Muawanah Muawanah
STABN Sriwijaya

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

CONTENT VALIDITY AND CONSTRUCT VALIDITY ON THE DEVELOPMENT OF ACADEMIC ANXIETY QUESTIONNAIRE Ahsanul Khair Asdar; Muawanah Muawanah
JISAE: Journal of Indonesian Student Assessment and Evaluation Vol 7 No 2 (2021): JISAE (Journal of Indonesian Student Assessment and Evaluation)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.933 KB) | DOI: 10.21009/jisae.v7i2.25889

Abstract

This study was a research and development which aimed to develop an academic anxiety questionnaire for students through content validity and construct validity testing using ADDIE model. This research involved 205 students in the first trial phase and 220 students in the second trial phase. They were selected using the cluster random sampling method. The data were collected using a survey method by distributing the questionnaires using the google form. The results showed that the academic anxiety questionnaire was developed by containing the dimensions of cognitive symptoms, emotional symptoms, and physical symptoms. The coefficient of content validity through the Aiken's V by four experts for each item was more than 0.200, while the reliability was 0.893. The first trial phase showed that eight items dropped through the Confirmatory Factor Analysis (CFA) with Construct Reliability (CR) and Variance Extracted (VE) values ​​for each measurement model were 0.881 and 0.202, while the CR and VE values for the structural model ​​were 0.888 and 0.730. The second trial phase showed that four items dropped with the CR and VE values ​​for the measurement model were 0.873 and 0.213, while the CR and VE values ​​ for the structural model were 0.956 and 0.880. The final academic anxiety questionnaire contains 27 items with a modified Likert scale (four choices).
Pentingnya Pendidikan Untuk Tanamkan Sikap Toleran Di Masyarakat Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 5, No 1 (2018): June 2018
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penerapan pendidikan untuk menanamkan toleransi dalam masyarakat adalah untuk membentuk warga negara yang dapat mewujudkan peradaban bersama dalam kehidupan bangsa dan negara, serta mampu menciptakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menanamkan sikap toleransi. Upaya pendidikan untuk menanamkan sikap toleran dalam masyarakat melalui: 1) pendidikan multikultural dan karakter; 2) pendidikan dengan wawasan nasional; dan 3) manajemen pendidikan profesional. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif berbasis studi pustaka. Diharapkan dengan pendidikan ini, masyarakat dapat menghormati keragaman dan menghilangkan rasa curiga dan diskriminasi sehingga terciptanya masyarakat yang toleran.
Pengaruh Konsep Diri Dan Persepsi Siswa Tentang Peran Guru Terhadap Sikap Disiplin Siswa Boby Wicaksono; Sugianto Sugianto; Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 9, No 2 (2022): December 2022
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya pengaruh konsep diri dan persepsi peran guru terhadap sikap disiplin siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan persepsi siswa terhadap peran guru terhadap sikap disiplin siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain ex post facto. Teknik pengambilan sampel atau subjek yang digunakan adalah stratified cluster random sampling. Responden penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra yang berjumlah 137. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang terkumpul sebelum dianalisis dengan menggunakan regresi berganda harus memenuhi beberapa uji prasyarat antara lain uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. Berdasarkan hasil uji prasyarat diperoleh kesimpulan bahwa data telah memenuhi syarat sehingga analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis data penelitian dengan menggunakan SPSS versi 20.0 for windows versi evaluasi terdapat pengaruh konsep diri dan persepsi siswa terhadap peran guru terhadap sikap disiplin siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha. dengan Fhitung sebesar 98,063 dan nilai probabilitas signifikansi 98,063 sebesar 0,000. Persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah Y= 1,515+0,390X1+0,612X2. Sumbangan yang diberikan variabel konsep diri dan persepsi siswa terhadap peran guru terhadap kedisiplinan siswa adalah sebesar 58,4%. Hasil analisis regresi parsial adalah: (1) terdapat pengaruh konsep diri terhadap kedisiplinan siswa jika variabel persepsi siswa tentang peran guru dikontrol dengan thitung sebesar 4,569 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000; (2) ada pengaruh persepsi siswa terhadap peran guru terhadap sikap disiplin siswa jika variabel konsep diri dikontrol dengan thitung sebesar 9,903 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000.
Implikasi Psikologi Perkembangan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 5, No 2 (2018): December 2018
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan implikasi psikologi perkembangan terhadap pendidikan anak usia diniadalah dapat memberikan rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuaidengan tahap tumbuh kembang anak usia pra sekolah. Pendidikan anak usiadini_merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yangmenitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan danperkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, bahasa dan komunikasi,sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anakusia dini. Adapun implikasi psikologi perkembangan terhadap pendidikananak usia dini adalah sebagai berikut: (1) terhadap pengembangan kurikulum;(2) sistem pembelajaran; dan (3) sistem penilaian. Metode yang digunakandalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif studikepustakaan. Diharapkan dengan psikologi perkembangan maka bisamenjadikan proses pendidikan pada pendidikan anak usia dini dapatberkembang dengan baik.
Kesulitan Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1 Sutini Sutini; Muawanah Muawanah; Purnomo Ratna Paramita
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wali kelas, guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, serta siswa kelas I dan kelas IV. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, penulis menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji credibility, uji transferability, uji defendability, dan uji confirmability. Teknik analisis data menggunakan Miles, Hubermen, dan Saldana (2014). Subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, wali kelas, guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, serta siswa kelas I dan kelas IV Sekolah Dasar Atisa Dipamkara 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti memahami Kurikulum Merdeka dari perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran yang fleksibel dan berfokus pada kompetensi siswa; (2) kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti yaitu disebabkan dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dihadapi guru seperti keterbatasan pengalaman, masih beradaptasi dengan Kurikulum Merdeka, dan kurangnya pemahaman guru terkait orientasi materi. Faktor eksternal yang dihadapi guru seperti kesulitan beradaptasi dengan buku digital.; (3) upaya guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam mengatasi kesulitan penerapan Kurikulum Merdeka adalah mencari informasi di google, bertanya sama teman, dan saling berdiskusi dengan teman sejawat.
Pentingnya Kompetensi Sosial Bagi Dosen Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 1 (2017): June 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi merupakan kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dipahami, dan dikuasai oleh seorang dosen dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu mengajar, melakukan penelitian, dan berkontribusi kepada masyarakat. Tujuan dari memiliki kompetensi sosial bagi dosen adalah agar mereka mampu membangun hubungan kerja yang baik dan stabil, baik dengan sesama dosen, staf administrasi, mahasiswa, maupun masyarakat secara umum, untuk mendukung proses pendidikan.Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah studi kepustakaan. Dosen, dengan berbagai kompetensi sosial yang dimilikinya, harus mampu mentransfer pengetahuan ini kepada mahasiswa agar mereka dapat mencapai kesuksesan dalam dunia profesional dan kehidupan sosial di masa depan. Pembelajaran kompetensi sosial dapat diintegrasikan ke dalam dua mata kuliah, yaitu Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.Pembinaan kompetensi sosial mahasiswa merupakan tanggung jawab bersama semua dosen. Oleh karena itu, transformasi kompetensi sosial dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk pengelolaan atmosfer kelas, strategi pembelajaran, atau bahkan melalui kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pentingnya Kompetensi Sosial Bagi Dosen Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 1 (2017): June 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang hams dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran/pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dimilikinya kompetensi sosial bagi dosen adalah supaya mampu membangun kerja sarna yang baik dan stabil baik dengan dosen lainnya, tenaga kependidikan, mahasiswa, maupun masyarakat untuk menunjartg pendidikan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kepustakaan. Pam dosen dengan berbagai kompetensi sosial yang dimilikinya, hares mentransformasikan berbagai kompetensi tersebut kepada para mahasiswa sehingga mereka mampu meraih sukses dalam dunia profesi dan kehidupan sosial di masa depan. Pembelajaran kompetensi sosial bisa disisipkan dalam dua mats kuliah, yakni Pendidikan Agana dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pembinaan kompetensi sosial mahasiswa merupakan tanggung jawab seluruh dosen. Untuk itu, transformasi kompetensi sosial bisa dilakukan dalam berbagai cara, apakah pengelolaan suasana kelas, strategi pembelajaran, atau bahkan melalui kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Peran Guru Pendidikan Agama Buddha Dan Budi Pekerti Dalam Pembentukan Sikap Moderasi Beragama Antarsiswa Di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang Septika Setiana; I Ketut Damana; Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di SMP Atisa Dipamkara. Subjek pada penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti serta siswa kelas VII dan VIII di SMP Atisa Dipamkara. Sedangkan objek penelitian ini adalah peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di Sekolah Menengah Pertama Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang. Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis data menurut Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dan melalui tahapan kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion: drawing/verifying). Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa di SMP Atisa Dipamkara Lippo Karawaci Tangerang meliputi: (1) sebagai fasilitator mengajarkan sikap tanggung jawab melalui diskusi kelompok, (2) sebagai pembimbing mengenalkan perbedaan agama yang ada di sekolah, (3) sebagai pengelola kelas mengajak siswa untuk saling bekerja sama tanpa ada rasa saling membeda-bedakan, (4) sebagai demonstrator dengan mencontohkan kepada siswa untuk saling menghargai satu sama lain, (5) sebagai motivator memberikan nasehat-nasehat kepada siswa untuk menghindari tindakan kekerasan dan menghormati budaya yang ada di sekolah. Bentuk-bentuk kegiatan moderasi beragama yang ada di sekolah meliputi upacara bendera, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Dhamma Class, perlombaan antarkelas, gotong royong, dana makan anggota Sangha, field trip, Dhamma Camp, karya wisata, seminar, perayaan hari besar agama Buddha, perayaan Imlek dan Ceng Beng. Kendala yang dihadapi guru dalam pembentukan sikap moderasi beragama antarsiswa yaitu karakter siswa yang berbeda-beda, latar belakang agama dan didikan keluarga yang berbeda-beda serta budaya antasiswa yang sangat beragam. Adapun cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala yang ada yaitu dengan lebih berhati-hati dalam membimbing siswa, mengkondisikan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, menjadikan kendala yang ada sebagai motivasi untuk memperbaikinya, memberikan pengertian dan pendekatan kepada siswa.
Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Terhadap Rencana Pembelajaran Guru Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penerapan peraturan Menteri Pendidikan pada tahun 2014 adalah untuk menyusun rencana pelaksanaan yang lebih terfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah salah satu hasil dari pengembangan kurikulum yang disiapkan oleh guru dan digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran. Upaya-upaya dalam pelaksanaan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 tahun 2014 terhadap RPP guru dilakukan melalui bimbingan berkelanjutan, pelatihan, dan pelatihan kerja bagi guru.Di sini, kami akan menjelaskan bagaimana pelaksanaan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 703 tahun 2014 terhadap RPP guru. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode penelitian kualitatif dengan studi literatur. Untuk sekolah dan kepala sekolah, ini bertujuan untuk meningkatkan administrasi perangkat pembelajaran guru. Bagi guru, hal ini bertujuan untuk dapat melaksanakan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 703 tahun 2014 dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran sebagai umpan balik untuk memahami kinerja dan faktor-faktor yang memengaruhi sehingga dapat merangsang upaya guru untuk meningkatkan kemampuannya.    
Perspektif Mahasiswa tentang Rasa Puas (Santuṭṭhi) terhadap Pacar: Studi Kasus Mahasiswa STABN Sriwijaya Semester VIII Tahun Akademik 2022/2023 Metta Cris Angel; Muawanah Muawanah; Nyoto Nyoto
Jurnal Pelita Dharma Vol. 10 No. 1 Edisi Desember 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humans are social beings who cannot live alone and cannot be separated  from the influence of other humans because humans need and influence one  another. One of the relationships that are owned is a relationship of love or  courtship. Dating raises several problems, such as at STABN Sriwijaya  Tangerang Banten, it was found several cases of students, especially in the VIII  semester of the 2022/2023 Academic Year, who felt dissatisfied in being in a  relationship, so they changed girlfriends, but there were also students who had  been in relationships for a long time. The purpose of this research is to describe  students' perspectives about satisfaction (santuṭṭhi) to partner for students of  STABN Sriwijaya semester VIII for the 2022/2023 Academic Year. This study uses a qualitative approach with a case study model. The  informants in this study are students of STABN Sriwijaya semester VIII for the  2022/2023 academic year who are Buddhists. Data collection techniques used,  namely observation, interviews, and documentation. Data were analyzed using the  Miles, Huberman, and Saldana models. The data validity technique was carried  out by testing credibility, transferability, dependability, and confirmability. The results of this study concluded (1) Student perspectives about santuṭṭhi  to girlfriends by STABN Sriwijaya students in semester VIII of the 2022/2023  academic year consisting of goals, knowing about santuṭṭhi, meaning, and  importance. The goals of having a romantic relationship include: looking cool,  motivation to study or study, desire, marriage, encouragement, filling in  deficiencies, and finding partners who share the same beliefs. Then students know  or not about santuṭṭhi data obtained include: satisfied with what is owned and do  not know. Students' understanding of santuṭṭhi is the special person we choose,  not feeling lonely, as a home, not there, learning together, encouragement for life,  a place to tell stories of complaints, life partners, family, and motivation. Then  according to students feeling satisfied or santuṭṭhi it is important to have; (2)  Student constraints in expressing satisfaction or santuṭṭhi to boyfriend consists of  personal character, communication problems, not giving a sense of comfort,  changes in the nature of the partner, people talk, differences in thoughts, and  stubbornness; (3) The way students express satisfaction or santuṭṭhi to partners  include: giving gifts, appreciating partners, paying attention, making partners  happy, concrete actions, improving oneself, asking for blessings, and conveying  them directly. Keywords: Perspective, Student, Santuṭṭhi