This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecolab
Novi Andareswari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR USAHA TAPIOKA DI BOGOR UTARA Novi Andareswari; Sigid Hariyadi; Gatot Yulianto
Jurnal Ecolab Vol 13, No 2 (2019): Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2019.13.2.84-95

Abstract

Kota Bogor merupakan salah satu wilayah dengan jumlah USK (Usaha Skala Kecil) Tapioka tertinggi. USK Tapioka banyak tersebar di antara pemukiman penduduk dan sebagian besar tidak berizin. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi tapioka dalam bentuk onggok sudah banyak digunakan sebagai bahan baku industri, lainĀ  halnya dengan limbah cair yang dibuang langsung ke lingkungan tanpa proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan merumuskan strategi pengelolaan limbah cair USK tapioka di Kota Bogor Kecamatan Bogor Utara yang terpusat di Kelurahan Ciluar. Data diperoleh melalui observasi lapangan, pengukuran di laboratorium, dan wawancara dengan responden yang terdiri dari beberapa key person. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari-Maret 2019. Pengambilan sampel air limbah dilakukan dengan cara sampling sesaat (grab sampling) pada saluran pembuangan sedangkan analisis strategi pengelolaan dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik limbah cair USK Tapioka meliputi beberapa parameter yaitu warna, TSS, BOD, COD, pH, sianida, dan debit dengan kondisi seluruh parameter sudah melebihi baku mutu kecuali parameter sianida. Pengembangan pengelolaan limbah cair tapioka memiliki potensi yang kuat dan berpeluang. Analisis alternatif strategi menghasilkan 9 strategi. Strategi yang menjadi prioritas utama ialah (1) pengolahan limbah cair diarahkan pada pengolahan yang menghasilkan produk sehingga bernilai ekonomi, (2) bersifat mandiri bukan kawasan, dan (3) pihak kelurahan dan DLH Kota bekerja sama dalam melakukan pendataan USK serta membantu pembentukan kelembagaan antar USK.