Sangguana Marthen Jacobus Koamesah
Universitas Nusa Cendana

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Relationship between Knowledge, Family Support, Frequency of Information, and Attitude Towards Triple Elimination Testing During COVID-19 Sangguana Marthen Jacobus Koamesah; Idawati Trisno; Su Dji To Rante
Lontar : Journal of Community Health Vol 3 No 1 (2021): March 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljch.v3i1.3821

Abstract

East Nusa Tenggara Province is the second-highest province with the percentage of pregnant women having HBsAg reactive (5,26%) and has the lowest screening coverage (4,55%). Increasing the mother’s screening coverage is necessary, followed by increasing access to therapy and early infant detection. A positive attitude should exist to increase the mother’s behavior for assessing triple elimination testing, thus can reduce the transmission risk of Hepatitis B, Syphilis, and HIV-AIDS to the infants. This research analyzed the relationship between knowledge, family support, and information frequency with the mother’s triple elimination testing attitude. This research was an analytical study using the cross-sectional method, conducted at four primary health centres in Kupang city in 2020. The sample selection used a stratified random sampling method, with 110 pregnant women from the four PHC chosen. Data analysis used Chi-square. Results showed only 36,7% of respondents had good triple elimination knowledge, and 33,9% have insufficient knowledge. Most respondents (64%) have a neutral perception, and 27% have a positive perception of family (husband’s) support. 79% of respondents receive scarce information about triple elimination. Respondent’s attitude primarily neutral (61%). However, 23% still have a negative attitude towards triple elimination testing. There is a significant relationship between perception of family support and attitude towards triple elimination testing (p < 0.001). The mother having a positive perception of their husband’s support, also have a positive attitude toward triple elimination testing. Knowledge level and information frequency showed no significant relationship (p = 0.941 and p = 0.093) with mother’s attitude.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Maria Selviana Charina; Sidarta Sagita; Sangguana Marthen Jacobus Koamesah; Rahel Rara Woda
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 1 (2022): April (Number Issue 23, Year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i1.6829

Abstract

Gizi merupakan faktor terpenting dalam indikator kesehatan manusia terutama pada masa anak-anak dan remaja. Ketidakseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh (intake) dengan kebutuhan zat gizi untuk metabolisme tubuh akan mempengaruhi keadaan status gizi. Masalah gizi pada mahasiswa, tidak boleh dianggap sepele karena mempengaruhi produktivitas mahasiswa, hal ini tentu berkaitan dengan peran mahasiswa kedokteran sebagai calon dokter dalam promosi kesehatan terutama di masa pandemi sekarang ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan pola konsumsi dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional menggunakan kuesioner pengetahuan gizi dan semi-quantitative food frequency questionnaire . Jumlah sampel 158 orang dari angkatan 2018, 2019, dan 2020 yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian terdapat 99 (62,6%) responden memiliki pengetahuan gizi cukup. Pola konsumsi baik sebanyak 64 (40,5%) responden, sedangkan pola konsumsi kurang baik sebanyak 94 (59,4%%) responden. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal yaitu sebanyak 123(77,8%). Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan pola konsumsi dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Partisipasi Vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Betun Kabupaten Malaka Cindy Anna Maria Kehi Lau; Sangguana Marthen Jacobus Koamesah; Sidarta Sagita; Iswa ningsih
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 2 (2022): November (Issue 24, year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i2.9058

Abstract

Background : The Corona Virus Disease 2019 pandemic is a health problem that is currently in the world's spotlight. COVID-19 has been designated by the Indonesian government as a non-natural disaster and has received attention from health scientists and the general public. Since January 2021, the government has carried out vaccinations in stages while remaining disciplined in health protocols. Evaluation of effectiveness proves that vaccines are able to reduce the risk of being infected with COVID-19, as well as reduce treatment and death for the residents. COVID-19 vaccination aims to reduce the transmission of COVID-19 between the residents and is expected to achieve herd immunity. Public knowledge of COVID-19 and vaccines can support the success of this disease management program. Based on the results of a vaccine acceptance survey conducted by the Ministry of Health, ITAGI, UNICEF and WHO, around 30% of their respondents expressed concerns about the safety and effectiveness of vaccines, expressed distrust of vaccines, and questioned the halalness of vaccines because the coverage of vaccine information provision in Indonesia has not been maximized because it is still new and there are mutations from the coronavirus. Objective : This study aims to determine whether there is a relationship between the level of knowledge and the participation of COVID-19 vaccination at the Betun Health Center, Malaka Regency. Method : This study used an analytical observational research design with a cross sectional design. Samples were choosen using a non-probability sampling technique with a type of consecutive sampling with a total sample of 100 people. The data were collected using a questionnaire on Knowledge of COVID-19 Vaccination Participation to the visitors of Betun Health Center, Malaka Regency. The data analysis used is the Chi-Square test. Result : From the test results using the chi-square test, there was a significant correlation between the level of knowledge with the participation of COVID-19 vaccination at the Betun Health Center, Malaka Regency with the p value = 0.005. Conclusion : There is a significant correlation between the level of knowledge with the participation of COVID-19 vaccination at the Betun Health Center, Malaka Regency. Keywords : Level of knowledge, participation, vaccination
Relationship Of Mother's Knowlwdge To Children's Immunization Status In The Work Area Of Sikumana Healt Center Aulia Rahmah Wea; Herman Pieter L Wungouw; Arley Sadra Telussa; Sangguana Marthen Jacobus Koamesah
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 2 (2022): November (Issue 24, year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i2.9096

Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP STATUS lMUNISASI ANAK DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA Aulia Rahmah Wea 1, Herman Pieter Louis Wungouw2, Arley Sadra Telussa 3, S.M.J. Koamesah 4 1 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana 2Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana 3Departemen Urologi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana 4Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana ABSTRAK Latar Belakang: Imunisasi adalah upaya meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Menurut WHO sekitar 1,5 juta anak mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.Tinggi rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi bagi anak akan berperan dalam mempengaruhi perilaku orang tua untuk ikut serta dalam kegiatan imunisasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan status imunisasi dasar anak di Puskesmas Sikumana Kota Kupang Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada ibu dengan bayi berusia tiga bulan sampai 9 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 responden. Data pengetahuan ibu diperoleh dari pengisisan kuesioner dan data kelengkapan imunisasi diperoleh dari Kartu Menuju Sehat (KMS) anak. Data akan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Uji Chi-Square. Hasil: Penelitian terhadap 57 responden memberikan gambaran tentang status pengetahuan: 11 responden baik, 28 responden cukup, dan 18 responden kurang, serta gambaran tentang status imunisasi: 30 anak lengkap dan 27 tidak lengkap. Hasil anlisis bivariat uji Chi-Square memperoleh hasil P = 0.007 (P>0.05) Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dan status imunisasi dasar anak di wilayah kerja Puskesmas Sikumana. Kata Kunci: Pengetahuan, Status Imunisasi, Puskesmas Sikumana.
Hubungan Konsumsi Makanan Berserat dengan Pola Defekasi pada Siswa SMA Negeri 1 Taebenu Rifka Annisa Fahri; Herman Pieter Pieter Louis Wungouw; Rahel Rara Woda; Sangguana Marthen Jacobus Koamesah
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 11 No 1 (2023): Cendana medical Journal, April (Issue 25, year 2023)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v11i1.10719

Abstract

Latar Belakang : Serat merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat, memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar. Sumber serat paling mudah ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan. Salah satu fungsi serat adalah menyehatkan saluran cerna, Hal ini mendorong konsumsi serat makanan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi karena serat dapat membantu memelihara kesehatan. Kebutuhan serat yang dianjurkan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk remaja usia 16-18 tahun adalah 29 g/hari sampai 37 g/hari. Asupan serat dalam makanan yang dikonsumsi, dapat mempengaruhi pola defekasi. Apabila konsumsi serat dalam makanan tidak terpenuhi maka akan menimbulkan gangguan di saluran pencernaan yaitu konstipasi. Pada usia remaja, dapat terjadi konstipasi, salah satu penyebab dikarenakan pola makan remaja yaitu kurang serat. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara konsumsi makanan berserat dengan pola defekasi pada Siswa SMAN 1 Taebenu. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang. Pengumpulan data konsumsi serat menggunakan Formulir Food Recall 24 jam di ambil 2 hari tidak berturut-turut dan pola defekasi menggunakan kuesioner catatan pola defekasi disertai bristol stool chart untuk analisis data yang digunakan uji korelasi Rank Spearman’s Hasil : Dari hasil uji menggunakan uji korelasi Rank Spearman’s , terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dengan konsistensi feses atau p<0,05. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dengan frekuensi defekasi dan nyeri saat defekasi atau p>0,05 Kesimpulan : Adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dengan konsistensi feses tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dengan frekuensi defekasi dan nyeri saat defekasi