Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Pengembangan Kolaborasi Metode Pembelajaran Bahasa Tri Budianingsih; Nanda Lailatul Qadriani
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v6i1.471

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran yang baru dibutuhkan oleh mahasiswa dalam mempelajari bahasa Mandarin, juga mengetahui metode yang bagaimana mereka butuhkan agar metode tersebut tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian yaitu dosen dan mahasiswa tingkat 2 (dua) semester 3 (tiga) pada mata kuliah keterampilan tertulis bahasa Mandarin yang berjumlah 30 mahasiswa. Teknik pengumpulan data adalah Teknik langsung dan data yang digunakan adalah kusioner. Data tersebut dianalisis dengan perhitungan sederhana yaitu rata-rata. Total pencapaian dari analisis kebutuhan dari 9 komponen sebesar 3.89, lebih besar dari pencapaian yang diharapkan yaitu sebesar 3.00, jika diurutkan dari otal pencapaian tertinggi adalah (1) Komponen kriteria kebutuhan kegiatan refreksi, (2) Kriteria kebutuhan kegiatan penutup, (3) Komponen kriteria kebutuhan kegiatan inti, (4) Komponen kriteria tema, (5) Komponen kriteria pendekatan, (6) Komponen kriteria pembelajaran, (7) Komponen kriteria kegiatan awal, (8) Komponen kriteria identifikasi kebutuhan RPS dan, (9) Komponen kriteria tujuan pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa juga membutuhkan metode pembelajaran yang baru agar materi yang disampaikan tersampaikan dengan baik, metode yang dibutuhkan oleh mahasiswa adalah metode gabungan tutor teman sebaya dengan quantum teaching.Kata kunci - Quantum Teaching, Tutor Sebaya, Mandarin.
Peran Neurolinguistik dalam Pengajaran Bahasa Tri Budianingsih
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.282 KB) | DOI: 10.36722/sh.v3i2.203

Abstract

Abstrak-Pertama kali peneliti mengetahui peran neurolinguistik dalam pengajaran bahasa sempat mengalami kebingungan dalam memahami peran tersebut, karena penamaan yang terdengar asing bagi peneliti yang belum pernah didengar sebelumnya, tapi setelah peneliti memahami dan mengetahuinya peneliti mulai tertarik dalam penerapannya di dalam kelas dalam proses belajar mengajar. Metode ini sangat menerapkan pemahaman bahasa dalam otak kanan dan otak kiri manusia, memahami bahasa sasaran atau bahasa asing dengan menggunakan otak kiri atau otak kanan, hal ini dapat diketahui dalam makalah ini. Dari uraian tersebut dapat didefinisikan bahwa Neuro Linguistic Programming merupakan sebuah model yang memprogram interaksi antara pikiran dan bahasa (verbal dan nonverbal) sehingga dapat menghasilkan pikiran dan perilaku yang diharapkan. Kata Kunci: Neurolinguistict, Language Teaching, Right Brain and Left Brain Abstract - The first time researchers know the role of neurolinguistics in language teaching was confused in understanding the role, because the naming that sounds unfamiliar to researchers who have never heard before, but after researchers understand and find out researchers began to be interested in the application in the classroom in the learning process.  This method greatly applies the understanding of language in the right brain and the human left brain, understand the target language or foreign language using the left brain or right brain, this can be known in this paper. From the description can be defined that Neuro Linguistic Programming is a model that program the interaction between the mind and language (verbal and nonverbal) so as to generate thoughts and behaviors that are expected. Keywords: Neurolinguistik, Pengajaran Bahasa, Otak Kanan dan Otak Kiri
Wooden Drum Festival Suku Wa Di Ximeng Provinsi Yunnan Riyana Istiqoma; Anita Amran; Tri Budianingsih
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.789 KB) | DOI: 10.36722/sh.v5i2.344

Abstract

Abstrak - Wooden Drum Festival adalah festival yang dirayakan oleh suku Wa di Yunnan, China. Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada bulan November akhir atau Desember awal. Di antaranya ada tiga kegiatan utama yaitu Membuat dan Menarik Drum Kayu, Tarian Drum Kayu dan Sembahyang kepada Drum Kayu, serta terdapat pula kegiatan hiburan seperti perlombaan olahraga, pertunjukkan opera atau karnaval. Drum kayu adalah alat musik utama yang digunakan pada perayaan Wooden Drum Festival. Biasanya terbuat dari kayu merah dengan diameter 0,8 meter dan panjang sekitar 2 meter. Festival biasanya berlangsung selama tiga hari. Hingga saat ini festival ini masih terus dirayakan oleh suku Wa, karena mereka adalah suku yang sangat mematuhi ajaran agama.Abstract - Wooden Drum Festival is a festival celebrated by the Wa tribe in Yunnan, China. The festival is celebrated annually in late November or early December. Among them are three main activities, namely Making and Pulling Wooden Drums, Wooden Drum Dance and Worshiping Wooden Drums, and there are also entertainment activities such as sports competitions, opera shows or carnivals. Wooden drums are the main musical instruments used in the Wooden Drum Festival celebration. Usually made of red wood with a diameter of 0.8 meters and a length of about 2 meters. The festival usually lasts three days. Until now, the festival is still celebrated by the Wa tribe, because they are a tribe that strongly adheres to religious teachings.Keyword - China, Wa Autonomous Region, Wa Tribe, Wooden Drum Festival
Bahasa Gaul Mandarin Pada Media Sosial 抖音 (Dǒu Yīn) Periode 2020 Ragita Saraswati Kustiwi; Nanda Lailatul Qadriani; Tri Budianingsih
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 7, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v7i1.896

Abstract

Along with the development of increasingly sophisticated technology, the use of Internet slang has grown rapidly through social media platforms, one of them is social media 抖音(Dǒuyin). To solving communication problems and understand the developmental treasures of Mandarin, it is necessary to understand the meaning, factors, and impacts of Internet slang. This study uses the qualitative method. The data from this study were obtained from video based on the hashtag #2020抖音网络用语 and the hashtags of each Internet slang. The results of this study indicate that the 25 internet slang on social media Dǒu Yīn in the 2020 period was composed of 5 types, that is an old word with new meanings (52%), words or sentences with innovations (16%), homophonic (16%), absorption of foreign language (8%), and abbreviations (8%). In addition, the factors for the formation of internet slang, among them are creativity and the reality of social factors. The impact of the formation of internet slang can be seen from the positive and negative impacts.Keywords: Internet slang, popular language, social media, Dou Yin
Persepsi Mahasiswa Tingkat Menengah terhadap Perubahan Frekuensi dan Waktu Titik Lekuk Nada Turun-Naik Bahasa Mandarin Nanda Lailatul Qadriani; Tri Budianingsih
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v6i2.690

Abstract

The tone is a phonetic characteristic of Chinese which is very important to master because it has a meaning-distinguishing function. For Indonesian students, Chinese tone, especially tone 2 and tone 3 is quite difficult to master both in perception and pronunciation. This study aims to measure the level of sensitivity and type of perception of students with intermediate level Chinese language proficiency in distinguishing tone 2 and tone 3. The tone or sound stimulus used in this study are fluctuating tones (降升调) which is the basic form of the second and third tones by varying the frequency and time of the curve point. The research method used is the experimental method, a research instrument based on a test. The results showed that changes in the high frequency and time of curve point in fluctuating sound stimulus had a significant effect. Respondents were more sensitive to changes in sound stimuli with the independent variable time of the curve point compared to the high frequency. The type of respondent's perception of the sound stimulus with the time-independent variable at the curve point is categorized as categorical perception. Meanwhile, the respondent's perception of the sound stimulus with the high-frequency independent variable at the curve point is classified as the continuous perceptionKeywords – Categorical perception, Continuous perception, Chinese phonetic, Chinese tone
Pesan-Pesan Kemanusiaan Novel Jenghis Khan Karya John Man: Pendekatan Struktural Genetik Tri Budianingsih
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.624 KB) | DOI: 10.36722/sh.v2i4.175

Abstract

Abstrak - Penelitian ini mengenai pesan-pesan kemanusiaan pada novel Jenghis Khan sebuah kisah yang diangkat dari negeri Mongolia karya seorang penulis barat yang bernama John Man. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural genetik. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sisi baik dari seorang panglima besar yang terkenal dan ditakuti di penjuru dunia dalam masanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi model induktif. Dalam analisis isi kualitatif, seharusnya ditentukan apa bagian penarikan kesimpulan dari informasi yang dibuat, kepada aspek-aspek komunikator (pengalaman, pendapat dan perasaannya). Hasil penelitian menunjukkan dalam novel Jenghis Khan Karya John Man terdapat 16 informasi yang menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan sang tokoh terhadap pesan-pesan kemanusiaan, kepedulian dan toleransi berjumlah 5 dengan presentasi 31%, kegotongroyongan dan harapan berjumlah 3 dengan presentasi 19%. Kata Kunci – Novel, Pesan Kemanusiaan, Struktural Genetik Abstract – This research is about the messages and humanity in the novel Genghis Khan, a story lifted from Mongolia by a writer named John Man. This study is a qualitative research with a genetic structural approach. The purpose of this study was conducted to determine the good side of a great commander known and feared throughout the world in his time. The method used in this study used a qualitative approach with the method of inductive content analysis models. In a qualitative content analysis, it should be determined what part inference of created information to the aspects of the communicator (thoughts, opinions and feelings). The results showed on Genghis Khan novel by John Man, there are 16 information that shows the values of humanity of the hero to the messages of humanity, caring and tolerance amounts 5 with 31% presentation, mutual cooperation and hope totaling 3 with 19% presentation. Keywords – Novel, Messages of Humanity, Structural Genetic
Perbandingan Novel Raise the Red Lantern Karya Su Tong dan Film Raise the Red Lantern Karya Zhang Yimou dengan Pendekatan Ekranisasi Ambar Widiawati; Tri Budianingsih; Sri Hartati
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v6i2.648

Abstract

Raise the Red Lantern is one of Zhang Yimou's films adapted from Su Tong's Raise the Red Lantern novel. This novel and film tells the story of polygamy in Chinese society in the 1920s. Tells the story of the competition of 4 wives in fighting over the love and power of a wealthy master. The shift from the novel Raise the Red Lantern to the film Raise the Red Lantern causes the deletion, addition, and various changes in the intrinsic elements of the novel. These aspects are analyzed from data in the form of novels and films using the ecranisation approach. The goal is to find out the differences, similarities, and changes that occur as a result of the process of transferring vehicles from these two different material objects. The results of the analysis of the ecranisation of the novel Raise the Red Lantern into the film Raise the Red Lantern show that there are additions and deletions of events, alterations and deletions of settings, as well as replacement and removal of characters in the novel. However, the process of transferring vehicle does not change the outline of the story.Keywords - novel, film, raise the Red Lantern, ecranisation.
Ketahanan Ekonomi & Edukasi (K2E) Strategi Optimalisasi Peran Ibu Rumah Tangga (IRT) dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19 Tri Budianingsih; Indi Kamalah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i2.667

Abstract

Kurangnya kemampuan ibu rumah tangga khususnya yang tergabung dalam kelompok usaha bersama ibu rumah tangga (KUBE-IRT) mengenai pemasaran produk secara online menjadi salah satu permasalah yang penting untuk program kerja pengabdian masyarakat yang akan di selenggarakan di Kp. Marga Bakti RW.16 Desa Ganjarsabar ini. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa solusi yang diberikan, diantaranya berfokus pada hal berikut; 1) Inovasi produk makanan Tiongkok Bakpao 包子bāo zi dan Pangsit 饺子jiǎo zi 2) Packaging mengunakan label 3) Pemasaran dengan terget yang lebih luas jangkauannya melalui jejaring sosial seperti; Market place Fabebook, WhattApp Bussines, Instagram, dll. Terdapat dua metode pemecahan yang di gunakan yaitu pertama, Metode sosialisasi dan yang kedua, Metode Focus Group Discussion (FGD). Simpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah adanya potensi masyarakat dalam berbagai bidang, telah dilaksanakannya program kerja pada 4 bidang (Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan Lingkungan/Infrastruktur) sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan. Partisipasi dan dukungan masyarakat cukup tinggi, dimana masyarakat turut aktif dalam pelaksanaan program sehingga masyarakat dapat mengambil manfaatnya dengan lebih maksimal.Kata Kunci: Inovasi, Tiongkok, Pengabdian Masyarakat
Peningkatan Kapasitas Sekolah Berbasis Sistem Informasi Perangkat Pembelajaran Komunikasi Orangtua Murid di Jakarta Rohita Rohita; Nila Fitria; Tri Budianingsih; Dody Haryadi; Lusi Lian; Zaqiatul Mardiah; Yoedo Shambodo
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i1.1004

Abstract

Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat adalah dua wilayah di DKI Jakarta yang telah bekerjasama dengan Universitas al Azhar Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada program Sharing for Indonesia (S4I). Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu sudin pendidikan di kedua wilayah tersebut dalam peningkatan kapasitas sekolah akan pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki guru-guru baik di level TK, SD, SMP, hingga SMA/ SMK. Adanya pandemic 19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 memberi dampak cukup besar terutama pada aspek pendidikan, dimana guru harus dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan membelajarkan anak didiknya dengan memanfaatkan teknologi dalam model pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik secara dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Peningkatan pengetahuan juga diperlukan bagi orangtua agar dapat mendampingi anak-anaknya selama belajar di rumah sekaligus dapat bertahan di masa sulit akibat Covid 19. Solusi yang akan diberikan adalah dengan meningkatkan kapasitas sekolah melalui pemanfaatan Sistem Informasi Perangkat Pembelajaran Komunikasi Orangtua Murid (SIPPKOM). SIPPKOM diberikan dengan mengunakan metode sosialisasi, pelatihan, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kepala sekolah, guru, serta orangtua dari level pendidikan anak usia dini, yaitu TK, SD, SMP, serta SMA dan SMK di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Kehadiran peserta tersebut dilakukan bekerjasama dengan mitra suku dinas pendidikan dari kedua wilayah tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan adanya kepuasan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta setelah mengikuti kegiatan dan memanfaatkan SIPPKOM pada fitur layanan konsultasi dan kegiatan S4I. Simpulan dari kegiatan ini adalah SIPPKOM dapat meningkatkan kapasitas sekolah di masa pandemik, untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru-guru di sekolah tersebut.Kata kunci: Kapasitas sekolah, SIPPKOM, sharing for Indonesia, layanan konsultasi
Peningkatan Produktivitas dan Kreativitas Anak Terhadap Budaya Asing Tiongkok di Pejaten pada Masa Pandemi Tri Budianingsih; Ragita Saraswati Kustiwi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i2.666

Abstract

Rukun Tetangga (RT4) Rukun Warga (RW6) Kelurahan Pejaten Barat terletak di Kecamatan Pasar Minggu termasuk dalam wilayah kota Administrasi Jakarta Selatan. Di masa pandemi ini anak – anak RT4/RW6 Kelurahan Pejaten Barat hanya dapat belajar di rumah melalui aplikasi pembelajaran daring. Sehingga seringkali mengeluh sangat jenuh, kurangnya kegiatan yang lebih produktif dan juga kurang mendapatkan motivasi untuk melakukan kegiatan yang lebih positif. Sebagai bentuk penyelesaian masalah tersebut mahasiswa mengambil peran untuk pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan kegiatan berupa pengenalan budaya asing Tiongkok serta berkreativas dengan seni kerajinan asal Tiongkok. Kegiatan yang dilakukan melalui online dengan menggunakan zoom meeting dan melalui offline yang bertempat di rumah, sebelum memulai kegiatan pengajaran anak – anak diberikan soal pre test terkait budaya asing Tiongkok dan test bernyanyi lagu anak berbahasa Mandarin sebagai bentuk uji kemampuan. Kemudian dilakukan pengajaran dengan penyampaian materi dalam bentuk power point dan video juga pengajaran cara melafalkan lagu bahasa Mandarin. Lalu melakukan evaluasi pembelajaran dengan melakukan post – test untuk melihat kemampuan anak – anak kemampuan mereka telah meningkat. Kegiatan diakhiri dengan melukis kerajinan Tiongkok. Dari diadakannya kegiatan tersebut produktivitas anak – anak RT4/RW6 Pejaten Barat menjadi meningkat. Meskipun situasi pandemi Covid-19, mereka dapat mengenal budaya asing Tiongkok, menyanyikan lagu bahasa Mandarin dan melatih kemampuan melukisnya.Kata Kunci: Covid – 19, Produktivitas, Budaya Tiongkok.