Magfhirah Murni Bintang
Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TARI GUEL IDENTITAS MASYARAKAT GAYO KABUPATEN ACEH TENGAH- BENER MERIAH Magfhirah Murni Bintang; Rika Wirandi
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 5, No 2 (2021): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.605 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v5i2.30965

Abstract

Tari Guel Salah satu Tarian Yang berasal dari Masyarakat Gayo Tari Guel sendiri merupakan simbol yang mewakili identitas masyarakat Gayo. Dalam setiap perpaduan gerak tari ini memiliki simbol yang memuat makna sikap masyarakat Gayo saat menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa hormat dan rukun.  Terciptanya sebuah tari tidak pernah lepas dari sebuah aktifitas yang ada di dalam masyarakatnya. Aktifitas yang terus menurus yang dilakukan menjadi kebiasan masyarakat dalam kegiatan sehari hari,  kemudian diolah menjadi  ungkapan gerak  dalam tari guel. Penelitian ini dilakukan di daerah takengon dan Bener Meriah sebagai tempat terciptanya tarian ini. Penelitian menggunakan penekatan kulitatif dengan pendekatan sosiologi Antropologi, identitas tari tari guel terlihat dari Bentuk pertunjukan tari Guel, meliputi tema, pelaku, gerak ,iringan, tata rias dan tatabusana, pola lantai, property. Dan karakter gerak dominan  hadir di beberapa bagian gerak, petongkok, munengon ku kuen ku kiri, gretik. teori.
Tari Troen U Laôt: Identitas Masyarakat Pesisir Pidie Provinsi Aceh Yusri Yusuf; Yanti Heriyawati; Magfhirah Murni Bintang; Saniman Andi Kafri
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 5, No 1 (2021): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.899 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v5i1.23973

Abstract

Tarian Troen U Laôt merupakan cerminan masyarakat Pesisir Pidie Aceh dalam pola hidup dan perilaku masyarakatnya, yang dominan bermata pencaharian sebagai nelayan. Tari ini diadopsi dari prosesi menangkap ikan di laut dengan cara menjaring, yang dilakukan bersama-sama, menjadi pola-pola gerak yang tersusun diringi syair, sholawat, dan zikir. Masyarakat Pesisir Pidie menjadikan tarian ini bagian dari kehidupan mereka, yang terlihat pada aktivitas nelayan terlihat dalam struktur penyajian berkaitan dengan susunan, bentuk, pengolahan elemen tari, pengolahan gerak, ruang, waktu, dan isi.berisi pesan Dari penyajian Tari Troen U Laôt.Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnokoreologi, dengan menggunakan pendekatan dari ilmu lain dalam melihat aspek- penyajian tari yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat nelayan, sehingga menjadi ciri dari masyarakatnya. Dalampenelitian ini digunakan teori bentuk oleh Soedarsono, estetika Djenlantik sebagai analisis dalam melihat bentuk penyajian tari berkaitan dengan filosofi keindahan tari bedasar latar belakang masyarakatnya, dan pendekatan sejarah, melihat keberadaan tari Troen U Laôt. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang tari Trouen U laot Sebagai iedntitas masyarakat Aceh khususnya masyrakat pidie.  Hasil penelitian menjelaskan, beberapa hal tersebut tergambar dari kebiasan masyarakat saat melakukan aktivitas dilaut, gotong royong, diiringi oleh tiga orang pemusik dengan menggunakan alat musik rapai, serune kale, dan geundrang. Tarian ini dibentuk dari bagian, yaitu: (1) Babakan Mukayoeh (2) Babakan Mulinggang; (3) Babakan Mukayoeh, (4) Pouget Pukat (5) Babakan Tarek Pukat.