Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI Setiawan, Yogi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 8 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.176 KB)

Abstract

 AbstractThe background of this research is about the conflict experienced by the main character in the story line by presenting the conflict that arises in itself and something that is outside of himself. The method in this research is descriptive with qualitative form. The approach used is behavioristic psychology. Internal conflicts of main characters Dimas Suryo include; Feelings of jealousy, feelings of sadness, irritation, anxiety, confusion, feelings of longing, anger, feelings of worry, feelings of regret, feelings of unhappiness and feelings of emotion. The external conflicts of the main character Dimas Suryo include social conflicts. Social conflicts experienced by Dimas Suryo include; debates that took place between Dimas Suryo and Mas Hananto for removal Bang Amir, squabbles between Dimas Suryo and Mas Hananto romance Mas Mananto, the debate between Dimas Suryo and Mas Hananto on consistency in the choice of life, the debate between Dimas Suryo and Vivienne, Mas Nugroho criticize recipe Food whistling unclearly, Sumarno's presence to the Homeland Restaurant, a meeting between Dimas Suryo and Narayana in a special place and Lintang rebukes Dimas Suryo for his behavior towards Narayana. Keywords: conflict, character, behavioristic psychology. 
POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH Setiawan, Yogi; Kosasih, Aceng; Komariah, Siti
SOSIETAS Vol 5, No 1 (2015): JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.32 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v5i1.1519

Abstract

Tujuan penelitian ini  adalah menggambarkan pola adaptasi sosial dan budaya santri, hambatan santri, pola pendidikan, kenakalan santri, dan kontrol sosial serta upaya pesantren supaya santri dapat beradaptasi dengan kondisi sosial budaya Pondok Pesantren Nurul Barokah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Terdapat lima kesimpulan dari penelitian ini. Pertama, setiap santri pada awalnya tidak betah tinggal di Pondok Pesantren Nurul Barokah hingga tiga sampai enam bulan dengan menguasai bahasa Sunda melalui proses peniruan dan pembelajaran oleh dewan asatidz. Kedua, hambatan utama dari luar Sunda dalam beradaptasi adalah perbedaaan bahasa, karena dalam kegiatan harian dan pembelajaran, warga pesantren menggunakan bahasa Sunda. Ketiga, pola pendidikan di pesantren adalah dengan penggunaan metode hapalan, sorogan dan bandungan. Keempat, bentuk kenakalan dikategorikan pada pelanggaran ringan dan berat seperti mencuri, gasab, berkelahi, kabur, bolos, merokok dan berambut gondrong. Adapun kontrol sosial dilakukan dengan upaya preventif, yaitu pembuatan tata tertib dan janji santri, dan represif, yaitu hukuman yag disesuaikan dengan kenakalan yang dilakukan oleh santri. Kelima, upaya yang dilakukan pesantren supaya santri dapat beradaptasi seperti dengan mengadakan kegiatan orientasi, hiburan, mengajarkan bahasa Sunda dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi seluruh warga pesantren. Kata Kunci : Pola, Adaptasi Sosial dan Budaya, Santri