Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKTIVITAS KEMOPREVENSI EKSTRAK TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA KARSINOGENESIS KULIT MENCIT BALB/C TERINDUKSI RADIASI ULTRA VIOLET Shanti Listyawati; Sismindari Sismindari; Sofia Mubarika; Yosi B. Murti
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Temu kunci (B.pandurata) mengandung senyawa-senyawa yang berpotensi antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek kemoprevensi ekstrak etanolik rimpang temu kunci pada karsinogenesis kulit terinduksi ultra violet. Ekstraksi serbuk rimpang B. pandurata dilakukan dengan metode maserasi  menggunakan etanol. Hewan uji yang digunakan adalah mencit Balb/C betina umur 28 hari yang dicukur rambut punggungnya, dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol dan empat  kelompok   perlakuan ekstrak etanolik temu kunci yang diberikan secara oral. Induksi karsinogenesis dengan paparan UV dosis 0,167 J/cm2/hari, sebanyak 60 paparan (5 kali paparan/minggu). Efek penghambatan karsinogenesis kulit  dipelajari pada tingkat insidensi dan multiplisitas kanker. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanolik temu kunci mampu menurunkan angka insidensi dan multiplisitas kanker kulit pada mencit Balb/C terinduksi UV. Ekstrak tersebut berpotensi   dikembangkan sebagai agen kemoprevensi kanker.   Kata Kunci: Boesenbergia pandurata, kemoprevensi, karsinogenesis , ultra violet,
Pengolahan Kotoran Gajah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta Menjadi Pupuk Organik Tetri Widiyani; Shanti Listyawati; Elisa Herawati; Agung Budiharjo; Okid Parama Astirin
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1554

Abstract

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) adalah suatu kebun binatang yang berlokasi di kota Surakarta yang secara spesifik membidangi konservasi flora dan fauna, edukasi, dan rekreasi. TSTJ ditopang oleh 67 spesies satwa yang terdiri dari 331 ekor satwa serta ribuan pohon. Dengan keberadaan satwa, dihasilkan limbah berupa kotoran hewan (feses). Feses TSTJ belum dimanfaatkan secara optimal dan berpotensi mencemari lingkungan terutama dari feses gajah. Oleh karena itu pengadian ini bertujuan melakukan pengolahan feses gajah TSTJ menjadi pupuk organik untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Metode pengolahan feses gajah menjadi pupuk organik dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan bioaktivator EM4. Feses gajah yang digunakan adalah feses yang telah kering. Feses dicampur sekam padi dan kapur tohor dengan perbandingan 5:2:1. EM4 dilarutkan dalam air dan molase kemudian disemprotkan pada campuran bahan pupuk sampai lembab dan dimasukkan dalam wadah tertutup. Proses pembuatan pupuk dilakukan selama 3 bulan. Di akhir kegiatan diselenggarakan acara FGD (forum group discussion) untuk mensosialisasikan teknologi pengolahan feses ini kepada perwakilan pengelola TSTJ. Hasil yang diperoleh adalah pupuk organik padat dengan konsistensi kasar berserabut berwarna hitam kecoklatan dengan kondisi lembab dan pH cenderung asam (5,6). Dari kegiatan FGD diperoleh beberapa masukan sebagai bahan evaluasi dalam proses pengolahan feses dan keberlanjutan program ini.