkan ratio neutrofil yang normal. Disimpulkan bahwa Pemeriksaan Rasio Neutrofil dan Limfosit baik digunakan dalam memprediksi apendisitis akut.Kata Kunci : Neutrofil, Limfosit, Apendisitis (Usus Buntu) Akut
Analisis Bilirubin dan Hemoglobin Pada Bayi Baru Lahir Ridho Pratama; Nuriah Khofifah; Zulfian Armah; Rafika Rafika
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 3 No 2 (2022): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v3i2.308

Abstract

One of the causes of infant death outside the womb is hyperbilirubinemia. This hyperbilirubinemia is a clinical phenomenon often found in newborns in the first week of life. In laboratory examination, the determination of hemoglobin level is an indicator that is widely used to determine the prevalence of anemia. This study uses an observation method with a descriptive approach. The data collection of this research was carried out at RSIA Pertiwi Makassar City in May 2021. The sample in this study was secondary data for all newborns. The results of this study were obtained from 40 newborns (85%) who had hyperbilirubinemia. As many as 6 newborns (15%) did not have hyperbilirubinemia while from 25 newborns, 9 newborns (36%) had anemia, and as many as 16 newborns. Born (64%) did not have anemia. Keywords: Bilirubin, Hemoglobin, And Newborn
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN Candida albicans PADA MEDIA Potato Dextrose Agar (PDA) DAN Chrom Agar Candida (CAC) rafika rafika; Zulfian Armah; Nurlia Naim; Ridho Pratama; Khaeriatussa’ada Khaeriatussa’ada
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jmkik.v7i2.1016

Abstract

Pentingnya mengidentifikasi jamur penyebab penyakit sedini mungkin perlu dilakukan utamanya pada pemeriksaan dengan metode kultur. Saat ini pemeriksaan kultur jamur khususnya Candida albicans pada beberapa laboratorium kesehatan telah menggunakan media Chrom Agar Candida (CAC) sebagai media identifikasi dan isolasi, sedangkan pada laboratorium lainnya seperti laboratorium pendidikan masih menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk mengisolasi dan mengidentifikasi adanya jamur Candida albicans. Tujuan penelitiaan ini adalah untuk melihat adanya perbedaan pertumbuhan jamur Candida albicans pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dan Chrom Agar Candida (CAC). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang dipilih adalah post test only control group design. Penelitiaan ini dilaksanakan pada Mei 2022 di Laboratorium Mikologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar. Hasil penelitian secara makroskopis menunjukkan koloni Candida albicans pada media PDA berbentuk seperti ragi, basah, cembung, putih kekuningan dan berbau asam sedangkan pada media CAC koloni halus, berwarna hijau yang dikelilingi zona bening kehijauan. Adapun hitung jumlah koloni Candida albicans pada media PDA sebanyak 2,8×106 CFU/ml dan media CAC sebanyak 2,3×106 CFU/ml. Meskipun analisa statistik rata rata diameter pertumbuhahan koloni Candida albicans pada media PDA dan CAC tidak berbeda secara signifikan (p>0,05). Akan tetapi pada media CAC lebih khas dalam menunjukkan adanya spesies Candida albicans dibandingkan media PDA dengan formasi warna yang dibentuk
AKTIVITAS PERTUMBUHAN Mycobacterium tuberculosis PADA MEDIA COCO BLOOD MALACHITE GREEN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MEDIA LOWENSTEIN JENSEN Zulfian Armah; Rafika Rafika; Rahman Rahman; Arwin Arwin; Herdiana Herdiana; Nurul Syafika
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v14i1.3329

Abstract

Kultur merupakan Gold Standard untuk menegakkan diagonis Tuberculosis. Media kultur Mycobacterium tuberculosis relatif mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk pertumbuhannya, maka diupayakan media alternatif yang relatif lebih murah dan  waktu pertumbuhan yang lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tumbuh dan kesuburan pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis pada media Coco Blood Malachite Green dan media Lowenstein Jensen. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental dengan desain penelitian Post- test Only Control Group design. Media Coco Blood Malachite Green yang mengandung air kelapa tua, base agar darah dan darah sisa transfusi dapat mendukung pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Tuberkulosis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Penelitian ini menggunakan strain murni Mycobacterium tuberculosis H37RV  dengan hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan koloni Mycobacterium tuberculosis tampak pada minggu kedua . Didapatkan pertumbuhan koloni tumbuh namun tidak subur pada media Coco Blood Malachite Green (CMB). Sedangkan, pada media Lowenstein Jensen didapatkan pertumbuhan yang subur.  Data dianalisis menggunakan Mann Whitney Test, hasil yang didapatkan ada perbedaan dari pertumbuhan pada media Coco Blood Malachite Green dan media Lowenstein Jensen dalam pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis dengan nilai probabilitas nilai sig. (0,025). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa media Lowenstein Jensen lebih baik dibanding media Coco Blood Malachite Green dalam menumbuhkan Mycobacterium tuberculosis.