Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RESISTENSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERINTEGRASI PADA KINERJA GURU DI KELAS Edy Suprayetno; Jusrin Efendi Pohan
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.265 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3692

Abstract

The purpose of this study was to describe the correlation of integrated principals' transformational leadership on the performance of teachers at SMA N 1 Medan City. The problems found in the field are the low ability of school principals in motivating teachers to work and innovate. This type of research is quantitative research using a survey method involving 80 teachers as respondents. Data collection techniques were carried out by distributing questionnaires to teachers, structured interviews, and in-depth observations. Data were analyzed by t test and f test. Data analysis was carried out by simple regression to determine the relationship of each variable X to Y, then using multiple regression formulas to determine the contribution of X1 and X2 together to variable Y. Before testing the hypothesis, the classical assumption was first tested, which consisted of from the normality assumption test, heteroscedasticity test, serial correlation test and multicollinearity test, and the second is regression analysis test. The findings of this study are that the principal's transformational leadership can improve the performance of teachers to be creative and innovate.
MAKNA ESTETIK PANTUN PERNIKAHAN MELAYU DELI Fatimah Sari Siregar; Edy Suprayetno
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.801 KB) | DOI: 10.30596/jp.v2i1.1762

Abstract

The purpose of training and accompaniment of Deli Melayu pantun especially at Malay wedding event can keep preserving Malay culture deli especially pantun in marriage adat marriage can be maintained and can able to improve personality of Malay society especially young Malay ladies Deli and public become more polite and more polite person. Melayu Deli Malay traditional ceremony, each pantun expresses meaning and meaning that is very depth. Workshop, training and accompaniment carried out in this activity. Deli deli marriage weddings have the meaning of advice to the bride and groom, delivered in beautiful language and polite. From the results of training and accompaniment marriage deli pantun Melayu Deli youth to see that they already understand the form of rhymes, how to create and write pantun, and the meaning contained in pantun.
Budaya Literasi Anak Melalui Cerita Rakyat Sumatera Utara Di Kampung Nelayan Seberang Khairil Khairil; Fatimah Sari Siregar; Edy Suprayetno
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.557 KB) | DOI: 10.30596/jp.v5i1.5756

Abstract

Abstrak. Tujuan dalam kegiatan adalah literasi melalui cerita rakyat yang ada di Sumatera Utara kepada anak yang terdapat di Kampung Nelayan Seberang Belawan.  Kampung Nelayan Seberang merupakan kampung indikasi 3T dikarenakan memiliki hal seperti: 1) adanya kesenjangan dalam sektor kehidupan; 2) Tingkat pendidikan rendah, dan; 3) Minimnya akses infrastruktur yang menghambat aktivitas desa tersebut. Metode untuk membangkitkan minat literasi melalui cerita rakyat Sumatera Utara dengan melalui media boneka tangan. Media tersebut berguna untuk memberikan inovasi dan motivasi kepada anak untuk menumbuhkan literasi. Selain itu juga, metode pelaksanaan dalam program menggunakan storylling, mengumpulkan data, membuat pelatihan mendongeng bagi anak-anak. Mitra Sanggar Kental Manis yang merupakan mitra pengabdian yang bergerak dalam bidang membangkitkan minat akan cinta tanah air dan budaya bagi anak-anak sekolah dasar yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat literasi melalui cerita anak yang mengangkat unsur kearifan lokal di Sumatera Utara.
Mengurai Nama Diri: Alternatif Ekspresi Tulis Puisi Edy Suprayetno
EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia) Vol 1, No 2 (2021): EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.609 KB) | DOI: 10.30829/eunoia.v1i2.1134

Abstract

Concerning the expression of poetry writing is any activity that allows us to get an artistic experience in writing poetry. By the time you find extraordinary event, for example, saw the fall of the aircraft, a total solar eclipse, the dark during the day due to the eruption of a volcano, got a prize draw hundreds of millions of dollars, or meet with relatives who had disappeared a few years, what feelings would overflow ? Sad, happy, happy, or a mixture of them all? The experience is a valuable ingredient when expressed through poetry. Humans are able to greet each mengela and because it has a name. Concern for the proper name can be used to learn to write poetry. The trick, is to line up our name vertically. Then, develop your imagination and creativity to continue any initials or the initial letter. Having regard to the techniques of writing poetry following: (1) Polisindeton, (2) Impression, (3) Alusi, (4) Dramatic, (5) Anadiplosis, (6) paradox, (7) Analogies (philosophy), (8) Comparing direct an episode (actual) with past events (publicly known), (9) Alliteration and (10) assonance.
PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA INTERAKTIF POP-UP BOOK UPAYA PEMBERANTASAN CALIS (PENGUASAAN BACA, TULIS) BAGI ANAK 3T KAMPUNG PELANGI BELAWAN Edy Suprayetno; Fatimah Sari Siregar; Linzzy Pratami Putri
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 7 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i7.2680-2686

Abstract

Tujuan dalam kegiatan ini adalah membantu komunitas IDADA (Komunitas Peduli Anak Nelayan) dalam memberikan pendampingan dan pengajaran di luar sekolah kepada anak-anak di Kampung Pelangi dalam proses belajar membaca dan menulis dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berupa Pop up Book merupakan buku yang berisi catatan bergambar tiga dimensi yang mengandung unsur interaktif dan memberikan visualisasi yang lebih menarik. Komunitas IDADA merupakan komunitas peduli anak nelayan Kampung Pelangi, merupakan komunitas yang dibentuk dan dikelolah oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam program kreativitas mahasiswa (PKM) Kemdikbudristek tahun 2021. Kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas IDADA salah satunya sebagai wadah anak-anak Kampung Pelangi memperoleh pengetahuan tambahan di luar sekolah. Metode pelaksanaan dalam program penerapan pembelajaran media interaktif  Pop-Up Book upaya pemberantasan CALIS (Penguasaan Baca, dan Tulis) bagi anak 3T Kampung Pelangi Belawan memiliki tahapan pekerjaan program pelaksanaan secara kolaboratif. Hasil capaian program pengabdian mengacu pada indikator keberhasilan jangka pendek, selama pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada mitra yang dapat dilihat dari kesesuaian jenis dan jumlah luaran yang telah dihasilkan serta persentase hasil terhadap keseluruhan target kegiatan dapat terlihat pada grafik kebehasilan mencapai 90%. Selain itu juga, anak-anak Sekolah Dasar Kelas I dan 3 di Kampung Pelangi dalam penguasaan membaca dan menulis sudah dinyatakan mahir dikarenakan media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sangat menarik.
DEMONSTRATION METHOD SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PENERAPAN ANTI PERUNDUNGAN BAGI KELOMPOK BELAJAR ANAK BIMBA PELANGI Fatimah Sari Siregar; Edy Suprayetno; Linzzy Pratami Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10661

Abstract

Abstrak: Kelompok Belajar Anak Bambi Pelangi diikuti oleh 15 anak dengan rentang usia 9 sampai 13 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengurus Kelompok Belajar anak Bimba Pelangi ditemukan terdapat beberapa anak yang masih melakukan perundungan, baik secara verbal seperti mencemooh, mengejek nama atau fisik temannya. Dalam permasalahan ini, mitra belum menemukan metode yang tepat sebagai cara mengatasi anti perundungan, sehingga tujuan pengabdian adalah memberikan metode demonstrasi sebagai upaya optimalisasi penerapan nilai-nilau anti perundungan. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah edukasi, implementasi dan evaluasi. Setelah dilakukan edukasi dan dilakukan wawancara berkenaan dengan perundungan, terdapat 13 anak dari 15 yang pernah melakukan perundungan kepada temannya tetapi tidak mengetahui dampak yang diterima oleh teman yang dirundung. Dari hasil angket, terlihat bahwa semua anak peserta kegiatan sudah memahami dampak dari perundungan, dan hasil angket kepuasan mitra terlihat bahwa demonstration method merupakan upaya yang tepat dalam solusi anti perundungan bagi anak usia 8 sampai 13 tahun di kelompok belajar anak Bimba Pelangi.Abstract: The Bambi Pelangi Children's Study Group was attended by 15 children ranging in age from 9 to 13 years. Based on the results of an interview with one of the administrators of the Bimba Pelangi Children's Study Group, it was found that there were several children who were still bullying, either verbally such as mocking, mocking the name or physically of their friends. In this case, partners have not found the right method as a way to overcome anti-bullying, so the purpose of the service is to provide a demonstration method as an effort to optimize the application of anti-bullying values. The method of implementing this service is education, implementation and evaluation. After conducting education and conducting interviews regarding bullying, There were 13 children out of 15 who had bullied their friends but did not know the impact that their bullied friends had on them. From the results of the questionnaire, it can be seen that all the children participating in the activity have understood the impact of bullying, and the results of the partner satisfaction questionnaire show that the demonstration method is the right effort in anti-bullying solutions for children aged 8 to 13 years in the Bimba Pelangi children's study group.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GUESSING GAME MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA ISLAM AL-ULUM TERPADU MEDAN Yulia Afni; Edy Suprayetno
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v12i3.9922

Abstract

Penelitian ini tentang keefektifan permainan tebak-tebakan melalui peta untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas X. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen dengan memakai nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas X, sampel penelitiannya yaitu X A sebagai kelompok eksperimen dan X B sebagai kelompok kontrol, terdapat 27 siswa kelompok eksperimen dan 26 siswa kelompok kontrol. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu Permainan Menebak sebagai variabel bebas dan keterampilan berbicara siswa sebagai variabel terikat. Instrumen penelitian ini adalah tes lisan. Hasil data tes menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas. Nilai rata-rata pre-test pada kelompok eksperimen adalah 64,15, dan nilai rata-rata pre-test pada kelompok kontrol adalah 67,38. Sementara itu, nilai rata-rata postes kelompok eksperimen adalah 79,85 dan nilai rata-rata postes kelompok kontrol adalah 72,15. Hal ini berarti permainan tebak-tebakan melalui peta berhasil mengembangkan keterampilan berbicara siswa. Dari perhitungan independent sample t-test pada post test, diperoleh hasil bahwa nilai thitung > t tabel (3,750 > 2,000). Karena nilai t-test > t-tabel menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) valid serta hipotesis nol (H0) tidak valid. Sesuai temuan serta pembahasan penelitian, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa permainan tebaktebakan melalui peta efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di Kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan.Kata Kunci: Guessing Game Map, Keterampilan Berbicara