Tasmin Tangngareng
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PUNCAK-PUNCAK CAPAIAN SUFISTIK DALAM PERSPEKTIF METODOLOGIS Tasmin Tangngareng
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.632 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v3i1.3410

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang puncak-puncak sufistik dalam perspektif metodologis. Ajaran tasawuf pada hakekatnya adalah ekspresi keagamaan, ia merupakan komitmen moral dan iman dari orang-orang yang beragama secara saleh. Hal ini disebabkan, tasawuf dan ajarannya berfungsi untuk mewadahi dan menstabilkan komitmen moral orang yang beriman sehingga tasawuf memberikan tempat bagi kehidupan rohaniyah. Dengan rohani yang suci dan bersih, sang sufi memungkinkan dirinya untuk sampai pada puncak-puncak capaian sufistik, yakni mengadakan komunikasi, bahkan “menyatu” (ittihad) dengan Tuhannya. Dalam menggapai puncak-puncak capaian sufistik itu, memerlukan proses perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, karena harus melalui berbagai maqam dan hal.. Maqam adalah suatu tahap pencapaian ruhaniah dalam mendekat kepada Tuhan, yang merupakan hasil upaya  bagi seorang sufi; sedangkan hal adalah suasana batiniah, yang senantiasa mengitari perasaan calon sufi dalam setiap maqam yang selalu bergerak naik setahap demi setahap sampai ke tingkat puncak perjalanannya yakni puncak capaian sufistik. Metode perjalanan kepuncak capaian sufistik memiliki tingkat yang beragam, yakni mahabbah, ma’rifah, ittihad, hulul dan wahdat al-wujud. Untuk sampai pada tingkat-tingkat tersebut berbagai metodologis yang dilakukan para sufi. Dalam hal ini, metode yang dilakukan untuk sampai pada tingkat mahabbah dan ma’rifah adalah qalb – ruh – sirr. Sedangkan metode yang dilakukan untuk sampai pada tingkat itihad, hulul dan wahdat al-wujud adalah  al-fana dan al-baqa.