Mohd. Na'eim Ajis
Senior lecturer at School of Government, College of Law, Government and International Studies (COLGIS), Universiti Utara Malaysia (UUM)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUMAN SECURITY, UNITED NATIONS AND ROHINGYA REFUGEES IN MALAYSIA Aizat Khairi; Mohd. Na'eim Ajis
Jurnal Community Vol 2, No 3 (2016): Community
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.979 KB) | DOI: 10.35308/jcpds.v2i3.95

Abstract

Artikel ini menganalisa tentang masalah pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari tanah air mereka kerana dinafikan HAM oleh pemerintah Myanmar. Kehidupan sebagai pengungsi tidak aman berbanding dengan komunitas lokal.  Mereka harus melarikan diri dari tempat asal demi kelangsungan nyawa. Proses untuk keluar tidak mudah kerana mereka harus menghadapi tantangan baik faktor pemerintah maupun kondisi alam. Malangnya,  sesetengah dari pada mereka tidak terselamat dan tewas dalam pergerakan sebagai pengungsi.  Walaupun mereka berjaya tiba ke destinasi baru seperti Malaysia untuk memulai kehidupan yang lebih baik, masalah lain pula muncul kerana polis pemerintah Malaysia yang tidak mengiktiraf status pengungsi bagi orang  Rohingya. Jadi, masalah yang dihadapi oleh pengungsi Rohingya di Malaysia telah dikaji dari kanta Human Security United Nations Development Programme (UNDP). Hasil analisa menunjukkan bahwa kehidupan seharian pengungsi Rohingya berada di dalam kondisi tidak menentu berdasarkan 7 kategori UNDP. Walau bagaimanapun, kebanyakan Rohingya merasakan bersyukur kerana kehidupan di Malaysia adalah lebih baik dari pada di Myanmar. Walaupun pemerintah tidak mengiktiraf mereka, tetapi pemerintah tidak meletakkan mereka di kem-kemtahanan. Jadi, Rohingya berasa bebas bagi lakukan aktivitas kelangsungan hidup di Malaysia.  Inisiatif membantu pengugnsi Rohing ya harus diikhtiarkan supaya mereka mempunyai kehidupan yang lebih baik di Malaysia sementara menunggu pulang ke tempat asal mereka pada masa hadapan. Kata Kunci: Pengungsi Rohingya, UNHCR, UNDP, Pemerintah Malaysia