Teknologi baterai litium ion merupakan alternatif penyuplai energi pada peralatan portabel, divais elektronik, dan aplikasi tenaga tinggi seperti kendaraan listrik dan penyimpanan daya untuk energi terbarukan. Pada baterai litium ion, elektrolit memainkan peranan penting pada performa baterai. Elektrolit baterai litium ion, pada umumnya terdiri dari garam litium yang dilarutkan dalam pelarut organik dan aditif. Namun, LiPF6 tidak stabil secara termal dan mempengaruhi performa baterai secara signifikan. Selain itu, pelarut standar (konvensional) juga memiliki beberapa kekurangan jika diaplikasikan pada kendaraan listrik. Terkait dengan masalah tersebut, penggunaan elektrolit jenis lainnya, yakni garam litium, seperti lithium bis (trifluoromethylsulfonyl) imide (LiTFSI) yang dapat dikombinasikan dengan cairan ionik menjadi sangat penting untuk dikaji. Oleh karena itu, dalam penelitian ini telah dikaji karakteristik konduktivitas ionik elektrolit berbasis LiTFSI. Pengukuran konduktivitas ionik elektrolit (LiTFSI) dalam pelarut karbonat dengan dan tanpa cairan ionik BMIMTFSI sebagai aditif telah dilakukan. Konduktivitas ionik elektrolit LiTFSI dalam pelarut karbonat dengan tambahan cairan ionik lebih tinggi dibandingkan LiTFSI tanpa tambahan cairan ionik, masing-masing yaitu 3.1 mS/cm and 2.7 mS/cm.