Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR BANGUNAN GEDUNG Eva Yulianingsih; Chundakus Habsya; Budi Siswanto
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 3, No 2 (2017): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.481 KB) | DOI: 10.20961/ijcee.v1i2.18226

Abstract

Interior bangunan gedung merupakan pelajaran yang menarik namun tidak mudah untuk dikuasai. Oleh karena itu perlu dilakukan peracangan multimedia pembelajaran yang mampu menjelaskan materi secara lebih jelas dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur perancangan multimedia interaktif sebagai suplemen bahan ajar mata pelajaran gambar interior bangunan gedung. Penelitian diharapkan menghasilkan multimedia interaktif yang layak untuk digunakan sebagai suplemen bahan ajar mata pelajaran gambar interior bangunan gedung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan. Perancangan multimedia interaktif dilakukan dengan beberapa tahap antara lain: tahap pertama yaitu pendahuluan dengan melakukan analisis kebutuhan isi dan analisis kebutuhan perangkat, tahap kedua yaitu perancangan yang terdiri dari perancangan desain media, pembuatan multimedia interaktif, validasi tim ahli, dan uji coba produk, tahap ketiga yaitu evaluasi dengan penyempurnaan produk untuk menghasilkan model final multimedia interaktif. Subjek uji coba produk multimedia interaktif ini yaitu siswa SMK Negeri 2 Sukoharjo kelas XI. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskripkif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia interaktif yang dirancang mempunyai kriteria baik sehingga multimedia interaktif sangat layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil penilaian pada uji coba kelompok kecil memiliki presentase sebesar 80,6% termasuk dalam kategori sangat layak. Penilaian dari uji coba kelompok besar memiliki presentase 81,2% termasuk dalam kategori sangat layak.Kata kunci : Interior, Multimedia Interaktif, Perancangan Media Pembelajaran
Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik di Desa Kerumut Kecamatan Pringgabaya Mohammad Liwa Ilhamdi; Yuli Handayani; Ayu Saputri; Meri Anjani; Siti Safinatun Najjah; Eva Yulianingsih; Tri M. Rahmatullah; Eni Marzia; Astadwi Yogasworo; Mustakim Mustakim; I Dewa Gede Wira P.
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.884 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.300

Abstract

Abstrak: Permasalahan utama di Desa Kerumut adalah produksi sampah yang tinggi dan mencemari lingkungan. Limbah-limbah organik rumah tangga dibuang keselokan air atau dibakar sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan seperti bau tak sedap, asap dan polusi sehingga berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan solusi yaitu mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik. Pupuk organik ini dapat dijual atau dimanfaatkan oleh petani untuk mendukung pertanian karena masyarakat di Desa Kerumut sebagian besar merupakan petani. Oleh karena itu, telah dilakukan program pengabdian pada masyarakat di Desa Kerumut, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pengelolaan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian, ekonomi dan kesehatan masyarakat. Mahasiswa berperan dalam mengembangkan pola pemberdayaan kolaboratif melalui pendampingan dalam transfer ilmu dan keterampilannya ke masyarakat. Metode dilakukan dengan cara penyuluhan, pelatihan dan pendampingan secara langsung kemasyarakat Desa Kerumut. Hasil kegiatan ini adalah berupa pupuk kompos dari sampah organik dengan nilai tambah ekonomi yang tinggi dan fungsi pemanfaatan potensi setempat. Dari kegiatan tersebut sekitar 95% masyarakat mengerti mengenai pupuk organik selama penyuluhan, untuk kegiatan pelatihan sekitar 90% mengerti dalam cara pengolahan pupuk organik dan untuk kegitan pendampingan sekitar 30% yang benar tertarik untuk meminta mahasiswa mendampingi dalam proses pembuatannya. Kata Kunci: Pelatihan, Penyuluhan, Pendampingan, Pemanfaatan Limbah, Pupuk Organik