Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal%20Teknologi%20dan%20Manajemen

Pemetaan Kinerja Ruas Jalan Provinsi Kabupaten Kediri di Provinsi Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode SIG Kurnia Hadi Putra; Jesika Mareta
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1112

Abstract

Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri tahun 2017 terjadi peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Kediri 4 tahun terakhir dengan presentase 4,22% dan data volume lalu lintas jalan provinsi di Kabupaten Kediri tahun 2017 dari Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur terjadi peningkatan volume lalu lintas pada jalan A. Yani 60.000 kendaraan/hari. Kondisi ini berdampak pada peningkatan pengguna jalan dan tingkat pelayanan jalan (Level of Service) suatu ruas jalan. Sehingga diperlukaannya pemetan wilayah kinerja ruas jalan provinsi dengan jalan mana saja berdampak pada sistem pembangunan pemerintahan Kabupaten Kediri dengan berbasis SIG yang dapat membantu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur dalam menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi pada arus jalan lalu lintas, berdasarkan data volume lalu lintas, dan kapasitas jalan yang di analisa berdasarkan MKJI 1997 untuk mendapatkan nilai derajat kejenuhan, dan tingkat pelayanan jalan. Analisis Derajat kejenuhan jalan provinsi di Kabupaten Kediri menunjukkan sebagian besar memiliki nilai rasio sebesar 00.00 – 0.20, 0.20 - 0.44, dan 0.45 - 0.74. Pada ruas jalan A. Yani menunjukan rasio derajat kejenuhan sebesar 0.85-1.00 dan 1.00. Tingkat pelayanan jalan (LoS) pada ruas jalan provinsi di Kabupaten Kediri sebagian besar berwarna hijau muda, hijau, dan kuning dengan kategori A, kategori B dan kategori C. Namun tidak pada ruas jalan A. Yani yang terlihat berwarna ungu dan merah memiliki tingkat pelayanan jalan (LoS) dengan kategori E dan kategori F.
Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Bina Marga (Studi Kasus: Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya) Maryam Maryam; Kurnia Hadi Putra
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1113

Abstract

Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan struktur perkerasan jalan yang merupakan hasil modifikasi dan penyesuaian dari negara maju seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Dirjen Bina Marga secara bertahap melakukan pembaruan standar pada peraturan tentang desain manual perkerasan jalan yang terus dikembangkan dan disempurnakan, sehingga terdapat perbedaan perencanaan perhitungan pada setiap metodenya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dalam merencanakan tebal perkerasan lentur pada pada Metode Bina Marga 1987, Bina Marga 2002, Bina Marga 2011, Bina Marga 2013, dan Bina Marga 2017 dengan studi kasus Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya dan membandingkan hasil Perencanaan pada kelima metode tersebut. Metode yang digunakan adalah metode observasi tidak terstruktur dan pengumpulan data berupa data primer tentang kondisi wilayah pada Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya dan data sekunder berupa data LHR, data CBR, data geometrik jalan dan data curah hujan. Berdasarkan hasil perbandingan dari perencanaan tebal perkerasan jalan untuk Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya adalah Apabila CTB sulit untuk diimplementasikan atau sumber daya tidak memadai untuk mengerjakannya, maka solusi menggunakan lapis pondasi Agregat Kelas A dan Kelas B dapat digunakan. Maka metode efektif yang dapat digunakan adalah Metode Bina Marga 2002, diperoleh hasil sebagai berikut: pada lapis permukaan menggunakan AC – WC dengan tebal 5 cm dan AC – BC dengan tebal 20 cm, Lapis pondasi atas menggunakan Agregat Kelas A (CBR 95%) dengan tebal 15 cm, dan Lapis pondasi bawah menggunakan Agregat Kelas B (CBR 80%) dengan tebal 20 cm.
Modifikasi Campuran Hot Rolled Sheet – WC Dengan Campuran Serbuk Arang Tempurung Kelapa Moch. Shodiq Zamroji; Kurnia Hadi Putra
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1106

Abstract

Jalan raya memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pembangunan pariwisata, dan untuk menunjang pembangunan nasional. Dengan perkembangan masyarakat yang begitu pesat mengakibatkan tingkat penggunaan kendaraan semakin banyak, Sementara itu cuaca dan suhu juga mempengaruhi kualitas lapis permukaan aspal, dan itu menyebabkan banyak jalan yang tidak sesuai dengan umur yang telah direncanakan. Salah satu jenis perkerasan yang pada umumnya digunakan di Indonesia adalah jenis Hot Rolled Sheet (HRS), Peneliti kali ini menggunakan Arang Tempurung Kelapa (Coconut Shell Charcoal) yang mengandung karbon aktif yang digunakan sebagai campuran pembuatan benda uji. Tujuan daripada Penelitian ini adalah yaitu untuk mengetahui kualitas dari pengaruh campuran Hot Rolled Sheet – WC dengan penambahan bahan serbuk arang tempurung kelapa. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalan menganalisa hasil uji dengan marshall test. Pada penelitian ini menggunakan penambahan serbuk arang tempurung kelapa dengan kadar 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Hasil Pengujian dari pencampuran serbuk arang tempurung kelapa dengan hasil optimum yaitu pada kadar 4%, dengan nilai stabilitas paling tinggi yaitu 1191,10 kg, sedangkan untuk nilai marshall quotient yaitu 374,17 kg/mm, untuk nilai VIM yaitu 4,34% dan nilai VMA yaitu 18,65 %. Untuk stabilitas, VIM, dan Vma mengalami peningkatan dan sesuai dengan spedifikasi umum bina marga 2018, tapi untuk nilai flow dan VFB menurun dengan seiring penambahan kadar serbuk arang tempurung kelapa yaitu dengan nilai flow sebesar 3,18 dan VFB sebesar 76,70. Secara menyeluruh pada kadar penambahan 4% telah memenuhi persyaratan spesifikasi umum bina marga 2018.