Claim Missing Document
Check
Articles

MPR selection to the OLSR quality of service in MANET using minmax algorithm Alamsyah Alamsyah; I Ketut Eddy Purnama; Eko Setijadi; Mauridhi Hery Purnomo
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 9, No 1: February 2019
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.792 KB) | DOI: 10.11591/ijece.v9i1.pp417-425

Abstract

Optimized link state routing (OLSR) is a routing protocol that has a small delay, low traffic control, support the application of denser networks, and adopts the concept of multipoint relays (MPR). The problem of OLSR is routing table updating which continually causes excessive packet delivery, and energy consumption becomes increased. This article proposes the improvement of OLSR performance using the min-max algorithm based on the quality of service (QoS) with considering the density of the node. The Min-max algorithm works in selecting MPR nodes based on the largest signal range. The QoS parameters analyzed with a different number of nodes are packet delivery ratio (PDR), throughput, delay, energy consumption, and topology control (TC). Simulation result of network simulator version 2 (NS-2) shows that OLSR performance using the min-max algorithm can increase PDR of 91.17%, packet loss of 60.77% and reduce topology control packet of 8.07%, energy consumption of 16.82% compared with standard OLSR.
Real-time Video Quality Assessment for Analog Television Based on Adaptive Fuzzy Membership Function Tuning Herti Miawarni; M. Mahaputra Hidayat; Surya Sumpeno; Eko Setijadi
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 16, No 3: June 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v16i3.7161

Abstract

Real-time VQA (Video Quality Assessment) is an important part in the effort to build tracking antenna system especially for analog TV. In this case, VQA must work in real-time to assess the video clarity level. VQA assessment results are valuable information for the decision-making process. Thus, the antenna can rotate automatically looking for the ideal direction without user’s control. In addition, the video clarity level on the TV screen can reach optimum according to the user's wishes. The biggest challenge to VQA is, VQA must be able to assess the video clarity level according to the user’s visual perception. Therefore, in this study, the MOS-VQS (Mean Opinion Score-Video Quality Subjective) was used as a visual perception approach. In addition, Adaptive FIS (Fuzzy Inference System) with membership function tuning was implemented for decision making. This was conducted as an effort to build a reliable real-time VQA. The test results show that real-time VQA that has been built has a good performance. This is shown from the average accuracy percentage of the lowest assessment reached 77.2% and the highest reached 88.2%.
DESAIN DAN ANALISA MANAJEMEN KONSUMSI DAYA PADA WSN UNTUK SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR (SMKS) JEMBATAN Faridatun Nadziroh; Eko Setijadi; Wirawan
Jurnal Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peristiwa robohnya jembatan Jembatan Kutai Kertanegara pada tanggal 26 November 2011 yang memiliki panjang 720 meter mengakibatkan banyak korban. Untuk mengatasi hal serupa terjadi, diperlukan adanya suatu sistem pemantauan terhadap jembatan yang berguna untuk mengetahui lebih dini tentang kerusakan pada jembatan sehingga dapat meminimalisir kerusakan yang lebih besar. Pemantauan kesehatan struktur jembatan dapat dilakukan dengan mengimplementasikan Sistem Monitoring Kesehatan Stuktur (SMKS) Jembatan. SMKS memanfaatkan sensorsensor dalam pemantauan dengan model komunikasi menggunakan sistem wireless atau bisa di sebut Wireless Sensor Network (WSN). Dalam bekerja WSN memerlukan daya yang dicatu oleh baterai. Akan tetapi WSN memiliki kendala yakni kapasitas dan daya baterai kecil karena WSN dicatu oleh baterai yang mempunyai lifetime sangat terbatas. Mengatasi hal itu, diperlukan adanya suatu cara untuk memanajemen konsumsi daya pada sensor. Teknik manajemen konsumsi daya di munculkan dengan mengatur kondisi sleep/awake pada sensor serta mendesain topologi serta routing protokol yang digunakan. Pemilihan topologi dan routing yang tepat yakni dengan mempertimbangkan parameter energi, jarak, packet loss, throughput serta delay dari sumber ke tujuan dapat menjadikan proses transmisi lebih maksimal. Selanjutnya membandingkan hasil kinerja dari topologi dan routing yang digunakan. Penelitian ini berbasis simulasi dengan menggunakan Network Simulator-2 (NS-2). Sehingga hasil simulasi dan manajemen daya kedepannya dapat diimplementasikan pada Sistem Monitoring Kesehatan Struktur (SMKS) Jembatan secara real time. Kata Kunci : SMKS, WSN, Sleep/Awake, Routing, Topologi.
Desain Topologi Komunikasi Wireless Sensor Network (WSN) pada Aplikasi Sistem Structural Health Monitoring (SHM) Jembatan Evy Nur Amalina; Eko Setijadi; Suwadi
Jurnal Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem SHM (Structural Health Monitoring) berbasis WSN (Wireless Sensor Network) memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan berbasis kabel. Namun, WSN memiliki kekurangan yaitu kapasitas dan daya baterai WSN kecil. Mendesain topologi yang sesuai dengan lingkungan merupakan salah satu cara untuk menghemat energi. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi dengan menggunakan simulatort NS-2 berdasarkan karakteristik Xbee Pro v1.xCx dengan dua asumsi. Asumsi yang pertama adalah dimana sepuluh node sensor akan bergantian mengirimkan paket data menuju sink secara bergantian. Sedangkan asumsi yang kedua adalah jika terdapat sebuah kendaraan yang melintasi jembatan dari kiri ke kanan sehingga node sensor akan mengirimkan paket data menuju sink mengikuti gerakan kendaraan. Pada topologi star asumsi pertama didapatkan nilai dari parameter kinerja jaringan seperti packet loss, delay end-to-end rata-rata, throughput, energi end-to-end rata-rata yang dihasilkan masing-masing adalah 89,99%, 6,597 ms, 0,89 kbps dan 5,512 Joule. Sedangkan pada asumsi yang kedua masing-masing adalah 90,02%, 6,75 ms, 1,60 kbps dan 0,318 Joule. Pada topologi mesh asumsi pertama didapatkan nilai dari parameter kinerja jaringan seperti packet loss, delay end-to-end rata-rata, throughput, energi end-to-end rata-rata yang dihasilkan masing-masing adalah 0,0027%, 23,0265 ms, 8,00 kbps dan 222,38 Joule. Sedangkan pada asumsi kedua masing-masing adalah 0,55%, 34,43 ms, 15,98 kbps dan 6,01 Joule. Pada topologi half tree asumsi pertama didapatkan nilai dari parameter kinerja jaringan seperti packet loss, delay end-to-end rata-rata, throughput, energi end-to-end rata-rata yang dihasilkan masing-masing adalah 0,0027%, 23,0273 ms, 8,00 kbps dan 219,71 Joule. Sedangkan asumsi kedua masing-masing adalah 4,43%, 33,48 ms, 15,35 kbps dan 6,23 Joule. Berdasarkan parameter kinerja jaringan, maka topologi mesh dan half tree dapat diimplemen-tasikan pada sistem SHM jembatan. Kata Kunci : efisiensi energi, SHM, topologi, WSN
6 Monopole Elements Array Intelligent Antennas for IoT Based Environmental Surveillance Network Elyas Palantei; Arif Hidayat; Wardi Wardi; Intan Sari Areni; Sunarno Sunarno; Eko Setijadi; Dewiani Jamaluddin; Merna Baharuddin; Ahmad Khatami; Muhammad Sabirin Hadis; Akbar Hendra; Nurfitri Kaharuddin; Priska Wina; Mainsuri Mainsuri; Vickyarnoldo Wantura; Mulyadi Mulyadi
EPI International Journal of Engineering Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Number 2, August 2020
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Engineering Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/epi-ije.082020.06

Abstract

Three types of 6 monopoles array intelligent antennas was numerically and practically examined. The main purposes of the investigation is to guarantee that those designed antennas are feasible to implement and to install in a particular IoT based environmental surveillance network configuration. The basic differences of the three intelligent antennas lied on the frequency operations (i.e. 433 MHz, 875-915 MHz and 2.5 GHz) and the actual environment operations (whether for indoor or outdoor). The extreme differences of such frequency operations, of course, affecting the differences on the whole antenna physical dimension. The higher the frequency operation determined then the smaller the physical size of the designed antennas produced. However, the deep intelligent antenna evaluations presented in the paper is the one that operated on frequency band of 875 -915 MHz. The intelligent electronic part of six monopole wire elements arrayed on a circular ground plate was composed of LoRa chip module, Android Uno microcontroller, and the switching network part. The three parts determined whole antenna operation throughout the IoT network. The results of whole antenna examinations are thoroughly discussed in the paper.
Desain Antena Microstrip dengan Tapered Peripheral Slits untuk Payload Satelit Nano pada Frekuensi 436,5 MHz Alan Sujadi; Eko Setijadi; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.457 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.65

Abstract

Pada penelitian ini akan dibuat desain antena microstrip untuk satelit nano yang bekerja pada frekuensi UHF 436,5 MHz dengan fitur utama miniaturisasi ukuran. Patch yang akan digunakan berbentuk square dengan tapered peripheral slits dan teknik-teknik yang memungkinkan untuk miniaturisasi ukuran antena. Teknik desain tapered peripheral slits digunakan karena dapat secara efektif memperkecil ukuran antena. Air gap diterapkan untuk menghilangkan back lobe dan meningkatkan gain. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan spesifikasi dan rancangan umum dari antena microstrip untuk payload satelit nano dengan desain dan ukuran yang lebih compact.Hasil simulasi serta implementasi menunjukkan bahwa antena microstrip telah memenuhi kriteria desain termasuk ukuran yang sesuai untuk diterapkan pada satelit nano dengan asumsi dimensi Cube-Sat 10 cm × 10 cm. Antena ini menggunakan dual coaxial feeding. Pola radiasi yang dihasilkan merupakan omnidirectional dengan polarisasi horizontal. Nilai return loss dari hasil pengukuran bernilai -21.085 dB dengan VSWR 1.206. Bandwidth yang didapatkan adalah 12.8 % dari frekuensi tengah 436.5 MHz atau sebesar 55.9 MHz. Impedansi hasil pengukuran sebesar 55.706 Ω. Gain antena microstrip 436,5 MHz berdasarkan hasil pengukuran adalah 3.105 dBi.
Rancang Bangun Server Learning Management System Menggunakan Load Balancer dan Reverse Proxy Sirajuddin Sirajuddin; Achmad Affandi; Eko Setijadi
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.751 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.85

Abstract

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah beban pada web server adalah dengan menggunakan lebih dari satu web server. Trafik internet akan dikendalikan oleh load balancer yang akan membagi request yang diterimanya ke masing-masing web server. Selain load balancer bisa juga dipasang reverse proxy untuk men-cache halaman web sehingga bisa di-load lebih cepat lagi. Rancang bangun sistem yang diuji dalam tugas akhir ini meliputi dua web server Learning Management System (LMS) yang dikontrol oleh satu load balancer dan reverse proxy (cluster). Pengujian juga dilakukan pada server LMS single untuk dijadikan tolok ukur perbandingan. Pengujian dilakukan untuk mengamati perbedaan performansi yang dicapai server LMS cluster dibandingkan dengan server LMS single. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa server LMS cluster mampu meningkatkan performansi secara signifikan ketika jumlah user yang mengakses berjumlah lebih dari 40 user. Peningkatan tersebut terutama terlihat pada parameter throughput, packet retransmission dan page load time yang mampu meningkat sampai 57.93%.
Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano Widyanto Dwiputra Pradipta; Eko Setijadi; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.893 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.64

Abstract

Saat ini ITS sedang berpartisipasi dalam sebuah komunitas bernama INSPIRE yang mengerjakan sebuah proyek pembuatan satelit nano.  Salah satu kriteria dari satelit tersebut adalah memiliki antena mikrostrip dengan frekuensi 2,4 GHz. Pada tugas akhir ini akan dibuat antena mikrostrip square agar sesuai dengan bentuk satelit nano dan susunan array secara paralel. Subtrat yang dipakai adalah FR04 Epoxy dengan konstanta dielektrik 4,3, ukuran subtrat adalah 10x10 cm. Patch square yang digunakan akan mengunakan pola Tapered Peripheral Slit untuk minimalisasi ukuran patch. Antena mikrostrip ini beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan parameter Return Loss < -10 dB, VSWR < 2 dan gain < 3,7 dBi. Untuk menghasilkan gain yang tinggi, antena mikrostrip ini menggunakan pencatuan aperture coupled. Teknik cross slot dikombinasikan dengan pencatuan aperture coupled agar menghasilkan polarisasi sirkuler pada antena.Hasil simulasi menunjukkan return loss antena sebesar -15,708 dB dengan bandwidth 34,4 MHz, VSWR 1,3922 dan gain 4,413 dBi. Sedangkan pengukuran pada antena yang telah direalisasikan menghasilkan return loss sebesar -30,894 dB dengan bandwidth 588,67 MHz, VSWR 1,191 dan gain 7,104 dBi.
Desain Antena Helix dan Loop Pada Frekuensi 2,4 GHz dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano Muhammad Hasan Mahmudy; Eko Setijadi; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.446 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.63

Abstract

Desain antena helix 2,4 GHz digunakan untuk downlink sedangkan antena loop 430 MHz digunakan untuk uplink satelit IiNUSAT-02. Namun dalam perkembangan penelitian terjadi perubahan frekuensi kerja untuk uplink satelit IiNUSAT-02 menjadi 436,5 MHz. Supaya Antena loop dapat digunakan pada satelit IiNUSAT-02 maka dilakukan perubahan frekuensi pada antena loop menjadi 436,5 MHz. Dari hasil simulasi menggunakan software CST 2012 untuk antena helix 2,4 GHz didapatkan nilai return loss sebesar -64,65 dB, VSWR 1,007, bandwidth 0,7 GHz, dan gain sebesar 7,4 dBi. Untuk antena loop 436,5 MHz didapatkan nilai return loss sebesar -37,608 dB, VSWR 1,02669, bandwidth 5,34 MHz, dan gain sebesar 8,91 dBi. Sedangkan dari hasil pengujian antena helix 2,4 GHz didapatkan nilai return loss sebesar    -26,364 dB, VSWR 1,184, bandwidth 0,33 GHz, dan gain sebesar 5,454 dBi. Untuk antena loop 436,5 MHz didapatkan nilai return loss sebesar -23,154 dB, VSWR 1,197, bandwidth 64,08 MHz, dan gain sebesar 4,148 dBi. Dari hasil simulasi dan pengujian memungkinkan antena tersebut dapat direalisasikan pada ground station satelit IiINUSAT-02.
Pengembangan Layanan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Berbasis Sinkronisasi Learning Management System (LMS) Harno Pratomo; Achmad Affandi; Eko Setijadi
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.554 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.104

Abstract

Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) merupakan salah satu cara dalam meningkatkan skill individu maupun kelompok masyarakat di Indonesia. Dengan menciptakan LSK-LSK yang terdistribusi di daerah-daerah akan dapat menghilangkan kesenjangan skill antara masyarakat kota dan masyarakat desa. LSK yang dulunya melaksanakan ujian maupun pelatihan secara tradisional atau biasa disebut paper based akan dijadikan sistem yang modern (computer based) dengan mengimplementasikan LMS dalam hal ini adalah moodle. Pada buku ini akan dirancang testbed sebuah desain dan implementasi sistem sinkronisasi LSK server berbasis LMS secara bi-direksional yang terdistribusi pada jaringan. Kemudian dari hasil testbed tersebut akan dilakukan pengujian untuk didapatkan data unjuk kerja sistem sinkronisasi pada jaringan dan data unjuk kerja LSK server. Pengujian sistem sinkronisasi diamati dengan membandingkan perbedaan perubahan course dan besar kecilnya file pada variasi bandwidth yang digunakan sedangkan pengujian unjuk kerja LSK server diamati dengan membandingkan jumlah user yang mengakses website LSK pada variasi bandwidth yang digunakan.
Co-Authors Aang Kisnu Darmawan Aang Kisnu Darmawan Abd. Rahman Sholeh Achmad Affandi Achmad Affandi Achmad Mauludiyanto Agriniwaty Paulus Ahmad Khatami Ahmad Maulidiyanto Akbar Hendra Alamsyah Alamsyah - Alamsyah Alamsyah Alan Sujadi Andi Yahya Lubis Arif Hidayat Arifin, Imam Atika Aprilya Destina Surya Lestari Devy Kuswidiastuti Dewanda Bima Harikusuma Dewiani Jamaluddin Dika Oktavian Prasetya Djoko Suprajitno Rahardjo Dwi Edi Setyawan Dwi Edi Setyawan Dwi Edi Setyawan Eko Mulyanto Yuniarno Elyas Palantei Endroyono, E Evi Rahmawati Evy Nur Amalina Evy Nur Amalina Fahmi, Arif Fannush Shofi Akbar Farida, Fitri Faridatun Nadziroh Fitri Amillia Gamantyo Hendrantoro Gamantyo Hendrantoro gamantyo Hendrantoro Gatot Kusrahardjo Gijsbertus Jacob Verkerke Goran, Petrus Kerowe Hajra Rasmita Ngemba Harno Pratomo Heri Suryoatmojo Herti Miawarni Herti Miawarni Herti Miawarni Herti Miawarni Herti Miawarni Herti Miawarni Herti Miawarni, Herti Hoiriyah Hoiriyah, . I Ketut Eddy Purnama Ilmalik Muhammad Alviendra Indra Dilianto Intan Sari Areni Irwan Candra Dwinata Ismie Utami Farma Iwan Santosa Iwan Santosa Jessica Rahmawati Nugroho Kurnia Ageng Pratama Kurniawan, Arief Lena Miranti Siahaan M Mahaputra Hidayat Mainsuri Mainsuri Mauridhi Hery Purnomo Merna Baharuddin Mery Subito Mochamad Yusuf Alsagaff Mohamad Hafid Mohammad Ikhlayel Muhammad Hasan Mahmudy Muhammad Rendy Anggara Muhammad Rivai Muhammad Sabirin Hadis Muhammad Yahya Batubara Mulyadi Mulyadi Novalia Pertiwi Nurfitri Kaharuddin Pasang Arung Padang Permatasari, Prima Dian Prasetiyono H Mukti Prasetiyono Hari Mukti Priska Wina Puji Handayani Rahayu, Sri Respati Loy Amanda Reza Pradikta Rizal Nur Ibrahim Ronny Mardiyanto, Ronny Setyawan, Dwi Edi Setyawan, Dwi Edi Sirajuddin Sirajuddin Sri Rahayu Sunarno Sunarno Surya Sumpeno Suwadi Suwadi Suwito Suwito Tobi Wibialma Natha Tri Arief Sardjono Vickyarnoldo Wantura Vivin Violita Wardi Wardi Widyanto Dwiputra Pradipta Wijayanti . Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Wirawan Yahya Syukri Amrullah Yorisan Permana Baginda Yoyon K Suprapto Yudy Kuncoro Dony