Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TB PADA PENDERITA TB PARU DI POLI PARU RUMAH SAKIT PROF. DR.SULIANTI SAROSO Dian Noviati Kurniasih; Cicilia Widianingsih
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 1, No 2 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.204 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v1i2.10

Abstract

Abstrak : TB merupakan penyakit menular yang menjadi masalah di Indonesia karena diperkirakan setiap hari 425 orang meninggal akibat TB di Indonesia . Perilaku pencegahan TB dilakukan untuk menurunkan angka penularan penyakit TB terhadap orang – orang di lingkungan sekitar. Pengetahuan tentang pencegahan penularan TB paru merupakan bekal utama untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit Tuberkulosis Paru. Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif korelatif dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 60 pasien yang diambil dengan teknik rondom sampling. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan TB Paru. Hasil penelitian menyebutkan bahwa 96,7% responden berpengetahuan rendah, 100% bersikap mendukung dalam pencegahan TB Paru dan 100% berperilaku tidak mendukung pencegahan TB paru. Hasil analisa bivariat menggunakan regresi linier menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan pencegahan TB paru. Abstract : TB is an infectious disease due to a problem in Indonesia is estimated every day 425 people died from TB in Indonesia. TB preventive behavior is done to reduce the rate of transmission of TB to people - people in the neighborhood. Knowledge of prevention of transmission of TB is the main provision to prevent the transmission and spread of pulmonary tuberculosis. The behavior may consist of knowledge, attitudes and actions. This research is a quantitative study with a descriptive correlative with the cross-sectional design. Sample has collected amount 60 patients were taken by random sampling. This objective study to determine the relationship of knowledge with pulmonary TB infection prevention behavior. The result study 96.7% of respondent knowledgeable low, 100% attitude supportive in the prevention of pulmonary TB and 100% behavior not support the prevention of pulmonary tuberculosis. The linear regression indicates that there is a relationship of knowledge to the prevention of pulmonary tuberculosis.
Pengaruh Konseling Terhadap Kepatuhan Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis di Poli Paru Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2016 Dian Noviati Kurniasih
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v3i2.129

Abstract

AbstrakLatar belakang : Tuberkulosis merupakan penyakit kronik yang keberhasilan pengobatannya adalah kepatuhan dari penderita. Masalah yang sering muncul pada pengobatan TB adalah ketidakpatuhan pengobatan dan dapat meningkatkan kejadian putus obat, kekambuhan, kematian, dan peningkatan penularan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konseling metode cognitive Behaviour Therapy (CBT) terhadap kepatuhan pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT.Metode : Desain dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan control group. Populasinya adalah semua pasien yang sudah mendapat OAT  tahap awal. Sampel dalam penelitian ini adalah 68 sampel. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi.Hasil : Kepatuhan Pengobatan OAT pada penderita TB Paru sebesar 57,35%. Faktor yang tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan OAT antara lain: umur (Pvalue=0,390), jenis kelamin (Pvalue=0,327), pendidikan (Pvalue=0,120), dan pekerjaan (Pvalue=0,809). Ada hubungan yang bermakna adalah pengetahuan (Pvalue=0,000) dan konseling (Pvalue=0,00) dengan kepatuhan.  Faktor dominan yang berhubungan dengan kepatuhan adalah konseling dengan nilai Odds Ratio 36,470..Kesimpulan : Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan OAT adalah faktor konseling.
Pengaruh Konseling Terhadap Kepatuhan Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis di Poli Paru Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2016 Dian Noviati Kurniasih
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 3 No. 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v3i2.129

Abstract

AbstrakLatar belakang : Tuberkulosis merupakan penyakit kronik yang keberhasilan pengobatannya adalah kepatuhan dari penderita. Masalah yang sering muncul pada pengobatan TB adalah ketidakpatuhan pengobatan dan dapat meningkatkan kejadian putus obat, kekambuhan, kematian, dan peningkatan penularan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konseling metode cognitive Behaviour Therapy (CBT) terhadap kepatuhan pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT.Metode : Desain dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan control group. Populasinya adalah semua pasien yang sudah mendapat OAT  tahap awal. Sampel dalam penelitian ini adalah 68 sampel. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi.Hasil : Kepatuhan Pengobatan OAT pada penderita TB Paru sebesar 57,35%. Faktor yang tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan OAT antara lain: umur (Pvalue=0,390), jenis kelamin (Pvalue=0,327), pendidikan (Pvalue=0,120), dan pekerjaan (Pvalue=0,809). Ada hubungan yang bermakna adalah pengetahuan (Pvalue=0,000) dan konseling (Pvalue=0,00) dengan kepatuhan.  Faktor dominan yang berhubungan dengan kepatuhan adalah konseling dengan nilai Odds Ratio 36,470..Kesimpulan : Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan OAT adalah faktor konseling.