Claim Missing Document
Check
Articles

Fenomena Ciong Pada Budaya Penganut Konghucu Rizki Tanto Wijaya; Suzy S. Azeharie; Muhammad Adi Pribadi
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3934

Abstract

Bagian etnis Tionghoa yang masih kental dengan unsur budaya ialah etnis Tionghoa penganut agama Konghucu. Feng Shui merupakan salah satu warisan budaya yang masih tetap eksis hingga saat ini. Pemanfaatan Feng Shui kian diterapkan oleh penganut Konghucu dalam menjalankan sektor kehidupan dalam hal memperoleh keharmonisan dan kemakmuran hidup. Dibalik kepercayaan penganut Konghucu terhadap Feng Shui, penganut Konghucu mengenal budaya Ciong yang niscaya dapat membawa mara bahaya dalam hidup. Budaya Ciong kerap ditakuti oleh penganut Konghucu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya Ciong pada penganut Konghucu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologi secara deskriptif. Data yang akan dianalisis diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan tujuh narasumber. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penganut Konghucu di Jakarta sejak dahulu telah meyakini bahwa Ciong merupakan unsur budaya yang diwariskan oleh nenek moyang.  Ciong kerap dikaitkan dengan berbagai hal yang berbau mitos dan mistis.
Studi Self Disclosure Yang Dilakukan Model Kepada Fotografer Michael Stefanus; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2030

Abstract

Dalam dunia permodelan, terdapat dua jenis model yaitu model catwalk dan model foto. Model catwalk biasanya bisa menjadi model foto tetapi model foto belum tentu bisa menjadi model catwalk karena tinggi badan tidak sesuai. Dalam sesi pemotretan, model dibantu oleh fotografer untuk mengarahkan dan menuntun model berpose di depan kamera. Perlu ada kecocokan dan hubungan yang baik dari keduanya supaya proses pemotretan tersebut lancar dan mendapatkan hasil foto terbaik. Kecocokan dan hubungan tersebut dapat dibangun karena keduanya saling mengungkapkan diri atau melakukan self disclosure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana self disclosure yang dilakukan model kepada fotografer. Teori komunikasi yang digunakan adalah teori penetrasi sosial yang di dalamnya terdapat analogi kulit bawang dan self disclosure. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Key informan dan narasumber dalam penelitian ini adalah Darwis Triadi, Hartono Hosea, Asmara Abigail, Tasya Bintang, Yovita Iskandar, Vivi Rans, Andrea Paramita Korompis, Raphaela Natasha, Vincent Soehartono, Calvin Alexander dan Evianty. Penelitian ini menarik kesimpulan bahwa self disclosure yang dilakukan model kepada fotografer berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh kedekatan dan juga tingkat penetrasi sosial dari setiap model dan fotografer.
Gaya Hidup Honda Beauty Sebagai Representasi Citra Diri (Studi Kasus Gaya Hidup Sales Promotion Girls Honda Di Jakarta) Olivia Junifer Cendana; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2035

Abstract

Penelitian ini ingin mengetahui gaya hidup Honda Beauty di Jakarta sebagai representasi citra diri. Penelitian ini menarik dilakukan karena penulis ingin menganalisa gaya hidup Honda Beauty di Jakarta dan apakah dengan gaya hidup yang dipilih Honda Beauty merepresentasikan citra dirinya. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yakni terkait gaya hidup, citra diri, motivasi dan sales promotion girls. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup Honda Beauty, motivasi gaya hidup Honda Beauty, bentuk gaya hidup Honda Beauty dan menganalisa apakah gaya hidup yang dianut Honda Beauty dapat merepresentasikan citra diri yang baik. Data yang akan dianalisis diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan lima key informants yaitu Honda Beauty dan tiga pakar yaitu dua pakar psikolog, satu pakar gaya hidup, dan dua agency Honda. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan studi kasus secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini ialah gaya hidup Honda Beauty merupakan gaya hidup yang sehari-hari dilakukan dalam aktivitasnya yang telah menjadi suatu kebiasaan dan adanya suatu pengaruh lingkungan dan dari gaya hidup yang dijalani Honda Beauty dapat membentuk dan merepresentasikan citra dirinya.
Interaksi Sosial Perempuan Calon Pilot (Studi Kasus pada Perempuan Calon Pilot di Akademi Penerbangan Aero Flyer Institute) Erlina Sebastian; Suzy S. Azeharie
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3900

Abstract

Perempuan Indonesia lebih diarahkan untuk melakukan peran domestik dibandingkan peran publik. Sehingga masih terdapat diskriminasi perempuan dalam berbagai bidang seperti pekerjaan, kesehatan, dan pendidikan. Pekerjaan sebagai pilot merupakan pekerjaan yang identik dan didominasi oleh laki-laki. Perempuan yang sedang menjalankan pendidikan sebagai calon pilot akan melakukan interaksi sosial dengan calon pilot laki-laki dan akan beradaptasi dalam interaksi tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi sosial, adaptasi interaksi dan pembagian kerja secara seksual. Data penelitian yang diperoleh bersumber dari wawancara, observasi non-partisipan dan data dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus bertujuan untuk melihat interaksi sosial dan adaptasi interaksi perempuan calon pilot di akademi penerbangan Aero Flyer Institute. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari proses interaksi, beberapa dari siswi akademi Aero Flyer Institute merasakan adanya diskriminasi dari cara bercanda siswa laki-laki terhadap mereka. Hal ini menyebabkan beberapa siswi merasa tersudut dan melaporkannya ke pihak akademi. Setiap permasalahan yang dihadapi oleh siswa Aero Flyer Institute akan segera dicari solusinya melalui forum yang diadakan oleh pihak akademi.
Studi Semiotika Makna Upacara Perayaan Dewi Kwan Im di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang Jessica Gunawan; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 5, No 1 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i1.10221

Abstract

This research discusses of rituals for Dewi Kwan Im celebration that is the day Dewi Kwan Im leaving the world. Dewi Kwan Im is the Goddess who was highly respected by Khonghucu people’s because Dewi Kwan Im trusted can be helps Khonghucu people’s who need helps. Therefore Khonghucu people’s always celebrate the biggest day of Dewi Kwan Im. Dewi Kwan Im Temple where located at KM 12 Palembang also held a celebration ceremony in welcoming the great day of Dewi Kwan Im with has its own rituals tradition in carrying out the celebration ceremony of Dewi Kwan Im. Every rituals procession which help held in Dewi Kwan Im Palembang Temple has a meaning in it. The purpose of this research is to know the meaning of rituals celebration for Dewi Kwan Im at Dewi Kwan Im Temple Palembang and to know the tradition which did by the Khonghucu people’s at Dewi Kwan Im Temple Palembang in celebrating the rituals of Dewi Kwan Im. The theories which used in this research are semiotics theory, transcendental communication theory and assimilation theory. The research methods that used is qualitative research methods with a case study approach. The data results were obtained through direct observation to Dewi Kwan Im Palembang Temple, interviews with five sources, and literature studies. The conclusion of this research is the celebration rituals of Dewi Kwan Im at Dewi Kwan Im Palembang Temple is a form of respect and gratitude of Khonghucu people’s to Dewi Kwan Im for the blessings and help which recieved by the Khonghucu people’s during this time. Other than that the tradition which there at Dewi Kwan Im Palembang Temple is a combination of Hokkien culture society.Penelitian ini membahas upacara perayaan Dewi Kwan Im yaitu hari Dewi Kwan Im meninggalkan dunia. Dewi Kwan Im merupakan dewi yang sangat dihormati oleh umat Khonghucu sebab Dewi Kwan Im dipercaya dapat membantu umat Khonghucu yang membutuhkan pertolongan. Oleh karena itu umat Khonghucu selalu merayakan hari besar Dewi Kwan Im. Kelenteng Dewi Kwan Im yang berada di KM 12 Palembang turut mengadakan upacara perayaan dalam menyambut hari besar Dewi Kwan Im dengan  memiliki tradisi upacara sendiri dalam melaksanakan upacara perayaan Dewi Kwan Im. Setiap prosesi upacara yang dilaksanakan di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang mempunyai makna di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna upacara perayaan Dewi Kwan Im yang dilaksanakan di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang dan untuk mengetahui tradisi yang dilakukan oleh umat Khonghucu di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang dalam merayakan upacara Dewi Kwan Im. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori semiotika, teori komunikasi transendental dan teori asimilasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil data diperoleh melalui observasi langsung ke Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang, wawancara dengan lima narasumber, dan studi kepustakaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah upacara perayaan Dewi Kwan Im yang dilaksanakan di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang merupakan bentuk rasa hormat dan terima kasih umat Khonghucu kepada Dewi Kwan Im atas berkat dan pertolongan yang diterima oleh umat Khonghucu selama ini. Selain itu tradisi yang ada di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang merupakan gabungan dari budaya masyarakat Hokkien.
Studi Komunikasi Budaya Pada Penonton Alay di Jakarta Yuliana Yuliana; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2050

Abstract

Televisi merupakan media massa paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Melalui media massa khususnya televisi, budaya populer dihasilkan. Budaya populer yang dihasilkan adalah adanya fenomena penonton alay. Penonton alay yang diteliti adalah penonton alay stasiun televisi Trans TV ke stasiun televisi ANTV. Penelitian ini dibuat dengan maksud untuk mengetahui sejarah terbentuknya penonton alay di Jakarta dan apa yang menyebabkan seseorang menjadi penonton alay. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori budaya, studi kultural, media massa, budaya populer, hedonisme, dan komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif historis secara deskriptif. Data yang akan dianalisis diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan dua narasumber dan enam key informan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penonton alay dibagi menjadi tiga kategori yaitu penonton alay callingan cantik, penonton alay biasa dan penonton alay kelas bawah yang memiliki bayaran dan tugas yang berbeda-beda.
Studi Komunikasi Antar Pribadi Perempuan Pengemudi dan Laki-Laki Pengemudi Transjakarta Anastasia Putri Yuniarti; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.1945

Abstract

Sejak awal pengoperasian pada tahun 2004, Transjakarta sudah mempercayakan perempuan sebagai pengemudi. Pada tahun 2017, jumlah pengemudi Transjakarta didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 540, dan perempuan sengan jumlah 35 orang. Penelitian ini dibuat dengan maksud untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar pribadi yang terjalin antara perempuan pengemudi dengan laki-laki pengemudi Transjakarta. Sejumlah konsep yang dipaparkan dalam penelitian berupa komunikasi antar pribadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi fenomenologi. Analisis data diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber. Penelitian menyimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi yang terjalin antara perempuan pengemudi dan laki-laki pengemudi Transjakarta bersifat informal. Komunikasi dilakukan pada saat bertemu langsung. Untuk menghindari kesalahpahaman antar keluarga laki-laki pengemudi dan perempuan pengemudi tidak berkomunikasi secara pribadi melalui telepon. Komunikasi antarpribadi yang terjalin antara perempuan pengemudi dengan laki-laki pengemudi Transjakarta mencapai tahap penetrasi sosial yang menghasilkan keterbukaan diri dan hubungan yang semakin dekat. Terdapat grup WhatsApp yang terdiri dari perempuan pengemudi dan laki-laki pengemudi Transjakarta yang hanya digunakan untuk keperluan kerja. Penelitian juga menemukan bahwa tidak terjadi diskriminasi terhadap perempuan pengemudi Transjakarta namun terdapat hambatan pada saat bekerja.
Gaya Hidup Remaja Jakarta dalam Youtube (Studi Semiotika Konten Youtube Jakarta Uncensored) Garry Rykiel; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10265

Abstract

Youth and lifestyle are two inseparable things. Through the use of technology, youth lifestyle can be portrayed through the use of social media like Youtube. One of the channels that talks about youth lifestyle is Jakarta Uncensored. This study aims to find the meaning behind youth lifestyle from Jakarta Uncensored Youtube content. Theories and concepts used are semiotics, lifestyle, youth, new media and eastern culture. This study will analyze signs through the use of Charles Sanders Peirce theory of semiotics which includes sign, object and interpretant. These three combines itself in the form of triangle of meaning. This research will gather data from the use of observation, documentation and literature studies. Conclusion of this research is that the youth of Jakarta emphasizes themselves as freedom. This is shown from their lifestyle that tend to be active sexually and socially. Jakarta Uncensored also helps in giving sexual education in Indonesia since it seems taboo.Gaya hidup sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja. Dengan bantuan teknologi, gaya hidup remaja dapat dilihat dari media sosial seperti Youtube. Jakarta Uncensored adalah salah satu kanal Youtube yang mengupas topik seputar gaya hidup remaja Jakarta.  Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna dari gaya hidup yang diperlihatkan remaja dalam kanal tersebut. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika, media baru, gaya hidup dan budaya timur. Adanya Youtube yang ingin dianalisis sebagai media menjadikan penelitian ini sebagai analisis teks media. Penelitian ini akan menganalisis tanda yang terdapat dalam lima video Jakarta Uncensored menggunakan segitiga makna Charles Sanders Peirce. Segitiga makna terdiri dari tanda, objek, dan interpretan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Kesimpulan penelitian ini adalah gaya hidup remaja Jakarta yang terlihat sangat dekat dengan dunia malam dan seks bebas. Penulis memberikan makna bahwa remaja Jakarta dalam kanal tersebut lebih mementingkan nilai kebebasan daripada ajaran agama yang dianut di Indonesia. Di lain sisi Jakarta Uncensored juga membantu memberikan edukasi seksual di Indonesia yang masih minim dan terkesan tabu.
Strategi Pengelolaan Komunikasi dalam Membentuk Personal Branding di Media Sosial Tiktok Shani Dwi Putri; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10300

Abstract

One of the features that characterize TikTok social media is its main page called For You Page or FYP. Users who are frequently featured on FYP can become popular and have many followers, known as TikTok celebrities. The strategies used by each TikTok celebrity in forming personal branding tend to be different from one another. This research aims to find out the authentic personal branding that TikTok celebrities want to form in their TikTok accounts and the communication management strategies they are doing to form their personal branding on TikTok. This research is conducted because there has not been any research that discussed communication management strategies to form personal branding on TikTok social media before. The theories used in this research are new media theory, personal branding, and communication management strategy Circular Model of SoMe for Social Communication. The research uses descriptive qualitative research approach with case study research method. The datas are obtained from in-depth interviews with five key informants, non-participant observation, documentation, and literature study. The results show that the communication management strategies carried out by each TikTok celebrity was through their interaction and content. The types of interactions differ according to their personal choices and do not always depend on the category of content they create.Salah satu ciri khas media sosial TikTok adalah halaman utamanya yang bernama For You Page atau FYP. Pengguna yang sering ditayangkan dalam FYP dapat menjadi populer dan memiliki banyak pengikut, disebut sebagai seleb TikTok. Strategi yang digunakan setiap seleb TikTok dalam membentuk personal branding cenderung akan berbeda satu sama lain. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui personal branding autentik yang ingin dibentuk seleb TikTok dalam akun TikTok mereka dan untuk mengetahui strategi pengelolaan komunikasi yang dilakukan para seleb TikTok dalam membentuk personal branding masing-masing di media sosial TikTok. Penelitian ini dilakukan karena belum ada penelitian yang membahas mengenai strategi pengelolaan komunikasi dalam pembentukan personal branding di media sosial TikTok.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori media baru, personal branding, dan strategi pengelolaan komunikasi Circular Model of SoMe for Social Communication. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode penelitian studi kasus. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil wawancara mendalam, observasi non-partisipan, dokumentasi, dan studi kepustakaan terhadap lima narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelolaan komunikasi yang dilakukan setiap seleb TikTok adalah melalui interaksi dan konten. Jenis interaksi yang dilakukan berbeda sesuai kehendak pribadi setiap seleb TikTok, serta tidak selalu bergantung pada kategori konten yang dibuat.
Persepsi Masyarakat Terhadap Kelompok Waria Pesantren Vicktor Fadi; Suzy S. Azeharie
Koneksi Vol 4, No 1 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i1.6609

Abstract

Tranvestites as one part of the Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) can be categorized as a muted group. They get discrimination and rejection in their activities. When they wanted to pray they were rejected by society. There is a group of transvestites who took the initiative to establish a pesantren in Yogyakarta that allows transvestites to do their spiritual activities. This research wants to know the perception of village people to the transvestites group in Yogyakarta. The purpose of this study is to find out the perception of village people to the transvestites group in pesantren Yogyakarta. The theories used in this study are the theory of communication and culture, perception and factors of the forming perception, muted group, transvestites and Javanese Islamic culture. The study uses phenomenology methods and features a descriptive approach. Research data is obtained from depth interviews on nine interviewees, observations, document studies and literature studies. The conclusion of this research is the perception of village people to the transvestites group of pesantren tends to be negative perception. The women villagers felt disturbed because there were members of the transvestites group who joined the women section while praying in the mosque. And this made the village people uncomfortable with the existence of a group of transvestites in the villages. The village people believe a concept that in the  world there are only men and women, while the concept of transvestites is still gray in society. Waria merupakan bagian dari Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) dan termasuk dalam kategori kelompok bungkam. Waria kerap mendapat diskriminasi dan penolakan dalam melakukan kegiatan termasuk ketika ingin beribadah. Namun, terdapat kelompok waria yang berinisiatif mendirikan pesantren yang menampung waria agar dapat menjalankan aktivitas spiritual seperti masyarakat pada umumnya. Penelitian ini ingin mengetahui persepsi masyarakat kampung di Yogyakarta terhadap kelompok waria yang beribadah di pesantren. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat kampung terhadap kelompok waria di pesantren. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi dan budaya, persepsi dan faktor-faktor pembentuk persepsi, kelompok bungkam, waria dan budaya Islam Jawa. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan dilengkapi pendekatan deskriptif. Data penelitian diperoleh dari wawancara terhadap sembilan narasumber, pengamatan, studi dokumen dan studi kepustakaan. Kesimpulan penelitian ini adalah persepsi masyarakat kampung terhadap kelompok waria pesantren cenderung negatif. Warga kampung yang merupakan perempuan merasa risih dengan adanya waria yang bergabung di bagian perempuan saat beribadah di masjid. Kondisi ini membuat masyarakat kampung tidak nyaman dengan keberadaan kelompok waria di kampung tersebut. Masyarakat kampung mempercayai konsep yang bahwa di dunia hanya terdapat laki-laki dan perempuan, sedangkan konsep waria masih abu-abu di masyarakat luas.