Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengembangan Instrumen Pemantauan Efek Samping Obat: Efek Samping Obat Pada Pasien Strok Iskemik Dedy Almasdy; Yelly Oktavia Sari; Habibie Tifan Ilahi; Nina Kurniasih
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 5, No 3 (2018): J Sains Farm Klin 5(3), Desember 2018
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.315 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.5.3.225-232.2018

Abstract

Stroke iskemik merupakan penyakit vaskular yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan pembuluh darah. Pengobatan stroke menggunakan beberapa obat seperti antiplatelet, antihipertensi dan antihiperlipidemia. Salah satu masalah penggunaan obat adalah timbulnya efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek samping obat pada pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap Neurologi suatu rumah sakit pemerintah di Padang. Penelitian dilakukan secara prospektif selama 3 bulan. Data diambil dari rekam medis pasien dan hasil wawancara dengan pasien stroke iskemik yang telah menggunakan obat selama lebih dari 3 hari dan terdapat 32 orang pasien termasuk dalam kriteria inklusi. Obat-obat yang diamati adalah aspirin, klopidogrel, amlodipin, bisoprolol dan simvastatin. Efek samping obat yang dicurigai dianalisis dengan algoritma Naranjo dan disesuaikan dengan skala potensi efek samping obat. Hasil penelitian menunjukkan 11 pasien yang diduga mengalami efek samping obat. Terdapat 6 pasien (54,5 %) mengalami anemia, urtikaria, nausea dan insomnia yang disebabkan penggunaan obat aspirin, 3 pasien (27,3 %) mengalami nausea, edema dan insomnia yang disebabkan penggunaan obat amlodipin, 1 pasien (9,1 %) mengalami rash yang disebabkan penggunaan obat klopidogrel dan 1 pasien (9,1 %) mengalami dispnea yang disebabkan penggunaan obat bisoprolol. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat 6 dugaan efek samping obat termasuk kategori possible dan 5 dugaan efek samping obat kategori probable.
Profil Penyimpanan Obat pada Puskesmas di Kota Padang Sumatera Barat Hansen Nasif; Yelly Oktavia Sari; Zikra Rahmadriza
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 3 (2021): J Sains Farm Klin 8(3), Desember 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.857 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.3.309-315.2021

Abstract

Penyimpanan obat menjadi faktor penting dalam pengelolaan obat di Puskesmas, karena dengan penyimpanan yang benar akan lebih mudah dan efektif untuk menjamin kualitas dan mutu obat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai penyimpanan obat di Puskesmas kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan pada 11  puskesmas di 11 Kecamatan di Kota Padang. Pengambilan data melalui daftar tilik tentang aspek penyimpanan obat di puskesmas yang meliputi persyaratan gudang penyimpanan obat dengan 11 aspek yang dinilai, pengaturan penyimpanan obat dengan 7 aspek yang dinilai  dan tata cara penyusunan obat dengan 8 aspek yang dinilai.  Masih terdapat beberapa masalah yang ditemui di lapangan seperti, ruang gudang penyimpanan obat yang belum sesuai standar, dan penempatan  obat di gudang langsung di lantai saja dan tidak diatas pallet. Namun secara umum, hasil  penelitian ini menunjukkan  bahwa penyimpanan obat, pengaturan penyimpanan obat, dan tata cara penyusunan obat di 11 puskesmas pada semua kecamatan di kota Padang dikategorikan baik dengan hasil secara berurutan 86,36%; 91,81% dan 93,18%. 
Studi Kualitatif Pengetahuan Perawat terhadap Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) di Bangsal Rawat Inap Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Santilla Lovia; Yelly Oktavia Sari; Dedy Almasdy; Fitrisia Amelin
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 2 (2019): J Sains Farm Klin 6(2), Agustus 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.648 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.2.95-103.2019

Abstract

Adverse Drug Reaction (ADR) atau Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) merupakan suatu persoalan kompleks bagi tenaga kesehatan. Anak-anak menjadi salah satu populasi yang beresiko mengalami reaksi ini. Belum sempurnanya perkembangan farmakologi dan sistem imun pada anak, kekurangan formulasi sediaan yang sesuai, penggunaan obat off-label, tingginya tingkat polifarmasi, paparan akibat penggunaan obat oleh ibu hamil atau melalui ASI dan kesulitan dalam berkomunikasi menjadi faktor resiko terjadinya ROTD pada anak. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi paling banyak dengan pasien dituntut untuk dapat mengenali dan berkontribusi dalam memantau dan melaporkan segala reaksi yang terjadi pada pasien akibat penggunaan obat, sehingga dilakukanlah penelitian untuk mengetahui pengetahuan perawat di bangsal rawat inap SMF Anak RSUP.DR.M. Djamil Padang terhadap kejadian, penanganan dan pelaporan ROTD di bangsal tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metoda kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur terhadap 14 orang responden yang dipilih berdasarkan purposive sampling dan bersifat konservatif. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan perawat yang bertugas di bangsal rawat inap SMF anak RSUP Dr.M.Djamil Padang tentang kejadian, penanganan dan pelaporan ROTD masih kurang. Keterbatasan pengetahuan perawat menyebabkan sangat sedikit sekali pelaporan kasus ROTD yang pernah dilaporkan sesuai dengan prosedur.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Ulkus Diabetikum di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Yelly Oktavia Sari; Dedy Almasdy; Anggun Fatimah
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 5, No 2 (2018): J Sains Farm Klin 5(2), Agustus 2018
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.492 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.5.2.102-111.2018

Abstract

Penggunaan antibiotik yang rasional sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya resistensi, tingkat keparahan penyakit, biaya pengobatan dan lama waktu perawatan bagi penderita infeksi ulkus diabetikum. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik demografi dan klinis pasien ulkus diabetikum di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang, pola penggunaan antibiotik, ketepatan penggunaan antibiotik dan hubungannya terhadap clinical outcome dan rasionalitas antibiotik. Penelitian dilakukan secara prospektif. Sebanyak 28 pasien memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik demografi menunjukkan mayoritas pasien adalah perempuan (60-72 %), umur 45-60 tahun (46,44 %). Karakteristik klinis pasien menunjukkan mayoritas pasien dengan lama rawatan 3-7 hari (53,57 %), riwayat tukak 1-3 bulan (60,72 %), infeksi berat (71,43 %), clinical outcome membaik (71,43 %). Pola penggunaan antibiotik tunggal terbanyak adalah Seftriakson (13 %), Metronidazol (13%) dan kombinasi antibiotik Seftriakson + Metronidazol (26,1 %). Penilaian rasionalitas penggunaan antibiotik adalah tepat indikasi (100 %), tepat pasien (100%), tepat obat (89,28 %), tepat regimen dosis (57,14 %) dan potensi interaksi obat (67,85 %). Berdasarkan analisa statistik, tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik demografi dan klinis terhadap clinical outcome dan rasionalitas antibiotik (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien ulkus diabetikum belum rasional.
Hubungan Pengetahuan dengan Clinical Outcome Pasien Hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil Padang Dilla Sastri Mara; Yelly Oktavia Sari; Suhatri Suhatri
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 2 (2019): J Sains Farm Klin 6(2), Agustus 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.99 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.2.134-140.2019

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab umum dalam peningkatan angka mortalitas dan mobiditas di masyarakat. Selain merupakan the silent killer, prevalensi penyakit ini semakin meningkat di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 25,8% dan mengalami peningkatan menjadi 34,1% ditahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan pasien hipertensi terkait penyakit yang dideritanya serta untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan clinical outcome pasien hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional yang dilakukan terhadap pasien hipertensi rawat jalan di poli penyakit dalam RSUP.DR.M.Djamil Padang pada bulan Februari hingga April 2019. Tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan diperoleh 114 responden melalui wawancara menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Diperoleh hasil responden laki laki 50%, responden perempuan 50%, kelompok umur terbanyak pada rentang umur 46-55 tahun (31,6%), Pendidikan terbanyak SMA (46,5%), pekerjaan terbanyak wiraswasta (33,3%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 80,7% responden memiliki tingkat pengetahuan baik, 16,7%  tingkat pengetahuan cukup, dan 2,6% tingkat pengetahuan kurang. Analisa statistik Chi-Square menunjukkan hasil  terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan responden. Dan terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara tingkat pengetahuan dengan clinical outcome pasien hipertensi.
Studi Prospektif Adverse Drug Reactions (ADRS) Obat Hipoglikemik Oral Terhadap Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Suatu Rumah Sakit, Padang Rahmi Yosmar; Nadia Putri Inanta; Yelly Oktavia Sari
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 5, No 3 (2018): J Sains Farm Klin 5(3), Desember 2018
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.271 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.5.3.169-175.2018

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolisme lemak, protein dan karbohidrat yang banyak dijumpai pada masyarakat. Terapi farmakologi diabetes melitus tipe 2 salah satunya dilakukan dengan pemberian obat hipoglikemik oral (OHO) yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya Adverse Drug Reactions (ADRs). Jenis ADRs yang umum terjadi adalah reaksi tipe A (Augmented) yaitu reaksi yang diperkirakan sebelumnya dan bergantung pada dosis obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sosiodemografis pasien dan mengevaluasi angka kejadian serta jenis ADRs yang ditimbulkan oleh obat hipoglikemik oral pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Juli – September  2018. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pengumpulan data secara prospektif. Setiap ADRs aktual yang terjadi dihitung probabilitasnya dengan menggunakan algoritma Naranjo scale.  Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 37 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, dimana 51,35% berjenis kelamin wanita dan berusia >56 tahun sebanyak 59,46%. Pola penggunaan obat hipoglikemik oral yang paling banyak digunakan adalah kombinasi metformin dengan glimepirid sekitar 32,43 %. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 8,1 % pasien mengalami kasus ADRs. Obat hipoglikemik oral yang diduga menjadi penyebab timbulnya ADRs tersebut adalah metformin dan metformin-glimepirid dapat menyebabkan mual dengan kategori possible ADRs serta metformin-glimepirid-acarbose yang menyebabkan terjadinya flatulensi dengan kategori probable ADRs.  
Audit Secara Prospektif terhadap Antimicrobial Stewardship Program pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. M. Djamil Padang Yelly Oktavia Sari; Rustini Rustini; Diva Diana; Telsa Dwiana Hapsari
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 4, No 1 (2017): J Sains Farm Klin 4(1), November 2017
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.483 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2017.4.1.204

Abstract

Surgery has been used as part of the treatment of breast cancer, but surgery has a potential risk of infection due to the effect of normal flora on the body and air in the ward environment. The decrease of antibiotics effectiveness is caused by bacterial resistance to antibiotics. The purpose of this study was to find out the pattern of bacteria, antibiotic sensitivity patterns and patterns of antibiotic use among breast cancer patients in the surgery ward Hospital M. Djamil Padang. An observational prospective study design was performed in this study, whereby data was collected from the medical records of patients admitted to the surgery wards of Hospital Dr. M. Djamil Padang from April – September 2017. Results showed the bacterial identification in patients were Staphylococcus aureus and Klebsiella sp. while from the air were found Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis and Klebsiella sp. Based on the sensitivity pattern on surgical wounds during April-May 2017 reported amoxicillin/ clavulanic acid and meropenem were good (>80%) while on August-September 2017 was meropenem. Airborne sensitivity patterns result during April-May 2017 were not found, while on August-September 2017 gentamicin, ciprofloxacin and meropenem were good (>80%). Among 32 patients admitted during study period only 7 patients who fulfilled the inclusion criteria. The most common antibiotic used was ceftriaxone 7 (77,8%). The evaluation of the rationale use of antibiotics were 6 (66.7%) appropriate medication, 9 (100%) appropriate dosage, 7 (77.8%) appropriate time duration, 9 (100%) appropriate route, 7 (100%) appropriate patient, 4 (45,1%) appropriate indication and potentially drug interaction 1 (14,28%) as a minor potency.
Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Apoteker Puskesmas di Provinsi Jambi terhadap COVID-19 Yelly Oktavia Sari; Gustia Indah Prabandasari; Almahdy Almahdy
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9, No 1 (2022): J Sains Farm Klin 9(1), April 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.195 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.9.1.24-33.2022

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia, pandemi COVID-19 telah menyebar ke seluruh provinsi, termasuk provinsi Jambi. Untuk menangani pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, termasuk Puskesmas. Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan puskesmas yang perlu memiliki pengetahuan, sikap dan praktik yang baik terkait COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan praktik apoteker puskesmas di provinsi Jambi terhadap COVID-19 dan mengkaji hubungan ketiga variabel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah divalidasi (Cronbach’s alpha pengetahuan 0,862; sikap 0,750, dan praktik 0,804) dan disebarkan melalui -WhatsApp grup Pengurus Cabang IAI Kota/Kabupaten Provinsi Jambi. Data dianalisa menggunakan aplikasi SPSS 20.0 dan Uji Korelasi Spearman untuk melihat hubungan antar variabel. Sebanyak 57 apoteker puskesmas menjadi responden. Hasilnya, 40,4% apoteker memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, 63,2% memiliki sikap positif dan 54,4% menjalankan praktik yang baik terhadap COVID-19. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan praktik (p value 0,002) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dan pengetahuan dengan praktik. Kesimpulannya, tingkat pengetahuan apoteker puskesmas di provinsi Jambi kurang baik, namun memiliki sikap dan praktik yang baik. Praktik apoteker puskesmas terhadap COVID-19 dipengaruhi oleh sikap.Kata kunci:  Pengetahuan; Sikap; Praktik; COVID-19; Apoteker Puskesmas 
Gambaran Penggunaan Pillbox Pasien Hipertensi dalam Rangka Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat di Kecamatan Lubuk Kilangan Najmiatul Fitria; Lailaturrahmi Lailaturrahmi; Yelly Oktavia Sari
Warta Pengabdian Andalas Vol 29 No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.29.3.259-266.2022

Abstract

Hypertension is a chronic disease with long-term treatment. According to World Health Organization (WHO) data, only 36.8% of hypertensive patients take hypertension medication properly. Adherence is the most common problem in the treatment of hypertension. This adherence can be improved by providing counseling regarding the use of medicine boxes as a tool that can increase patient compliance in taking medicine. This community service activity aims to improve medication adherence in hypertension patients in Lubuk Kilangan District, Padang City. The counseling session was held among 35 participants. Based on sociodemographic data, it was found that there were differences in the number of female and male participants (80%: 20%), as well as the level of education and type of work (unemployment 94%) . Therefore, community service is expected to improve medication adherence in hypertensive patients (>80%). If medication adherence has increased, it is hoped that the incidence of hypertension can be reduced.
Application of Home Medication Review (HMR) on Patient Adherence in Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) Blood Sugar Management Yelly Oktavia Sari; Dita Permatasari; Wilnando Mariza; Najmiatul Fitria; Resa Lailiani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9 (2022): J Sains Farm Klin 9(suplemen), Desember 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.9.sup.160-167.2022

Abstract

Non-adherence of type 2 diabetes mellitus (T2DM) patients in treatment will impact expected clinical outcomes, risk of complications, and poor quality of life. Home medication review (HMR) is designed to help achieve optimal treatment, such as patient adherence. This study aimed to determine adherence levels and T2DM blood sugar management. This study with a pretest-posttest control group design was carried out at Andalas Public Health Center, Padang City, West Sumatra-Indonesia with 62 randomly selected respondents and then divided into two groups (pillbox and non-pillbox). The adherence levels were assessed by the pill count method. Changes in blood sugar levels are associated with adherence levels. The results showed an increase in the T2DM adherence level of patients using the pillbox at 7.360% and a decrease in blood sugar levels in those who used the pillbox at 61.161 mg/dL. There was a significant difference in the adherence between patients' levels using the pillbox and non-pillbox with a value of 0.011 (p <0.05). Similarly, the patient's blood sugar levels between the two groups showed a significant difference with a value of 0.007 (p<0.05). The application of HMR to patient adherence is considered to have a role in managing T2DM blood sugar.