NILA MEGA MARAHAYU
JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITY

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERSPEKTIF BOURDIEU PADA POLA INTERRELASI PADA EKSISTENSI LENGGER LANANG LANGGENG SARI DALAM PERTUNJUKAN SENI DI BANYUMAS lynda susana widya ayu fatmawaty; NILA MEGA MARAHAYU; SHOFI MAHMUDAH BUDI UTAMI; IMAM SUHARDI
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Jentera
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.74 KB) | DOI: 10.26499/jentera.v7i2.916

Abstract

Penelitian ini berjudul Perspektif Bourdieu pada Pola Interrelasi pada eksistensi Lengger Lanang Langgeng Sari dalam Pertunjukan Seni di Banyumas bertujuan untuk mengungkap pola interrelasi mendukung eksistensi Lengger Lanang di Banyumas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan teori Bourdieu untuk menganalisis fenomena ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa arena, modal, habitus, dan lintasan adalah unsur-unsur yang saling terkait yang mendukung eksistensi lengger lanang hingga saat ini. Namun, bidang ini menunjukkan sebagai pemantik munculnya kembali Komunitas Lengger Lanang Langgeng Sari dalam seni pertunjukan Banyumas. Lebih jauh, modal diakui sebagai modal budaya dan simbolik di mana mereka dikelilingi oleh seniman tradisional dan pemerintah yang mendukung mereka. Modal simbolis juga mengarah pada penerimaan masyarakat untuk keunikan. Sementara, habitus adalah keterampilan lengkap setiap anggota di masyarakat yang mengikat mereka dalam harmoni. Akhirnya, lintasan ini didefinisikan sebagai penerimaan lengger sepenuhnya karena Lengger dikaitkan dengan Banyumas pada pekerja seni lainnya di Banyumas ini.Penelitian ini berjudul Perspektif Bourdieu pada Pola Interrelasi pada eksistensi Lengger Lanang Langgeng Sari dalam Pertunjukan Seni di Banyumas bertujuan untuk mengungkap pola interrelasi mendukung eksistensi Lengger Lanang di Banyumas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan teori Bourdieu untuk menganalisis fenomena ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa arena, modal, habitus, dan lintasan adalah unsur-unsur yang saling terkait yang mendukung eksistensi lengger lanang hingga saat ini. Namun, bidang ini menunjukkan sebagai pemantik munculnya kembali Komunitas Lengger Lanang Langgeng Sari dalam seni pertunjukan Banyumas. Lebih jauh, modal diakui sebagai modal budaya dan simbolik di mana mereka dikelilingi oleh seniman tradisional dan pemerintah yang mendukung mereka. Modal simbolis juga mengarah pada penerimaan masyarakat untuk keunikan. Sementara, habitus adalah keterampilan lengkap setiap anggota di masyarakat yang mengikat mereka dalam harmoni. Akhirnya, lintasan ini didefinisikan sebagai penerimaan lengger sepenuhnya karena Lengger dikaitkan dengan Banyumas pada pekerja seni lainnya di Banyumas ini.