Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH TINGKAT KETINGGIAN AIR MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) Muhammad Nursihan; Ayu Adhita Damayanti; Dewi Putri Lestari
Jurnal Perikanan Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.333 KB) | DOI: 10.29303/jp.v10i1.181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian air media pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan, yakniP1 (Ketinggian air 3 cm), P2 (Ketinggian air 5 cm), P3 (Ketinggian air 7 cm), P4 (Ketinggian air 9 cm), P5 (Ketinggian air 11 cm) dan setiap perlakuan memiliki 3 ulangan sehingga total percobaan sebanyak 15 unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata (p < 0,05) terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan spesifik, sehingga dilakukan uji lanjut untuk mengetahui perlakuan terbaik dalam menghasilkan kelangsungan hidup, pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan spesifik benih ikan gabus, diketahui bahwa P1 (Ketinggian air 3 cm) merupakan perlakuan dengan kelangsungan hidup terbaik sebesar 91,7% bagi benih ikan gabus. Sedangkan P2 (Ketinggian 5 cm) merupakan perlakuan terbaik dalam menghasilkan pertumbuhan mutlak dan spesifik.
PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN BAGI WANITA PESISIR DI DESA MERTAK KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Nurliah Buhari; Saptono Waspodo; Ayu Adhita Damayanti; Ibadur Rahman; Mahardika Rizki Himawan
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.40

Abstract

Desa Mertak adalah salah satu dari 6 desa penyangga Kawasan Ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Secara geografis, Desa Mertak berbatasan langsung dengan dua teluk yaitu Teluk Awang dan Teluk Bumbang. Kedua teluk tersebut, merupakan habitat benih lobster dan ikan-ikan karang. Selain itu, sebelah Selatan dari kedua teluk tersebut adalah perairan Samudera Hindia yang merupakan daerah penangkapan untuk ikan-ikan pelagis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas wanita pesisir dalam memanfaatkan sumberdaya laut sekaligus memberikan keterampilan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dari pengembangan KEK Mandalika sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Kegiatan dilakukan melalui 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan kordinasi dengan pemerintah desa dan melakukan diskusi dengan calon peserta terkait dengan waktu pelaksanaan dan lokasi pelatihan. Tahap pelaksanaan yaitu pelaksanaan pelatihan terdiri dari pemaparan materi dan praktek pengolahan produk perikanan secara partisipatif. Tahap evaluasi dilakukan melalui wawancara dengan peserta setelah pelatihan selesai dilaksanakan. Peserta terlihat antusias dan aktif berpartisipasi selama pelatihan dilakukan. Para peserta merasa puas dengan produk yang dihasilkan baik dari segi rasa maupun tampilan. Peserta juga merasa mampu untuk membuat kedua produk tersebut secara mandiri. Namun demikian, wawancara setelah 2 bulan pelaksanaan pelatihan, para peserta belum pernah membuat kembali produk tersebut.
PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI LABU SAWO, DESA PENYARING, SUMBAWA Baiq Hilda Astriana; Chandrika Eka Larasati; Ayu Adhita Damayanti
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i1.295

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan kawasan ekowisata mangrove serta memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat mengenai pengelolaan kawasan ekowisata mangrove yang saat ini telah dikembangkan di Pantai Labu Sawo, Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa. Dusun Labu Sawo memiliki pantai yang sangat indah dan termasuk dalam Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Samota. Keunggulan lain yang dimiliki kawasan ini adalah vegetasi mangrove yang masih rapat dan alami. Pengembangan kawasan ekowisata hutan mangrove telah dilakukan oleh masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Labu Sawo. Walaupun demikian, pengelolaan ini belum maksimal karena kurangnya informasi yang dimiliki oleh kelompok tersebut mengenai potensi apa saja yang dapat dikembangkan di kawasan mangrove untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan penyuluhan ini, beberapa potensi yang dimiliki oleh Dusun Labu Sawo berhasil diidentifikasi. Hasil pembobotan potensi yang dilakukan menunjukkan bahwa kawasan ini sangat layak (72,8%) untuk dikembangkan dan dikelola menjadi kawasan ekowisata. Selain itu, diskusi dengan masyarakat setempat juga menunjukkan bahwa potensi-potensi yang ada memang belum dapat dikembangkan lebih jauh. Dengan demikian, masih diperlukan pelatihan-pelatihan terkait untuk meningkatkan jumlah SDM berkualitas serta kegiatan pendampingan masyarakat untuk pengembangan kawasan ekowisata sangat dibutuhkan bagi kawasan ini.
PENYULUHAN MENGENAI OPTIMALISASI UPAYA PELESTARIAN PENYU DI PANTAI MAPAK INDAH, KELURAHAN JEMPONG BARU, KECAMATAN SEKARBELA Ibadur Rahman; Chandrika Eka Larasati; Ayu Adhita Damayanti; Soraya Gigentika
Jurnal Abdi Insani Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v8i1.373

Abstract

Penyu merupakan salah satu biota laut yang dilindungi karena keberadaannya sudah terancam punah, terutama untuk beberapa jenis penyu, yaitu penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu kemp’s ridley (Lepidochelys kempii) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Terbatasnya informasi yang diterima masyarakat menyebabkan upaya pelestarian penyu dilakukan secara tradisional sehingga tidak berjalan optimal, salah satunya yang terjadi di Pantai Mapak Indah, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat, khususnya Kelompok Pelestari Penyu Pantai Mapak Indah mengenai bentuk-bentuk upaya pelestarian penyu yang baik dan benar. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara selama kegiatan pengabdian ditemukan beberapa kegiatan dalam upaya pelestarian penyu di Pantai Mapak Indah yang dirasa kurang sesuai sehingga perlu untuk diluruskan dan diperbaiki. Rekomendasi yang diberikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain terkait dengan lokasi pengambilan telur, desain sarang peneluran, waktu pelepasan tukik, pemberian pakan tukik, dan keramaian akibat tingginya aktivitas warga di lokasi pelestarian penyu. Masyarakat menyambut baik rekomendasi yang diberikan dan berharap dapat mendapatkan pendampingan secara kontinu sehingga kegiatan pelestarian penyu dapat semakin dioptimalkan. Dengan demikian, kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya pengelola wisata penyu Pantai Mapak Indah karena menambah wawasan mereka mengenai praktek konservasi penyu yang baik dan benar
HIDROPONIK DAN AKUOPONIK : SOLUSI BUDIDAYA TANAMAN DAN IKAN DI LINGKUNGAN LAHAN TERBATAS Christianto Dharma Wibowo; Ayu Adhita Damayanti; Haetun Nissa; I Gede Adi Cipta Wibawa; I Made Bendesa Yudiantara; I Nyoman Yudi Mahendra; Muhammad Wisam Naufal; Ni Putu Dita Krisnayanti Ari Suta; Saskia Fitriana; Yohanes
Jurnal Abdi Insani Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v8i1.381

Abstract

Di era modernisasi, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan penduduk. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan kosong yang dapat digunakan sebagai tempat untuk bercocok tanam dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk meningkatkan kebutuhan pangan, solusi yang dilakukan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkenalkan konsep Pekarangan Pangan Lestari kepada masyarakat khususnya masyarakat Lingkungan Banjar Mantri, sehingga metode ini dapat diterapkan di setiap rumah dan setiap rumah dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Sasaran kegiatan adalah kelompok ibu-ibu dan remaja yag ada di Ligkungan Banjar Mantri Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah Sosialisasi, Pelaksanaan kegiatan (Hidroponik monoculture dan Policulture), dan evaluasi. Melalaui kegiatan ini, masyarakat Lingkungan Banjar Mantri telah menetahui dan memahami tekhnik pembuatan hidroponik dan aquaponik yang baik dan benar. Kedua intriduksi teknologi tersebut diharapkan dapat menjadi sumber pangan bagi masyarakat dalam skala rumahan.
PEMBERDAYAAN WANITA PESISIR DESA PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN STIK KEJU DENGAN TAMBAHAN KALDU UDANG Ayu Adhita Damayanti; Baiq Hilda Astriana; Dewi Putri Lestari; Chandrika Eka Larasati; Mahardika Rizky Himawan; Namiratun Saqinah; Hardianty Hardianty; Mumu Sri Maulana Albayani
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i1.486

Abstract

Limbah udang dapat diolah menjadi bahan tambahan makanan untuk menciptakan rasa baru atau sebagai penguat rasa yang berpotensi menggantikan perasa sintetik yang dijual di pasaran. Limbah ini bisa didapatkan dengan mudah dan murah, bahkan selama ini hanya dibuang begitu saja. Untuk memanfaatkan peluang ini, maka kegiatan pelatihan pengolahan limbah udang sebagai bahan tambahan makanan penting untuk dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan ibu-ibu pesisir yang kurang produktif sebagai ide usaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Lokasi pengabdian adalah di Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara yang diketahui sebagai wilayah wisata dengan kuliner laut sebagai daya tarik. Metode yang dipakai adalah melatih langsung pembuatan kaldu bubuk dan stik keju udang, kemudian dilakukan evaluasi untuk pengembangan. Hasil pelatihan adalah ibu- ibu pesisir mampu membuat sendiri olahan limbah udang setelah diberikan contoh dan ingin ada kegiatan serupa di masa yang akan datang, terutama untuk pendampingan usaha. Pendampingan usaha yang dimaksud adalah mulai dari izin pendirian usaha, memperoleh sertifikasi halal, pengemasan yang baik serta menentukan jalur pemasaran. Pelatihan pengolahan limbah udang hingga menjadi stik keju menjadi tambahan ilmu baru bagi ibu-ibu pesisir setempat. Proses pembuatannya yang mudah dan bahan bakunya yang murah menjadikan hal ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi tambahan alternatif mata pencaharian yang layak mendapat dukungan dari pemerintah setempat.