Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Karakteristik Kayu Kelapa di Berbagai Zona di Indonesia Timur Berdasarkan Sifat Fisis dan Mekanisnya Rangkang, Jeanely; Sondakh, Fery; Saerang, Enteng Jolly
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1752.047 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.1

Abstract

Abstrak. Sifat fisis dan mekanis kayu kelapa dievaluasi pada tulisan ini. Tulisan ini bertujuan untuk menetukan karakteristik kayu kelapa dari beberapa lokasi di Sulawesi Utara (pada 4 daerah) dan Maluku Utara (pada 2 daerah). Penelitian dilaksanakan melalui uji laboratorium, dengan metode pengujian didasarkan pada ASTM (American Society for Testing and Materials). Hasil pengujian menunjukkan bahwa bagian batang kelapa bawah luar memberikan performa yang lebih baik (unggul) dibandingkan dengan bagian batang kelapa lainnya. Lebih lanjut, nilai dari hampir semua jenis pengujian, yang meliputi: berat jenis, kadar air, kuat tekan sejajar serat, kuat tekan tegak lurus serat, kekerasan, kuat geser sejajar serat, kuat tarik sejajar serat, penyusutan volumetris dan  kuat lentur kayu kelapa, cenderung memberikan trend yang sama. Fenomena tersebut terlihat pada semua kayu kelapa dari berbagai daerah (lokasi pengambilan) yang diuji. Pada bagian akhir tulisan ini diberikan rekomendasi sehubungan dengan penggunaan kayu kelapa sebagai bahan konstruksi alternatif.Abstract. The mechanical properties and phisical properties of coconut tree is evaluated in this paper. The aim of this paper is to determine the characteristics of coconut trees from several location in North Sulawesi (at 4 regions) and North Maluku (at 2 regions). This research was conducted through laboratory testing, which is based on ASTM (American Society for Testing and Materials). Test results showed that the outer bottom part of the coconut tree gives the superior perfomance than that of coconut tree from other parts. Moreover, the values of most types of  testing i.e. specific gravity, moisture content, compressive strength parallel to grain, compressive strength perpendicular to grain, hardness, shear strength parallel to grain, tensile strength parallel to grain, skrinkage in volume, and bending strength of coconut tree, tends to give the same trend.
Karakteristik Kayu Kelapa di Berbagai Zona di Indonesia Timur Berdasarkan Sifat Fisis dan Mekanisnya Jeanely Rangkang; Fery Sondakh; Enteng Jolly Saerang
Jurnal Teknik Sipil Vol 23 No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.1

Abstract

Abstrak. Sifat fisis dan mekanis kayu kelapa dievaluasi pada tulisan ini. Tulisan ini bertujuan untuk menetukan karakteristik kayu kelapa dari beberapa lokasi di Sulawesi Utara (pada 4 daerah) dan Maluku Utara (pada 2 daerah). Penelitian dilaksanakan melalui uji laboratorium, dengan metode pengujian didasarkan pada ASTM (American Society for Testing and Materials). Hasil pengujian menunjukkan bahwa bagian batang kelapa bawah luar memberikan performa yang lebih baik (unggul) dibandingkan dengan bagian batang kelapa lainnya. Lebih lanjut, nilai dari hampir semua jenis pengujian, yang meliputi: berat jenis, kadar air, kuat tekan sejajar serat, kuat tekan tegak lurus serat, kekerasan, kuat geser sejajar serat, kuat tarik sejajar serat, penyusutan volumetris dan  kuat lentur kayu kelapa, cenderung memberikan trend yang sama. Fenomena tersebut terlihat pada semua kayu kelapa dari berbagai daerah (lokasi pengambilan) yang diuji. Pada bagian akhir tulisan ini diberikan rekomendasi sehubungan dengan penggunaan kayu kelapa sebagai bahan konstruksi alternatif.Abstract. The mechanical properties and phisical properties of coconut tree is evaluated in this paper. The aim of this paper is to determine the characteristics of coconut trees from several location in North Sulawesi (at 4 regions) and North Maluku (at 2 regions). This research was conducted through laboratory testing, which is based on ASTM (American Society for Testing and Materials). Test results showed that the outer bottom part of the coconut tree gives the superior perfomance than that of coconut tree from other parts. Moreover, the values of most types of  testing i.e. specific gravity, moisture content, compressive strength parallel to grain, compressive strength perpendicular to grain, hardness, shear strength parallel to grain, tensile strength parallel to grain, skrinkage in volume, and bending strength of coconut tree, tends to give the same trend.
Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Tailing Sebagai Material Subgrade Jeanely Rangkang; Fery Sondakh; Enteng Saerang
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 3 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i3.252

Abstract

Penelitian bertujuan mengevaluasi pengaruh tailing terhadap daya dukung tanah lempung sebagai subgrade, ditinjau dari nilai California Bearing Ratio (CBR); peningkatan nilai CBR pada komposisi campuran lempung dan tailing adalah: 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, dan 0:100. Penelitian dilatar-belakangi kondisi lokasi tinjauan, dimana tercemarnya DAS Talawaan sebagai akibat dari illegal dumping material tailing. Aktifitas pertambangan yang berada di hulu Sungai Talawaan, mengakibatkan beban limbah terbesar mencemari DAS Talawaan. Studi eksperimental dilaksanakan di Laboratorium Uji Tanah Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado. Material tailing dari Desa Talawaan Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. Tanah lempung dari perkebunan Kasuratan Buha Manado (ruas Jalan Kasuratan), karena pada ruas jalan dimaksud terjadi kerusakan jalan di beberapa titik, yang diasumsikan diakibatkan kemampuan dukung subgrade kurang memadai. Nilai CBR tanah lempung murni sebesar 3%. Substitusi 25% lempung dengan tailing, memberikan nilai CBR sebesar 8%, dimana nilai ini lebih besar dari nilai persyaratan CBR minimal untuk perkerasan jalan sebesar 6%. Substitusi 50% lempung dengan tailing, memberikan nilai CBR sebesar 11,5%, dimana nilai ini memenuhi persyaratan minimal CBR untuk jalan tol sebesar 10%. Jadi, tailing dapat dimanfaatkan sebagai bahan stabilisasi tanah lempung untuk material subgrade. Disarankan, aplikasi pada tanah lempung dengan kondisi berbeda, harus didasarkan pada pengujian laboratorium, untuk hasil yang akurat.
Ketahanan sulfat dan laju korosi beton yang menggunakan kaolin dan abu terbang Steve W.M Supit; Ferry Sondakh; Regina Waworuntu
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 1 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i1.239

Abstract

Pemanfaatan sisa limbah industri maupun sumber daya alam sebagai material konstruksi bangunan semakin berkembang dewasa ini karena kandungannya yang menyerupai semen sehingga dapat mengganti sebagian berat semen dalam komposisi campuran beton. Tujuan penelitian ini difokuskan pada evaluasi campuran beton dengan menggunakan kaolin dan abu terbang terhadap ketahanan beton akan sulfat dan laju korosi. Prosentasi kaolin diambil 10% (BK) dari berat semen dan tanpa dikalsinasi sedangkan abu terbang 40% berukuran lolos saringan No.100 (BFA) dan campuran kombinasi dengan 15% abu terbang lolos saringan No.200 (BFA25%+BFA15%). Metode pengujian adalah studi eksperimen di Lab. Uji Bahan Politeknik Negeri Manado dengan prosedur sesuai SNI 03-2834-2000 dan American Society of Testing Materials (ASTM)-standard. Hasil pengujian menunjukkan bahwa beton dengan kandungan kaolin, abu terbang dan kombinasi ukuran partikel abu terbang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap kandungan asam serta memberikan hasil yang masih setara dengan beton normal pada uji laju korosi. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kaolin dan abu terbang dapat menjadi alternatif material konstruksi khusunya di daerah-daerah yang korosif.
Pengaruh Penambahan Steel Fibre Pada Komposisi Campuran Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Marselino Hosea Slat; Fery Sondakh; Vicky Assa
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 2 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i3.456

Abstract

Beton adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk pembuatan bangunan. Beton kuat terhadap gaya tekan tetapi tidak dengan gaya tarik, penambahan bahan tambah seperti steel fibre pada campuran beton dapat mengurangi retak-retak yang terjadi pada beton khususnya pada kekuatan lentur. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahan tambah steel fibre terhadap kuat tekan dan kuat lentur yang dihasilkan beton pada umur 7 dan 28 hari. Penelitian ini menggunakan benda uji silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 24 buah untuk pengujian kuat tekan berdasarkan SNI 1974-2011 dan benda uji balok dengan ukuran 150 mm x 150 mm x 600 mm sebanyak 24 buah untuk pengujian kuat lentur berdasarkan SNI 4431-2011. Variasi steel fibre yang digunakan adalah 10%, 20%, dan 30% yang diambil dari berat semen. Hasil pengujian yang didapat, pada pengujian kuat tekan dengan bahan tambah steel fibre sebanyak 10% mendapatkan nilai kuat tekan rata-rata tertinggi yaitu 33,40 MPa dimana terjadi peningkatan nilai persentase optimum sebesar 11,33% terhadap mutu rencana kuat tekan beton, untuk pengujian kuat lentur, penggunaan steel fibre variasi 30% mendapatkan nilai tegangan lentur rata-rata tertinggi yaitu 5,09 MPa dimana terjadi peningkatan nilai persentase optimum sebesar 32,85% terhadap mutu rencana kuat lentur beton.
Pengaruh Substitusi Abu Terbang PLTU Amurang Terhadap Campuran Roller Compacted Concrete Rifaldi Olii; Fery Sondakh; Teddy Takaendengan
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.803 KB)

Abstract

Abstrak Roller Compacted Concrete atau beton padat giling adalah campuran beton yang memiliki slump nol dengan factor air semen rendah, beton yang dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat roller ini ditambahkan fly ash yang merupakan pozzolan, pozzolan adalah bahan tambah yang mengandung senyawa silica dan aluminium yang mana senyawa ini banyak terkandung pada semen (bersifat mengikat). Tujuan ditambahkannya fly ash pada campuran ini untuk mencegah terjadinya panas hidrasi yang berlebih dari semen serta sebagai penyedia agregat yang kurang dari ayakan no. 200 untuk memenuhi kebutuhan pasta serta dapat meningkatkan workability (kemudahan pekerjaan). Perencanaan campuran beton berpedoman pada SNI 03-2834-2000 “Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal” dan disesuaikan pada ACI 207.5R-99 “Roller-Compacted Mass Concrete”. Kuat tekan beton yang diisyaratkan sebesar 25 MPa dengan umur pengujian 7, 14 dan 28 hari menggunakan benda uji kubus dan balok serta pemadatannya disimulasikan menggunakan alat pemadat standard proctor. Hasil pengujian kuat tekan beton RCC Normal sebesar 25,45 MPa dan didapati hasil optimal berada pada variasi 15% fly ash dengan nilai kuat tekan sebesar 26,65 MPa pada umur pengujian 28 hari dan untuk hasil kuat lentur didapati pada variasi RCC Normal sebesar 6,24 MPa dan variasi 15% fly ash sebesar 6,59 MPa pada umur 28 hari
PEMANFAATAN BAJA RINGAN UNTUK PEMBUATAN TERAS GGP JEMAAT HOSANA BUKITTINGGI KECAMATAN KAKAS BARAT KABUPATEN MINAHASA PROPINSI SULAWESI UTARA Rangkang, Jeanely; Sondakh, Fery
JURNAL UMBANUA Vol 3 No 2 (2023): JURNAL UMBANUA POLITEKNIK NEGERI MANADO
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Bukittinggi merupakan salah satu desa di Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa, yang didirikan pada tahun 1937. Total penduduk kurang lebih 1000 jiwa, yang berdasarkan pekerjaan, mayoritas penduduk adalah nelayan dan petani. Mitra pengabdian merupakan suatu kelompok social keagamaan yakni Gereja Gerakan Pentakosta Jemaat Hosana Bukittinggi, dengan alamat Jaga II Desa Bukittinggi Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara. Jemaat Hosana Bukittinggi saat ini beranggotakan 26 Kepala Keluarga (KK) dengan anggota jemaat berjumlah 77 jiwa. Gereja Gerakan Pentakosta Jemaat Hosana Bukittinggi sekarang ini dipimpin oleh Pendeta/Gembala Jemaat Bapak Pendeta Maksi Pongayouw. Observasi lapangan ditemui bahwa, bagian depan bangunan gereja tidak ada teras yang tertutup atap. Selain itu, atap/plafon bagian depan bangunan gereja cukup tinggi, dan jarak tirisan luar atap dengan dinding bangunan gereja jang tidak cukup lebar (± 1 m) mengakibatkan air hujan yang tertiup angin, akan masuk ke dalam ruang peribadatan. Hal ini menyebabkan lantai (yang tertutup tegel dengan tekstur licin) pada bagian dalam bangunan gereja menjadi basah dan licin, sehingga rawan kecelakaan (terpeleset). Mengacu pada uraian di atas, maka lingkup permasalahan yang ditangani, serta solusi yang hendak diberikan melalui program PPM-M adalah: pembuatan teras depan seluas ± 40 m2 menggunakan material baja ringan pada Gereja Gerakan Pentakosta Jemaat Hosana Bukittinggi Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan teras gereja sudah dilaksanakan pada Tanggal 18-20 Juli 2023, dan harus menggunakan tenaga kerja khusus, karena teknologi pelaksanaan pekerjaan material baja ringan belum dikuasai oleh tenaga kerja lokal.