Yulia Sholichatun
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia.

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Resiliensi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Ardana, Eva; Sholichatun, Yulia
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1762.73 KB) | DOI: 10.18860/psi.v11i1.6373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek resiliensi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), faktor-faktor pembentuk resiliensi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), faktor protektif yang mempengaruhi orang denganHIV/AIDS (ODHA) dan tahapan resiliensi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. Subyek dalam penelitian ini menggunakan dua orang dengan kriteria yang telah ditentukan.Lokasi penelitian ini dilakukan disebuah LSM, disebuah Puskesmas dan dikediaman kedua subyek. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kedua subyek telah mencapai resiliensi. Terdapat beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi terbentuknya resiliensi yaitu I am, I have dan I can. Selain hal tersebut, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi yaitu regulasi emosi, kontrol impulsif, optimis, empati, self efikasi, causal analisis dan reaching out.Sedangkan faktor protektif yang mempengaruhi terbentuknya resiliensi yaitu dukungan dari keluarga dan teman sesama ODHA, anak sebagai penyemangat diri, tingkat religiusitas, dan menerapkan pola hidup sehat. Kedua subyek juga melewati semua level resiliensi yaitu succumbing, survival, recovery dan thryving.
STRES DAN STARETEGI COPING PADA ANAK DIDIK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK Sholichatun, Yulia
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.026 KB) | DOI: 10.18860/psi.v0i1.1544

Abstract

Masa remaja seringkali menjadi masa untuk bereksperimen dan ikut serta dalam sejumlah aktivitas termasuk prilaku yang berisiko menyimpang. Fenomena keterlibatan anak dalam perilaku yang membawa mereka untuk berurusan dengan hukum makin banyak dijumpai. Salah satu risiko yang sering dialami oleh para remaja tersebut adalah munculnya sindrom pasca trauma. Perilaku kejahatan yang mereka lakukan ternyata merupakan satu sumber stres tersendiri termasuk trauma dengan kekerasan selama pemrosesan kasus. Penilaian terhadap kondisi stress dalam psikologi berhubungan dengan konsep coping sehingga hal ini merupakan rentetan variable yang . Coping berfokus pada emosi khususnya proses kognitif penyangkalan, atensi selektif dan pengambilan jarak, mobilisasi dukungan serta beberapa strategi behavioral. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Penelitian dilakukan di lembaga pemasyarakatan (LAPAS) anak Kutoarjo dan Blitar, dengan subyek berusia antara 13-21 tahun dan masa pembinaan minimal selama 1 tahun. Berdasar pengkajian pada sejumlah studi tersebut hasilnya terbagi dalam tiga kategori. Pertama bersumber dari hubungan personal, keterpisahan dengan keluarga atau pasangan merupakan stresor utama yang dirasakan penghuni LAPAS. Kedua terkait dengan faktor ekonomi yang dirasakan secara langsung oleh penghuni LAPAS yang sudah dewasa dan telah bekerja sebelum mereka memasuki kehidupan LAPAS. Kategori ketiga dari sumber stres adalah lingkungan di LAPAS yang menjenuhkan. Strategi coping terkait masalah yang dialami ANDIK di LAPAS diselesaikan dengan usaha-usaha yang berfokus emosi baik melalui strategi kognitif maupun perilaku.
Penerimaan Diri Remaja yang Memiliki Keluarga Tiri Mufidatu Z, Fatihul; Sholichatun, Yulia
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3959.398 KB) | DOI: 10.18860/psi.v13i1.6407

Abstract

Penerimaan diri merupakan kondisi ketika seseorang mampu menerima segala aspek tentang dirinya tanpa membenci dirinya sendiri. Penerimaan diri menjadi sangat sulit di masa-masa remaja dan membutuhkan dukungan dari keluarga. Namun pembentukan keluarga baru dapat membuat remaja mengalami kesulitan yang lebih dalam untuk menumbuhkan penerimaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri serta mengetahui faktor-faktor yang menunjang penerimaan diri remaja yang memiliki keluarga tiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan disain studi kasus. Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi partisipan dan juga wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan yang memiliki keluarga tiri. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek yang memiliki keluarga tiri memiliki penerimaan diri yang berbeda meskipun keduanya sama-sama mendapatkan penolakan dari keluarga tirinya. Subjek perempuan memiliki penerimaan diri yang baik sementara itu subjek laki-laki kurang memiliki penerimaan diri. Usia dan jenis kelamin subjek menjadi faktor yang berperan. Faktor lain yang juga mendukung penerimaan dirinya adalah dukungan sosial, berfikir positif, pemahaman diri, konsep diri positif, memiliki keberhasilan dalam bidang tertentu, harapan realistis, serta tidak memiliki stress yang berat.
HIDUP SETELAH MENIKAH, MENGURAI EMOSI POSITIF DAN RESILIENSI PADA WANITA TANPA PASANGAN Sholichatun, Yulia
EGALITA EGALITA (Vol 4, No 1
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.707 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1987

Abstract

Divorce and the death of spouse can be a painful and sometimes delibitating experiences.However, bereaved individuals differ markedly in how much and how long they grieve.positives emotions may be most benefecial, however when they are at the time of stress. Positive emotions contribute to psychological well-being via more effective coping. The experience of positive emotiopns functions to assist reilient individuals in their ability to recover effectively from bereavement.
HIDUP SETELAH MENIKAH, MENGURAI EMOSI POSITIF DAN RESILIENSI PADA WANITA TANPA PASANGAN Sholichatun, Yulia
EGALITA EGALITA (Vol 3, No 1
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.114 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1969

Abstract

Divorce and the death of spouse can be a painful and sometimes delibitating experiences.However, bereaved individuals differ markedly in how much and how long they grieve.positives emotions may be most benefecial, however when they are at the time of stress. Positive emotions contribute to psychological well-being via more effective coping. The experience of positive emotiopns functions to assist reilient individuals in their ability to recover effectively from bereavement.
Pengembangan Panduan Konseling Psikoreligius Untuk Remaja Korban Kekerasan Miftahus Surur; Yulia Sholichatun
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling Volume 4 Number 2 December 2018
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.218 KB) | DOI: 10.26858/jpkk.v4i2.7424

Abstract

The purpose of this study was to develop a guide to psycho-religious counseling and examine whether psychiatric counseling guidelines can help overcome the effects of violent trauma on adolescents. The method used is the research and development (R & D) model. The procedure of development research includes: 1) the preparation stage, 2) the implementation stage, namely drafting the product, and 3) product testing or product validation and preparation of the final product. This product is tested by a team of experts consisting of a religious expert and a psychologist and validated by experts. In the implementation phase an assessment of the symptoms of post-traumatic stress experienced by teenage respondents who were victims of violence was conducted before counseling and after counseling. Research data were analyzed quantitatively descriptive and qualitative. The results show that counseling guidelines have been developed validally both in terms of usability, accuracy, suitability and ease of guidance in the implementation of counseling for adolescents who are victims of violence. The results of the qualitative analysis of three teenage respondents who were victims of violence at the time of implementation of the guidelines also showed a decrease in symptoms of post-traumatic stress and an increase in religious behavior after attending psycho-religious counseling.
Urgency of Resilience and Optimism in Improving Students’ Mental Health Retno Mangestuti; Yulia Sholichatun; Rahmat Aziz; Esa Nur Wahyuni
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v5i42020p154

Abstract

Abstract: Mental health study has become an intriguing and vital carried out by various experts according to their scientific discipline. This study aims to test the role of optimism as a mediator for the relationship of resilience with students’ mental health. The subjects were 320 students in four state Islamic colleges in East Java, Indonesia. Data obtained through the mental health scale, resilience scale, and optimism scale. Data were analyzed using regression analysis techniques. The analysis shows that the resilience has direct effects of 1.398 (p bigger than 0.01) and indirect effects of 0.312 (p bigger than 0.01) through optimism on students’ mental health. The implication of this result is the importance of resilience and optimism aspects to be considered in developing students’ mental health. Resilience will be more effective if the individual has a high level of optimism. Thus, to develop students’ mental health, these two abilities needed to be accelerated.Abstrak: Kesehatan mental menjadi suatu kajian yang menarik dan penting sehingga banyak dilakukan oleh berbagai ahli sesuai dengan disiplin keilmuannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran optimisme sebagai mediator pada hubungan antara resiliensi dan kesehatan mental. Subjek penelitian sebanyak 320 mahasiswa yang diambil secara acak dengan mempertimbangkan komposisi jumlah di empat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang ada di Jawa Timur, Indonesia. Data diperoleh melalui skala kesehatan mental, skala resiliensi, dan skala optimisme. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa resiliensi berpengaruh secara langsung sebesar 1,398 (p lebih besar dari 0,01) dan tidak langsung sebesar 0,312 (p lebih besar dari 0,01) melalui optimisme terhadap kesehatan mental mahasiswa. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah pentingnya aspek resiliensi, dan optimisme untuk diperhatikan dalam upaya pengembangan kesehatan mental mahasiswa. Resiliensi akan lebih efektif berpengaruh jika individu memiliki tingkat optimisme yang tinggi, sehingga untuk mengembangkan kesehatan mental pada mahasiswa perlu mengembangkan dua kemampuan tersebut.
Model Pengukuran Kesehatan Mental pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam Rahmat Aziz; Retno Mangestuti; Yulia Sholichatun; Iin Tri Rahayu; Endah Kurniawati Purwaningtyas; Esa Nur Wahyuni
Journal of Islamic and Contemporary Psychology (JICOP) Vol. 1 No. 2 (2021): Journal of Islamic and Contemporary Psychology (JICOP)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.261 KB) | DOI: 10.25299/jicop.v1i2.8251

Abstract

The view that mental health can only be understood with a single approach can explain the existing phenomena. This paper aims to provide an alternative measurement model in conducting studies on student mental health. Data were obtained from 840 students at four state Islamic universities in East Java. Data was collected through the mental health scale. The percentage technique was used to examine the level and profile of mental health, while the variance analysis technique was used to investigate the differences between men and women. The analysis results show that the subjects have a high level of mental health and have a minimum mental illness profile. There was no evidence of a difference between men and women in terms of mental health. The results of this study have implications for the use of mental health measuring tools to be used as an alternative in measuring mental health.
Pengembangan Panduan Konseling Psikoreligius Untuk Remaja Korban Kekerasan Miftahus Surur; Yulia Sholichatun
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling Volume 4 Number 2 December 2018
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.218 KB) | DOI: 10.26858/jpkk.v4i2.7424

Abstract

The purpose of this study was to develop a guide to psycho-religious counseling and examine whether psychiatric counseling guidelines can help overcome the effects of violent trauma on adolescents. The method used is the research and development (R & D) model. The procedure of development research includes: 1) the preparation stage, 2) the implementation stage, namely drafting the product, and 3) product testing or product validation and preparation of the final product. This product is tested by a team of experts consisting of a religious expert and a psychologist and validated by experts. In the implementation phase an assessment of the symptoms of post-traumatic stress experienced by teenage respondents who were victims of violence was conducted before counseling and after counseling. Research data were analyzed quantitatively descriptive and qualitative. The results show that counseling guidelines have been developed validally both in terms of usability, accuracy, suitability and ease of guidance in the implementation of counseling for adolescents who are victims of violence. The results of the qualitative analysis of three teenage respondents who were victims of violence at the time of implementation of the guidelines also showed a decrease in symptoms of post-traumatic stress and an increase in religious behavior after attending psycho-religious counseling.
Tema-Tema Psikologi Dalam Kitab Alala Tanalul `Ilma Melalui Metode Maudhu`i Iqbal Ali Wafa; Iin Tri Rahayu; Yulia Sholichatun; Muhammad Bahrun Amiq
Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS) Vol 1, No 01 (2021): The first Publication
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jips.v1i01.14932

Abstract

Tema-Tema Psikologi Dalam Kitab Alala Tanalul `Ilma Melalui Metode Maudhu`i Psychological Themes in the Alala Tanalul `Ilma Book with Maudhu`i Method Iqbal Ali Wafa1, Iin Tri Rahayu2, Yulia Sholichatun3, Bahrun Amiq4Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesiaiqbalaliwafa2@gmail.com AbstrakKitab Alala Tanalul`Ilma selaku mata pelajaran awal yang diberikan di pesantren-pesantren baik salaf ataupun pesantren modern untuk menumbuhkan kepribadian santri ataupun karakter santri melalui  proses belajar mengajar. Dapat diketahui bersama bahwa, kitab Alala Tanalul`Ilma memiliki nilai–nilai pembelajaran, tidak hanya itu ada pula tema-tema psikologi didalamkitab tersebut. Riset ini bertujuan buat mengidentifikasi tema-tema psikologi yang terkandung dalam kitab Alala Tanalul`Ilma, sebab belum banyak ditemukan riset-riset yang meneliti mengenai tema-tema psikologi dalam kitab Tanalul`Ilma. Ada kesempatan buat meningkatkan riset buat memperoleh tema- tema psikologi dalam tersebut. Riset ini bertujuan untuk menganalisa tema-tema psikologi yang ada dalam kandungan Kitab Alala Tanalul `Ilma  yang disusun oleh Syekh Burhanudin Al  Islam Al Zarnuji dalam 37 bait. Prosedur riset dengan pendekatan tematik ataupun Mawdhu`i dipilih guna memperoleh hasil riset. Dimulai dengan memilah topik bahasan, setelah itu menghimpun bait yang masih terpaut serta menambahkan beberapa referensi tambahan sebagai penjelas jika diperlukan, mengkorelasikan bait antar bait yang mempunyai bahasan yang memiliki kesamaan tema, menyusun kerangka konseptualyang sesuai dengan tema-tema yang sama secara sistematis serta meningkatkan sebagian penjelasan yang diperlukan. Hasil riset menemukan ada 14 tema-tema psikologi yang ada pada Kitab tersebu. Secara garis besar, tema-tema psikologi tersebut adalah: belajar, intelegensi/ kecerdasan, motivasi/dorongan, kontrol diri, teori kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, role model, nurture serta nature, kebutuhan untuk mendapatkan prestasi, proses kognitif, modeling atau proses meniru, kepribadian menurut  Freud (id, ego serta superego), bawah teori tabula rasa, pola asuh serta kemandirian.Kata kunci: Alala Tanalul `Ilma, Maudhu`i,  Variabel Psikologi AbstractThe book of Alala Tanalul `Ilma as a basic subject in Islamic boarding schools both salaf and modern is applied to shape the character or personality of students in the teaching and learning process. Studying through translation, the book Alala Tanalul `Ilma contains not only educational values, but  also psychological values . This study aims to analyze the psychological themes contained in Nadzom Alala Tanalul `Ilma written by Sheikh Burhanudin Al-Islam Al-Zarnuji with a total of 37 stanzas. The research method with the thematic approach or Mawdhu`i was chosen to obtain research results. Beginning with selecting a topic of discussion, then collecting related stanzas and adding the necessary information, correlating stanzas that have the same discussion, compiling a conceptual framework according to the same themes systematically and adding some required information. The results of the study found fourteen psychological themes obtained from 37 verses of the Alala Tanalul `Ilma book.    The themes are: learning, intelligence, motivation in lerning process, self-control in learning, basic human needs, role model, nurture and nature, achievement needs, cognitive process, modeling or imitation process, Freud's personality (id, ego and superego), basic tabula rasa theory, parenting and independence.Keywords: Alala Tanalul `Ilma, Maudhu`i, Psychological Variables