Wahyu Budi Setyawan
Pusat Penelitian Oseanografi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta, Indonesia, 14430

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REKAMAN POSISI MUKA LAUT PADA AKHIR MASA DEGLASIAL DI PERAIRAN KEPULAUAN MATASIRI, LAUT JAWA Setyawan, Wahyu Budi; Nuryana, Suherman Dwi
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Masa Glasial, Paparan Sunda adalah suatu daratan yang kemudian secara bertahap digenangi oleh air laut pada masa deglasial. Makalah ini mengungkapkan posisi muka laut di Paparan Sunda pada masa akhir-deglasial. Bukti posisi muka laut diperoleh dari temuan endapan gambut di dalam empat core yang diambil dari dasar laut perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan dengan metode gravity core dalam survei yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2010 dengan Kapal Penelitian Baruna Jaya VIII. Analisis posisi muka air laut dilakukan berdasarkan kedalaman muka laut sekarang dan kedalaman endapan gambut di dalam core. Hasil analisis posisi muka laut menunjukkan empat posisi muka laut, yaitu -27,0 m, -41,3 m, -53,6 m dan -58,6 m di bawah muka laut sekarang. Analisis umur berdasarkan kurva perubahan muka laut di Paparan Sunda menunjukkan umur secara berurutan sekitar 10, 11, 12 dan 12,8 ribu tahun. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa rekaman jejak perubahan muka laut relatif pada masa akhir-deglasial juga ditemukan di Laut Jawa.
Distribusi Material Padatan Tersuspensi Di Perairan Bengkulu Dewanty, Rica; Zainuri, Muhammad; Setyawan, Wahyu Budi
Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.662 KB)

Abstract

AbstrakPenyebaran material sedimen yang masuk ke laut dari muara sungai di tentukan oleh debit aliran sungai, volume muatan sedimen, kondisi arus, gelombang dan pasang-surut. Hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana distribusi material padatan tersuspensi (MPT) dari muara Sungai Bengkulu menuju Perairan Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran material padatan tersuspensi dari muara Sungai Bengkulu menuju Perairan Bengkulu pada bulan Juni 2013. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus denganpendekatanstudikasus, dimana penentuan lokasi pengambilan sampel sedimen menggunakan metode sampling purposive. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, pengamatandan pengukuran di lapangan, dan proses analisa di laboratorium. Pengamatandanpengukuran di Perairan Bengkulu terbagidalam 18 stasiun. Data primer yang diukur meliputi titik koordinat, kedalaman dan muatan padatan tersuspensi (MPT). Sedangkan data sekunder meliputi, arus, dan gelombang. Sampel sedimen tersuspensi (MPT) dianalisis di Laboratorium Geologi Laut LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).Sebaran MPT memiliki nilai konsentrasi tinggi di Muara sungai, karena muara sungai membawa material sedimen dari darat, sehingga nilai konsentrasi yang berada di muara sungai lebih tinggi dibandingkan yang berada di laut. Pola penyebaran MPT dari Muara sungai yang tinggi dan terlihat relatif sama menuju perairan Bengkulu, karena arus yang terjadi mempunyai gerakan yang sama sehingga sebaran MPT pada Stasiun 1 – Stasiun 15 relatif sama.
Kajian Potensi Gelombang Laut Sebagai Sumber Energi Alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) dengan Sistem Oscilatting Water Column (OWC) Di Perairan Pantai Bengkulu Mardiansyah, Lutfi Agung; Ismanto, Aris; Setyawan, Wahyu Budi
Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.754 KB)

Abstract

AbstrakGelombang yang bergerak menjalar menuju pantai menimbulkan pergerakan partikel dan energi gelombang. Oscilatting water column (OWC) merupakan salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik dengan menggunakan kolom osilasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi gelombang laut sebagai sumber energi alternatif sistem oscilatting water column di perairan pantai Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14-17 Juni 2013 di perairan pantai Bengkulu, yaitu berupa data gelombang yang diukur dengan menggunakan wave recorder RBR, sedangkan data sekunder berupa data angin dari Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu. Pengolahan data angin dengan menggunakan software windrose, peramalan gelombang dengan metode SMB, persamaan gelombang dengan software grapher 10, dan kerapatan energi gelombang dengan persamaan untuk prototype yang sudah ada. Hasil pengukuran lapangan diperoleh tinggi dan periode gelombang signifikan 0,87 meter dan 3,53 detik, persamaan gelombang 0,89 meter dan 3,56 detik. Dengan lebar chamber prototype 2,4 meter, didapatkan potensi kerapatan energi gelombang tahunan terbesar terjadi pada musim Timur (2003-2012) yaitu 7600,64 (joule/m2)  and 1661,76 (watt/m2).
KAJIAN ARUS DAN BATIMETRI DI PERAIRAN PESISIR BENGKULU Fahmi, Komaria; Indrayanti, Elis; Setyawan, Wahyu Budi
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakan arus di Samudra Hindia sangat dipengaruhi oleh angin muson, dan sirkulasi regional massa air, sehingga sangat mempengaruhi arus di perairan pesisir Bengkulu. Adanya sistem sirkulasi arus regional yang selalu tetap di Samudra Hindia dan angin musiman di Indonesia membuat perairan ini sangat unik untuk dikaji.  Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 - 16 Juni 2013 di perairan pesisir Bengkulu. Data yang digunakan yaitu kecepatan arus, arah arus, kedalaman, peta Dishidros dan peta RBI Bengkulu. Penelitian mengggunakan metode kuantitatif. Penampilan arus menggunakan current rose. Distribusi arus secara vertikal menggunakan perangkat lunak Surfer 11. Data batimetri hasil perekaman dibandingkan dengan data Dishidros. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus di perairan pesisir Bengkulu pada musim timur (bulan Juni) dominan menuju arah selatan. Kecepatan rata-rata berkisar antara 0,2 - 0,5 m/det. Arus pada kedalaman 1 meter  arahnya 170°-180° dominan ke selatan dengan kecepatan 0,2 -0,5 m/det. Pada kedalaman 10 meter arahnya 130°-150° dominan ke tenggara dengan kecepatan 0,2 - 0,5 m/det dan pada kedalaman 20 meter arahnya 110°-120° dominan ke tenggara- timur dengan kecepatan 0,2 - 0,4 m/det. 
STUDI DISTRIBUSI SUHU, SALINITAS DAN DENSITAS SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL DI PERAIRAN PESISIR, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR Maharani, Widhi Ria; Setiyono, Heryoso; Setyawan, Wahyu Budi
Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.949 KB)

Abstract

Abstrak Di daratan pesisir Probolinggo mengalir beberapa sungai besar yang bermuara di perairan pesisir Probolinggo, sehingga terjadi interaksi antara air tawar dan air laut di perairan tersebut.Percampuran massa air laut dan air tawar di perairan pesisir Teluk Gending, Probolinggo di analisa dalam penelitian ini dengan menganalisa penyebaran parameter suhu, salinitas dan densitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian terdapat stratifikasi massa air laut yang diperlihatkan dari stratifikasi suhu, salinitas dan densitas yang konsisten satu sama lain. Pola stratifikasi yang terjadi di perairan pesisir Teluk Gending itu menunjukkan karakter percampuran massa air suatu estuari tipe tercampur sebagian. Kondisi tersebut sangat mungkin berkaitan dengan volume air tawar yang masuk ke perairan Teluk Gending melalui beberapa aliran sungai yang bermuara ke teluk tersebut dengan volume yang rendah ketika penelitian dilakukan.