Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EFFECT OF PRESSURE IN ORGANIC WASTE BURNING PROCESS ON THE COMBUSTION RATE Naryono, Eko; Budiono, Arief; Santosa, Sandra
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 7, No 1 (2018): June 2018 [Nationally Accredited]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v7i1.11395

Abstract

The combustion process of organic waste has several drawback which produce flue gases containing pollutants SO2, HCl, tar and heavy metals (Cu, Hg, Fe, Zn, Pb, and Cr). The pollutants can be  removed  from the flue gas using a water scrubber. The process of absorption using the water scrubber  can cause a rise in pressure in the combustion chamber.This research aims to study the effect of combustion process pressure of organic waste on the combustion rate. The research was conducted by burning waste in the reactor at various flow rate of combustion air. The exhaust gases of combustion then flowed into ihe water scrubber that the height varied. The change in pressure and combustion rate of each variation of the air flow rate and the height of the water scrubber was measured. According to the results, it was obtained the correlation of combustion pressure to the  combustion rate was y = 0,844e-0,2X, where y = the combustion rate (kg/min) and x = combustion pressure (gauge, mm H2O). In addition, the increase in combustion pressure up to 21 mm of water, caused a reduction in combustion temperatures up to 50 ° C, while the combustion rate decreased to one-tenth from atmospheric combustion.
Peningkatan Nilai Kalor Produk pada Produk Proses Bio-drying Sampah Organik Sandra Santosa; Soemarno Soemarno
The Indonesian Green Technology Journal Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1486.266 KB)

Abstract

Sampah adalah barang-barang atau benda-benda yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Sampah merupakan masalah sehari-hari yang dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat baik di kota, maupun di desa, negara maju maupun negara berkembang. Banyak pemanfaatan dan pengelolaan sampah belum memadai padahal jika sampah hasil produksi masyarakat kota dimanfaatkan akan mampu menghasilkan energi panas. Sampah mempunyai potensi untuk menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai kalor tinggi yaitu melalui proses bio-drying lalu dilanjutkan dengan proses densifikasi atau pembriketan untuk membentuk sebuah briket. Adanya energi panas ini dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan alat bom kalorimeter. Nilai kalor sampah tergantung dari kandungan kadar air dalam sampah, sisa makanan mempunyai nilai kalor 5875,5689 kal/gr, sampah daun 5334,4857 kal/gr, sampah kayu/ranting 5975,5871 kal/gr, persentase kadar air tertinggi adalah sampah kayu/ranting sekitar 13,7495% dari total volume sampah yang ada di TPA. Nilai kalor sampah organik dapat ditingkatkan melaui proses  Bio-drying, yaitu pengelolaan fraksi organik sampah padat perkotaan dan rumah tangga (MSW) untuk mengurangi kadar air sehingga dapat dijadikan untuk recovery energi karena memungkinkan produksi energi. Ini dilakukan untuk mendapatkan bahan yang terbaik dan memiliki nilai kalor yang tinggi pada pembuatan briket sebagai bahan bakar alternatif. Kata kunci: Sampah, kadar air, nilai kalor, bio-drying.
PENINGKATAN NILAI KALOR PRODUK PADA LIMBAH KULIT PISANG MENGGUNAKAN PROSES BIODRYING Widianti Densiana; Vionadhiah R. Putri; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.47

Abstract

Biodrying adalah proses penguapan konvektif dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan dari reaksi aerobik komponen biologis dan dibantu dengan aerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh laju alir aerasi pada reaktor tertutup terhadap nilai kalor, kadar air, dan temperatur. Laju alir aerasi yang digunakan sebesar 0,7 L/min, dan 3 L/min. Penelitian dilakukan hingga lindi tidak terbentuk kembali. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar debit aerasi maka suhu semakin rendah, kandungan air semakin rendah, dan nilai kalor semakin besar. Temperatur tertinggi dimiliki oleh debit aerasi 0,7 L/min sebesar 45°C. Penurunan kadar air tertinggi dan kalor tertinggi dimiliki oleh debit aerasi 3 L/min masing-masing sebesar 81,83 %, dan 2423,98 cal/gr.
PENGARUH PENGADUKAN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIOGAS (REVIEW) Dela Adelia; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.160

Abstract

Studi literatur ini berisi tentang pengaruh pengadukan proses biogas yang dihasilkan dari proses biogas MSW (Municipal Solid Waste) dan Sampah Organik. Metode yang digunakan yaitu dengan review 15 jurnal terkait proses biogas dengan pengadukan dan tanpa pengadukan, kemudian dianalisa, dan disimpulkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil produksi biogas MSW (Municipal Solid Waste) dan sampah organik menggunakan pengadukan dan tanpa pengadukan terhadap jumlah gas metana yang dihasilkan. Hasil analisa mendapatkan data tertinggi menggunakan pengadukan yaitu sebesar  717 liter dengan kecepatan pengadukan 10 rpm berbahan baku kotoran sapi + limbah rumah potong hewan dengan waktu fermentasi 20 hari berkapasitas ±5,2 liter dibandingkan dengan hasil yang tidak menggunakan pengadukan menghasilkan sebesar 102,9 liter berbahan baku kotoran sapi dan rumput gajah berkapasitas 100 liter waktu fermentasinya 60 hari. Hal ini dapat disesuaikan berdasarkan pernyataan teori bahwa proses pengadukan dapat menggeser waktu produksi biogas satu atau dua hari lebih awal dibandingkan reaktor yang tidak dilakukan pengadukan, sehingga dengan pengadukan akan mempercepat terbentuknya biogas.
Pengaruh Ukuran Serutan Kayu Terhadap Produksi Gas Methane dengan Teknologi Gasifikasi pada Reaktor Downdraft Mia Aulia; Yohana Dhani Fariha; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.33

Abstract

Tingginya harga bahan bakar serta ketersediaan yang terbatas mendorong pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Biomassa merupakan salah satu energi terbarukan yang pantas dan bisa dikonversi menjadi bahan bakar gas. Gas yang dihasilkan dari proses konversi tersebut salah satunya adalah CH4. Biomassa dari limbah kayu dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dan dijadikan solusi untuk mengatasi masalah energi tersebut. Limbah kayu akan diolah dengan salah satu teknologi konversi biomassa yang dikenal sebagai gasifikasi. Penelitian ini menggunakan serutan kayu berukuran 2.5 cm, 3 cm dan 4 cm dilakukan menggunakan gasifier tipe downdraft. Tahapan penelitian ini meliputi pengeringan, pemilahan ukuran serutan kayu dan proses gasifikasii. Hasil penelitian ini diperoleh ukuran serutan kayu yang terbaik pada pada ukuran 2,5 cm yaitu pada kayu jati sebesar 4294 L, kayu wadang sebesar 3431 L dan kayu mahoni sebesar 2802 L.
PENGARUH PENGUMPANAN LINDI TERHADAP PENINGKATAN NILAI KALOR PRODUK PADA LIMBAH KULIT PISANG MENGGUNAKAN PROSES BIODRYING Vionadhiah R. Putri; Widianti Densiana; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.45

Abstract

Sampah kulit pisang yang terdekomposisi menghasilkan lindi dan bau yang busuk, sehingga diperlukan penanganan secara tepat. Salah satu metode pengolahan sampah organik adalah biodrying yang merupakan teknik pengeringan yang mengandalkan aktivitas biologis mikroorganisme baik bakteri ataupun jamur, untuk mengurangi kadar air (moisture content) dari sampah basah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh laju alir aerasi terhadap nilai heating value yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan sampai lindi yang dihasilkan habis dengan alat biodrying tipe batch menggunakan 3 buah reaktor dengan massa kulit pisang 1 kg dengan heating value sebesar 163,76 cal/gram dan dengan laju alir aerasi 0,7 L/menit, 1,5 L/menit dan 3 L/menit menghasilkan heating value sebesar 2241,22 cal/gram, 3243,93 cal/gram, dan 4588,18 cal/gram dengan pengumpanan lindi. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar laju alir aerasi dan adanya pengumpanan lindi menyebabkan temperatur semakin tinggi, kandungan air semakin rendah, dan nilai kalor semakin besar.
Pengaruh Ukuran Serutan Kayu Terhadap Produksi Gas Methane dengan Teknologi Gasifikasi pada Reaktor Downdraft Yohana Dhani Fariha; Mia Aulia; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.51

Abstract

Tingginya harga bahan bakar serta ketersediaan yang terbatas mendorong pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Biomassa merupakan salah satu energi terbarukan yang pantas dan bisa dikonversi menjadi bahan bakar gas. Gas yang dihasilkan dari proses konversi tersebut salah satunya adalah CH4. Biomassa dari limbah kayu dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dan dijadikan solusi untuk mengatasi masalah energi tersebut. Limbah kayu akan diolah dengan salah satu teknologi konversi biomassa yang dikenal sebagai gasifikasi. Penelitian ini menggunakan serutan kayu berukuran 2.5 cm, 3 cm dan 4 cm dilakukan menggunakan gasifier tipe downdraft. Tahapan penelitian ini meliputi pengeringan, pemilahan ukuran serutan kayu dan proses gasifikasii. Hasil penelitian ini diperoleh ukuran serutan kayu yang terbaik pada pada ukuran 2,5 cm yaitu pada kayu jati sebesar 4294 L, kayu wadang sebesar 3431 L dan kayu mahoni sebesar 2802 L.
STUDI PENGGUNAAN KATALIS CaO-NaOH PADA PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH Titik Susanti; Mas’udah Mas’udah; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i2.361

Abstract

Berbagai macam penelitian pembuatan biodiesel telah banyak dilakukan, mulai dari penggunaan berbagai macam jenis tanaman biji-bijian, katalis, metode reaksi dan sebagainya. Selama ini sebagian besar penelitian menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel, dimana penggunaan bahan ini menimbulkan konflik karena merupakan bahan pangan. Oleh karena itu, pemanfaatan minyak jelantah yang merupakan limbah penggunaan minyak sawit dipilih sebagai alternatif bahan baku biodiesel. Penggunaan katalis homogen seperti NaOH, selama ini menghasilkan biodiesel dengan nilai yield yang tinggi dibanding katalis heterogen. Akan tetapi, penggunaan katalis homogen sering menimbulkan reaksi saponifikasi yang mengganggu proses konversi biodiesel. Oleh karena itu, pengkombinasian antara katalis homogen dan heterogen dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan katalis CaO-NaOH terhadap yield, densitas dan viskositas produksi biodiesel dari minyak jelantah. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah proses transesterifikasi dengan variasi suhu reaksi yaitu 60°C, 65°C dan 70°C, serta persentase jumlah katalis CaO-NaOH yang ditambahkan sebesar 1%, 2% dan 3% dari berat minyak dengan perbandingan CaO:NaOH 1:1. Untuk rasio mol minyak dan metanol yang digunakan adalah 1:6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan campuran katalis CaO-NaOH berpengaruh terhadap beberapa parameter biodiesel yang diuji. Parameter terbaik yang hampir mendekati standar kualitas biodiesel didapatkan pada variabel suhu reaksi 65°C dan persentase jumlah katalis CaO-NaOH sebesar 1% dari berat minyak dimana nilai yield biodiesel sebesar 85%, densitas 0,857 g/ml, viskositas 0,65 cst.
PEMBINAAN DALAM PEMANFAATAN LIMBAH BIJI KAPUK MENJADI BIODIESEL BAGI MASYARAKAT DAN SENTRA INDUSTRI KAPUK KELURAHAN SUWAYUWO, PASURUAN Mutia Devi Hidayati; Arief Rahmatulloh; Sandra Santosa
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 6 No 01 (2022): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v6.i01.a5146

Abstract

Desa Suwayuwo merupakan daerah di wilayah Kabupaten Pasuruan yang menjadi sentra industri pengolahan kapuk dengan produksi puluhan ton setiap tahunnya. Produk yang dihasilkan dari industri pengolahan kapuk bermacam-macam, seperti kapuk halus, biji, kulit, dan ampas. Produk samping dari pengolahan kapuk yang berupa biji kapuk hanya dijual ke industri terdekat. Hal ini dikarenakan masyarakat setempat maupun pihak industri pengolahan kapuk menganggap bahwa produk samping tersebut tersebut merupakan limbah dan tidak dapat diolah menjadi produk. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan juga sentra industri kapuk di Desa Suwayuwo, Pasuruan untuk diberikan pembinaan dan pelatihan skill agar mendapatkan pengetahuan serta keterampilan dalam mengolah produk samping berupa biji kapuk. Salah satu bentuk pelatihan keterampilan yang dapat diberikan kepada masyarakat dan juga sentra industri kapuk adalah cara pembuatan bahan bakar biodiesel dari biji kapuk. Pengabdian dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2021 dengan peserta sebanyak 10-15 peserta. Berdasarkan hasil uji kuisioner dapat diketahui bahwa nilai mean mencapai angka 3.90 dan nilai modus dari masing-masing pertanyaan adalah 4.0. Hal ini dapat diinformasikan bahwa peserta pelatihan paham, merasakan manfaat serta puas terhadap adanya pembinaan dalam pemanfaatan biji kapuk menjadi biodiesel.. Peserta pelatihan juga mendapatkan hibah sebuah mesin screw press dari tim pengabdian yang dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel secara mandiri.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING DAN CUCI TANGAN DI POSYANDU DISABILITAS – DESA. BEDALI – KECAMATAN LAWANG - KABUPATEN MALANG Hadi Priyo Sudarminto; Anang Takwanto; Rosita Dwi Chrisnandari; Sandra Santosa; Arief Rahmatulloh
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (J-ABDIMAS) Vol 9 No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2022
Publisher : Publisher UPT P2M Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jabdimas.v9i1.183

Abstract

The purpose of this PKM is to provide training on making dish soap and hand washing to the Posyandu with Disabilities in Bedali Village. It is hoped that this training will encourage the interest and creativity of the members of the Posyandu with disabilities to become entrepreneurs. The output of this PkM is an increase in partner skills, partner HR competitiveness, and appropriate technology. PKM activities began with the procurement of tools and materials for making soap, making soap-making video tutorials, implementing soap-making training activities at the Posyandu group of Posyandu with Disabilities in Bedali Village which was carried out by taking into account K3 aspects and the Covid-19 health protocol.