Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Seksual Pada Remaja di SMP PGRI Juntinyuat Kabupaten Indramayu Maesaroh dan Sylvia Meristika Rachman
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v1i1.42

Abstract

Remaja mempunyai rasa ingin tahu yang besar, namun remaja justru kurang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang cukup berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sehingga mereka mendapatkannya melalui akses media sosial, yang kerap memebrikan dampak negatif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional dengan tujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku seksual remaja di SMP PGRI Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan analisis korelasi Rank Spearman dengan jumlah populasi sebanyak 231 orang remaja dan sampel sebanyak 70 orang, dengan menggunakan instrumen kuesisoner penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah nilai koefesien korelasi (r) pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku seksual remaja sebesar 0,340 dengan p-value atau Sig sebesar 0,004, sehingga Ho ditolak. Artinya hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan media sosial dengan perilaku seksual Pada Remaja di SMP PGRI Juntinyuat Kabupaten Indramayu, dengan arah hubungannya bersifat positif dan kekuatan hubungannya rendah. Pihak sekolah dapat memberikan pembinaan pada remaja termasuk juga pada orang tuanya melalui pendidikan parenting untuk orang tua, atau bekerjasama dengan pihak puskesmas dalam melaksanakan penyuluhan pada remaja baik disekolah maupun diluar gedung sekolah, sehingga orang tua dapat berperan aktif dalam melakukan pengawasan serta menjalin komunikasi yang baik dengan buah hati, agar dapat meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik disekolah maupun dilingkungannya
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA AWAL TERHADAP PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS PADA MURID KELAS VIII DI SMP N 1 PLUMBON KABUPATEN CIREBON Ada Rahayu Prihartini; Maesaroh Maesaroh
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2167

Abstract

Pendahuluan: Pengetahuan remaja terhadap reproduksi manusia masih rendah. Pengetahuan remaja terhadap ciri-ciri akil baligh laki-laki masih terpaku pada perubahan fisik. Metodologi: Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan rumus Slovin, berdasarkan perhitungan sampel maka jumlah sampel ditentukan sebanyak 78 responden. Hasil: Tingkat pengetahuan remaja awal memiliki hubungan yang signifikan terhadap perubahan fisik masa pubertas, ini didapat dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa thitung 5,637 > ttabel 3,841 dan nilai p 0,037 < α 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas maka semakin baik tingkat pengetahuan remaja awal. Sikap remaja awal memiliki hubungan yang signifikan terhadap perubahan fisik masa pubertas, ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa thitung 5,968 > ttabel 3,841 dan nilai p 0,026 < α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas semakin baik pula sikap remaja awal. Tingkat pengetahuan dengan sikap remaja awal memiliki hubungan yang signifikan terhadap perubahan fisik masa pubertas. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung 4,503 > Ftabel 3,119. Kesimpulan: Sehingga diharapkan remaja dapat meningkatkan pengetahuan terutama tentang kesehatan reproduksi baik dari sekolah, maupun lingkungan sosial dengan cara menggali informasi dari berbagai sumber seperti orang tua, guru, maupun petugas kesehatan.
Pengaruh Kinerja Kader Terhadap Cakupan Partisipasi Ibu Bayi Pada Kegiatan Posyandu Di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Roni Iryadi; Maesaroh; Mitha Erlisya Puspandhani
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i2.19

Abstract

Keberhasilan kegiatan posyandu sangat tergantung pada kinerja kader. Rendahnya kinerja kader akan menyebabkan cakupan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan posyandu akan rendah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kinerja Kader Terhadap Cakupan Partisipasi Ibu Bayi Pada Kegiatan Posyandu di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Hasil penelitiannya adalah Kinerja kader posyandu di DesaCiharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis adalah 46,9% pernah ikut pelatihan dan 53,1% belum pernah ikut pelatihan. Cakupan partisipasi ibu bayi pada kegiatan posyandu di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis adalah 18,8% lebih dari 9 kali, 56,2% antara 9-12 kali dan 25,0% lebih dari 12 kali. Ada pengaruh signifikan kinerja kader terhadap cakupan partisipasi ibu bayi pada kegiatan posyandu di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dengan nilai p-value 0,002. Kader posyandu hendaknya terus meningkatkan kinerjanya melalui ikut pelatihan-pelatihan kader sehingga kegiatan posyandunya dapat berjalan dan diminati oleh masyarakat sasaran.
Pengaruh Relaksasi Gu Ided Imagery Terhadap Body Image Pada Pasien Stroke Di Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan Kabupaten Cirebon Maesaroh; Wahyudin; Mitha Erlisya Puspandhani
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i2.21

Abstract

Stroke adalah suatu gangguan dimana penderita mengalami keterbatasan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sehingga mengakibatkan body image yang negatif, Untuk meningkatkan body image yang negatif dapat dilakukan salah satunya dengan relaksasi guided imagery. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi guided imagery terhadap body image pada pasien stroke di wilayah kerja puskesmas klangenan kabupaten Cirebon. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental dengan rancangan one grup pre test-post test design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 23 responden. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji paired t-test dengan α 0,05 (5%). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa body image pasien stroke sebelum diberikan relaksasi guided imageri sebagian besar dengan kategori negatif yaitu 20 orang (87%), Body image setelah dilakukan relaksasi guided imageri sebagian besar dengan kategori negatif yaitu 12 orang (52,2%). dan ada pengaruh relaksasi guided imagery terhadap body image pada pasien adalah (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh secara signifikan relaksasi guided imagery terhadap body image pada pasien stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Klangenan Kabupaten Cirebon. Saran peneliti, relaksasi guided imageri dapat dijadikan tindakan keperawatan nonfarmakologis untuk meningkatkan body image pada pasien strokesecara mandiri.
HUBUNGAN FASILITAS DAN PELAYANAN BIDAN PAKTEK MANDIRI DENGAN KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE (ANC) DI BPMAM KABUPATEN CIREBON Maesaroh; Maesaroh
Jurnal Syntax Fusion Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Syntax Fusion : Jurnal Nasional Indonesia
Publisher : Rifa' Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/fusion.v1i1.10

Abstract

Kualitas pelayanan kesehatan dapat diukur melalui kepuasan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang diterima. Pelayanan Antenatal care (ANC) merupakan salah satu bidang pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dalam memantau perkembangan janin pada ibu hamil, kualitas pelayanan ANC dapat diukur dengan melihat angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini untuk mengetahui tujuan hubungan antara fasilitas dan pelayanan bidan paktek mandiri dengan kepuasan pasien ANC di BPM A M Kabupaten Cirebon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif correlation dengan rancangan penelitian Cross Sectional dengan tehnik sampling yaitu accidental Sampling sebanyak 25 responden. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan sebanyak 21 orang responden (84,0%) menyatakan fasilitas baik, sebanyak 15 orang responden (60,0%) menyatakan pelayanan baik dan hasil uji korelasi menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara fasiitas BPM dengan kepuasan pasien karena p-value (0,007) < α- value (0,05), selain itu juga terdapat hubungan antara pelayanan BPM dengan kepuasan pasien karena nilai p-value (0,001) < α- value (0,05).
PENGARUH PERAN TENAGA KESEHATAN TEHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Maesaroh Maesaroh
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v11i2.208

Abstract

Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anus dengan seseorang yang sebelumnya sudah terinfeksi. Tenaga kesehatan memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan untuk melakukan upaya kesehatan untuk dapat mencegah dan memberikan promosi kesehatan terkait kesehatan reproduksi terutama dalam pencegahan penyakit menular seksual. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran tenaga kesehatan terhadap pencegahan PMS. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan “Cross Sectional” atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang telah menikah berusia 20-45 tahun di wilayah Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis sebanyak 164 orang, sedangkan sampel yang diteliti sebanyak 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara peran tenaga kesehatan terhadap pencegahan penyakit menular seksual karena hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi Square, dengan derajat kemaknaan 0,05 diperoleh ρ value 0,001 > α dan chi square (χ2) tabel (11,414 > 3,841). Diharapkan dalam melakukan kegiatan promosi kesehatan sebaiknya menggunakan alat peraga seperti brosur atau leafleat, sehingga responden akan lebih paham terkait peningkatan kesehatan reproduksi dan pencegahan PMS.Kata Kunci: tenaga kesehatan, penyakit menular seksual Abstract Sexually Transmitted Diseases (STDs) are diseases that are transmitted through sexual contact, whether vaginal, oral, or anus with someone who was previously infected. Health workers have the knowledge and skills through education in the health sector to make health efforts to prevent and provide health promotion related to reproductive health, especially in the prevention of sexually transmitted diseases. So this study aims to determine the role of health workers in preventing STDs. This research is a quantitative study, using a "cross sectional" approach. The population in this study were 164 married women aged 20-45 years in Ciharalang Village, Cijeungjing District, Ciamis Regency, while the sample studied was 45 people. The results showed that there was an influence between the role of health workers on the prevention of sexually transmitted diseases because the results of statistical tests using the Chi Square test, with a significance degree of 0.05 obtained ρ value 0.001> α and chi square (χ2) table (11.414> 3.841). It is hoped that in carrying out health promotion activities, it is best to use props such as brochures or leaflets, so that respondents will understand more about improving reproductive health and preventing STDs.Keywords: health workers, sexually transmitted diseases
Pengaruh Status Gizi Ibu Nifas terhadap Penyembuhan Luka Post Partum Operasi Sectio Caesaria Maesaroh Maesaroh; Sylvia Meristika Rachman
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.1 No.1 2019)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan persalinan dengan sectio caesaria ternyata juga belum menjamin keselamatan ibu seutuhnya, karena luka bekas jahitan sectio caesaria juga bisa mengalami infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status gizi ibu nifas terhadap penyembuhan luka post partum operasi sectio caesaria di RSU Permata Bunda Ciamis tahun 2018. Hasil penelitian yang telah didapat adalah status gizi ibu nifas yang telah dilakukan operasi sectio caesaria di RSU Permata Bunda Ciamis tahun 2018 adalah 33,3% kurus, 40,0% normal dan 26,7% gemuk. Penyembuhan luka post partum operasio sectio caesaria di RSU Permata Bunda Ciamis tahun 2018 adalah 66,7% normal dan 33,3% ada gangguan. Ada pengaruh signifikan status gizi ibu nifas terhadap penyembuhan luka post partum operasio sectio caesaria di RSU Permata Bunda Ciamis tahun 2018 dengan p-value 0,038. Ibu post partum diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas pengetahuan tentang penyembuhan luka post sectio caesarea. Kata Kunci : Status Gizi, Penyembuhan Luka, Sectio Caesaria The act of childbirth with a sectio caesaria apparently also does not guarantee the safety of the whole mother, because the sores of the cesarean section can also become infected. This study aims to determine the effect of postnatal maternal nutritional status on post partum cesarean section wound healing in Permata Bunda Ciamis General Hospital in 2018. The results of the research that have been obtained are the nutritional status of postpartum mothers who have undergone caesarean section surgery at Permata Bunda Ciamis General Hospital in 2018. 33.3% were thin, 40.0% were normal and 26.7% were obese. Healing of post partum surgical section of caesarean section at Permata Bunda Ciamis General Hospital in 2018 was 66.7% normal and 33.3% was impaired. There is a significant influence on the nutritional status of postpartum mothers in healing post partum operative caesaria wounds at Permata Bunda Ciamis General Hospital in 2018 with a p-value of 0.038. Post partum mothers are expected to further improve the quality of knowledge about post sectio caesarean wound healing. Keywords: Nutrition Status, Wound Healing, Sectio Caesaria
Senam Hamil dengan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Bidan Praktik Mandiri Sylvia Meristika Rachman; Maesaroh Maesaroh; Nur Salamah Al Hady
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.1 No.2 2019)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil, seperti sakit pada bagian punggung bawah dan pegal-pegal pada kaki. Tujuan penelitian Untuk Mengetahui Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu hamil trimester III di BPM Bidan Siti Marfuah Desa Japura Kidul periode Juli-Agustus tahun 2018 berjumlah 46 orang, pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariate. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran Senam hamil di BPM Bidan Siti Marfuah Desa Japura Kidul dari 46 responden yang menjadi sampel penelitian sebanyak 27 orang (58,7%) sering melakukan senam hamil dan sebanyak 9 orang (19,6%) selalu melakukan senam hamil. Hasil dari gambaran Nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di BPM Bidan Siti Marfuah sebanyak 8 orang (17,4%) mengalami nyeri sedang, sebanyak 30 orang (65,2%) mengalami nyeri ringan dan sebanyak 8 orang (17,4%) tidak mengalami nyeri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelaksanaan Senam hamil dengan Nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di BPM Bidan Siti Marfuah Desa Japura Kidul Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Tahun 2018 dengan nilai p value 0,000.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Kanker Serviks dengan Perilaku dalam Pemeriksaan IVA Test Maesaroh Maesaroh; Ika Sartika
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.2 No.1 2020)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Tingkat kesadaran tentang kanker serviks dan skriningnya masih sangat rendah di antara perempuan usia dewasa. Pengetahuan yang mencakup tentang risiko, gejala dan pencegahan juga masih sangat rendah. Wanita yang tidak tahu tentang kanker serviks akan berakibat pada rendahnya perilaku skrining serviks yang merupakan hambatan utama pada skrining serviks. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan wanita tentang kanker serviks dengan perilaku dalam pemeriksaan IVA Test. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dengan populasi dan sampel adalah semua wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka pada tanggal sebanyak 35 responden. Hasil: Hasil penelitian didapatkan gambaran pengetahuan tentang kanker serviks dengan kategori kurang yakni sebanyak 17 responden (48,6%), kategori cukup 12 responden (34,3%), dan kategori baik sebanyak 6 responden(17,1%), wanita usia subur yang tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA test sebanyak 27 responde (77,2%) dan yang pernah melakukan pemeriksaan IVA Test sebanyak 8 responden (22,8%). Hasil analisa bivariate dengan menggunakan uji statistic chi square menggunakan SPSS versi 24, didapatkan nilai p value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks dengan perilaku pemeriksaan IVA Test, karena H0 ditolak. Perlu melibatkan banyak pihak terkait sepeti keluarga, kader, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat untuk dapat memberikan edukasi dini tentang skrining kanker serviks sehingga bahaya kanker serviks dapat diatasi sedini mungkin.