Claim Missing Document
Check
Articles

MASSAGE EFFECTIVITY WITH AROMATHERAPY FRANGIPANI TO COMFORT OF THE RELATION OF SEXUAL AT MENOPAUSE MOTHER Ririn Anantasari; Setyowati Setyowati; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Vol. 2 No. 2 (2011): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v2i2.624

Abstract

Mother facing a period of menopause will experience problems physiologically psychological and like sweating nocturnal, dryness of vagina resulting pain in bone when correlating sexual, worries and less self confidence. Sigh is not balmy when correlating deductible sexual by giving intervention of treatment appropriate causing can increase quality of life at menopause mother. Intention of this study is to know massage effectivity with aromatherapy frangipani to comfort of the relation of sexual at menopause mother. 40 responders involved in this research consisted of 20 responders at group of intervention and 20 responders at group of control. This research applies method quasi experiment of type pre and post test with group control. Result is showing existence of difference having a meaning balmy taste when correlating sexual at group of intervention at before and after intervention (p < 0,0005). From result of research is recommended by massage with aromatherapy frangipani to health officer in public and clinic climaterium as part of treatment upbringing as a mean to increases comfort of the relation of sexual at menopause mother.
Pengaruh teknik pengolahan terhadap kandungan beta-karoten pada brokoli (Brassica oleracea L.) Mario Febrianus Helan Sani; Setyowati Setyowati; Sri Kadaryati
Ilmu Gizi Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.646 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v2i2.108

Abstract

Latar Belakang: Beta-karoten merupakan salah satu isomer karoten yang bisa ditemukan pada sayuran berwarna hijau tua atau kuning tua (seperti wortel dan brokoli). Brokoli merupakan sayuran yang memiliki kandungan beta-karoten yang cukup tinggi, yaitu 623 IU/100 gram. Namun, proses pengolahan brokoli menjadi hidangan dapat menurunkan kandungan beta-karotennya. Tujuan: Mengetahui pengaruh teknik pengolahan terhadap kandungan beta-karoten pada brokoli. Metode: Jenis penelitian ini adalah observational di laboratorium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak sederhana dengan dua kali pengulangan dan satu unit percobaan. Teknik pengolahan yang dilakukan adalah merebus, mengukus, dan menumis. Brokoli mentah digunakan sebagai kontrol. Penelitian dilakukan pada bulan Februari–Maret 2017. Analisis kadar beta-karoten dilakukan di Laboratorium Chem-mix Pratama Yogyakarta dengan metode spektrofotometri. Hasil: Kadar beta-karoten tertinggi terdapat pada brokoli mentah diikuti dengan brokoli yang ditumis, dikukus dan direbus. Persen penurunan kadar beta-karoten yang direbus, dikukus dan ditumis dibandingkan dengan brokoli mentah masing-masing sebesar 45,87%, 33,52% dan 22,25%. Ada penurunan kadar beta-karoten yang signifikan setelah direbus, ditumis, maupun dikukus dibandingkan dengan brokoli segar (p<0,05). Kesimpulan: Kadar beta-karoten pada brokoli mengalami penurunan setelah dilakukan pengolahan dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis. Merebus mengakibatkan penurunan kadar betakaroten terbanyak dibandingkan dengan kedua proses lainnya.
Grounded Theory Sebagai Pilihan Metode Riset Kualitatif Keperawatan Setyowati Setyowati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i2.241

Abstract

AbstrakGrounded theory merupakan metode riset kualitatif yang menggunakan suatu set prosedur yang sistematik untuk mengembangkan suatu teori secara induktif tentang suatu fenomena. Metode ini dimulai dari suatu pernyataan yang masih kabur dan akhirnya menghasilkan teori yang dikumpulkan dari berbagai data. Grounded theory membuat kenyataan bahwa kesenjangan antara teori dan praktik dapat diatasi, sehingga dapat diaplikasikan dalam praktik dan meningkatkan pelayanan. Analisis data dilakukan melalui empat tahap. Pendekatan grounded theory sangat membantu perawat untuk memahami perilaku sosial agar perawat lebih mengerti dan memahami pasiennya. AbstractGrounded theory is a qualitative research method utilizing a set of systematic procedure to develop an inductive theory on a particular phenomenon. It is initiated by answering a vague question and eventually generating theory from the data collected. The data analysis is carried out in 4 stages in the grounded theory approach. Grounded theory may bridge the gap between theory and practice. It can be applied into practice to enhance the quality of nursing service. This approach helps nurses to understand the social behaviour of the patients.
Pengalaman Perempuan Bekerja Dalam Melaksanakan Tugas Kesehatan Keluarga di Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi Henny Permatasari; Achir Yani S. Hamid; Setyowati Setyowati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.195

Abstract

AbstrakPenelitian fenomenologi yang berperspektif perempuan ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman perempuan bekerja berkeluarga dalam melaksanakan perawatan keluarga. Partisipan ditetapkan dengan metode purposif berjumlah enam orang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Collaizz’s. Hasil penelitian mengidentifikasi delapan tema utama dan satu tema tambahan yaitu alasan perempuan bekerja, kekhususan perempuan bekerja, kemampuan manajerial perempuan bekerja, dukungan sosial, kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga, kesenjangan antara harapan pekerja dan dukungan institusi kerja, diskriminasi gender, kebutuhan pekerja terhadap pelayanan kesehatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perempuan bekerja mampu melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan dipengaruhi pengetahuan tentang masalah kesehatan, dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan profesional serta hak pekerja untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Perempuan bekerja juga memiliki kebutuhan khusus terhadap pelayanan kesehatan. Perawat kesehatan kerja diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang bersifat promotif untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perempuan bekerja. AbstractThere is evident that the working women experience numerous problems. The purpose of this feminine perspective phenomenological research was to describe the experience of married working women in carrying out family’s health tasks. There were six women purposively selected to participate in this study. Data was collected using in-depth-interview, exploring the experience of working women in carrying out family’s health tasks and issues related to the experience. Collaizz’s method was utilized to analyse the corrected qualitative data. The result of this study revealed nine themes were the reason for women to work, specification of social support, ability to carry out family health tasks, gap between expectation and insitution’s supporting, working women perception of gender discrimination, women’s need to health care. The research concluded that the working women were capable to carry family health taks which is influenced by their knowledge on health problems, the support of family and professional health providers and the right of providers to have health insurance. The working women also have the special needs of health care services. It is recommended that occupational health nurses should provide nursing care including health promotion and maintenance of health status of working women.
Perilaku Caring Perawat Pelaksana di Sebuah Rumah Sakit di Bandung: Studi Grounded Theory Blacius Dedi; Setyowati Setyowati; Yati Afiyanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.198

Abstract

AbstrakPerilaku caring belum diaplikasikan optimal dalam pelayanan keperawatan. Studi grounded theory ini bertujuan memperoleh gambaran perilaku caring perawat pelaksana sebuah RS di Bandung. Enam perawat pelaksana dari enam ruangan rawat inap di rumah sakit tersebut diobservasi dan diwawancara mendalam. Data dianalisis secara tematik. Penelitian menemukan tujuh tema yaitu sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien, bertanggung jawab memenuhi kebutuhan klien, ramah dalam melayani, sikap tenang dan sabar dalam melayani klien, selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien, memberikan motivasi kepada klien, dan sikap empati dengan klien dan keluarganya. Penelitian ini merekomendasikan perlunya membudayakan perilaku caring melalui pendidikan berkelanjutan, supervisi, dan pengarahan intensif. AbstractThe caring behavior is still partially performed by nurses. This grounded theory study examined the caring behavior of the nurses. Six nurse staffs from the six different wards at a hospital in Bandung were observed and deeply interviewed. The data was analyzed thematically. The result identified seven themes namely concern on fulfilling client’s need, responsibility on fulfilling client’s need, friendly and hospitality, calm and patient in helping client, readiness and willing to help client, give motivation to client, and empathy to the client and the family. This research suggested the importance of continuing education, effective direction and supervision to establish the culture of caring behavior among nurses.
ETNOGRAFI SEBAGAI METODE PILIHAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF DI KEPERAWATAN Setyowati Setyowati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 10 No 1 (2006): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v10i1.171

Abstract

AbstrakEtnografi merupakan salah satu metode kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat tepat untuk meneliti masalah budaya, dan biasanya selalu terpilih sebagai metode penelitian bidang sosial khususnya antrpologi. Makalah ini akan menjelaskan latar belakang etnografi dengan mendiskusikan sedikit tentang penggunaannya pada penelitian kesehatan khususnya keperawatan. AbstractEthnography is one of the famous and oldest qualitative method that used in social research. This method is very precise to research about culture, and is commonly used in the social especially anthropology researches. This paper will discuss about the use of ethnography in the health research especially in nursing.
Peningkatan Produksi ASI Ibu Nifas Seksio Sesarea Melalui Pemberian Paket "Sukses ASI" Tri Budiati; Setyowati Setyowati; Novy Helena CD
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i2.233

Abstract

AbstrakIbu nifas sering mengalami masalah menyusui diantaranya karena kurangnya produksi ASI. Penelitian ini bertujuan melihat keefektifan pemberian paket "SUKSES ASI" ibu menyusui dengan seksio sesarea terhadap produksi ASI di wilayah Depok. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan post test only design. Jumlah sampel adalah 29 orang kelompok intervensi dan 31 orang kelompok kontrol. Uji kesetaraan karakteristik didapatkan hasil tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p> α, α< 0,05). Hasil uji analisis dengan Chi-Square didapatkan perbedaan yang bermakna antara kepuasan produksi ASI (p= 0,002, OR 95% CI 9,244), kelancaran produksi ASI dari indikator bayi (p= 0,000, OR 95 % CI 9,000) dan kelancaran produksi ASI dari indikator ibu (p= 0,004, OR 95 % CI 0,181) antara kelompok intervensi dan kontrol. Diharapkan paket "SUKSES ASI" ini dapat digunakan dalam intervensi keperawatan maternitas, serta pengembangan paket yang lebih sempurna melalui penelitian lanjutan dengan survei pengkajian kebutuhan ibu post seksio sesarea untuk kelancaran produksi ASI. AbstractPostpartum mothers often have feeding problems include lack of milk production. This study purposed to look at the effectiveness of the package "SUKSES ASI" nursing mother with caesarean section on milk production in the area of Depok. This study used quasi-experimental design with a post test only design. Number of samples was 29 intervention group and 31 control group. Equivalence test characteristics obtained results no significant difference between the intervention and control groups (p> α, α< 0,05). The results with the Chi-Square analysis found significant differences between milk production satisfaction (p= 0,002, OR 95% CI 9,244), the smooth production of the indicators of infant milk (p= 0,000, OR 95% CI 9,000) and lactation of indicators mothers (p= 0,004, OR 95% CI 0,181) between the intervention and control groups. Expected package "SUKSES ASI" can be used in maternity nursing interventions, as well as the development of a more complete package through continued research with the needs assessment survey of post-caesarean section for maternal lactation.
Suatu Alternatif Pemecahan Masalah Dalam Pendokumentasian Keperawatan Telaahan Penelitian “Optimalisasi Pendokumentasian Keperawatan di Rumah Sakit Dharmais Jakarta” Setyowati Setyowati; Kemala Rita
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 2 No 5 (1998): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v2i5.303

Abstract

Suatu Alternatif Pemecahan Masalah Dalam Pendokumentasian Keperawatan Telaahan Penelitian “Optimalisasi Pendokumentasian Keperawatan di Rumah Sakit Dharmais Jakarta”
Effectiveness of the Ageratum (Ageratum conyzoides) Leaf Extract as Botanical Fungicide Against Twisted Disease of Shallot Rianosa Rianosa; Hartal Hartal; Setyowati Setyowati
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 9 No. 1 (2020): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.536 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.9.1.2020.436

Abstract

Rianosa R, Hartal H, Setyowati N. 2020. Effectiveness of the Ageratum (Ageratum conyzoides) leaf extract as botanical fungicide against moler diseases of shallot. Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands 9(1): 1-10.  Moler is a major disease of onion caused by Fusarium oxysporum f. sp. cepae. Application of synthetic fungicides in the long-term has a negative effect to the environment. Weed leaves of Ageratum (Ageratum conyzoides) have potential to be an anti-fungal, anti-bacterial as well as anti-cancer. This study aimed to determine the best concentration of Ageratum leaf extract to control twisted disease and to compare the effectiveness of botanical fungicide and synthetic fungicide. The research was conducted in June - September 2018 at the Plant Protection Laboratory and greenhouse, University of Bengkulu. The experiment was consists of five Ageratum leaf extract concentrations as a botanical fungicide (i.e. 1%, 2%, 3%, 4%, and 5%), and synthetic fungicide namely mancozeb and metil tiofanat and control treatment (in sterile soil with no fungicide treatment). The experiment used Completely Randomized Design (CRD) with a single factor. Ageratum leaf extract was obtained through the maceration method using ethanol 96%. The application of fungicide was carried out on shallot bulbs before planting. The results showed botanical fungicides from Ageratum leaf extract were effective against twisted disease of shallots, concentration 4% of Ageratum leaf extract resulted in a longer incubation period and lower disease intensity compared to other concentrations, and the effectiveness of Ageratum leaf extract at a concentration of 4% was comparable to that of mancozeb to control twisted disease. Application of both synthetic and botanical fungicide resulted in a higher yield of shallot. Therefore, Ageratum leaf extract has potential as a substitution of synthetic fungicides to control twisted disease of shallots.
PENGALAMAN DAN PERILAKU SUAMI DALAM MENUNGGU ISTRI MELAHIRKAN DENGAN SEKSIO SESAREA TIDAK TERENCANA Misrawati Misrawati; Setyowati Setyowati; Yati Afiyanti
Jurnal Ners Indonesia Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.807 KB) | DOI: 10.31258/jni.1.1.22-32

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory yang akan menggali lebih dalam pengalaman dan perilaku suami dalam menunggu istri melahirkan dengan seksio sesarea tidak terencana. Populasi dalam penelitian ini adalah suami yang menunggu istri melahirkan dengan seksio sesarea tidak terencana di rumah sakit Koja Jakarta. Jumlah sampel enam orang yang memenuhi kriteria inklusi dan telah mencapai saturasi data. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan telaah literatur. Setelah analisa data kualitatif, peneliti mendapatkan lima tema, antara lain: 1. Suami merasakan cemas dan marah dalam mengambil keputusan segera terhadap persalinan seksio sesarea tanpa rencana, 2. Hal ini disebabkan karena persepsi suami terhadap ancaman keselamatan istri dan anaknya, 3. Beberapa faktor yang mempengaruhinya kondisi kecemasan suami diantaranya ketidaksediaan dana dan informasi yang tidak jelas dari tenaga kesehatan, 4. Kondisi ini mempengaruhi perilaku suami dalam menunggu istri melahirkan, dengan strategi dan kopingnya, sehingga, 5. Suami mengharapkan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang jelas, komunikatif dan bersikap tenang. Untuk itu perlu pelaksanaan program kelas prenatal khusus ibu beserta pasangannya dan melaksanakan asuhan keperawatan dengan melibatkan peran serta suami.