Emmi Kholilah Harahap
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pancasila Berkehidupan Dalam Etika Kebangsaan Emmi Kholilah Harahap
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 6 No 1 (2018): Islam dan Pancasila
Publisher : Postgraduate State Islamic Institute (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.662 KB)

Abstract

Every nation who wants to stand firm and know clearly where the goal is to achieve it requires a view of life. With this view of life a nation will look at the problems it faces and determine the direction and the way how to solve these problems. Without a view of life then a nation will feel vacillated in facing big problems that will surely arise, both the problems within the community itself, as well as the big problems of human beings in the association of the peoples of the nations of the world. With a clear view of life a nation will have guidance and guidance on how it solves the political, economic, social and cultural problems arising in the advancing societies. By referring to the view of life that also a nation will build itself. As the philosophy of the state, of course Pancasila there who formulate it. Pancasila is indeed the greatest gift of Allah SWT and it turns light for all the Indonesian people in the future, both as a guideline in fighting for independence, as well as a unifying tool in the life of national harmony, as well as a view of life for everyday Indonesian human life, and which has clearly been expressed as the basis and philosophy of the Republic of Indonesia. Pancasila has existed in all forms of Indonesian people's life, except for those who are not Pancasila. Pancasila was born June 1, 1945, set on August 18, 1945 together with the 1945 Constitution. The correct sounds and speech of Pancasila based on Presidential Instruction No. 12 of 1968 is one, Belief in the One Supreme. Two, a just and civilized humanity. Three Unity Indonesia. Four, Democracy led by the wisdom of wisdom in deliberations / representation. And fifth, social justice for all the people of Indonesia.
Peran Konselor Dalam Membentuk Pribadi Muslim Peserta Didik SMK Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara Tahun Ajaran 2021/2022 Arfani Fernando Fahmi; Susi Mareska; Emmi Kholilah Harahap; Hasep Saputra
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 5: Al Qalam (September 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i5.1213

Abstract

Hasil pengamatan pada peserta didik di SMK Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara mengalami berbagai problem diantaranya, berkata tidak sopan, membolos pada saat jam pelajaran dan mencontek pada saat ujian. Permasalahan yang dialami peserta didik tidak mencerminkan bagaimana pribadi muslim sebenarnya. Kepribadian muslim merupakan efek sinergis antara cara berpikir dan pola sikap seseorang berdasarkan keyakinan dan nilai-nilai Islam. Maka dari itu dibutuhkannya optimalisai peran guru bimbingan dan konseling disekolah untuk membentuk pribadi muslim yang ideal. Penelitian ini menggunakan metode studi kualitatif dengan desain studi kasus yang menggunakan studi kasus ganda. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, triangulasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan tiga cara yaitu reduksi data, penyajian data, dan inferensi. Hasil survei menunjukkan bahwa peran guru BK dalam membentuk kepribadian muslim siswa adalah bekerjasama dengan pihak sekolah untuk melaksanakan program membaca Alquran pada jam pelajaran pertama, senantiasa memberikan contoh yang baik pada peserta didik, menyampaikan ayat AlQur’an pada saat pemberian layanan, bekerja sama dengan sekolah dan guru agama Islam untuk menerapkan shalat dhuha, serta guru bimbingan dan konseling dapat menjadi berbagai tokoh sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
MANAJEMEN OTONOMI PENDIDIKAN DI INDONESIA Emmi Kholilah Harahap
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 1 No 02 (2016): Pendidikan Islam dan Dakwah
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.324 KB)

Abstract

Education decentralization means that the delegation of powers and wider authority to the regions in planning and making their own decisions in addressing the problems faced in the field of education.Education decentralization provides the authority to school as known as education autonomy. That authority gives the wider space to the school in managing natural and human resources based on the regional potential. Education autonomy does not stop at the local district / city level but to the level of the school as the spearhead of education.The transfer of authority at the school level can help the school in making expansion program direction based on the regional condition and potential.
Mengembangkan Moderasi Pendidikan Islam Melalui Peran Pengelolaan Pondok Pesantren Sumarto Sumarto; Emmi Kholilah Harahap
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 01 (2019): Moderasi Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.272 KB)

Abstract

Moderatisme, ummat Islam dipandang sebagai ummatanwasathan, sebagai ummat yang cinta perdamaian dan anti kekerasan.Dengan wajah senyum tersebut, Ummat Islam tampil sebagai ummat yang mengutamakan misi perdamaian, kekerasan dan toleransi.Misi ini ditujukkan ketika Islam disebarkan keseluruh pelosok dunia. Salah satu lembaga pendidikan Islam yang mengembangkan Islam Moderat adalah Pondok Pesantren, Lembaga pendidikan Islam yang banyak berkontribusi untuk kemerdekaan bangsa, kemajuan pendidikan bangsa dan memberikan dakwah untuk keselamatan di dunia dan akhirat. Sehingga sangat jelas bahwa peran pengelolaan pondok pesantren menolak segala bentuk tindakan radikalisme dan ekstrimisme, aksi terror yang merusak sendi-sendi kerukunan dan kedamaian ummat manusia. Dalam tulisan ini, penulis ingin menjelaskan tentang bagaimana peran pondok pesantren dalam kegiatan sehari-hari di pondok pesantren, untuk mengembangkan Islam yang moderat, mulai proses belajar mengajar di kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan pengabdian di lingkungan masyarakat sekitar pondok pesantren. Karena pondok pesantren adalah lembaga yang menggaungkan dan mengajak masyarakat dengan Islam yang moderat Islam rahmatallil’alamin