Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Budaya Organisasi dan Program Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) pada Produktivitas Karyawan PT KAI Bandung Setiawan, Heru
Jurnal Trikonomika Vol 8, No 1 (2009): Edisi Juni 2009
Publisher : Jurnal Trikonomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Resources is one of the most important factor in achieving the company goals. The limited human resources with high competency become one of the company constraint in Indonesia. Goal of this research is to know the influence of organizational culture, and K3 program to PT Kereta Api Persero Bandung employees productivity. This research used descriptive dan verifikatif method. Sampling techniques used simple random sampling with the number of samples equal to 43 respondents. Primary dan secondary data has been used in this research. Multiple regression analysis employed to know the influence of organizational culture, and K3 program to PT Kereta Api Persero Bandung employees productivity. Several statistical test have been used to determine the validity and reliability data, correlation between variable, coefficient determinant, and hypotesis assesstment. The study found that the organizational culture and K3 program significantly have positive effect on employee productivity. However improvement of employees productivity in PT KAI still lower. This happened because still lack of incentive for employees in the form of appreciation and reward.
Kelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Burung di Enclave Lindu Taman Nasional Lore Lindu Setiawan, Heru
Biota Biota Volume 13 Nomor 2 Tahun 2014
Publisher : PBI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.416 KB)

Abstract

AbstractLindu Enclave area is an area that cannot be separated from the Lore Lindu National Park (TNLL) because it is situated in the TNLL area. Lore Lindu National Park is located in the Wallacea area with high level diversity especially for the bird diversity. The existence of TNLL has an important role as habitat for 80% of Sulawesi endemic birds. This study aimed to determine the diversity of birds in the Lindu Enclave. Data was collected using PIA (Point Index of Abundance) method with 14 observation points which were scattered in two villages: Tomado Village and Anca Village. The results of bird watching analysis showed that as many as 51 species of birds from 25 families were found in the Lindu Enclave. Out of 51 birds, there were 14 species categorized in the protected birds and 15 species were endemic birds. Out of 15 species endemic bird, 4 species were categorized in the protected bird species. The most common bird species was intermediate egret (Egretta intermedia), as many as 86 individuals. Bird diversity index in Lindu Enclave area was 3.23 that categorized on the high diversity level.Keywords: Lindu Enclave, biophysical, bird diversity, Lore Lindu National ParkAbstrakKawasan Enclave Lindu merupakan daerah yang tidak dapat dipisahkan dari Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) karena letaknya yang berada di dalam kawasan TNLL. Taman Nasional Lore Lindu berada dalam kawasan Wallacea dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi khususnya jenis burung. Keberadaan TNLL mempunyai peranan yang penting sebagai habitat burung karena 80% burung endemik Sulawesi terdapat di kawasan  ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis burung di kawasan Enclave Lindu. Pengambilan data menggunakan metode IPA (Indeks Point of Abundance) dengan 14 titik pengamatan yang tersebar di dua desa yaitu Desa Tomado dan Desa Anca. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51 jenis burung dari 25 famili berhasil ditemukan di kawasan Enclave Lindu. Dari 51 jenis burung tersebut, terdapat 14 jenis yang termasuk dalam jenis burung dilindungi dan 15 jenis burung endemik. Dari 15 jenis burung endemik tersebut terdapat 4 jenis burung yang termasuk dalam jenis burung yang dilindungi. Jenis burung yang paling umum ditemukan adalah Kuntul perak (Egretta intermedia), sebanyak 86 individu. Indeks keanekaragaman jenis burung di kawasan Enclave Lindu adalah 3,23 dengan tingkat keanekaragaman yang tergolong tinggi.Kata kunci: Enclave Lindu, biofisik, keanekaragaman burung, Taman Nasional Lore Lindu
KEPADATAN POPULASI DAN KARAKTERISTIK HABITAT TARSIUS (Tarsius spectrum Pallas 1779) DI KAWASAN PATUNUANG, TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG-BULUSARAUNG, SULAWESI SELATAN Qiptiyah, Maryatul; Setiawan, Heru
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 9, No 4 (2012): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tarsius merupakan salah satu satwa endemik Sulawesi yang dilindungi dan hidup, baik di hutan primer maupun hutan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kepadatan populasi dan karakteristik habitat tarsius (Tarsius spectrum Pallas 1779) di Kawasan Patunuang, TN Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan. Penghitungan kepadatan populasi menggunakan metode transect line  dan concentration count, karakteristik habitat didekati dengan analisis vegetasi menggunakan metode kuadrat. Hasil penelitian manunjukkan bahwa tarsius hidup berkelompok antara  2-8 individu dengan kepadatan populasi di kawasan Patunuang yang didapatkan selama penelitian adalah sebesar 70,15 individu/km2. Habitat tarsius adalah hutancampuran dengan bambu (Bambusa multiflex) yang rapat sekitar celah tebing karst. Indeks Nilai Penting tertinggi pohon, tiang, pancang dan anakan masing-masing adalah kayu nona (Metrosideros sp.) (75,01), lambere (Melochia umbellata) (37,08), puca (Barringtonia racemosa (L.) Spreng) (19,31), dan bu’rung (Ailanthus sp.) (25,64).
PENENTUAN KONDISI OPTIMUM MODIFIKASI KONSENTRASI PLASTICIZER SORBITOL PVA PADA SINTESA PLASTIK BIODEGRADABLE BERBAHAN DASAR PATI SORGUM DAN CHITOSAN LIMBAH KULIT UDANG Setiawan, Heru; Faizal, Reza; Amrullah, Aziz
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 13, No 1 (2015): June 2015
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v13i1.5333

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai sifat mekanik edible film pati sorgum-kitosan dengan modifikasi konsentrasi plasticizer sorbitol PVA. Metode yang dilakukan yaitu preparasi pati sorgum-kitosan kulit udang mengacu pada Budijanto et al., 2012 dengan modifikasi sorbitol PVA 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, dan 3,5%, dengan formulasi terbaik yang digunakan 70wt% pati dan 30wt% kitosan, kemudian dilakukan pemanasan, pengadukan dan pencetakan bioplastik. Pengujian karakterisasi edible film bioplastik terdiri dari uji biodegradasi, ketahanan air, uji mekanik, Scanning Electron Microscope (SEM), dan gugus FTIR. Hasil karakterisasi edible film menunjukkan dengan bertambahnya sorbitol maka kuat tarik dan ketahanan air cenderung meningkat. Hasil terbaik edible film pada penambahan sorbitol 2,5% dengan nilai water uptake 96,47%, nilai kuat tarik 80,625 MPa, nilai elongasi 12,58% dan modulus young sebesar 6,40 MPa. Lamanya biodegradasi yang dihasilkan adalah 16 hari untuk terurai keseluruhan (100%) pada medium Efective Microorganism 4. Hasil analisis SEM edible film menunjukkan permukaan polimer bioplastik terlihat homogen dengan ikatan silang pati-kitosan namun masih terdapat gelembung udara, pori dan retakan. Berdasarkan uji FTIR menunjukkan plastik yang dihasilkan memiliki sifat hidrofilik yang dapat dilihat adanya gugus OH- pada bilangan gelombang 2630,30 cm -1 . Selain gugus hidroksida (OH), terdapat juga ester (COOH). Adanya gugus fungsi tersebut menunjukkan film plastik dapat terdegradasi dengan baik ditanah.
Study of Local People Perception Related to Landslide Hazard: A Case of Tawangmangu Sub-District Karanganyar Regency Indonesia Setiawan, Heru; Hizbaron, Dyah R
Forum Geografi Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In 2007, a series of landslides occurred at Tawangmangu, resulting in the collapse of several houses and the death of dozens of people. One essential pathway to reduce the vulnerability of communities goes through an increased preparedness. The present contribution aims to determine existing level of preparedness by analysing the people perception and knowledgeof landslides. Survey method with random sampling technique was applied to assess the level of people perception and to analysis local people knowledge regarding with landslide. The number of respondents was spread proportionally across five sub-villages; Plalar, Guyon, Sodong, Salere and Ngledoksari. The respondents were interviewed using questionnaires with open and closed questions. Statistical analysis with multiple linear regressions was applied to identify the influencing factors of local people perception related to landside. The result show that people in the area have good knowledge and perception about landslide. This condition is commonly influenced by age and education.
Edevi@gmail.comCORRELATION BETWEEN ENTEROBIASIS vermicularis prevalence hygienes WITH INDIVIDUAL IN CHILDREN AGED 5-18 YEARS IN VILLAGE SUB KARANGASEM Kutorejo MOJOKERTO DISTRICT Setiawan, Heru; Mansyur, Mas; Rianti, E. Devi Dwi
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 2009: edisi khusus Desember 2009
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enterobiasis vermicularis parasitic worm infection is a disease characterized by typical symptoms of pruritus ani and other nonspecific symptoms include nausea, abdominal pain, decreased appetite, weight loss and enurisis. Villagers Karangasem district Kutorejo Mojokerto district, taking water from rivers and wells Cangkring times to support its activities. This is an effective way as a medium of transmission besides hygienes Enterobiasis individual was instrumental in the transmission of this disease. From the research we are doing there is a significant correlation between the prevalence Enterobiasis vermicularis with individual hygienes in children aged 5-18 years in the village ofKarangasem district Kutorejo Mojokerto regency, with a count of 98.08 whereas X2 X2 table = 3.84, besides the factor age, sex and education level also affected.
FREQUENCY OPTIMIZATION OF WAVE EXPOSURE AND DOSE TO KILL ultrasonic mosquito larvae Mansyur, Mas; Rianti, E. Devi Dwi; Setiawan, Heru
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 2009: edisi khusus Desember 2009
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mosquito is the one of inflicted insect upon people caused by the lead pard in many indescribable diseases such as malaria, dengue and cikungunya. Mosquito is bring problem for living space especially in decreasing sanitation such flooded area. The disease prevention caused by Mosquito has done in many ways among the others by using insecticide such as DDT, BHC, etc. Insecticide enable to caused poisoned to people and others living creatures. Using uncontrolled insecticide will be give high risk complex. It is a good idea to get a better alternative method. The ultrasonic waves choose as alternative method for its effectiveness and environmental friendliness. The focus of research has been done to have optimum frequency of ultrasonic waves caused highest lethal percentage and to get the dosages or the volume density of energy of ultrasonic waves to destroy Mosquito larva on the whole. As the result of observation and data analysis has done by 50 Mosquito Larva and 50 W ultrasonic powered give the optimum frequency is 86 KHz, with Lethal Percentage is 78%. Besides, is getting the linier relation ship to volume, so that the volume density of energy is 3.95904 kJ/ml.
Adegan Dewaruci Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa: Tinjauan Aspek Pembentukan Kepribadian Sehat Setiawan, Heru
Indigenous Vol. 7, No. 2, November 2005
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4647

Abstract

Tokoh bima merupakan salah satu tokoh cerita wayang kulit purwa yang saling populer. Salah satu alasannya yang menaikkan popularitas bima adalah adanya citra spiritualitas yang disebabkan oleh adanya lakon carangan berjudul Dewaruci. Inti dari cerita dewaruci adalah pada adegan bima bertemu dengan dewaruci. Tujuan dalam penelitian ini adalah menggali nilai yang terkandung dalam adegan Dewaruci serta penggambaran citra pribadi sehat ideal yang ditawarkan. Dari hasil analisis naskah dan wawancara dengan narasumber terpilih, terungkap bahwa peningkatan spiritual merupakan hal terpenting dalam cerita pribadi ideal dalam adegan dewaruci. Peningkatan spiritualitas tersebut merupan proses untuk terus menerus bertumbuh dalam membentuk kualitas kesucian hati sebagai sarana mencapai tujuan hidup, yaitu kebahagiaan sejati setelah kematian. Proses peningkatan spiritual disini didasarkan pada tiga hal pokok, yaitu pemahaman tujuan, pengenalan dan pengendalian diri secara menyeluruh meliputi aspek fisik, psikis dan spiritual serta orientasi spiritual dalam perilaku. 
Study of Local People Perception Related to Landslide Hazard: A Case of Tawangmangu Sub-District Karanganyar Regency Indonesia Setiawan, Heru; Hizbaron, Dyah R
Forum Geografi Vol 28, No 1 (2014): July 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v28i1.435

Abstract

In 2007, a series of landslides occurred at Tawangmangu, resulting in the collapse of several houses and the death of dozens of people. One essential pathway to reduce the vulnerability of communities goes through an increased preparedness. The present contribution aims to determine existing level of preparedness by analysing the people perception and knowledgeof landslides. Survey method with random sampling technique was applied to assess the level of people perception and to analysis local people knowledge regarding with landslide. The number of respondents was spread proportionally across five sub-villages; Plalar, Guyon, Sodong, Salere and Ngledoksari. The respondents were interviewed using questionnaires with open and closed questions. Statistical analysis with multiple linear regressions was applied to identify the influencing factors of local people perception related to landside. The result show that people in the area have good knowledge and perception about landslide. This condition is commonly influenced by age and education.
WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA GURU: STUDI KASUS DI SD IMMERSION PONOROGO Setiawan, Heru
Jurnal Gramatika Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.98 KB) | DOI: 10.22202/jg.2017.v3i2.2003

Abstract

Guru, digugu lan ditiru ungkapan tersebut menjadi salah satu latarbelakang dalam penelitian ini, sikap dan prilaku guru dapat menjadi contoh untuk siswanya termasuk dalam penggunaan bahasa. Seorang guru hendaknya menerapkan prinsip kesantunan berbahasa karena merupakan salah satu ciri khas seorang pendidik. Selain itu juga kesuksesan dalam berkomunikasi juga bergantung pola kesantunan dalam penggunaan bahasa. Tujuan dari penelitian ini (1) mendekripsikan bentuk kepatuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa (2) mendeskripsikan alasan dan tujuan dari tuturan yang mengandung bentuk kepatuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  dengan pendekatan  kualitatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah lima guru SD Immersion, Ponorogo. Data dikumpulkan melalui metode simak, yang terdiri dari tiga teknik, yaitu teknik simak, teknik rekam, dan teknik catat. Data dianalisis dengan langkah berikut: (1) mentranskripsikan data hasil rekaman ke dalam bentuk tulisan, (2) mengklasifikasikan bentuk kesantunan berbahasa menurut Leech, (3) menganalisis bentuk bentuk kesantunan berbahasa, (4) menganalisis faktor terjadinya kepatuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa, dan (5) menyimpulkan hasil analisis. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat bentuk kepatuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa oleh guru. Setiap pelanggaran kesantunan berbahasa oleh guru tidak memunyai tujuan yang kurang baik akan tetapi sebagai bentuk peringatan dan bentuk motivasi terhadap siswa.