Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERGLIKEMIA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL: STUDI KASUS DI KOTA DEPOK TAHUN 2009 ., Rahmawati; Setiarini, Asih; ., Sudikno
GIZI INDONESIA Vol 32, No 2 (2009): September 2009
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.188 KB)

Abstract

NFLUENCE OF NUTRITIONAL STATUS ON HYPERGLYCEMIA INCIDENCE AMONG THEGOVERNMENT EMPLOYEES: A CASE STUDY IN DEPOK CITY, 2009Several studies have shown an increasing trend of diabetes mellitus in Depok city. The objective ofthe study is to determine association of nutritional status on hyperglycemia incidence among thegovernment employees in Depok city. The study used case-control design covering 47 cases and 94controls, conducted between March – May 2009. Criteria for inclusion is government employees age40 year old or above, fasting blood glucose is > 126 mg/dl for case and ≤ 126 for control group.Variabel collected for the study are fasting blood glucose, weight, height, socio-demographiccharacteristics, food consumption pattern and blood pressure. Bivariate (Chi-square test) andmultivariate (logistic regression) analysis were used to determine the association. The results revealthat hyperglycemia is significantly (p<0,05) associated with body mass index (BMI) and family historyof hyperglycemia after controlling confounding factor of protein consumption. The risk ofhyperglycemia is 5,06 times among subjects with BMI ≥ 25,1 and 6,63 times among subjects withfamily history of hyperglycemia.Keywords: nutritional status, body mass index, hyperglycemiaqqqqqqqqqqqqq
Kajian Harmonisa Arus pada Gedung M.Nuh Lantai 3 Politeknik Negeri Madiun Hanifah Nur Kumala Ningrum, Asih Setiarini Ningrum, Hanifah Nur Kumala; Setiarini, Asih
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 1, No 1 (2016): Journal of Electrical, Electronic, Control, and Automotive Engineering (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.75 KB)

Abstract

Energi listrik merupakan komponen utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik yang tersimpan dalam arus listrik dan tegangan listrik. Sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90% memakai beban elektronika atau beban non linier. Pemakaian beban nonlinier akan menimbulkan gangguan harmonisa, merupakan fenomena yang disebabkan oleh pengoperasian beban listrik yang  tidak  linier. Harmonisa ini mengakibatkan terbentuknya gelombang berfrekuensi tinggi yang merupakan kelipatan dari frekuensi dasar 50/60 Hz untuk gelombang AC, sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan secara ideal akan menjadi cacat. Pada beban, harmonisa mengakibatkan overheated pada peralatan yang  mengakibatkan derating pada insulasinya sehingga terjadi kerusakan pada peralatan elektronik. Parameter besarnya harmonisa sering dinyatakan dengan THD (Total Harmonic Distortion). Pada penelitian ini Gedung M. Nuh lantai tiga Politeknik Negeri Madiun sebagai objek penelitian karena merupakan pusat laboratorium untuk prodi Teknik Listik dan Teknik Komputer Kontrol yaitu Laboratorium Komputer, LaboratoriumInstalasi Listrik, dan Laboratorium PLC dan Mikrokontoler. Laboratorium tersebut terdapat banyak beban listrik nonlinear yang dapat membangkitkan distorsi harmonik sehingga menyebabkan terganggunya kualitas daya listrik. Berdasarkan pengukuran dan analisis besar Total Harmonic Distortion (THD) yang terjadi di Gedung M. Nuh lantai tiga Politeknik Negeri Madiun didapatkan hasil THD-F dan THD-R arus rata-rata pada segment utara (LP-3A) dan segment selatan (LP-3B) melebihi standar IEEE 512-1992 yaitu sebesar 5%; dan nilai THDi segment LP-3B lebih besar dibanding segment LP-3A.
Identifikasi Bakteri pada Citra Dahak Penderita Tubercolusis (TBC) Menggunakan Metode Watershed Juliando, Dirvi Eko; Setiarini, Asih
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 2, No 1 (2017): Journal of Electrical, Electronic, Control, and Automotive Engineering (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.789 KB)

Abstract

Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru, penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis. Miko bakteria adalah bakteri aerob, berbentuk batang, yang tidak membentuk spora. Pemeriksaan diagnosis pada penyakit TB-paru dapat dilakukan dengan melihat keluhan/gejala klinis, pemeriksaan biakan, pemeriksaan mikroskopis, radiologik dan tuberculin test. Pada pemeriksaan biakan hasilnya akan didapat lebih baik, namun waktu pemeriksaannya biasanya memakan waktu yang terlalu lama. Sehingga pada saat ini pemeriksaan dahak secara mikroskopis lebih banyak dilakukan karena sensitivitas dan spesivitasnya tinggi disamping biayanya rendah.Dalam makalah ini, diusulkan sebuah metode segmentasi bakteri TB dari pemeriksaan dahak menggunakan metode watershed untuk merepresentasikan citra dengan pendekatan bukit dan lembah. Dimana bakteri TBC yang merupakan objek diasumsikan sebagai bukit yang memiliki ketinggian yang sama, sedangkan jalur yang menghubungkan antar bukit diasumsikan lembah. Sehingga bila ada objek yang saling terhubung dengan alur lembah diasumsikan sebagai bakteri TBC.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAKSANAAN PEMBERIAN SUPLEMENTASI KAPSUL VITAMIN A DI KOTA PEKANBARU Maulida, Fathia; Setiarini, Asih
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.425

Abstract

Latar Belakang Masalah: Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan disebabkan oleh virus bernama Coronavirus. Karena penyebarannya yang cepat dan penambahan kasus yang banyak, WHO kemudian mengumumkan penyakit ini sebagai pandemi di seluruh dunia. Untuk menanggapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai peraturan mengenai kedaruratan dan pembatasan sosial yang salah satunya adalah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan covid-19.Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di pelayanan kesehatan saat sebelum dan sesudah adanya pandemi covid-19 di Kota Pekanbaru.Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif kemudian disajikan dengan naratif deskriptif. Wawancara dilakukan dengan 4 orang petugas gizi dari 4 puskesmas yang berbeda di Kota Pekanbaru secara langsung dengan protokol kesehatan ketat. Data yang di hasilkan di buat transkrip kemudian di analisis konten berdasarkan analisis persepsi informan dalam memberikan pendapat dan pengalaman mengenai pelaksanaan suplementasi vitamin A.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di puskesmas Kota Pekanbaru sebelum pandemi sudah berjalan dengan baik namun terjadi perubahan drastis dalam pelayanan kesehatan dan pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 sehingga menyebabkan penurunan cakupan pencapaian keberhasilan yang signifikan jauh dibawah target nasional sebesar 82%. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya kebijakan pembatasan kegiatan (PSBB) sehingga berdampak pada pelaksanaannya dan juga rasa takut dari kader dan masyarakat untuk melaksanakan pelayanan kesehatan saat pandemi covid-19 ini.Simpulan: Dibutuhkan penguatan kinerja tenaga kesehatan dan dukungan dari tokoh masyarakat dalam optimalisasi pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 ini.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAKSANAAN PEMBERIAN SUPLEMENTASI KAPSUL VITAMIN A DI KOTA PEKANBARU Fathia Maulida; Asih Setiarini
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.425

Abstract

Latar Belakang Masalah: Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan disebabkan oleh virus bernama Coronavirus. Karena penyebarannya yang cepat dan penambahan kasus yang banyak, WHO kemudian mengumumkan penyakit ini sebagai pandemi di seluruh dunia. Untuk menanggapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai peraturan mengenai kedaruratan dan pembatasan sosial yang salah satunya adalah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan covid-19.Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di pelayanan kesehatan saat sebelum dan sesudah adanya pandemi covid-19 di Kota Pekanbaru.Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif kemudian disajikan dengan naratif deskriptif. Wawancara dilakukan dengan 4 orang petugas gizi dari 4 puskesmas yang berbeda di Kota Pekanbaru secara langsung dengan protokol kesehatan ketat. Data yang di hasilkan di buat transkrip kemudian di analisis konten berdasarkan analisis persepsi informan dalam memberikan pendapat dan pengalaman mengenai pelaksanaan suplementasi vitamin A.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di puskesmas Kota Pekanbaru sebelum pandemi sudah berjalan dengan baik namun terjadi perubahan drastis dalam pelayanan kesehatan dan pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 sehingga menyebabkan penurunan cakupan pencapaian keberhasilan yang signifikan jauh dibawah target nasional sebesar 82%. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya kebijakan pembatasan kegiatan (PSBB) sehingga berdampak pada pelaksanaannya dan juga rasa takut dari kader dan masyarakat untuk melaksanakan pelayanan kesehatan saat pandemi covid-19 ini.Simpulan: Dibutuhkan penguatan kinerja tenaga kesehatan dan dukungan dari tokoh masyarakat dalam optimalisasi pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 ini.
Household Factors Associated with Underweight in Children 24-59 Month in Urban and Rural in Indonesia Andini Retno Yunitasari; Ratu Ayu Dewi Sartika; Asih Setiarini
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 16 No. 1: MARET 2020
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.502 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v16i1.9105

Abstract

The underweight still remains a public health problem for toddlers in Indonesia. The purpose of the study to identify the factors related to the underweight incident for toddlers at 24-59 months in urban and rural areas of Indonesia. This research used cross-sectional study design. This study used secondary data on the Total Diet Study-Individual Food Consumption Survey of 2014. The sample size in this study was 5165 toddlers from 24-59 months and distinguished by urban and rural areas. Bivariate Analysis used chi square. This study estimates that 20.3% of children aged 24-59 months were underweight with a greater proportion in rural areas 22.5%. Significant factors related to the underweight incidence in the urban and rural areas were the father's education level (urban; p = 0.02 and rural; p = 0.005) and mother’s education level (urban; p = 0.001 and rural; p = 0.005), number of household members (urban; p = 0.03 and rural; p = 0.012), and energy adequacy level (urban; p = 0.012 and rural; p = 0.005). The factor that was estimated to be significantly related to the underweight incidence just in rural areas as children’s age (p = 0.012), the total number of children in one house (p = 0.047). Multisectoral collaboration is needed to reduce nutritional problems, especially in rural areas. The efforts to improve community nutrition by improving the socio-economic condition of the community should be based on regional capabilities and local wisdom in the region.
Efektivitas Program Fortifikasi Minyak Goreng dengan Vitamin A terhadap Status Gizi Anak Sekolah di Kota Makasar Endang Achadi; Siti Arifah; Siti Muslimatun; Trisari Anggondowati; Asih Setiarini
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4 No. 6 Juni 2010
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.943 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v4i6.164

Abstract

Di Indonesia, kekurangan Vitamin A masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting seperti terlihat pada balita penderita vitamin A defisiensi subklinis yang tinggi (50%). Hal tersebut akan berpengaruh terhadap berbagai fungsi tubuh yang antara lain meliputi sistem imun, penglihatan, sistem reproduksi dan diferensiasi sel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi konsumsi minyak yang diperkaya vitamin A dalam memperbaiki status vitamin A dan hemoglobin balita. Penelitian dengan disain studi intervensi Before-After ini dilaksanakan pada anak sehat berusia 7-10 tahun yang diberi obat cacing sebelum intervensi dilakukan. Pengukuran serum retinol dan hemoglobin dilakukan sebelum dan 3 bulan setelah intervensi . Minyak yang difortifikasi vitamin A telah disediakan di warung/ toko di sekitar tempat tinggal responden. Untuk meningkatkan demand, penelitian ini dilengkapi dengan pendekatan pemasaran sosial yang dilakukan pihak lain. Secara umum tidak terlihat perubahan status gizi, tetapi prevalensi anemia turun dari 21,8% menjadi 11,6%. Sementara, prevalens vitamin A defisiensi ditemukan lebih rendah pada anak yang mengkonsumsi ³12 minggu (26,6%) daripada yang mengkonsumsi < 12 minggu (42%) . Hasil tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk merekomendasikan agar minyak difortifikasi vitamin A.Kata kunci: Defisiensi vitamin A, anak sekolah, minyak fortifikasiAbstractVitamin A deficiency (VAD) remains as one of significant public health problems in Indonesia. Around 50% of under five children are suffering from subclinical VAD. Deficiency of vitamin A will affect several important role in the body, such as immune system, vision, reproductive system and cell differentiation. Therefore, guarding Indonesian children to be free from VAD is crucial for their quality as Human Resources. We assessed the impact of the consumption of vitamin A fortified cooking oil on the improvement of vitamin A and hemoglobin status among school children in urban slum area in Makassar City. The study was an intervention design Before-After. Healthy school children 7-10 years were selected from schools and de-wormed before the intervention. Serum retinol and hemoglobin was measured at baseline and at 3 months after. Fortified oil was made available through distribution at shops and accompanied with social marketing. Eventhough overall there was no change in VAD prevalence, the VAD prevalence is lower among children who consumedfortified oil ³12 weeks (26.6%) compared to those who consumed <12 weeks (42%). Prevalence of anemia decreased from 21.8% to 11.6%. We recommended that fortified oil is made mandatory.Key words: Vitamin A deficiency, school children, fortified oil
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERGLIKEMIA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL: STUDI KASUS DI KOTA DEPOK TAHUN 2009 Rahmawati .; Asih Setiarini; Sudikno .
GIZI INDONESIA Vol 32, No 2 (2009): September 2009
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v32i2.75

Abstract

NFLUENCE OF NUTRITIONAL STATUS ON HYPERGLYCEMIA INCIDENCE AMONG THEGOVERNMENT EMPLOYEES: A CASE STUDY IN DEPOK CITY, 2009Several studies have shown an increasing trend of diabetes mellitus in Depok city. The objective ofthe study is to determine association of nutritional status on hyperglycemia incidence among thegovernment employees in Depok city. The study used case-control design covering 47 cases and 94controls, conducted between March – May 2009. Criteria for inclusion is government employees age40 year old or above, fasting blood glucose is 126 mg/dl for case and ≤ 126 for control group.Variabel collected for the study are fasting blood glucose, weight, height, socio-demographiccharacteristics, food consumption pattern and blood pressure. Bivariate (Chi-square test) andmultivariate (logistic regression) analysis were used to determine the association. The results revealthat hyperglycemia is significantly (p0,05) associated with body mass index (BMI) and family historyof hyperglycemia after controlling confounding factor of protein consumption. The risk ofhyperglycemia is 5,06 times among subjects with BMI ≥ 25,1 and 6,63 times among subjects withfamily history of hyperglycemia.Keywords: nutritional status, body mass index, hyperglycemiaqqqqqqqqqqqqq
HUBUNGAN KOMPOSISI TUBUH DENGAN NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAKS) PADA ATLET PRIA KELOMPOK USIA REMAJA DAN DEWASA AWAL (10-30 TAHUN): SYSTEMATIC REVIEW aria novita sari; Asih Setiarini
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.386 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol6.Iss1.378

Abstract

Latar belakang: Secara fisiologis, atlet pria memiliki lemak tubuh lebih sedikit dan massa otot lebih tinggi daripada wanita. Kondisi tersebut mempermudah atlet pria mengatur konsumsi oksigen (O2) ke otot, sehingga performa maksimal dapat dicapai saat berolahraga. Kebugaran fisik atlet terkait dengan kemampuan puncak kinerja (hit peak performance). Rata-rata kemampuan puncak kinerja berada diusia < 30 tahun. Kebugaran fisik atlet dapat tergambar dari nilai vo2maks. Tujuan dari systematic review ini adalah untuk melihat hubungan antara komposisi tubuh dengan nilai vo2maks pada atlet pria kelompok usia remaja dan dewasa awal (10-30 tahun). Metode: Metode yang digunakan adalah systematic review menggunakan jurnal dari penulusuran database di ProQuest, Wiley Online Library, dan ScienceDirect. Terdapat lima artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang selanjutnya akan ditinjau kembali di artikel ini. Hasil: Komposisi tubuh yang diamati meliputi IMT, BM, LBM, BF, dan FM. Hasil didapatkan IMT berhubungan signifikan negatif dengan nilai vo2maks (r -0,42), (r -0,39), (r -0,36). BM berhubungan signifikan negatif dengan nilai vo2maks (r -0,39). LBM berhubungan signifikan positif dengan vo2maks (r 0,51), (r 0,38), dan (r 0,38). %BF berhubungan signifikan negatif dengan vo2maks (OR -0,804) dan (r -0,40). FM berhubungan signifikan negatif dengan nilai vo2maks (r -0,36) dan (r -0,36). Kesimpulan: Mengetahui komposisi tubuh atlet seperti IMT, LBM, BM, BF, dan FM dapat membantu menyusun program latihan yang sesuai dengan target atlet yang dibina. Target pencapaian berat badan dapat lebih efisien diatur bila sudah mengetahui bagian komposisi tubuh mana yang lebih memengaruhi berat badan atlet. Kata kunci: Vo2maks, Komposisi Tubuh, Atlet Pria
Evaluation of The Implementation of Fe Tablets for Adolescent Girl in 2019 at Pekanbaru City Fathia Maulida; Asih Setiarini; Endang Laksminingsih Achadi
Amerta Nutrition Vol. 5 No. 2SP (2021): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v5i2SP.2021.19-29

Abstract

Background: The program for giving Fe tablets is one of the efforts to overcome anemia based on WHO recommendations, one of the targets is the adolescent girl. Indicators of the success of this program are decreasing the incidence of anemia in adolescent girls and increasing adherence to iron tablets consumption.  Objectives: This research aims to determine the implementation of the Fe tablets program for adolescent girls in 2019 in Pekanbaru City. Methods: This research uses a qualitative method which is then presented with a descriptive narrative. The data obtained are primary data obtained and collected by in-depth interviews with informants and secondary data by document review and then analyzed by content analysis. Results: The results showed that the implementation of the Fe tablets program for young women in Pekanbaru City has been running, but there are still many obstacles in its implementation so that the scope of success of this program has not reached the national target. Constraints in its implementation include the lack of coordination of cross-sectoral cooperation, the lack of provision of IEC media in socialization, and the low level of compliance of adolescent girls in consuming iron tablets.Conclusions: It is necessary to strengthen coordination and control in the implementation of the Fe tablets program for adolescent girls in Pekanbaru City, it is necessary to increase the procurement of IEC media to support the success of this program and there is a need for improvement providing education to the adolescent girl and even parents or guardians on the knowledge about the importance of this Fe tablets program.Keywords: Fe tablets, adolescent girl, IEC