Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tinjauan Desain Pencahayaan Buatan Interior Selasar Sunaryo Art and Space Bandung Tiara Isfiaty
Waca Cipta Ruang Vol 1 No 1 (2015): Vol 1 No 1 (2015) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i1.1662

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan terhadap perencanaan pencahayaan buatan yang digunakan pada interior Selasar Sunaryo Art and Space, Bandung. Cahaya merupakan bagian mutlak dalam kehidupan manusia. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa otak manusia, menerima 80% informasi yang ada melalui mata. Secara umum, cahaya dapat dibedakan menurut sumbernya menjadi 2, yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami adalah cahaya yang bersumber dari alam (matahari, bulan, bintang dan pijaran api alam). Sedangkan cahaya buatan adalah cahaya yang dibuat oleh manusia (lampu minyak,lampu gas, lilin, lampu listrik). Perkembangan kebutuhan manusia di segala aspek kehidupannya, menuntut ketersediaan fasilitas yang mampu mengakomodir hal tersebut. Dalam kehidupannya, manusia beraktivitas di luar dan di dalam ruangan. Baik di luar maupun di dalam ruangan, manusia membutuhkan kenyamanan selama melakukan aktivitasnya. Faktor kenyamanan manusia, khususnya kenyamanan visual ketika beraktivitas di dalam ruangan, berkonsekuensi logis terhadap perkembangan perencanaan pencahayaan. Kualitas cahaya dari sumber-sumber cahaya yang dihasilkan akan menentukan hasil akhir perencanaan pencahayaan. Idealnya, dalam mendukung aktivitas manusia di dalam ruangan, sumber cahaya alami dan buatan dimanfaatkan secara maksimal dalam suatu perencanaan pencahayaan. Pada prakteknya, aktivitas manusia di dalam ruangan lebih banyak mengandalkan pemanfaatan sumber cahaya buatan. Hal ini terjadi karena sumber cahaya buatan relatif dapat dikendalikan sesuai dengan waktu dan jumlah yang diinginkan. Dewasa ini, penggunaan lampu listrik menjadi pilihan utama dalam perencanaan pencahayaan di dalam ruangan. Lampu listrik menawarkan kemudahan, keamanan, kebersihan dan konsumsi energi yang rendah. Sehingga kenyamanan manusia dalam beraktivitas di dalam ruangan dapat berjalan dengan optimal tanpa terkendala oleh waktu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini merupakan paparan berdasarkan data lapangan dari masing-masing unsur dalam perencanaan pencahayaan buatan yang digunakan dalam interior Selasar Sunaryo Art and Space Bandung.
Tinjauan Ornamen Pachin Kari pada Arsitektur Mughal Taj Mahal Mochamad Fajar; Tiara Isfiaty
Waca Cipta Ruang Vol 4 No 2 (2018): Vol 4 No 2 (2018) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan tentang bentuk ornamen Pachin Kari pada komplek bangunan Taj Mahal berdasarkan tiga fungsi ornamen yaitu fungsi simbolis, estetis dan konstruktif.Didalam pengaplikasianya, ornamen Pachin Kari memiliki program hiraki yang mengfokuskan pada area-area yang memiliki kepentingan khusus. Dengan demikian, tulisan ini berfokuskan pada program Hiraki ornamen pachin kari berdasarkan fungsinya. Selain itu, pembahasan lainya membahas tentang penerapan material yang berfokuskan pada ornamen pachin kari serta pengorganisasian ornamen tersebut terhadap peningkatan efek visual bangunan Taj Mahal. Kata kunci : Pachin kari, ornamen,estetis , konstruktif
PERAN WARNA DALAM INTERIOR YANG BERTEMA FUTURISTIK (Studi Kasus : Interior MAXXI MuseumKarya Zaha Hadid) Yoga Kurnia Sany; Tiara Isfiaty
Waca Cipta Ruang Vol 4 No 1 (2018): Vol 4 No 1 (2018) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran warna dalam interior futuristik berdasarkan faktor psikologis warna yang dipilih berdasarkan kontras, keseimbangan warna, dan penerapan warna. Warna ini berperan untuk memberikan suasana masa depan dengan menghadirkan warna netral, seperti warna ruangan yang dominan putih dengan mencapurkan warna lain sebagai warna aksen agar ruangan tersebut tidak jenuh. Penelitian in imenggunakan metode studi kasus dengan menganalisa gambar bangunan yang telah dirancang oleh Zaha Hadid. Penerapan warna yang diterapkan oleh Zaha Hadid pada perancangannya lebih dominan menggunakan warna putih, abu, dan hitam atau warna netral. Dengan menggunakan warna putih atau netral pada perancangan ruang futuristik ini dapat menghadirkan ruangan yang memberikan kesan masa depan dengan dipadukan bentuk ruangan yang organis. Kata kunci : warna, desain, futuristik, Zaha Hadid, psikologi
IMPLEMENTASI MATERIAL PLASTIK DAUR ULANG TERHADAP ESTETIKA LINGKUNGAN As'ad Fajar Muhamad; Tiara Isfiaty
Waca Cipta Ruang Vol 3 No 2 (2017): Vol 3 No 2 (2017) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengurangi penggunaan material baru atau mengurangi eksploitasi material dapat disiasati dengan melakukan daur ulang pada limbah yang tersebar di banyak tempat. Sampah merupakan masalah universal yang harus segera di tuntaskan. Pemanfaatan Sampah dapat menyelamatkan lingkungan dan menjaga kelestariannya. Dalam upayanya, maka dirancanglah sebuah pusat kerajinan tangan daur ulang sampah plastik di Kota Bandung. Pada pusat kerajinan ini, sampah plastik tidak hanya digunakan sebagai material kerajinan saja, sampah plastik juga digunakan pada elemen interior lainnya. Tujuannya adalah untuk memperkuat tema rancangan juga untuk estetika ruangan. Perancangan interior menggunakan material sampah plastik ini pun berusaha menunjukkan seberapa nyaman lingkungan yang bersih dan minim sampah serta memberi pengetahuan lain bahwa sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Kata Kunci : estetika, plastik, daur ulang, lingkungan
Modernisasi Interior Fasilitas Panahan Bergaya Morocco Dengan Konsep Arrow Point Dodi Setyadi Nugraha; Tiara Isfiaty
Waca Cipta Ruang Vol 3 No 2 (2017): Vol 3 No 2 (2017) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modernisasi merupakan proses transformasi dari nuansa klasik tradisional kepada nuansa modern.Dengan modernisasi diharapkan dapat menciptakan persepsi ruang yang modern dengan sentuhan gaya tradisionalbaik dari segi bentuk, warna, maupun material yang digunakan.Penggayaan yang digunakan dalamperancanganini yaitu penggayaan yang berkesan islami yaitu morocco, sedangkan konsep yang akan diterapkan adalah arrow point. Gaya morocco seringkali dikaitkan dengan interior khas timur tengah yang dihiasi dengan ornament dimana dekorasinya selalu menekan kepada seni yang diterapkanpada langit-langit.maka dalam penelitian ini difokuskan pada permasalahan implementasi upaya modernisasi pada langit-langit dalam mata kuliah tugas akhir karya Dodi Setyadi Nugraha berjudul konsep arrow point pada perancangan indoor archery centre dengan sentuhan gaya morocco. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dan hasil penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sebuah pusat panahan dengan memperhatikan estetika sesuai konsep yang ada. Keywords:modernisasi,morocco,archery
Tinjauan Aspek Bentuk dan Fungsi Display Bola Aroma pada Interior Rumah Atsiri Sely Novia Sari; Tiara Isfiaty
Waca Cipta Ruang Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v7i2.6080

Abstract

Desain display Interior Bola Aroma pada Rumah Atsiri merupakan salah satu bagian terpenting yang menjadi media interaksi antara pengunjung dengan objek yang dipamerkan. Rumah Atsiri Indonesia merupakan tempat edukasi yang bersifat edu-rekreasi tentang berbagai macam wewangian tanaman atsiri. Tanaman atsiri ini diolah menjadi minyak atsiri yang nantinya dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Pada Rumah Atsiri Indonesia terdapat agenda tour museum, dalam museum tersebut terdapat sebuah ruangan yang unik yaitu terdapat display pamer yang berbentuk seperti bola-bola air, ruangan tersebut disebut Ruang Bola Aroma. Ruangan tersebut yang menyimpan dan melepaskan sebagian aroma khas dari beragam jenis minyak atsiri, pengunjung dimanjakan dengan pengalaman sensori penciuman melalui jelajah aroma. Penelitian ini membahas tentang tinjauan aspek dan fungsi pada sistem display yang digunakan pada Bola Aroma di Rumah. Bentuk display bola aroma yang disinyalir dapat menetralisir antara udara luar dengan aroma yang terfokus dalam display bola aroma tersebut. Salah satu ruang pamer yang berlokasi di Karanganyar Jawa Tengan dengan menyuguhkan pengunjungnya untuk menghilangkan stress lewat tanaman astiri yang sudah diolah menjadi essential oil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka atau studi kepustakaan yang berisi tentang teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah penelitian tersebut dengan data literatur pada Ruang Bola Aroma Rumah Atsiri Indonesia.
Membaca Visual Wayang Beber Sebagai Ide Perancangan Ruang Tessa Eka Darmayanti; Rama Perdana Drajat; Tiara Isfiaty
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 4, No 3 (2022): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v4i3.5904

Abstract

Wayang Beber, kesenian yang berasal dari daerah Jawa Timur ini merupakan salah satu kesenian tradisional Indonesia yang sudah kurang diminati saat ini. Hal tersebut menyebabkan popularitas wayang beber menjadi sangat rendah di kalangan masyarakat modern. Salah satu cara untukmelestarikan kesenian wayang beber ialah dengan menerapkan nilai-nilai simbolis yang terkandung di dalam kesenian wayang beber terhadap sebuah perancangan interior. Hal tersebut tidak hanya dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dunia desain interior, namun juga pada bidang seni dan budaya tradisional Indonesia. Wayang Beber memiliki unsur-unsur yang berbeda dengan jenis wayang lainnya, dapat dilihat dari bentuk wayang beber itu sendiri hingga cara pementasaanya. Berbagai nilai tersebut dapat diterapkan pada elemen desain interior yaitu bentuk, pola dan warna. Penulisan artikel ini didukung metode kualitatif dengan pendekatan eksplorasi studi literatur dan teori Bahasa Rupa dari Primadi Tabrani. Usaha pelestarian wayang beber sebagai warisan bangsa Indonesia ini tidak menutup kemungkinan dapat menjadi bahan rujukan penelitian selanjutnya baik skala nasional maupun internasional.
TINJAUAN MODERNISASI UNSUR TRADISIONAL INDONESIA SEBAGAI ELEMEN INTERIOR HOTEL PADA MATA KULIAH DI - V FAKULTAS DESAIN UNIKOM Tiara Isfiaty
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol 14 No 2 (2016): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain interior merupakan ilmu yang memiliki pemahaman yang mengarah ke bagaimana sebuah ruang terbentuk melalui perancangan tata letak, perlengkapan ruang dan pemerkaya ruang. Hotel merupakan salah satu fasilitas komersial publik yang menuntut perencanaan, penataan dan perancangan dalam interiornya. Dalam lingkup pendidikan, keilmuan desain interior berkonsekwensi terhadap pentingnya seorang calon desainer untuk mempelajari dan menguasai sejumlah pengetahuan yang berkait dengan aspek kebutuhan manusia di dalam ruang sebagai makluk individual maupun sosial. Kebudayaan adalah salah satu pengetahuan yang pada akhirnya harus diterjemahka nmenjadi unsur visual sebagai output perancangan. Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada implementasi wujud dan unsur kebudayaan Jawa (Yogyakarta) ke dalam perancangan hotel di mata kuliah DI V. Hasil penelitian ini adalah (a) mendapatkan pengetahuan tentang kecenderungan implementasi wujud dan unsur kebudayaan Jawa (Yogyakarta) dalam perancangan mata kuliah DI V, (b) menghasilkan panduan upaya modernisasi wujud dan unsur kebudayaan Jawa (Yogyakarta) berdasarkan lima karakteristik desain modern dalam menciptakan persepsi ruang hotel yang tradisional dan modern sekaligus, dalam konteks mata kuliah DI V. Keywords : Modernisasi, Kebudayaan TradisionalJ awa, Unsur Visual Interior