Lembaga pendidikan tinggi berkualitas yang mudah diakses oleh masyarakat luas merupakan salah satu instrumen utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan di masa depan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa pada negara-negara maju di dunia selalu ditandai dengan keberadaan Pendidikan tinggi berkualitas yang ada di negara tersebut. Setidaknya ada 15 perguruan tinggi negeri di Indonesia yang masuk dalam Lembaga pemeringkatan internasional, dan karenya dikategorikan sebagai perguruan tinggi berkualitas. Universitas Airlangga, ITS, dan Universitas Brawijaya ada 3 perguruan tinggi negeri utama di Jawa Timur, yang masuk dalam lembaga pemeringkatan internasional; sehingga setiap tahun selalu menjadi tujuan orang tua untuk mengirimkan anak-anaknya dalam menempuh studi. Penelitian ini mengkaji sejauh mana daya akses masyarakat terhadap 3 perguruan tinggi utama ini. Untuk itu penelitian ini menggali informasi daya akses para mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik accidental sampling. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi utama tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sangat tinggi, jika dilihat dari beban biaya Pendidikan (SPP) yang harus dibayarkan. Jika biaya hidup dimauskkan sebagai komponen biaya pendidikan, maka daya akses masyarakat untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sedang. Kajian ini merekomendasikan berbagai hal, sebagai berikut: (a) Perlunya perluasan akses kepada masyarakat untuk menjamin layanan pendidikan tinggi negeri utama lebih bersifat inklusif dan imparsial bagi semua lapisan masyarakat; (b) perlunya asrama mahasiswa guna menekan biaya hidup sehingga daya akses masyarakat berlatar belakang sosial ekonomi dapat ditingkatkan; (c) Perlunya perluasan kualitas Pendidikan di berbagai daerah, sehingga masyarakat tidak harus pergi ke pusat kota dan mengeluarkan biaya hidup yang besar untuk menempuh studi di perguruan tinggi