Wijopriono Wijopriono
Pusat Penelitian dan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAYA DUKUNG SUMBER DAYA PERIKANAN TUNA DI SAMUDERA HINDIA DALAM KAITANNYA DENGAN INDUSTRIALISASI PERIKANAN Wijopriono Wijopriono
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 4, No 2 (2012): (November 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.73 KB) | DOI: 10.15578/jkpi.4.2.2012.101-108

Abstract

Pemerintah berupaya untuk meningkatkan produksi dan ekspor hasil perikanan melalui program industrialisasi perikanan. Diantara komoditas utama perikanan yang ditetapkan menjadi target pertumbuhan ekspor adalah tuna dan cakalang. Salah satu area penangkapan penghasil komoditas tersebut adalah Samudera Hindia, yang menyumbang sekitar 17% dari seluruh produksi tuna dan cakalang Indonesia. Namun demikian, beberapa tahun terakhir ini produksi tuna dari perairan ini terus menurun. Peningkatan jumlah kapal yang lebih pada ukuran 10-30 GT belum mampu meningkatkan produksi secara berarti. Kajian stok global menunjukkan bahwa peluang untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan untuk jenis tuna mata besar, madidihang dan cakalang. Untuk itu restrukturisasi armada penangkap tuna dan cakalang di Samudera Hindia diperlukan.Indonesian Government has been striving for increasing export of fish and fishery products through fisheries industrialization program. Among the commodities that has been targeted for the program are tuna and skipjack. One of the fishing areas for producing these commodities is Indian Ocean, which has contributed more than 17% to the total Indonesian tuna production. However, tuna production from this area has decreased during last couples of years. The increase of fleet number more on the size of 10-30 GT have not been able to increase tuna production sgnificantly. Global stock assessment suggested that there is an opportunity to increase tuna production, specifically yellowfin (Thunnus albacares), bigeye (T. obesus) , and skipjack (Katsuwonus pelamis). To achieve this objective, restructurization of fishing fleet operated in Indian Ocean is needed.