Taruna Siaga Bencana (TAGANA) adalah bagian dari pemerintah daerah wajib melaksanakan fungsinya dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Bencana adalah dampak dari suatu kejadian yang tidak dapat ditanggulangi dengan sumber daya setempat sehingga yang menjadi penting yaitu pemberian pelatihan kesiapsiagaan dan mitigasi kepada anggota relawan kemanusiaan dalam penanggulangan bencana untuk pengurangan resiko bencana. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) terhadap tingkat pengetahuan anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA). Desain dan metode penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan rancangan penelitian One-Group Pre test–Post test. Sampel pada penelitian ini adalah semua anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Tidore Kepulauan dengan teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) sebelum diberikan pelatihan dilakukan pre test yang berhubungan dengan kesiapsiagaan bencana setelah itu melaksanakan pelatihan dan simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) kemudian dilakukan evaluasi pelatihan dengan cara post test kepada anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA). Pelatihan ini berlangsung selama satu hari. Data dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney Test. Pada penelitian ini hasilnya menunjukan bahwa adanya perbedaan tingkat pengetahuan anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) sebelum dilakukan pelatihan pengetahuan dan setelah dikakukan pelatihan tindakan simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD)  dengan nilai (p = 0.000). Kesimpulan Pengetahuan anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) sangat efektif dalam melakukan pertolongan untuk mengurangi korban dan tingkat resiko bencana.