This Author published in this journals
All Journal Al-Albab
Laily Hafidzah
STAINU Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TEXTBOOKS OF ISLAMIC EDUCATION IN INDONESIA’S TRADITIONAL PESANTREN: THE USE OF AL-ZARNUJI’S TA’LIM AL-MUTA’ALLIM TARIQ AT-TA’ALUM AND HASYIM ASY’ARI’S ADAB AL-‘ÂLIM WA AL-MUTA’ALIM Laily Hafidzah
Al-Albab Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Graduate Program of Pontianak Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.202 KB) | DOI: 10.24260/alalbab.v3i2.239

Abstract

Dalam paper ini, penulis melakukan studi komparatif atas kitab Ta’lim al-Muta’allim Tariq at-Ta’alum karya al-Zarnuji dan kitab Adab al-‘âlim wa al-Muta’alim karya Hasyim Asy’ari. Kajian ini mencoba membandingkan dengan mengeksplorasi secara mendalam dari aspek sejarah, sistematika penulisan, isi, dan posisi kedua kitab tersebut di kalangan pesantren. Sebagai sebuah kajian teks klasik dan pertimbangan otentisitas karya, yang digunakan oleh penulis adalah naskah klasik yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Dari hasil kajian komparatif ini dapat ditemukan beberapa kesamaan dan perbedaan. Namun juga bisa disimpulkan bahwa keduanya menjadi saling melengkapi terutama karya Hasyim Asy’ari yang memang ditulis jauh setelah karya al-Zarnuji. Di kalangan pesantren, kitab Ta’lim al-Muta’allim merupakan kitab yang sangat penting dan sangat popular. Sehingga hampir di setiap pesantren terutama di pesantren salaf, kitab ini pasti diajarkan. Namun demikian, kita Adab al-‘âlim wa al-Muta’alim juga memperoleh posisi sejajar dengan kitab Ta’lim al-Muta’allim sebagai karya ulama yang mempunyai perhatian terhadap pendidikan Islam. Bagi kalangan pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, membaca dan mengkaji kitab Adab al-‘âlim wa al-Muta’alim di samping merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap Hasyim Asy’ari sebagai pendiri NU, juga sebagai bentuk kebanggaan menggunakan karya lokal ulama Indonesia di mana saat ini masih sedikit pesantren yang menggunakan naskah karya ulama lokal sebagai bahan rujukan dan kajian.