Yoyok Budi Pramono
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Nilai pH, Total Padatan Terlarut, dan Sifat Sensoris Yoghurt dengan Penambahan Ekstrak Bit (Beta vulgaris L.) Nur Ismawati; Nurwantoro Nurwantoro; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 5, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.284 KB) | DOI: 10.17728/jatp.181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pH, total padatan terlarut, dan sifat sensoris yoghurt dengan penambahan ekstrak bit. Materi yang digunakan adalah susu skim cair, ekstrak bit, kultur bakteri asam laktat (BAL) yaitu Lactobbacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, dan Lactobacillus acidophilus. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan ekstrak bit 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan penambahan ekstrak bit memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap nilai pH, total padatan terlarut, dan sifat sensoris yoghurt. Nilai pH menghasilkan angka 3,79 – 3,92; total padatan terlarut 7,70 – 8,13 °Brix; dan semakin tinggi penambahan ekstrak bit yang digunakan menambah agak bau aroma tanah dan rasa lebih agak manis. Penambahan konsentrasi ekstrak bit terbaik yaitu 4%.Kata kunci : nilai pH, total padatan terlarut, sifat sensoris, yoghurt, ekstrak bitAbstractThe purpose of this research was to determined the pH value, total dissolved solids, and sensory properties of yoghurt with addition of beet extract. Material used in this research were liquid skimmed milk, beet extract, starter cultures of lactic acid bacteria (BAL) that were Lactobbacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, and Lactobacillus acidophilus. The research showed that addition of the beet extract given significant (P<0,05) the value of pH, total dissolved solid, and sensory properties of yoghurt. The result obtained showed that the pH value ranged between 3.79 – 3.92; total dissolved solids 7.70 – 8.13 °Brix; and an addition in the taste and sweetness become increasingly concentrated. The additional of the best beet extract happens on 4%.Keywords: pH, total dissolved solids, sensory properties, yoghurt, extract beet
Karakteristik Permen Karamel Susu Rendah Kalori dengan Proporsi Sukrosa dan Gula Stevia (Stevia rebaudiana) yang Berbeda Nida Faradillah; Antonius Hintono; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 6, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.644 KB) | DOI: 10.17728/jatp.206

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pemanis rendah kalori terhadap nilai kalori, tingkat kemanisan dan tekstur permen karamel susu telah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan proporsi sukrosa dan gula stevia yang berbeda yaitu 100% : 0%, 75% : 25%. 50% : 50%, 25% : 75% dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak gula stevia yang digunakan dan semakin sedikit sukrosa yang digunakan, nilai kalori permen karamel semakin rendah, dengan nilai 4371, 96 ± 4,76 kal/g; tingkat kemanisan 7,94 ± 0,19 Brix dan pada tekstur menunjukkan bahwa permen karamel susu disukai oleh panelis.The study aims to determine the used of low-calorie sweetener effects for calorify value, sweetness and texture of caramel milk candy was conducted in the Laboratory of Food Chemistry and Nutrition, Faculty of Animal Science and Agriculture, University of Diponegoro. The research method used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments using different proportion between sucrose and stevia sugar 100% : 0%, 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75% and 5 replications. Based on the research, using of sugar stevia more and the other hand less of sucrose showed that value of calorie was lower (4371.96 ± 4.76 cal/g); value of sweetness was (7.94 ± 0.19 Brix) and texture showed that milk caramel candy like by panelists.
Nilai pH, Viskositas, dan Tekstur Yoghurt Drink dengan Penambahan Ekstrak Salak Pondoh (Salacca zalacca) Yulian Candra Setianto; Yoyok Budi Pramono; Sri Mulyani
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.748 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai pH, viskositas, dan tekstur yoghurt drink dengan penambahan ekstrak salak pondoh. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan, apabila terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Pada uji tekstur dengan menggunakan uji organoleptik dengan 25 panelis dan dianalisis dengan uji Kruskal Wallis. Perlakuan yang diterapkan adalah pengaruh penambahan ekstrak buah salak pondoh sebanyak 0% (T0), 1% (T1), 2% (T2), 3% (T3), dan 4% (T4). Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan penambahan ekstrak salak pondoh memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pH dan tidak ada pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap viskositas. Hasil analisis Kruskal Wallis menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tekstur. Nilai pH 3,72-3,81; viskositas yoghurt drink 56,36 cP-73,43 cP; dan tekstur 4,44-4,80. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas yoghurt drink yang paling baik dengan penambahan 1% ekstrak salak pondoh.
Sifat Fungsional Whole Egg Hasil Freeze Drying dengan Umur Telur yang Berbeda Nani Fitriyani; Antonius Hintono; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 6, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.994 KB) | DOI: 10.17728/jatp.233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fungsional tepung telur hasil freeze drying dan mengetahui umur telur yang baik yang digunakan dalam pembuatan tepung telur menggunakan freeze dryer. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan perlakuan umur telur 1 hari, 7 hari, 14 hari yang dikering bekukan dan telur segar yang tidak dikering bekukan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Telur umur 1 hari, 7 hari, dan 14 hari dimasukkan kedalam freeze dryer dengan setting: suhu pemanasan 45 ºC, suhu pembekuan -10 ºC, dan tekanan 25 Pa selama 15 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan telur segar yang tidak dikering bekukan dengan umur telur yang berbeda yang dikering bekukan terdapat perbedaan nyata (P<0,05) terhadap daya buih dan stabilitas buih. Freeze drying menurunkan daya buih dan stabilitas buih tepung whole egg, dan umur telur yang berbeda tidak mempengaruhi daya buih dan stabilitas buih tepung whole egg.  Namun, pada sifat pengemulsi perlakuan telur segar yang tidak dikering bekukan dengan umur telur yang berbeda yang dikering bekukan tidak berbeda nyata (P>0,05).The purpose of this research was to determined the functional properties of freeze drying egg and determine the age of a good egg used in the manufacture of egg  powder using a freeze dryer. The experimental design used was a completely randomized design (CRD), the treatment of egg age 1 day, 7 day, 14 day freeze dried and fresh eggs do not freeze dried. Each treatment was repeated 5 times. Eggs aged 1 day, 7 days and 14 days is inserted into the freeze dryer with the setting: the heating temperature of 45°C, the freezing temperature -10°C and a pressure of 25 Pa for 15 hours. The result showed that treatment of fresh eggs do not freeze-dried with eggs of different ages freeze dried are significant (P<0.05) to ability foaming and stability foams. Freeze drying decreased of ability foaming and stability foams of whole egg powder, and eggs of different ages do not affect to ability foaming and stability foams of whole egg powder. But the emulsifying properties that treatment of fresh eggs do not freeze-dried with eggs of different ages freeze dried are not significant (P>0.05).
Pemanfaatan Limbah T ulang Kaki Kambing sebagai Sumber Gelatin dengan Perendaman Menggunakan Asam Klorid Radia Juliasti; Anang mohammad legowo; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 4, No 1 (2015): Februari 2015
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4356.502 KB)

Abstract

PeneliPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gelatin tulang kaki kambing dengan perlakuan perendaman konsentrasi asam klorida (HCl) untuk mendapatkan kualitas fisik dan kimia gelatin yang sesuai standar GMIA (2012) dan SNI (1995). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang kaki kambing bagian “tarsometatarsus”, HCl, NaOH, soda kue dan aquades. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu konsentrasi HCl 1,5%, 3%, 4,5% dan 6% perendaman selama 24 jam. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi 5%. Apabila ada pengaruh perlakuan maka dilanjutkan dengan menggunakan Uji Wilayah Ganda Duncan. Parameter yang di amati meliputi rendemen, nilai pH, kadar lemak, kadar air dan profil asam lemak gelatin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh nyata (P<0,05) antara perendaman berbagai konsentrasi HCL rendemen, nilai pH dan kadar lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman HCl 3-4,5% dengan perendaman selama 24 jam mendapatkan kualitas fisik dan kimia yang sesuai standar GMIA (2012) dan SNI (1995).
Potensi Tepung Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L.) pada Yoghurt Sinbiotik terhadap Nilai pH dan Sifat Organoleptik Maulida Rochmayani; Yoyok Budi Pramono; Nurwantoro Nurwantoro
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.661 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.23734

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan tepung umbi gembili terhadap total Bakteri Asam Laktat (BAL), nilai pH, kadar gula reduksi dan sifat organoleptik yoghurt sinbiotik dengan kombinasi tiga bakteri (Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus acidophillus). Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan variasi penambahan tepung umbi gembili yaitu T1 dengan konsentrasi 0%, T2 dengan konsentrasi 2%, T3 dengan konsentrasi 4% dan T4 dengan konsentrasi 6%. Bahan baku yang digunakan berupa susu sapi segar yang dipasteurisasi, tepung umbi gembili, dan starter yoghurt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung umbi gembili yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH dan sifat organoleptik yoghurt sinbiotik. Perlakuan penambahan tepung umbi gembili yang ideal adalah konsentrasi tepung umbi gembili 2%, yaitu menghasilkan nilai pH sebesar 3,52 dan memiliki sifat organoleptik agak kental.
Evaluasi Kadar Gula, Kadar Air, Kadar Asam dan pH pada Pembuatan Tablet Effervescent Buah Nangka Yoyok Budi Pramono; Nurwantoro Nurwantoro
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.903 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.20519

Abstract

Effervescent merupakan sediaan yang menghasilkan gelembung karbondioksida yang merupakan hasil reaksi kimia senyawa asam dan basa dalam larutan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan kombinasi formulasi asam sitrat dan natrium bikarbonat terhadap effervescent buah nangka. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan variasi formulasi asam sitrat dan natrium bikarbonat sebesar 30% natrium bikarbonat dan 10% asam sitrat untuk T1, 25% natrium bikarbonat dan 15% asam sitrat untuk T2, 20% natrium bikarbonat dan 20% asam sitrat untuk T3, 15% natrium bikarbonat dan 25% asam sitrat untuk T4 serta 10% natrium bikarbonat 30% asam sitrat untuk T5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perlakuan terhadap kadar air, kadar asam dan pH, namun tidak ada pengaruh perlakuan terhadap kadar gula. Kombinasi 20% natrium karbonat dan 20% asam sitrat menghasilkan nilai pH ideal dan kadar air terendah.
Karakteristik Kimia dan Mutu Hedonik Selai Kolang Kaling dengan Variasi Konsentrasi Modified Cassava Flour (MOCAF) sebagai Alternatif Pengganti Pektin Ingke Endrina; Nurwantoro Nurwantoro; Yoyok Budi Pramono; Bambang Dwiloka
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.021 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.20655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan proporsi terbaik dari substitusi pektin dengan MOCAF sebagai bahan pengental dalam pembuatan selai kolang kaling terhadap karakteristik kimia yaitu kadar air, total padatan terlarut dan nilai pH juga mutu hedonik meliputi aroma, warna, rasa, tekstur dan kesukaan overall. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan  5 perlakuan konsentrasi pektin : MOCAF dan 4 kali pengulangan yakni sebesar T0 (100%:0%), T1 (80%:20%), T2 (70%:30%), T3 (60%:40%) dan T4 (50%:50%). Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi MOCAF akan meningkatkan kadar air, namun menurunkan total padatan terlarut, nilai pH dan kesukaan terhadap tekstur secara signifikan (P<0,05) namun masih sesuai dengan standar mutu selai berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Selai kolang kaling dengan substitusi MOCAF hingga 40% merupakan perlakuan dengan daya terima baik oleh panelis berdasarkan kesukaan overall dengan nilai suka s.d. sangat suka. Dapat disimpulkan bahwa substitusi MOCAF sampai 40% berpotensi sebagai bahan alternatif pengganti pektin dalam pembuatan selai kolang kaling.The aim of this research was to determine the influence and best proportion of pectin substitution with MOCAF as a thickening agent in the manufacture of sugar palm fruit jam to chemical characteristics like moisture content, total soluble solids and pH value as well as overall. The experimental design used was Completely Randomized Design (RAL)  with 5 treatmens concentration pektin : MOCAF and 4 replications. The concentration were used in this research; T0 (100%:0%), T1 (80%:20%), T2 (70%:30%), T3 (60%:40%), and T4 (50%:50%). The data obtained were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). The result showed that the higher concentration of MOCAF would increase water content, but descreased total soluble solid, pH value and texture preference significantly (P<0.05) but still accordance with the standard of jam quality based on Indonesian National Standard (SNI). Sugar palm fruit with MOCAF substitution up to 40% is a treatment with a good acceptance by the panelist based on the overall likeness with the value of likes – very like. It can be conclude that MOCAF has potential as an alternative substitute for pectin in the manufacture of sugar palm fruit jam up to 40% substitution. 
Karakteristik Fisikokimia Curd Sari Kedelai dengan Penambahan Renet dan Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbii) sebagai Koagulan Olivia Prastiandani; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri; Heni Rizqiati; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2018.22302

Abstract

Keasaman bahan penggumpal merupakan faktor penting dalam proses koagulasi curd kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisikomimiawi curd sari kedelai yang dihasilkan dari koagulan sari belimbing wuluh dengan dan tanpa pengenceran. Sari buah belimbing wuluh sebanyak 7% (v/v) dengan pengenceran (1:1, v/v) dan tanpa pengenceran dan renet (0,01% b/v) ditambahkan pada sari kedelai untuk menghasilkan curd. Curd yang didapat langsung dianalisis jumlah rendemen, nilai pH, kekerasan, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenceran koagulan belimbing wuluh secara signifikan meningkatkan jumlah rendemen, nilai pH, dan tingkat kekuningan namun mengurangi kekerasan tekstur curd. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengenceran koagulan sari belimbing wuluh dapat secara keseluruhan mempengaruhi karakteristik fisikokimiawi curd kedelai.Physicochemical Characteristics of Soy-Cheese Curd with Addition Rennet and Averrhoa bilimbii Juice as CoagulantAbstractThe acidity of coagulant is an important factor in the process of soy curd coagulation. This research aimed at analyze the physicochemical characteristics of soy curd that were coagulated with Averhoa bilimbii juice with and without dilution. Averhoa bilimbii juice as much as 7% (v/v) with dilution (1:1,v/v) and without dilution and rennet (0,01% b/v) added to soybean milk to obtain the curd. Curd obtained directly analyzed the amount of yield, pH value, hardness, and yellowish level. The result showed that dilution coagulant of Averhoa bilimbii significantly increased yield, pH value, and yellowish level but reduced hardness of texture curd. This research can be concluded that dilution coagulant of Averhoa bilimbii overall influence the physicochemical characteristic of soy curd.
Nilai pH dan Kekentalan Cocogurt dengan Penambahan Ekstrak Daun Stevia Zafira Raharjanti; Yoyok Budi Pramono; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.192 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.23874

Abstract

Cocogurt (coconut yogurt) merupakan minuman fermentasi dari bakteri asam laktat yang berbahan dasar santan kelapa dan memiliki karakteristik seperti yogurt. Penambahan ekstrak daun stevia dilakukan sebagai pemanis untuk meningkatkan cita rasa cocogurt. Berbeda dari sukrosa, ekstrak daun stevia memiliki kalori yang lebih rendah sehingga baik untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun stevia terhadap nilai pH dan kekentalan dari cocogurt. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan menggunakan perlakuan variasi penambahan ekstrak daun stevia yaitu T0 0%, T1 0,5%, T2 2% dan T3 3,5%. Penelitian ini menggunkan bahan baku kelapa parut, daun stevia bubuk, susu skim dan starter yogurt. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah penambahan konsentrasi ekstrak daun stevia yang berbeda akan memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap nilai pH dan kekentalan cocogurt. Perlakuan yang paling optimal adalah penambahan ekstrak daun stevia sebanyak 0,5%.