Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kekuatan Desain Motif Batik Cirebon sebagai Ruang Identitas Indikasi Geografis Indonesia Komarudin Kudiya; Saftiyaningsih Ken Atik
Waca Cipta Ruang Vol 6 No 1 (2020): Vol 6 no.1 (2020) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v6i1.4192

Abstract

Dalam sejarah batik di Indonesia, sering kali kita mendengar bahwa batik diidentikan dengan budaya masyarakat Jawa. Selain itu penggunaan kain batik pada awalnya terbatas hanya pada golongan ningrat keraton dengan berbagai aturan yang melingkupinya. Namun pada perkembangannya, batik bukan lagi dimiliki oleh masyarakat Jawa, kini produk batik tradisional telah menjadi busana Indonesia yang dipakai oleh bangsa Indonesia di seluruh Nusantara dalam berbagai kesempatan. Di Jawa Barat batik telah tumbuh dan berkembang di 27 kabupaten/kota yang tersebar dari belahan timur kabupaten Cirebon hingga di ujung sebelah barat Jawa Barat yaitu kotamadya Depok. Pada tiap-tiap daerah di Jawa Barat yang menghasilkan batik terdapat potensi karakteristik dan keunggulan teknik produksi, corak dan motif yang tidak terdapat di daerah lainnya. Keunikan dan karakteristik batik Cirebon merupakan bagian dari ruang identitas bagi masyarakat Cirebon serta layak mendapatkan Indikasi Geografis guna memberikan nilai-nilai ekonomi yang berdampak pada pelestarian tradisi batik Indonesia pada umumnya. Perlindungan Indikasi Geografis (IG) merupakan hal yang sangat penting mengingat aneka desain motif batik di Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar yang dapat dilindungi sebagai bagian dari Indikasi Geografis (IG) yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran dalam dunia transaksi perdagangan, dalam kancah regional, nasional bahkan internasional.
“Taman Telaga Teratai” Batik Motif as a Traditional Aesthetic Visual Communication Media Komarudin Kudiya; Saftiyaningsih Ken Atik
Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 16 No. 1 (2023): Mediator: Jurnal Komunikasi
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v16i1.2344

Abstract

This research aims to obtain a relationship between the aesthetic visual communication media and the functional relationship between phenomena that is more accurate and definite from the traditional batik motif of Taman Telaga Teratai in the Cirebon Palace. The Cirebon Keraton batik and its decorative styles have distinctive differences in the three palaces and one unique Peguron. The diversity of these ornamental styles is characteristic and unique within the Kasepuhan Palace, Kanoman Palace, Kacirebonan Palace, and Peguron Kaprabonan. The method used is a qualitative approach combined with an analytical descriptive method in the form of observations and interviews with cultural stakeholders of the Cirebon palace. This research resulted in the finding that Cirebon batik artisans have the courage and flexibility to realize self-expression and the consistency of producing traditional batik by giving symbolic meaning, as well as adding to the depth of philosophical meaning in the Cirebon royal batik genre. The conclusion of this study is that attractive and patterned aesthetic visual communication in the Cirebon traditional batik artisan community can contribute to the emergence of new traditional batik motifs with the Cirebon palace batik genre, which contain symbolic and philosophical values ​​of the Cirebon Palace cultural tradition.