Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODEL MATEMATIS HUBUNGAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN TINGKAT KEBISINGAN PADA SIMPANG TIGA RUAS JALAN RAYA BASTIONG Muhammad Taufik Yudha Saputra; Nurmaiyasa Marsaoly
Journal of Science and Engineering Vol 3, No 2 (2020): Journal Of Science and Enggineering (JOSAE
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v3i2.2423

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan mobilitas yang meningkat. Hal ini kemudian berdampak pada pengunaan kendaraan bermotor maupun kendaraan roda empat yang terus bertambah sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat kota Ternate. Ruas jalan Bastiong merupakan salah satu ruas jalan yang memiliki volume lalu lintas yang tergolong tinggi, sehingga berimplikasi pada kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model matematis hubungan volume lalulintas terhadap tingkat kebisingan pada simpang tiga jalan raya Bastiong Kota Ternate. Data yang diperlukan antara lain volume kendaraan dan nilai kebisingan lalu lintas mengunakan alat Sound level meter (SLM). Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kebisingan (dBA) yang paling tinggi sebesar 86,80 dBA terjadi pada pukul 16.30-16.45 dengan total volume kendaraan sebanyak 990 kendaraan. Model matematis hubungan antara volume lalu lintas dengan tingkat kebisingan ditunjukkan dalam persamaan, Y = 51,104 + 0,012 X1 + 0,167 X2 + 0,041 X3, dengan nilai R = 0,8966 menunjukkan kategori tingkat hubungan antara variabel bebas dan terikat sangat kuat
IDENTIFIKASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN SIDANGOLI-JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Chairul Anwar; Muhammad Taufik Yudha Saputra
Journal of Science and Engineering Vol 2, No 2 (2019): Journal Of Science and Enggineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1957.338 KB) | DOI: 10.33387/josae.v2i2.1461

Abstract

Jalan adalah infrastruktur transportasi darat yang sangat penting dalam memfasilitasi kegiatan hubungan ekonomi, baik antara satu kota dan kota lain, serta antara kota dan desa dan antara satu desa dengan desa lainnya. Kabupaten Halmahera Barat memiliki peran penting dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat, dengan meningkatnya mobilitas fisik dan sosial masyarakat. Berdasarkan pengamatan awal di kabupaten Halmahera Barat, penulis menemukan beberapa kondisi jalan rusak dengan berbagai jenis kerusakan. Dari kerusakan yang ditemukan di awal pengamatan, jenis dan tingkat kerusakan yang diamati dapat diidentifikasi dengan metode penelitian Pavement Condition Index (PCI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerusakan pada jalan Sidangoli-Jailolo di kabupaten Halmahera Barat dan untuk mendapatkan informasi prioritas untuk penanganan kerusakan jalan berdasarkan metode PCI.Penelitian ini adalah penelitian survei dan studi literatur, dimana penulis melakukan survei terhadap kondisi kerusakan jalan di sepanjang Sidangoli-Jailolo dan melakukan studi literatur untuk menjawab masalah yang ada menggunakan metode PCI.Hasil penelitian pada ruas jalan Sidangoli - Jailolo didasarkan pada metode PCI, dengan persentase kerusakan pada jenis kerusakan kulit buaya 7,67%, tenggelam 9,37%, retakan tepi 3,63%, jalur / bahu turun 1,13% retakan memanjang / melintang 1,39%, tambalan digali 0,03%, agregat licin 4,34%, Lubang 9,38%, retakan selip 0,40%, pengembangan rata atau 0,25%, Pelapukan dan butiran longgar 1,95%. Berdasarkan analisis metode perhitungan PCI, kondisi jalan dalam beberapa kategori termasuk kondisi sempurna di STA 3 + 000-4 + 000, 20 + 000-21 + 000 dan 29 + 000-30 + 000, kondisi sangat baik di STA 0+ 000-1 + 000, dan 7 + 000-8 + 000, kondisi baik di STA 4 + 000-5 + 000, 9 + 000-11 + 000, 12 + 000 - 14 + 000 dan 15 + 000-16 + 000, 23 + 000-25 + 000 kondisi sedang di STA 1 + 000- 3 + 000, 6 + 000-7 + 000, 8 + 000- 9 + 000, 14 + 000 -15 + 000, 16 + 000 -1-17 + 000, 22 + 000- 23 + 000, 26 + 000-27 + 000 kondisi buruk di STA 5 + 000 -6 + 000, 11 + 000- 12 + 000, 19 + 000- 20 + 000, 21 + 000- 22 +000, kondisinya sangat buruk di STA 17 + 000-18 + 000 dan 27 + 000-28 + 000, dan dengan kondisi gagal pada 18 + 000 -19 + 000, 25 + 000-26 + 000, ini membuktikan bahwa tidak ada pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh instansi terkait yang memiliki wewenang untuk mempertahankan jalan ini.10%.