dini izmi azizah
Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Asupan Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin C pada Remaja Putri di Daerah Jatinangor dini izmi azizah
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.356 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.46425

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa yang rentan terjadinya anemia dikarenakan cenderung mengalami kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama zat besi, asam folat, dan vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata dan proporsi kecukupan asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C pada remaja putri di Kecamatan Jatinangor.Metode: Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang pada remaja  putri usia 10-19 tahun periode Juni-Agustus 2018. Data asupan gizi diperoleh melalui  3 day-food record dan dilakukan follow up melalui Whatsapp Group, kemudian dilakukan konversi ukuran makanan dari bentuk Ukuran Rumah Tangga menjadi gram melalui buku foto makanan. Setelah itu, dimasukkan kedalam aplikasi nutrisurvey untuk dihitung kandungan asupan gizi dan dirata-ratakan serta dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi yang direkomendasikan oleh Permenkes.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa rerata asupan zat besi sebesar 10,67 mg/hari, dimana responden yang tidak memenuhi kecukupan zat besi sebesar 93,6% (88 orang). Rerata asupan asam folat sebesar 180,67 μg/hari, dimana  sebagian besar responden tidak memenuhi kecukupan asam folat mencapai 94,7% (89 orang). Rerata asupan vitamin C pada penelitian ini sebesar 29,71 mg/hari dimana sebagian besar responden tidak memenuhi kecukupan vitamin C yaitu sebesar 67% (63 orang).Kesimpulan: Rerata asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C remaja putri dibawah standar AKG dan tidak memenuhi AKG yang direkomendasikan. Hal ini dikarenakan jenis bahan makanan yang dikonsumsi remaja tidak bervariasi. Untuk memperbaiki asupan gizi dan status gizi remaja antara lain perlu upaya peningkatan pengetahuan gizi, salah satunya melalui pendidikan gizi.